Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah
sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi
tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika
metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi
secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel
sperma dalam sebuah medium cair.
Setelah Dr. Patrick Steptoe dan Dr. Robert Edwards pada tahun 1978 berhasil
melakukan teknik spektakuler “fertilisasi in vitro”, dunia kedokteran mengalami
perkembangan yang sangat pesat dan mengagumkan dalam penanganan masalah
infertilitas dan di bidang rekayasa genetika manusia. Teknik yang selanjutnya
dikenal dengan istilah “Bayi Tabung” ini berkembang ke seluruh dunia termasuk di
Indonesia.
Istilah Bayi Tabung (tube baby) dalam bahasa kedokteran dikenal dengan sebutan
“In Vitro Fertilization and Embryo Transfer” (IVF-ET) atau dalam khazanah hukum
Islam dikenal dengan “Thifl al-Anâbîb” atau “Athfâl al-Anbûbah”.
Secara teknis, kedua istilah ini memiliki perbedan yang cukup signifikan, meskipun
memiliki tujuan yang hampir sama yakni untuk menangani masalah infertilitas atau
kemandulan. Bayi Tabung merupakan teknik pembuahan (fertilisasi) antara sperma
suami dan sel telur isteri yang masing-masing diambil kemudian disatukan di luar
kandungan (in vitro) – sebagai lawan “di dalam kandungan” (in vivo) - . Biasanya
medium yang digunakan adalah tabung khusus. Setelah beberapa hari, hasil
pembuahan yang berupa embrio atau zygote itu dipindahkan ke dalam rahim.
Sedangkan teknik Inseminasi Buatan relatif lebih sederhana. Yaitu sperma yang
telah diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke
dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan.
4.Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan.
Dokter bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur
tersebut.
Spema beku
5.Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang dicairkan secara
sangat hati-hati oleh para teknisi
Menciptakan Embrio
6. Jika sel sperma dan sel telur terbukti sehat, maka sangatlah mudah untuk
menyatukan keduanya dalam sebuah piring lab. Jika sperma tidak sehat sehingga
tidak dapat berenang untuk membuahi sel telur, maka akan dilakukan ICSI.
7.Tujuan utama IVF - menghasilkan embrio berumur 2 hari. Embrio ini memiliki 4 sel,
yang diharapkan mencapai stage perkembangan yang benar.
Pemindahan Embrio
8.Dokter kemudian memilih 3 embrio terbaik untuk ditransfer yang diinjeksikan ke
sistem reproduksi si pasien
Implanted foetus
Tinjauan dari Segi Hukum Perdata Terhadap Inseminasi Buatan (Bayi Tabung)