Anda di halaman 1dari 21

PEMBULUH DARAH

dan
JANTUNG
Struktur dan Fungsi
Pembuluh Darah
• Seluruh pembuluh darah dilapiasi oleh sel-sel endotel
• Jumlah sel otot dan matriks ekstraseluler dinding
pembuluh darah (arteri dan vena) bervariasi
bergantung pada kebutuhan hemodinamik (tekanan
dan denyut) dan kebutuhan fungsional.
• Fungsi sel endotel diatur secara ketat, baik dalam
keadaan normal maupun teraktivasi
Anomali Pembuluh Darah Kongenital

• Aneurismaber beri, yaitu adanya pembuluh darah berbentuk


kantong berdinding tipis pada pembuluh darah otak. Dapat
menimbulkan pendarahan intra serebri yang fatal.
• Fistula arteriovenosa, adalah ubungan abnormal antara arteri
dan vena tanpa jalinan kapiler diantara keduanya. Fistula ini
dapat menyebabkan gagal jantung karena banyaknya volume
aliran darah dari arteri ke sirkulasi vena.
• Displasia fibromuskuler , adalah penebalan iregular pada
lapisan otot dinding arteri yang berukuran sedang dan besar.
Displasia ini dapat terjadi pada semua umur, tapi paling
banyak terjadi pada perempuan muda.
Penyakit Vaskular Hipertensi
• Hipertensi dikategorikan jika diastol lebih dari 90 mmHg dan
sistol lebih dari 140 mmHg.
• Hipertensi essensial terjadi akibat adanya beberapa polimorfisme
genetik serta faktor lingkungan.
• Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit ginjal primer,
penyempitan arteri renalis, atau kelainan adrenal.
• Kelainan gen yang dapat menyebabkan hipertensi:
1. Defek gen yang berhubungan dengan peningkatan sekresi
aldosteron, peningkatan resorpsi garam dan air, dan peningkatan
volume plasma.
2. Mutasi pada protein yang mempengaruhi resorpsi Natrium.
Arterioskelrosis
• adalah pengerasan arteri disebabkan penebalan dinding arteri
disertai penurunan elastisitas.
• Ada 4 tipe arteriosklerosis:
1. Arteriosklerosis yang mengenai arteri kecil dan arteriol yang
dapat menyebabkan iskemia pada bagian distalnya.
2. Sklerosis Media ditandai endapan kalsium dilapisan otot arteri,
terutama pada orang diatas 50 tahun.
3. Hiperplasia intima fibromuskuler sering terjadi pada lapisan otot
arteri besar. Hal ini berhubungan dengan kerusakan pada sel otot
polos dan adanya inflamasi, atau gesekan mekanis seperti
pemasangan balon atau ring.
4. Arterosklerosis
Arterosklerosis
• Terdapat plak pada pembuluh arteri yang terdiri dari unsur sel
otot, matriks ekstraseluler, sel-sel inflamasi, lemak, dan bekas
nekrotik.
• Faktor penyebab/resiko arterosklerosis:
1. Hiperlipidemia, terutama hiperkolesterolemia
2. Hipertensi
3. Merokok
4. Diabetes Mellitus, dikaitkan dengan meningkatnya kadar
kolesterol dalam darah.
Vena dan Limfatik
• Varises vena, adalah vena yang berdilatasi secara abnormal akibat
tekanan intraluminal yang meningkat kronis dan lemahnya penunjang
dinding pembuluh darah. Paling banyak terjadi pada ekstremitas.
• Varises di daerah lain:
1. Varises esofagus
2. Hemoroid
• Tromboflebitis dan Flebotrombosis, dimana terjadi trombosis di daerah
vena bagian dalam disertai dengan inflamasi.
• Sindrom Vena Kava Superior dan Inferior, disababkan invasi
neoplasma.
• Limfangitis dan Limfedema. Limfangitis adalah proses inflamasi akut
disebabkan oleh bakteri. Limfedema primer adalah bentuk kongenital,
sedangkan Limfedema sekunder adalah akibat cairan dibelakang
pembuluh limfe yang sebelumnya normal
Tumor
• Tumor jinak dan yang menyerupai tumor
1. Ekstasia Vaskuler, yaitu dilatasi lokal pembuluh darah.
2. Hemangioma, merupakan tumor yang tersusun atas pembuluh
darah.
3. Limfangioma, tumor jinak tersusun oleh pembuluh limfe.
• Tumor level menengah.
1. Sarkoma Kaposi, adalah neoplasma vaskuler yang disebabkan
oleh Kaposi sarcoma herpesvirus. Sering ditemukan pada
penderita AIDs.
2. Hemangioendotelioma, terdiri atas neoplasma vaskuler borderline
dengan spektrum yang luas dengan perilaku klinis berderajat
menengah.
• Tumor Ganas
Contohnya Angiosarkoma, adalah neoplasma
endotel ganas yang berkisar dari tumor yang
berdiferensiasi yang mirip dengan
hemangioma, hingga lesi yang sangat
anaplastik. Penyakit ini sering menyerang
orang dewasa tua. Lesi bisa terjadi pada
semua bagian tubuh.
Vaskulitis
• adalah peradangan pembuluh darah yang
disebabkan oleh inflamasi yang dimediasi oleh
faktor imun, dan invasi pembuluh darah
secara langsung karena infeksi patogen.
JANTUNG
Patologi Jantung

1. Gagal Jantung
• Umumnya mengacu pada Gagal Jantung Kongesti, yaitu titik
akhir dari banyak penyakit jantung dan merupakan kondisi
progresif dengan prognosis buruk.
• Gagal jantung terjadi karena disfungsi sistem sistolik atau
diastolik.
• Disfungsi sistolik terjadi akibat kontraksi miokardium yang tidak
baik, biasanya akibat penyakit jantung iskemik atau hipertensi.
• Disfungsi diastolik merupakan jantung berelaksasi, misalnya
pada hipertropi ventrikel kiri, fibrosis miokardium, atau
perikarditis kontsriktif.
• Gagal jantung kiri seringkali terjadi akibat penyakit
jantung iskemik, hipertensi sistemik, penyakit katup
mitral (katup jantung tidak dapat menutup dengan
baik sehingga darah kembali ke posisi semula) atau
aorta. Atau penyakit miokardium.
Manifestasi klinis yang terjadi merupakan akibat dari
kongesti dan edema paru.
• Gagal jantung kanan lebih sering terjadi akibat gagal
jantung kiri, dapat juga (jarang) sebagai akibat
gangguan primer pada paru.
Gejalanya: terjadi edema perifer dan kongesti viseral.
2. Penyakit Jantung Bawaan.
adalah kelainan pada jantung atau pembuluh daran
besar yang telah ada sejak lahir.
• Sebagian besar kasus penyakit jantung bawaan berasal
dari kesalahan embriogenesis pada minggu ke-3 hingga
ke-8, ketika struktur kardiovaskuler sedang berkembang.
• Pada Duktus Arteriosus, gambaran klinisnya adalah
aliran darah bertekanan dari kiri ke kanan menghasilkan
suara murmur.
• Pada waktu lahir duktus Botalli mengalami rudimeter,
tetapi pada kasus ini hal itu tidak berjalan dengan baik,
sehingga terjadi sianosis karena ada aliran darah dari
kanan yang rendah oksigen masuk ke kiri (aorta). Hal ini
menyebabkan aliran darah ke paru berkurang, dan
peningkatan volume aorta.
• Gejala klinis siaosis berat yang sistemik mencakup
pembesaran ujung jari tangan dan kaki.
3. Penyakit Jantung Iskemik,
adalah penyakit yang mencakup beberapa sindrom terkait erat
yang disebabkan oleh iskemia miokardium, yaitu terjadi suatu
ketidak seimbangan antara suplai (perfusi) darah ke jantung
dan kebuthan oksigen serta nutrisi miokardium.
• Lebih dari 90% penyakit iskemik ini disebabkan oleh penurunan
aliran darah koronaria yang terjadi akibat arterosklerosis
vaskular.
• Tampilan klinis dapat berupa sindrom jantung seperti:
a. Angina pektoris (nyeri dada) disebabkan iskemia miokard
b. Infark miokardium, nekrosis otot jantung disebabkan iskemia
terutama oleh trombosis arteri koroner akut.
c. Penyakit jantung iskemik disertai gagal jantung kronik
d. Kematian mendadak akibat gagal jantung, karena infark
miokardium atau aritmia letal.
4. Aritmia, dapat berupa bradikardia atau tahikardia.
• Aritmia dapat disebabkan oleh perubahan iskemik atau struktural
pada sistem konduksi atau ketidak stabilan listrik miosit. Lebih sering
disebabkan oleh perubahan saluran ion yang menyebabkan
polarisasi dan depolarisasi.
• Kematian Jantung Mendadak dapat disebabkan oleh penyakit arteri
koronaria yang mengakibatkan iskemia, dapat juga karena trombosis
yang menginduksi aritmia fatal.
5. Penyakit Jantung Hipertensi,
terjadi akibat dari peningkatan beban kerja jantung karena
hipertensi, kondisi ini menyebabkan tekanan berlebih di dalam
jantung dan terjdinya hipertropi ventrikel, serta fibrosis interstisialis.
• Hipertropi ventrikel kiri dan atrium kiri, sering dikaitkan dengan
dengan dilatasi atrium kiri akibat gangguan pengiaisian saat fase
diastolik.
• Hipertropi ventrikel kanan dan atrium kanan, (lebih dikenal dengan Kor
Pulmonale) terjadi karena gangguan primer parenkim atau pembuluh
darah paru. Keadaan ini juga dapat terjadi dilatasi karena apabila terjadi
kegagalan jantung kanan.
6. Penyakit Katup Jantung, dapat menimbulkan stenosis atau insufisiensi.
• Stenosis adalah kegagalan katup untuk membuka sempurna sehingga
menghambat aliran darah. Kegagalan ini sering karena proses kronis,
terutama kalsifikasi pada katup.
• Insufisiensi terjadi akibat kegagalan katup untuk menutup sempurna
sehingga menyebabkan aliran balik (regurgitasi).
• Penyakit Katup Degeneratif, terjadi karena perubahan degeneratif
seperti:
1. Kalsifikasi, dapat pada kuspis katup yang sering terjadi aorta atau
pada anulus/cincin mitral (yang memisahkan atrium dengan ventrikel).
2. Perubahan pada matriks ekstraseluler.
• Penyakit Katup Rematik, terjadi akibat antibodi anti
streptokokus yang bereaksi silang dengan jaringan jantung.
Penyakit ini paling sering mengenai katup mitral dan
menyebabkan hampir semua kasus stenosis mitral.
• Endokarditis infektif, merupakan infeksi yang dengan cepat
dapat menghancurkan katup. Embolisasi pada sistem ini dapat
menimbulkan infark septik.
• Endokarditis trombotik non-bakteri terjadi pada katup yang
normal karena adanya hiperkoagulasi.
7. Kardiomiopati dan Miokarditis.
• Kardiomiopati (penyakit otot jantung) adalah penyakit jantung
yang disebabkan disfungsi miokardium intrinsik.
• Kardiomiopati primer terbatas hanya pada miokardium.
• Kardiomiopati sekunder merupakan manifestasi penyakit pada
otot jantung dari suatu penyakit sistemik.
• Kelompok Patofisiologi Kardiomiopati:
a. Kardiomiotropik Dilatasi menyebabkan disfungsi sistolik.
Penyebabnya mencakup miokarditis, bahan-bahan toksis
(ump. Alkohol), dan kehamilan.
b. Kardiomiotropik Hipertropi menyebabkan disfungsi diastolik
(relaksasi). Hampir seluruh kasus utasi autosom dominan pada
protein yang menyusun alat kontraksi terutama rantai β-
miosin.
c. Kardiomiotropik Restriktif menyebabkan miokardium
kehilangan fleksibel hingga menjadi kaku disebabkan deposisi
(misalnya, amiloid), peningkatan fibrosis interstisialis (misalnya
akibat radiasi), atau kerusakan jaringan endokardium.
• Kardiomiopati aritmogenik ventrikel kanan merupakan kelainan
autosomal dominan otot jantung yang merupakan sebagai gagal
jantung kanan dan gangguan ritme yang dapat menyebabkan
kematian jantung mendadak pada atlet.
• Miokarditis adalah inflamasi yang disebabkan oleh infeksi
atau reaksi imunologi. Secara klinis miokarditis dapat
bersifat asimtomatis, menimbulkan gagal jantung akut, atau
dapat berkembang menjadi Kardiomiopatik Dilatasi.
8. Penyakit Perikardium.
• Kelainan perikardium mencakup efusi dan kondisi inflamasi,
terkadang mengakibatkan konstriksi fibrosa.
• Normalnya rongga perikardium berisi 50 ml cairan.
• Pada berbagai keadaan rongga perikardium dapat
mengalami distensi akibat akumulasi cairan serosa (efusi
pericardium), darah (hemopericardium), atau pus
(pericardium purulenta).
• Perikarditis dapat terjadi oleh infeksi virus terutama yang
menyertai miokarditis, meskipun ditemukan juga
keterlibatan bakteri, jamur atau parasit.
9. Tumor Jantung,

Anda mungkin juga menyukai