Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan

Topik : Penyakit RABIES

Sasaran : Mahasiswa unsrit

Tempat : Aula lanta II

Hari/tanggal : Rabu/…. Oktober 2013 pukul 09.00

Waktu : 50 menit

 Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran dapat memahami dan mampu
melaksanakan penanggulangan rabies.
 Tujuan Pembelajaran khusus
Setelah mengikuti penyuluhan sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian rabies dengan tepat.
2. Mengetahui penyebab penularan dan hewan-hewan yang berpotensi menularkan rabies.
3. Mengetahui cara pencegahan penularan rabies dengan tepat.
4. Mengetahui ciri seekor hewan yang terinfeksi virus rabies serta tanda dan gejala seseorang
yang dicurigai terinfeksi virus rabies dengan tepat.
5. Redemonstrasi cara penanganan segera jika tergigit hewan yang dicurigai terinfeksi rabies
dengan benar.
 Materi
- RABEIS
 Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
 Media
- Sap
- Leatflet
- Power point
KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1. 5 Menit Pembukaan :

- Membuka kegiatan dengan


menggucap salam
-menjawab salam
- Memperkenalkan diri
-mendegarkan
- mejelaskan tujuan dari
penyuluhan -memperhatikan

- menyebutkan materi yang akan


diberikan -memperhatikan

2. 20 menit Pelaksanaan :

-Menjelaskan tentang pengertian


penyakit RABIES
-Memperhatikan
-Menjelaskan tentang penyebab,
-Memperhatikan
tanda dan gejala penyakit RABIES

-Memberikan kesempatan kepada


peserta untuk bertanya -bertanya dan menjawab
-Menjelaskan hal-hal yang pertanyaan yang diajukan
berhubungan dengan pencegaha -Memperhatikan
penyakit rabies

-Memberikan kepada peserta


untuk bertanya -Bertanya dan menjawab
pertanyan yang diajukan
3. 10 menit EVALUASI :

-Menanyakan kepada peserta


tentang materi yang telah
diberikan

4. 2 menit TERMINASI :

-Mengucapkan terimakasih atas -Mendegarkan


peran serta peserta

-Mengucapkan salam penutup


-Menjawab salam
MATERI
FLU BURUNG

A. PENGERTIAN RABIES

Rabies adalah suatu infeksi virus pada otak yang menyebabkan iritasi dan peradangan
otak dan medulla spinalis. Penyakit rabies atau dikenal juga dengan penyakit anjing gila
merupakan salah satu penyakit zoonosa (penyakit hewan yang dapat menular ke
manusia) dan penyakit hewan menular yang akut dari susunan syarat pusat yang dapat
menyerang hewan berdarah panas serta manusia yang disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit rabies menular pada manusia melalui gigitan hewan penderita atau dapat pula
melalui luka karena air liur hewan penderita rabies. Hewan utama sebagai
penyebar/penular rabies adalah anjing, oleh karenanya perhatian utama dalam upaya
pemberantasan penyakit rabies adalah terhadap hewan tersebut. Penyakit rabies
disebabkan oleh virus lyssa dari family rhabdo-viride.
Penyakit rabies bisa menular dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia melalui:
1. Luka gigitan hewan penderita rabies
2. Luka yang terkena air liur penderita rabies

B. PENYEBAB PENYAKIT RABIES

Rabies disebabkan oleh virus Rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus
Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridaeadalah hanya memiliki satu
utas negatif RNA yang tidak bersegmen.Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang
berperan sebagai perantara penularan. Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50
hari setelah terinfeksi, tetapi masa inkubasinya bervariasi dari 10 hari sampai lebih dari
1 tahun. Masa inkubasi biasanya paling pendek pada orang yang digigit pada kepala atau
tempat yang tertutup celana pendek atau bila gigitan terdapat di banyak tempat.
Pada 20% penderita, rabies dimulai dengan kelumpuhan pada tungkai bawah yang
menjalar ke seluruh tubuh. Tetapi penyakit ini biasanya dimulai dengan periode yang
pendek dari depresi mental, keresahan, tidak enak badan dan demam. Keresahan akan
meningkat menjadi kegembiraan yang tak terkendali dan penderita akan mengeluarkan
air liur.
Kejang otot tenggorokan dan pita suara bisa terasa sakit luar biasa. Kejang ini terjadi
akibat adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernafasan.
Angin sepoi-sepoi dan mencoba untuk minum air bisa menyebabkan kekejangan ini.
Oleh karena itu penderita rabies tidak dapat minum. Karena hal inilah, maka penyakit ini
kadang-kadang juga disebut hidrofobia (takut air).
Spesies hewan perantara bervariasi pada berbagai letak geografis. Hewan-hewan yang
diketahui dapat menjadi perantara Rabies antara lain rakun (Procyon lotor) dan sigung
(Memphitis memphitis) di Amerika Utara, rubah merah (Vulpes vulpes) di Eropa, dan
anjing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Afrika, Asia, dan Amerika Latin memiliki tingkat
Rabies yang masih tinggi. Hewan perantara menginfeksi inang yang bisa berupa hewan
lain atau manusia melalui gigitan. Infeksi juga dapat terjadi melalui jilatan hewan
perantara pada kulit yang terluka. Setelah infeksi, virus akan masuk melalui saraf-saraf
menuju ke sumsum tulang belakang dan otak dan bereplikasi di sana. Selanjutnya virus
akan berpindah lagi melalui saraf ke jaringan non saraf, misalnya kelenjar liur dan masuk
ke dalam air liur.
Selain itu, Rabies bisa ditularkan melalui penghirupan udara yang tercemar virus Rabies
tetapi ini sangat jarang terjadi. Dua pekerja laboratorium telah mengkonfirmasi hal ini
setelah mereka terekspos udara yang mengandung virus Rabies. Pada tahun 1950,
dilaporkan dua kasus Rabies terjadi pada penjelajah gua di Frio Cave, Texas yang
menghirup udara di mana ada jutaan kelelawar hidup di tempat tersebut. Mereka
diduga tertular lewat udara karena tidak ditemukan sama sekali adanya tanda-tanda
bekas gigitan kelelawar.

C. CIRI-CIRI HEWAN YANG TERINFEKSI RABIES

Hewan yang terinfeksi bisa mengalami Rabies ganas ataupun Rabies jinak. Pada Rabies
ganas, hewan yang terinfeksi tampak galak, agresif, menggigit dan menelan segala
macam barang, air liur terus menetes, meraung-raung gelisah kemudian menjadi
lumpuh dan mati. Pada Rabies jinak, hewan yang terinfeksi mengalami kelumpuhan
lokal atau kelumpuhan total, suka bersembunyi di tempat gelap, mengalami kejang dan
sulit bernapas, serta menunjukkan kegalakan.
Secara umum, hewan yang terinfeksi rabies akan mengalami 3 tahapan, yaitu :
1. Fase Prodormal: Hewan mencari tempat dingin dan menyendiri, tetapi dapat
menjadi lebih agresif dan nervus, pupil mata meluas dan sikap tubuh kaku (tegang). Fase
ini berlangsung selama 1-3 hari. Setelah fase Prodormal dilanjutkan fase Eksitasi atau
bisa langsung ke fase Paralisa.
2. Fase Eksitasi: Hewan menjadi ganas dan menyerang siapa saja yang ada di
sekitarnya dan memakan barang yang aneh-aneh. Selanjutnya mata menjadi keruh dan
selalu terbuka dan tubuh gemetaran, selanjutnya masuk ke fase Paralisa.
3. Fase Paralisa: Hewan mengalami kelumpuhan pada semua bagian tubuh dan
berakhir dengan kematian.

Gambar anjing rabies

Sedangkan pada manusia yang terinfeksi rabies akan mengalami 4 stadium sakit, yaitu :
1. Stadium Prodromal: Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita
tidak khas, menyerupai infeksi virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan
yang menuju taraf anoreksia, pusing dan pening, dan lain sebagainya.
2. Stadium Sensoris: Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami
rasa nyeri pada daerah luka gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur,
pupil membesar, hiperhidrosis, hiperlakrimasi.
3. Stadium Eksitasi: Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget,
kejang-kejang setiap ada rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara
(aerofobia), ketakutan pada cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia). Kejang-
kejang terjadi akibat adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan
pernapasan. Hidrofobia yang terjadi pada penderita Rabies terutama karena adanya
rasa sakit yang luar biasa di kala berusaha menelan air.
4. Stadium Paralitik: Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium
sebelumnya, penderita memasuki stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan
dari bagian atas tubuh ke bawah yang progresif.

Gambar manusia yang terinfeksi rabies


D. PENCEGAHAN PENULARAN RABIES
Adapun cara-cara untuk mencegah penularan rabies antara lain :
1. Vaksin Anti Rabies (VAR), agar tubuh lebih kebal terhadap penyakit rabies
2. Jadilah pemelihara hewan yang baik
3. Selalu ingat untuk memvaksinasi hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera.
Tindakan ini tidak hanya melindungi hewan anda dari penyakit Rabies tetapi juga
melindungi diri anda sendiri dan keluarga anda.
4. Selalu awasi binatang peliharaan anda. Kurangi kontak mereka dengan hewan atau
binatang liar. Jika binatang peliharaan anda digigit oleh hewan liar, segera ke dokter
hewan untuk diperiksa keadaannya.
5. Hubungi dinas peternakan setempat bila anda menjumpai ada binatang liar yang
mencurigakan di lingkungan tempat tinggal anda.
6. Hindari kontak dengan hewan liar yang tidak jelas asal usulnya.
7. Nikmati hewan liar seperti rakun, serigala dari tempat yang jauh. Jangan coba coba
memberi mereka makan ataupun membelai mereka.
8. Jangan sok menjadi penyayang hewan lalu mencoba memelihara hewan liar di rumah
walaupun mereka kelihatan sangat jinak.
9. Cegah kelelawar memasukan rumah atau tempat anda beraktifitas.
10. Jika anda bepergian ke daerah yang terjangkit Rabies, segeralah ke pusat pelayanan
kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi Rabies.

E. PENANGANAN JIKA TERGIGIT HEWAN RABIES


Bila terinfeksi Rabies, segera cari pertolongan medis. Rabies dapat diobati, namun harus
dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala. Bila gejala
mulai terlihat, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Kematian
biasanya terjadi beberapa hari setelah terjadinya gejala pertama. Jika terjadi kasus
gigitan oleh hewan yang diduga terinfeksi Rabies atau berpotensi Rabies (anjing, sigung,
rakun, rubah, kelelawar) segera cuci luka dengan sabun atau pelarut lemak lain di
bawah air mengalir selama 10-15 menit lalu beri antiseptik alkohol 70% atau betadin.
Orang-orang yang belum diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan
tetanus.
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RABIES

OLEH
YASIM AWALA
KELAS
IA
FAKULTAS
KEPERAWATA

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPTRA INDONESIA TOMOHON
( UNSRIT )
2013

Anda mungkin juga menyukai