Anda di halaman 1dari 3

Nama : Roisatul Fitri

NIM : 171810301022

TUGAS KROMATOGRAFI REVIEW JURNAL

JUDUL JURNAL : Analysis of Chosen Organic Tobacco Smoke Components and


Their Metabolites by Planar Chromatography

REVIEW

Jurnal ini menjelaskan tentang analisis komponen dari rokok tembakau dan
metabolitnya dengan planar kromatografi. Planar kromatografi pada penelitian ini
digunakan sebagai langkah terakhir untuk menganalisis komponen senyawa organik
berupa senyawa aromatik polisiklik, nikotin dan turunannya yang terdapat pada asap
tembakau dan produk lainnya. Penelitian ini juga melakukan pengembangan dan
deteksi terhadap kemungkinan adanya fase diam dengan aplikasi C30. Aplikasi dari
planar kromatografi dapat mengidentifikasi dan mengkuantifikasi berbagai macam
polutan organik yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan melakukan penilaian pada
kelompok orang yang terkena asap rokok tembakau di wilayah Upper Silesia di
Polandia

Penelitian yang dilakukan pada jurnal ini menggunakan kromatografi planar


karena kromatografi planar banyak digunakan oleh berbagai negara. Kromatografi
planar merupakan teknik kromatografi yang dapat digunakan untuk skrining dan
identifikasi suatu zat, akan tetapi kurang akurat jika digunakan untuk analisis
kuantitatif zat. Kromatografi planar memiliki kelemahan yaitu sulit untuk
mengidentifikasi senyawa yang bersifat volatil. Teknik kromatografi planar ini dapat
digunakan pada pemisahan paralel dan perbandingan langsung dari standar dan
komponen sampel oleh sistem kromatografi. Kromatografi planar dapat digunakan
untuk menganalisis berbagai macam xenobiotik yang berbahaya bagi kesehatan
manusia, khususnya hidrokarbon polisiklik aromatik (PAHs) dan turunannya.
Penentuan senyawa ini dapat dilakukan dengan menggunakan ekstraksi cair-cair,
padat-cair dengan berbagai macam modifikasi variasi.

Jurnal ini dibuat bertujuan untuk menunjukkan kemungkinan kemungkinan


yang terjadi ketika menggunakan kromatografi planar. Penggunaan kromatografi
planar pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur polutan
senyawa organik beracun, kandungan PAHs mutagenik dan karsinogenik dan turunan
nitrogen dan oksigen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Kandungan berbahaya
tersebut terdapat dalam asap tembakau seperti nikotin dan zat zat lainnya. Analisis
nikotin dan metabolitnya dapat dilakukan dengan metode kromatografi planar. Asap
tembakau yang dianalisis pada penelitian ini juga dianalisis dengan menggunakan
kromatografi lapis tipis untuk menentukan nikotin dan metabolitnya salah satunya
yaitu cotinine dan trans-3-hydroxycotinine yang terdapat di dalam cairan tubuh.

Prosedur yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel yang digunakan
diambil dari cairan tubuh. Sampel sebelum dilakukan analisa akan dibekukan dan
dilakukan isolasi dengan menggunakan metode ekstraksi. Sampel selanjutnya
dilakukan analisis kandungan nikotin kemudian dilanjutkan dengan analisis PAHs dan
turunannya dan diidentifikasi senyawa di dalamnya. Nikotin dianalisis dengan
menggunakan kromatografi planar dengan menggunakan larutan sampel berupa
diklorometana. PAHs dan turunannya dianalisis dengan menggunakan kromatografi
silika gel dengan menggunakan fase gerak yang memiliki polaritas yang berbeda.
Senyawa yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan menggunakan GC-MS dengan
Kromatografi GC-14a dan Qp-2000 spektrometer massa.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kromatografi


lapiss tipis dapat digunakan sebagai proses preliminary atau deteksi dini dan penentuan
polutan organik pada sampel yng diteliti. Pemisahan senyawa dapat dilakukan dengan
menggunakan kromatografi horizontal dengan tekanan tinggi. Deteksi dan penentuan
senyawa organik juga dapat dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis
dengan menggunakan teknik densitometri. Teknik densitometri merupakan teknik
analisa kuantitatif yang didadarkan pada pengukuran absorpsi ultraviolet dan
fluoresensi. Jurnal penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini dilakukan
penentuan kandungan nikotin dalam cairan metabolisme tubuh pada tahap awal dnegan
menggunakan kromatografi lapis tipis. Teknik pemisahan dengan kromatografi lapis
tipis dalam penentuan substansi beracun dinilai kurang efektif namun sangat efektif
dalam bidang biologis. kromatografi lapis tipis memiliki kelebihan yaitu waktu yang
digunakan relatif singkat dan pelarut yang digunakan sedikit. Kromatografi planar
dengan teknik densitometri merupakan metode yang sederhana untuk penentuan
biomarker dari paparan polutan.

Anda mungkin juga menyukai