PRA OPERASI
Agustin Faizah
PPDS I GIZI KLINIK
FK UNDIP
Pendahuluan
hipermetabolik
Kebutuhan energi ↗
malnutrisi berat
Kebutuhan Protein
ESPEN stress kebutuhan protein me ↗ hingga 1,5 g/kgBB/hari (
±20% kebutuhan energi total).
0,16 -0,25 g nitrogen/kgBB/hari atau 1,2-1,5 g protein/kgBB/hari
* efektif untuk membatasi kehilangan nitrogen.
* tidak
kalori nonprotein harus diberikan dalam jumlah cukup mencegah
penggunaan protein sebagai sumber energi.
overfeeding protein azotemia, gagal ginjal akut, & pe↗ kreatinin.
Kebutuhan asam amino (AA)↗ Arginin &
glutamine imunonutrien
L-arginin Glutamin
Peran:
-proses diferensiasi & fs jrg epitel
-kofaktor sintesis kolagen, glikoprotein &
proteoglikan
-merangsang fibroplasia & keratinisasi
-Respon inflamasi pada WH kecukupan vit A.
-Diduga defisiensi malnutrisi, trauma, luka yang
lama, & luka bakar.
-Koreksi defisiensi supl. enteral harian; 10.000-
25.000 IU me ↗ WH pd gizi buruk, malabsorpsi,
cedera parah, yg menerima steroid.
VITAMIN E
Peran:
-antioksidan sel membrane WH
-me ↗ respon imun, proses peradangan/inflamasi
-agregasi trombosit
-transportasi lipoprotein
-metabolisme protein & as. Nukleat
Dosis tinggi harus dihindari,max> 670 mg/hari
SENG (ZINC)
Peran: - proliferasi sel dan sintesis protein
- penyembuhan luka
- fungsi kekebalan tubuh
- anti oksidan.
Terdapat pada semua jaringan tubuh, di kulit 5-6x
Diberikan jika ada dugaan defisiensi ; ZnSO4 220 mg (50 mg
elemental zinc) ; max 2-3 minggu.
Penggunaan rutin zinc untuk mempercepat WH Ev.base
(-)
Dosis tinggiberakibat buruk keberadaan tembaga
(copper) & mineral lain yang penting pd WH
KEBUTUHAN CAIRAN & ELEKTROLIT
penting untuk menjaga keseimbangan cairan & elektrolit
penting fungsi ginjal mengatur mekanisme asam basa dan
ekskresi metabolit obat-obatan anastesi
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit :
- Kondisi penyakit yang telah ada sebelumnya
(DM, peny.hepar, insufisiensi renal).
- Prosedur diagnostik Arteriogram / pyelogram
- steroid dan diuretik
- Pemberian laksatif
- Restriksi cairan pra operasi selama dipuasakan
Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
- gangguan SSP (ggmental, disorientasi,
iritabilitas, kejang, letargi, & koma
- gangguan sistem kardiovaskular.
Balance cairan: input dan output cairan pra operasi harus
diperkirakan menentukan terapi cairan agar tidak defisit
/overhidrasi erat kaitannya dengan tindakan anestesi dan
bedah.
Kebutuhan cairan pada keadaan normal 2 cara, yaitu berdasarkan:
(1) kebutuhan kalori 1 kal = 1 ml cairan.
(2) BB & usia sesuai tabel 2
diberikan bila :
- tidak dapat menerima NE (TGI tidak berfungsi atau tidak
boleh difungsikan untuk sementara
- oral/enteral tidak adekuat
- ada kontra indikasi NE
- malnutrisi berat .
Komplikasi pemberian NP perlu diwaspadai Komplikasi
mekanik & metabolik
ALGORITMA PEMBERIAN NUTRISI
Fungsi Traktus GI
ORAL ENTERAL
Tidak PARENTERAL
adekuat
Makanan Makanan
biasa khusus
Terapi gizi pra operasi pada saat yang tepat dg jenis, jumlah
& komposisi nutrisi yang tepat serta cara pemberian seaman
mungkin outcome baik pasca operasi.
Malnutrisi berat Terapi gizi pra operasi.
Nutrisi melalui oral atau enteral lebih dianjurkan
Kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, mineral, cairan dan
elektrolit sesuai pedoman atau konsensus yang telah disepakati
Pemilihan jalur pemberian nutrisi indikasi, kontra
indikasi,& komplikasi
Waktu memulai puasa : cairan bening sampai 2 jam dan
makanan padat sampai 6 jam sebelum anestesi. .
TOGETHER WE CAN–