Anda di halaman 1dari 2

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagaiobat luar.

Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam darsar salep yangcocok (Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI,1979).Salep adalah sedian setengan padat yang
ditujukan untuk pemakaian topical kulitatau selaput lender salep tidak booleh berbau tengik
kecuali dinyatakan lain, kadar bahanobat dalam salep mengandung obat keras narkotika
adalah 10 %( Direktorat JenderalPengawasan Obat dan Makanan RI,1995)
 
Kualitas dasar salep yang baik ialah stabil, selama dipakai harus bebas dariinkompatibilitas,
tidak terpengaruhi oleh suhu dan kelembaban kamar, mudah dipakai, dasar salep yang cocok
dapat terdistribusi merata ( Soetopo,2002)
 
Peraturan-peraturan pembuatan salep:
 
1. Peraturan salep pertamaZat-zat yang dapat larut dalam campuran-campuran lemak,
dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan.2. Peraturan salep keduaBahan-bahan
yang dapat larut dalam air. Jika tidak ada peraturan-peraturan lain,dilarutkanlebih dahulu
dalam air, asalkan jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep :
jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis
 
 
3. Peraturan salep ketigaBahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian yang dapat larut dalam
lemak dan air harus diserbuk lebih dahulu, kemudian diayak dengan no. B4
 
4. Peraturan salep keempatSalep-salep yang dibuat dengan cara mencairkan, campurannya
harus digerus sampaidingin (Soetopo,2002)Macam-macam dasar salep antara lain :
 
1. Dasar salep hidrokarbon,
 
Dasar salep hidrokarbon (dasar bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair mungkindapat
dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar bercampur.Dasar
hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep tersebut bertahan padakulit
untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci.
Kerjanya sebagai bahan penutup saja. Tidak mengering atau tidak ada perubahandengan
berjalannya waktu.2. Dasar salep serap
 
Dasar salep ini dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar
yangdapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (Paraffin hidrofilik
danLanolin anhidrat) dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang
dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin).
 
3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air 
 
Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebihtepatnya
disebut krim. dasar salep ini mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehinggalebih dapat
diterima untuk bahan dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebihefektif dengan
menggunakan dasar salep ini. Keuntungan lain adalah dapat diencerkandengan air dan mudah
menyerap air pada kelainan dermatologik.
 
4. Dasar salep larut dalam air 
 
 
Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air.Sama
halnya dengan dasar salep yang dapat dicuci dengan air dasar salep ini banyak memiliki
keuntungan. (Ansel, 1989)
 
Basis hidrokarbon, sifatnya berlemak misalnya vaselin putih dan salep putih. Dapatdigunakan
cera flava untuk meningkatkan kepadatan daripada unguenta yaitu dengan meningkatkantitik
didih daripada basis hidrokarbon. Hanya ada sejumlah kecil komponen berair yang
dapatdicampurkan kedalamnya. Unguenta jenis ini dimaksudkan untuk memperpanjang
kontak bahanobat dengan kulit. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien,
dan sukar dicuci,tidak mengering dan stabil dalam waktu lama. Basis serap, dapat dibagi
dalam 2 jenis. Jenis pertama terdiri dari basis yang dapat bercampur dengan air membentuk
emulsi air dalam minyak (parafi hidrofilik dan lanolin anhidrat), dan jenis ke 2 terdiri dari
emulsi air dalam minyak yangdapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan
(lanolin).
 
Adapun peraturan yang mendasari pembuatan sediaan unguenta asam salisilat ini
adalah peraturan no 4 yaitu Salep-salep yang dibuat dengan cara mencairkan, campurannya
harus digerussampai dingin. Di sini digunakan basis-basis yang dilelehkan terlebih dahulu
sebelum dicampurkandengan asam salisilat. Asam salisilat ini diperkecil ukurannya terlebih
dahulu dengan menggunakanspiritus fortiori agar mudah homogeny dengan basis. Karena
dalam formulasi ini sangatdiperhatikan panas yang digunakan maka mortar dan stamper yang
digunakan untuk menggerus juga harus sesuai suhunya dengan basis yang telah leleh, dengan
harapan meminimalkan
 shock thermal 
agar campuran tetap stabil

Anda mungkin juga menyukai