/
adalah dosa besar sesudah syirik. Danini terma- Dengan ketentuan ini. penulis menolak
suk dalam kategori zina. Oleh karena itu anak atau tidak sependapat dengan Dr.Ali Akbar, Prof.
yang dilahirkan melalui proses ferliiisasi in vitro Drs. Husein Yusuf dan H. Salim Dimyati yang
(bayi tabung) yang menggunakan sperma donor membolehkan proses bayi tabungyang mengam
dapat dikualifikasi sebagai anak zina. Hal ini bil sperma dan ovumdari pasangan suami-isteri
disebabkan karena anak bukan produk (sperma) yang kemudian embrionya ditransfer ke dalam
dari orangtua (suami-isterl) yang sah. rahim ibu penggantl(surrogate mother), balkibu
pengganti itu terikat dengan perkawinan suami
yang diambil spermanya seperti isteri kedua,
Faktor-faktor dominan yang ketiga dan keempatataupun tidak terikat dengan
menghubungkan anak bayi perkawinan, seperti ibu penggantlsewaan.
tabung kepada kedua Apabila dianalisa dari aspek moral, etika,
orangtuanya. hukum dan agama, dimana setiap orang yang
telah terikat dengan perkawinan berarti juga
Ada beberapa hal yang sangat dominan terikat dalam hal mu'asyarah biima'ruf^vXQ\Q
untuk mene-tapkan hubungan nasab anak yang suami-isteri, maka tidak pantas dan tidak iayakiah
terlahir dengan proses inseminasi buatan (bayi apabila sepasang suami isteri yang hanya
tabung) kepada kedua orang-tuanya yaitu: dengan modal mengeluarkan beberapa tetes
Pertama^<\z ikatan perkawinan yang sah sperma dan ovum yang kemudian diserahkan
antara laki-laki yang diambll spermanya dengan kepada orang lain tanpamereka menjalani proses
perempuan yang diambll ovumnya dan perem- kehamilan dan kelahirannya, tiba-tlba setelah
puan yang diambil ovumnya adalah perempuan orang lain (surrogate mother) melahirkan mereka
yang mengandung dan yang melahirkan bayi (laki-laki dan perempuan yang diambll sperma
tabung. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 42 UU dan ovumnya) mendapat predikat sebagai
No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang seorang ayah dan ibu.
menyatakan: "anakyang sah adalah anak yang Adapun dasar-dasar dan alasan-alasan
dilahirkan dalamatau sebagai akibatperkawinan penolakan penulis terhadappendapat tiga tokoh
yang sah". (UU No. 1 tahun 1974, pasal 42). tersebutdi atas, yang membolehkan proses bayi
Denganketentuan ini, maka anakyang dilahirkan tabung dengan pengambilan sperma dan ovum
melalui proses bayi tabung dengan mengambil dari pasangan suami-isterl yang embrionya
sperma dan ovum dari pasangan suami-isteri dititipakn kepada ibu pengganti adalah;
yang kemudian embrionya disarangkanke dalam 1. Dasarhukum yang membolehkan proses bayi
rahim isterinya adalah anak sah yang mempunyai tabungtersebut diatas, memakai dasar qiyas,
hakdan kewajiban sama dengan anakyang lahir yaitu menyamakan ibu yang melahirkan bayi
dengan proses alaml. tabung dengan ibu susuan karena ada
A/z/5adamateri (sperma danovum) yang persamaan iliat hukum, yaitu sama-sama
menjadi embrlo secara yakin dapat dipastikan boleh mengupahkan kepada orang lain.
berasal dari pasangan suami-isteri yang Menurut analisa penulis, dasar qlyas yang
mengandung dan yang melahirkannya. membolehkan proses bayi tabung dengan
mengambil spermadan ovum yangembrionya