Anda di halaman 1dari 5

MODUL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

I. JUDUL PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI VITAMIN

II. DASAR TEORI


Vitamin adalah zat pengatur yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan salah satu
vitamin bisa menimbulkan penyakit. Penyakit akibat kekurangan salah satu vitamin
disebut avitaminosis.Jenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut
dalam air hanya ada dua yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E, dan K,
mereka larut dalam lemak     (Tarrant, 1989).                     
Cara kerja vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air berbeda.
Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di
dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan
dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin
hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain
dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh (Kirana, 1978).
Vitamin yang larut dalam air : Berbeda dengan vitamin yang larut dalam
lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan
dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan
vitamin larut air secara terus-menerus (Mardjono, 2007).
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang
esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa
koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis
asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan
dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini
merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak
terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan
vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan
insomnia (Robert, 1977).

III. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
- pipet tetes,
- tabung reaksi,
- rak tabung, dan penyepit tabung.

B. BAHAN
- FeCl3

AKFAR MAHADHIKA Page 1


MODUL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

- Diazo A
- Diazo B
- AgNO3

IV. PROSEDUR
 1)   Vitamin B6
-         
 Reaksi warna

a.       1. Dimasukkan Vit.B6 pada tabung reaksi dan tambah FeCl3


2. Dihasilkan merah darah
b.      1. Dimasukkan Vit.B6 pada tabung reaksi dan tambah diazo A
2. Ditambah diazo B
3. Ditambah NaOH
4. Dihasilkan kuning jingga merah
c.       1. Dimasukkan Vit.B6 pada tabung reaksi dan tambah AgNO3
2. Ditambah NaOH
3. Dihasilkan warna putih
d.      1. Dimasukkan Vit.B6 pada tabung reaksi dan tambah KBrO3
2. Dihasilkan coklat merah
e.       1. Dimasukkan Vit.B6 pada tabung reaksi dan tambah KMnO4
2. Dihasilkan coklat merah
f.       1. Dimasukkan Vit.B6 pada tabung reaksi dan tambah fehling
2. Dihasilkan biru hijau
2) Vitamin C (asam askorbat)
-          Reaksi warna
a.       1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah FeCl3
2. Dihasilkan warna ungu
b.      1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah cuprifill
2. Dihasilkan warna ungu coklat ada hijaunya
c.       1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah NaOH
2. Ditambah luff
3. Dihasilkan merah bata
d.      1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah fehling A dan B
2. Dihasilkan merah bata
e.       1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah alkohol
2. Ditambah parri
3. Ditambah NH4OH
4. Dihasilkan warna violet
f.       1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah larutan iod
2. Dihasilkan warna hilang

AKFAR MAHADHIKA Page 2


MODUL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

g.      1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah KMnO4


2. Dihasilkan warna putih
h.      1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah Na2CO3
2. Ditambah FeSO4
3. Dihasilkan ungu
i.        1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah 1 gtt K3Fe(CN)6
2. Ditambah FeCl3
3. Dihasilkan warna biru muda.
j.        1. Dimasukkan Vit.C pada tabung reaksi dan tambah NaOH dalam air
2. Ditambah CuSO4
3. Dihasilkan warna jingga.

V. DATA HASIL PENGAMATAN


No. Nama Zat Prosedur Hasil
1. Vitamin B6  Vitamin B6 + FeCl3 Merah bata
 Vitamin B6 + diazo A + Kuning jingga
diazo B + NaOH

AKFAR MAHADHIKA Page 3


MODUL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

 Vitamin B6 + AgNO3 + Putih


NaOH Coklat merah
 Vitamin B6 + KBrO3 Coklat merah
 Vitamin B6 + KMnO4 Biru hijau
 Vitamin B6 + fehling

2. Vitamin C  Vitamin C + FeCl3 Ungu


 Vitamin C + cuprifill Ungu coklat
 Vitamin C + NaOH + Merah bata
luff
 Vitamin C + fehling A + Merah bata
fehling B
 Vitamin C + alkohol + Violet
parri + NH4OH
 Vitamin C + larutan iod Warna hilang
 Vitamin C + KMnO4 Putih
 Vitamin C + Na2CO3 + Ungu
FeSO4
 Vitamin C + 1 gtt Biru muda
K3Fe(CN)6 + FeCl3
 Vitamin C + NaOH + Jingga
CuSO4

VI. PEMBAHASAN
Pada pratikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi golongan sisa. Golongan sisa
tersebut yaitu vitamin B6 dan vitamin C (asam askorbat). Vitamin B6, atau dikenal juga
dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh.
Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh
untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan
fosfolipid.
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh
kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen
yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan
penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat
menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait
dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam
menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot.
Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan
memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui

AKFAR MAHADHIKA Page 4


MODUL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu
mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi
berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam
tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel
darah merah.
Dari hasil percobaan yang diperoleh reaksi warna pada vitamin B6 dan vitamin C
menghasilkan warna yang tidak sama salah satu contohnya yaitu pada saat
penambahan FeCl3. Untuk vitamin B6 menghasilkan warna merah darah, sedangkan
untuk vitamin C menghasilkan warna ungu.
Sifat vitamin B6 adalah tidak berbau, rasa pahit, mudah larut dalam air, dan
sukar larut dalam alkohol. Dan sifat vitamin C adalah tidak berbau, rasa asam,
memiliki pH rendah, mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, dan
merupakan reduktor kuat.

VII. KESIMPULAN
Adapun simpulan yang didapat dari percobaan pratikum ini adalah :
1.      Vitamin merupakan adalah sekelompok  senyawa organik amina yang sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh.
2.      Reaksi warna pada percobaan yang dilakukan menghasilkan warna yang tidak
sama.
3.      Penambahan FeCl3 pada vitamin B6 warnanya merah sedangkan untuk vitamin C
warnanya ungu.

VIII DAFTAR PUSTAKA


.
 Kirana, 1978. Obat-Obat Penting. Edisi V. PT Elex Medya Komputinna; Jakarta
 Mardjono, 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jaya Baru; Jakarta
 Robert, W.M. 1977. Biokimia. Airlangga University Press; Semarang
 Tarrant, 1989. Basic Collage Chemistry. Harper and Row Publisher; London

AKFAR MAHADHIKA Page 5

Anda mungkin juga menyukai