a. Suhu
Semakin tinggi suhu suatu zat cair, maka semakin rendah viskositasnya. Sedangkan,
semakin tinggi suatu suhu zat gas, maka semakin tinggi juga viskositasnya.
b. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
c. Penambahan Bahan Lain
- Penambahan gula pasir ataupun bahan suspensi dapat meningkatkan viskositas air
Hal-hal yang mempengaruhi viskositas
- Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas
akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin
cepat
d. Berat Molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.
Misalnya : Laju aliran alkohol cepat, viskositasnya rendah. Larutan minyak memiliki
laju aliran lambat, maka viskositasnya tinggi.
Hal-hal yang mempengaruhi viskositas
e. Konsentrasi Larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi memiliki viskositas yang tinggi, karena konsentrasi larutan
menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak
partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin
tinggi pula.
Alat yang di gunakan untuk mengukur viskositas
- viskometer
Viskometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu
fluida. Model viscometer yang umum digunakan berupa viscometer peluru jatuh,
tabung (pipa kapiler) dan system rotasi. Viskositas dapat dinyatakan sebagai
tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan-gesekan antara molekul satu dengan
yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki
viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan yang sulit mengalir dikatakan
memiliki viskositas yang tinggi.
Metode Penentuan Viskositas
1. Metode Ostwald
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi
cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui
viscometer Ostwald. Berdasarkan hukum Heagen Poiseuille.
2. Metode Hooper
Berdasarkan pada hukum stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan
sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang berisi zat
cair yang diselidiki.
Alat Dan Bahan Praktikum
Alat Bahan
Piknometer 10 ml Air
Timbangan Analitik
Stopwatch
Cara Kerja Praktikum
2. Dibersihkan alat terlebih dahulu menggunakan pencuci dan dikeringkan dengan pompa
vakum
3. Diisikan dengan air secukupnya. Air dinaikkan lebih tinggi dari tanda paling atas.
Stopwatch dihidupkan saat melewati tanda paling atas tersebut, biarkan air mengalir
sampai tanda paling bawah. Pada saat air sampai pada batas bawah, stopwatch dihentikan
dan waktu alir ditentukan. Ulangi percobaan yang sama sampai tiga kali. Lakukan
masing-masing tiga kali percobaan untuk zat lain yaitu air, alcohol, aseton, dan zat x.
Data Pengamatan Praktikum
1. Penentuan berat jenis larutan
a. Rata-Rata
Aquadest =
=
= 6,366 s
Alkohol =
=
= 12,03 s
Aseton =
=
= 5,43 s
b. Viskositas
Ket :
= 0,8904
Aquades = =
=
= 0,8904
Alkohol = =
=
= 1,3524
Aseton = =
=
= 0,4742
Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas mengenai viskositas. Viskositas merupakan ukuran
yang menyatakan kekentalan suatu fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam
fluida. Semakin besar viskositas fluida semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga
menunjukkan semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut. Viskositas fluida
dinotasikan dengan (“eta”) sebagai rasio tegangan geser.
Praktikum kali ini bertujuan agar mahasiswa mampu menetapkan viskositas zat cair dengan
cara menggunakan air sebagai pembanding
Praktikum kali ini menggunakan metode Viskometer Ostwald, yaitu dilakukan dengan
mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan ( fluida ) pada konsentrasi tertentu
untuk mengalir antara dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah
lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana.
. Prinsip dari metode ini yaitu memasukkan cairan kedalam alat viskometer melalui
pipa A kemudian dengan cara menghisap cairan dibawah ke B sampai garis atas. Selanjutnya,
cairan dibiarkan mengalir bebas dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas
kebawah diukur. Masing-masing perlakuan diulangi tiga kali, hal ini dilakukan karena untuk
mendapatkan nilai yang mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan
hasilnya secara pasti.
Dari ketiga hasil kemudian dirata-ratakan. Setelah di rata-ratakan didapatkan waktu alir
yang berbeda. Aseton merupakan cairan yang memiliki waktu alir paling singkat yaitu 5,43
s, sedangkan alcohol memiliki waktu alir yang paling lama yaitu 12,03 s. Hal ini karena
aseton memiliki kekentalan lebih kecil daripada alcohol sehingga memiliki waktu alir yang
lama.
Hasil praktikum massa jenis aquadest 0,996 g/ml, alcohol 0,80057 g/ml, aseton 0,622
g/ml. Volume piknometer 10,48 ml dan Berat larutan aquadest 10,44 g, alcohol 21,18 g, dan
aseton 6,52 g. Didapatkan nilai viskositas aquadest sebesar 0,8904 cp, viskositas alkohol
sebesar 1,3524 cp, dan viskositas aseton sebesar 0,4742 cp.
Menurut teori semakin lama waktu alir suatu fluida maka semakin tinggi viskositas
fluida tersebut. Hal ini sesuai dengan data hasil praktikum. Berat molekul alkohol lebih
besar dibanding berat molekul aseton maka nilai viskositas alcohol lebih tinggi dari
aseton.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa viskositas merupakan ukuran yang
menyatakan kekentalan suatu fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam
fluida. Metode yang digunakan metode Ostwald yaitu dilakukan dengan mengukur waktu
alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan ( fluida ) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir
antara dua tanda pada pipa viskometer. Viskositas aquadest sebesar 0,8904 cp, viskositas
alkohol sebesar 1,3524 cp, dan viskositas aseton sebesar 0,4742 cp. Dapat disimpulkan
bahwa semakin lama waktu alir suatu fluida maka semakin tinggi viskositasnya, juga
semakin besar berat molekul maka semakin tinggi suatu fluida.
See you next time
Thankyou