Makalah ini diajukan sebagai Tugas Makalah pada Mata Kuliah Pendekatan
Sistem dalam Pendidikan
Disusun Oleh:
ANNISA
Program Studi/Semester:
MPI Murni/I
Dosen Pembimbing:
COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Sekilas Mengenai Ontologi, Epistimolgi dan Aksiologi ...................... 3
B. Defenisi Sistem...................................................................................... 4
C. Ciri-ciri Sistem ...................................................................................... 6
D. Karakteristik Sistem .............................................................................. 7
E. Pendidikan sebagai Sistem .................................................................... 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ontologi sistem?
2. Apakah pendidikan merupakan suatu sistem?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ontologi sistem.
2. Untuk mengetahui pendidikan sebagai suatu sistem.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah bahan kajian oleh para civitas
academic dalam rangka untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan untuk
menambah referensi dalam pembelajaran pendekatan sistem dalam
pendidikan.
E. Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bab yaitu, BAB I Pendahuluan, BAB II
Pembahasan yang membahas mengenai Ontologi Sistem Pendidikan, dan Bab
III Kesimpulan sekaligus penutup dari pembahasan makalah. Makalah ini
ditulis dengan menggunakan metode Library Research, yaitu membaca
berbagai macam buku yang berkenaan dengan pembahasan penelitian ini yang
berkenaan dengan pendekatan sistem dalam pendidikan.
F. Ruang Lingkup
Sistem merupakan pembahasan yang sangat luas, berdasarkan hal tersebut
adapun yang menjadi ruang lingkup dalam pembahasan ini adalah ontologi
sistem yang terfokus pada hakikat atau defenisi sistem, ciri-ciri sistem dan
karakteristik sistem dalam konteks pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi, obyek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu
perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu
berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas
dalam semua bentuknya.
1
Bahrum, Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi, Sulesa, Volume 8 Nomor 2, 2013, hal
36.
2
Desi Windisari, Ontologi Sistem Penilaian E-Learning Berbasis Kompetensi, Forum
Teknik, Volume 34 Nomor 1, 2011, hal 39.
B. Defenisi Sistem
3
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2012, hal 69.
4
Rusdiana dan Moch. Irfan, Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Pustaka Setia, 2014,
hal 28.
5
Eti Rochaety, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, hal 2.
6
Karhi Nisjar & Winardi, Teori Sistem & Pendekatan Sistem dalam Bidang Manajemen,
Bandung: Mandar Maju: 1997, hal 64.
7
Syaefullah, Manajemen, hal 69.
6. Johnson (1978), sistem adalah suatu keterpaduan atau kebulatan yang
kompleks atau kombinasi dari berbagai bagian bersifat komples atau kesatuan
yang bulat.8
Sistem juga didefenisikan sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama
lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.9 Dari
definisi tersebut dapat diperinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu:
8
Syafaruddin dan Anzizhan, Sistem Pengambilan Keputusan, Jakarta: Grasindo, 2004,
hal 15.
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan),
Jakarta: Prenadamedia Group, 2006, hal 49.
10
Rusdiana dan Moch. Irfan, Sistem Informasi Manajemen, hal 30.
11
Syaefullah, Manajemen, hal 70.
unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dan
lainnya, saling terkait atau saling mendukung dalam mencapai tujuan.
C. Ciri-ciri Sistem
Ada tiga ciri utama suatu sistem. Pertama, suatu sistem memiliki tujuan
tertentu. Kedua, untuk mencapai tujuan sebuah sistem memiliki fungsi-fungsi
tertentu. Ketiga, untuk menggerakkan fungsi, suatu sistem harus ditunjang leh
berbagai komponen.12
1. Setiap Sistem Bertujuan
Setiap sistem pasti memiliki tujuan, karena tujuan ini yang nantinya akan
menggerakkan sistem tersebut. Misalnya dalam pendidikan, tujuan lembaga
pendidikan adalah agar dapat melayani setiap anak didik untuk mencapai
tujuan pendidikannya.
2. Setiap Sistem Memiliki Fungsi
Untuk mencapai tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu, fungsi ini
nantinya akan terus-menerus berproses hingga tercapainya tujuan. Seperti
dalam pendidikan, agar proses pendidikan berjalan dan dapat mencapai tujuan
secara optimal diperlukan fungsi perencanaan, fungsi administrasi, fungsi
kurikulum, fungsi bimbingan dan lain sebagainya.
3. Setiap Sistem Memiliki Komponen
Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, setiap sistem mesti memiliki
komponen-komponen yang satu sama lain dan saling berhubungan.
Komponen- komponen inilah yang dapat menentukan kelancaran proses suatu
sistem. Contohnya dalam pendidikan, agar fungsi perencanaan pendidikan
dapat berjalan dengan baik diperlukan komponen silabus dan RPP, agar fungsi
administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan diperlukan
komponen administrasi kelas, administrasi siswa, administrasi guru, dll. Agar
kurikulum berfungsi sebagai alat pendidikan diperlukan komponen tujuan,
isi/materi pelajaran, strategi pembelajaran serta komponen evaluasi
pembelajaran.
12
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, hal 2.
D. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem menurut Edhi Sutanta (2003), yaitu sebagai berikut:13
1. Komponen (components)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan
sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.
Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
2. Batas (boundary)
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang
lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope
tinjauan terhadap sistem.
3. Lingkungan (environments)
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem
lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya
lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga
keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan
diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan
ditiadakan.
4. Penghubung/antarmuka (interface)
Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen
sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan
antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana
setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.
5. Masukan (input)
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu
dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk
menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
6. Pengolahan (processing)
Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama
mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para
pemakainya.
13
Rusdiana dan Moch. Irfan, Sistem Informasi Manajemen, hal 36.
7. Keluaran (output)
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk
keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
8. Sasaran (objectives) dan Tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar
mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
9. Kendali (control)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan
peran dan fungsinya masing-masing.
10. Umpan balik (feed back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek
terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannnya pada
kondisi normal.
Tata Sutabri (2005) merincikan karakteristik sistem sebagai berikut:
Mekanisme
pengendalian
Umpan
Balik
Tujuan
14
Munirah, Sistem Pendidikan di Imdonesia, Auladuna, Volume 2 Nomor 2, 2015, hal 234.
15
Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, hal 73.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan
secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sistem harus
memenuhi unsur-unsur yang meliputi komponen, relevansi, fakta, prinsip, doktrin,
fungsi dan tujuan bersama. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya, saling terkait atau saling mendukung
dalam mencapai tujuan.
Ciri-ciri Sistem, yaitu setiap sistem itu memiliki tujuan, setiap sistem
memiliki fungsi, dan setiap sistem memiliki komponen. Sementara karakteristik
sistem yaitu memiliki 1) Komponen (components), 2) Batas (boundary), 3)
Lingkungan (environments), 4) Penghubung/antarmuka (interface), 5) Masukan
(input), 6) Pengolahan (processing), 7) Keluaran (output), 8) Sasaran (objectives)
dan Tujuan (goal), 9) Kendali (control), 10) Umpan balik (feed back).
Kemudian, pendidikan merupakan suatu sistem, karena meliputi berbagai
elemen (komponen) yang berkaitan satu sama lain dan memiliki fungsi masing-
masing yang bergerak untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal, efektif
dan efisien.
B. Saran
Dengan mengetahui bagaimana hakikat dari sistem dan memahami
pendekatan sistem pendidikan, diharapkan seluruh civitas akademik terutama
para manager dalam pendidikan untuk mengaplikasikan sistem dalam mengelola
pendidikan, agar pendidikan tersebut menjadi lebih teratur dan tujuan pendidikan
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Muzayyin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Nisjar. Karhi & Winardi, Teori Sistem & Pendekatan Sistem dalam Bidang
Manajemen, Bandung: Mandar Maju: 1997.
Rusdiana dan Irfan. Moch, Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Pustaka Setia,
2014.