Disusun Oleh
NPM : 10050017129
Kelas :C
FAKULTAS PSIKOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak
terhingga, sehingga bisa menulis makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat
serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW
semoga kita selalu mendapat syafa’at darinya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini, akan membahas tentang Revolusi Industri yang perumusan
masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah
Revolusi Industri sebagai berikut :
Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah
kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya,
maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad
pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang,
bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan yang cepat dan keras dalam
dunia ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan
hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada dunia produksi.
B. Faktor-Faktor terjadinya Revolusi Industri
1. Faktor Ekstern
A. Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para
ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus,
Isaac Newton dan lain-lain.
B. Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
- The Royal Society for Improving Natural Knowledge
- The Royal Society of England (1662)
2. Faktor intern
A. Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
B. Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilikmodal
C. Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
D. Inggris, memiliki jajahan yang luas
E. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi
mutunya.
F. Munculnya paham ekonomi liberal
G. Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan
tanah dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan:
- pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
- pemupukan
- irigasi
H. Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris
banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan
Massachussets Bay Co.
Secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris
sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara-negara lainnya dalam hal
pembangunan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin-mesin berat.
Revolusi industri secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal
terhada p cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah
terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang
keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam
bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan
pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.di setiap
revolusi industri, tapi kasarnya adalah, beberapa hal yang semula begitu sulit,
begitu lama, begitu mahal dalam proses produksi mendadak jadi mudah, cepat,
dan murah.
Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru, dan 1001
cara untuk memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut yang
merekam segalanya selama 24 jam sehari. Informasi ini bahkan menyangkut
kinerja pegawai manusianya. Misalnya, kini perusahaan bisa melacak gerakan
semua dan setiap pegawainya selama berada di dalam pabrik. Dari gerakan
tersebut, bisa terlihat, misalnya, kalau pegawai-pegawai tersebut menghabiskan
waktu terlalu banyak di satu bagian, sehingga bagian tersebut perlu diperbaiki.
Masih ada 1001 informasi lainnya yang bisa didapat dari 1001 data yang berbeda,
sehingga masih ada 1001-1001 cara meningkatkan produktivitas pabrik yang
semula tak terpikirkan. Karena begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru
ini, aspek ini sering disebut Big Data.
Keempat, ini yang sebetulnya paling besar: Machine learning, yaitu mesin
yang memiliki kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya
melakukan kesalahan sehingga melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki
hasil berikutnya. Ini bisa dilukiskan dengan cerita “AlphaZero AI”. Sebelum
Machine Learning, sebuah komputer melakukan tugasnya dengan
“Diperintahkan” atau “Diinstruksikan” oleh manusia
Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini membantu
perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario
Industri 4.0.
Dunia saat ini memang tengah mencermati revolusi industri 4.0 ini secara
saksama. Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain terdapat berjuta tantangan
yang harus dihadapi. Prof. Klaus Martin Schwab, teknisi dan ekonom Jerman,
yang juga pendiri dan Executive Chairman World Economic Forum, yang pertama
kali memperkenalkannya. Dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution
(2017), ia menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi
yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu
sama lain
Tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Mesin uap pada
abad ke-18 adalah salah satu pencapaian tertinggi. Revolusi 1.0 ini bisa
meningkatkan perekonomian yang luar biasa. Sepanjang dua abad setelah revolusi
industri pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat enam kali lipat.
Revolusi Industri 2.0 perubahannya ditandai dengan berkembangnya energi
listrik dan motor penggerak. Manufaktur dan produksi massal terjadi. Pesawat
telepon, mobil, dan pesawat terbang menjadi contoh pencapaian tertinggi.
Perubahan cukup cepat terjadi pada revolusi Industri 3.0. Ditandai dengan
tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi.
Teknologi digital dan internet mulai dikenal pada akhir era ini. Revolusi Industri
4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things, kehadirannya begitu
cepat.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi
inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya
transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan Grab. Kehadiran
revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru,
profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
Ada beberapa pendapat para ahli tentang revolusi industri 4.0, yang pertama
menurut Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation,
yang dirilis McKinsey Global Institute (Desember 2017), pada 2030 sebanyak 400
juta sampai 800 juta orang harus mencari pekerjaan baru, karena digantikan
mesin.
Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia 4.0, terdapat lima
industri yang menjadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia, yaitu:
Industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi luar negeri maupun domestik
di Indonesia, karena industri di Indonesia lebih produktif dan sanggup bersaing
dengan negara-negara lain, serta berusaha semakin baik yang disertai dengan
peningkatan kemampuan tenaga kerja Indonesia dalam mengadopsi teknologi.
Revolusi mental juga harus dijalankan, mulai dari mengubah mindset negatif dan
ketakutan terhadap industri 4.0 yang akan mengurangi lapangan pekerjaan atau
paradigma bahwa teknologi itu sulit.
Pengusul mengklaim Industri 4.0 akan mempengaruhi banyak bidang,
terutama:
2.1 Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala
konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula
risiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia
karena digantikan oleh mesin atau robot. Ada empat prinsip rancangan dalam
Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan
mengimplementasikan skenario-skenario Industri 4.0, yaitu Interoperabilitas ,
Informasi, Bantuan teknis, Keputusan mandiri.
Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia 4.0, terdapat lima
industri yang menjadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia, yaitu:
Makanan dan minuman, Tekstil, Otomotif, Elektronik, Kimia. Lima industri ini
merupakan tulang punggung, dan diharapkan membawa pengaruh yang besar
dalam hal daya saing dan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10
besar ekonomi dunia di 2030. Kelima sektor inilah yang akan menjadi contoh bagi
penerapan industri 4.0, penciptaan lapangan kerja baru dan investasi baru berbasis
teknologi
DAFTAR PUSTAKA