Bentuk Media
Media cair: menggunakan broth –untuk mikroorganisme yang motile (bergerak)-
Media padat: menggunakan 1,5% agar -untuk semua mikroorganisme-
Media semi-padat atau semi-cair: menggunakan 0,75% agar –untuk mikroorganisme yang perlu banyak air-
Fungsi Media
Menumbuhkan mikroorganisme
Untuk mengisolasi mikroorganisme tertentu
Untuk mengidentifikasi mikroorganisme
Untuk mempelajari kemampuan penghambatan pertumbuhan mikroorganisme
Jenis Media
Media alami: bahan alami misalnya telur, bagian tanaman, bahan hewani lain
Media sintetik: misalnya medium untuk Clostridium, Fusarium, etc.
Media semi-sintetik: campuran media alami dan sintetik, misalnya potato-dextrose, carrot juice agar, dll.
Sifat media
Media umum: untuk pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme, misalnya media potato-dextrose agar (jamur dan
yeast), nutrient-broth (bakteria)
Media pengaya (enriched media): memberi lingkungan pertumbuhan sau jenis bakteria agar tumbuh sangat cepat
misalnya selenite-broth medium (Salmonella typhi)
Media selektif: hanya bisa ditumbuhi mikroorganisme tertentu saja, misalnya Salmonella-Shigella agar.
Media diferensial/pembeda: untuk menentukan mikroorganisme tertentu, misalnya media darah-agar untuk bakteri
hemolitik, A.flavus/parasiticus agar untuk Aspergillus flavus & A. parasiticus.
Media penguji: untuk menguji senyawa tertentu dengan bantuan mikroorganisme, misalnya untuk menguji vitamin, asam
amino, antibiotik, residu pestisida, dll.
Media untuk penghitungan sel: media umum/diferensial/sintetik/semi-sintetik untuk menumbuhkan mikroorganisme dan
menghitung selnya.
Inkubasi
Saat inkubasi mikroorganisme yang di’tanam’ dalam media perlu pengaturan lingkungan sekitar (eksternal) untuk mendukung
pertumbuhannya: misalnya cahaya, suhu, pengadukan, oksigen/tanpa oksigen, dll.
Media Mikrobiologi
Tahap penyesuaian dengan lingkungan baru –lag phase-, tidak ada pertambahan jumlah sel
Tahap pertambahan sel dipercepat secara logaritmik –log phase-
Tahap pertambahan sel konstan, tidak berubah jumlahnya –stationary phase-
Tahap penurunan jumlah sel, karena kematian –death phase-