Anda di halaman 1dari 6

A.

Menurut Pandangan Medis

Bayi tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut in vitro fertilization


(IVF) adalah suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan
mempertemukan sel sperma dan sel telur dalam suatu wadah khusus.
Proses pembuatan bayi tabung ini berlangsung di laboratorium dan
dilaksanakan oleh tenaga medis sampai menghasilkan suatu embrio dan
diimplementasikan kedalam rahim wanita yang mengikuti program bayi
tabung tersebut.
B. Menurut Undang-undang yang
berlaku di Indonesia
Menurut UU diindonesia pasal UU No. 23 th 1992
tentang kesehatan.

Ayat 1 : Kehamilan cara alami dapat dilaksanakan sebagai


upaya terakhir untuk membantu suami instri mendapat
keturunan.
Ayat 2 : Upaya kehamilan diluar cara alami sebagai mana
maksud dalam ayat 1 hanya dapat dilaksakan oleh
pasangan suami istri yang sah, dengan ketentuan :
1. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri
yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari
mana ovum itu berasal
2. Dilakuakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan wewenang untuk itu
3. Ada sarana kesehatan tertentu

Ayat 3 : ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan


kehamilan di luar cara alami sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 dan 2 ditentukan dengan PP
C. Menurut Pandangan Agama Islam
Menurut pandangan islam bayi tabung tidak diperbolehkan
karena proses pengambilan sel telur maupun sel sperma tersebut
mengharuskan sang dokter melihat aurat wanita tersebut. Dan
melihat aurat wanita lain haram hukumnya, kecuali dalam keadaan
darurat. Namun, bayi tabung diperbolehkan jika sel sperma dan sel
telur berasal dari pasangan suami istri yang kemudian diletakkan
dirahim istri tersebut.

Dengan catatan :
Jika sel sperma dari sang suami dan sel telur dari wanita lain dan
diletakkan di rahim istrinya sendiri itu termasuk kedalam perbuat
ZINA, dan jika sel sperma dari sang suami dan sel telur istri
diletakkan dirahim perempuan lain itu termasuk HARAM.
Bayi tabung diharamkan jika
1. Sperma dan ovumnya tidak berasal dari pasangan suami istri
yang sah.
2. Penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami istri
yang dititipkan dirahim wanita lain.
3. Bayi tabung dari sperma yang dibeku-kan dari suami yang
telah meninggal dunia.
• Kasus :
Ada seorang perjaka dia merupakan relawan pendonor aktif sel
sperma . Dan banyak wanita yang tidak bisa memiliki keturunan
dikarenakan suaminya mandul, kemudian menggunakan sel sperma
dari pendonor untuk melakukan program bayi tabung. Jika sang bayi
tabung tumbuh besar dan dewasa tidak menutup kemungkinan akan
menikah dengan saudaranya sendiri yang berasal dari ayah yang
sama. Dikarenakan banyak wanita yang menggunakan donor sel
sperma.

Ini merupakan kasus dinegara barat tetapi bagaimanakah


pandangan hukum negara dan hukum islam di negara kita?

Anda mungkin juga menyukai