Anda di halaman 1dari 29

KIMIA KARBONIL

Ajeng Puspo A., M.Farm

Based on McMurry’s Organic Chemistry, 7th edition


©2008,2004 Brooks/Cole, Cencage Learning.
Based on McMurry, Organic Chemistry,
1
Chapter 19, 6th edition, (c) 2003
Senyawa Karbonil
• Senyawa karbonil adalah suatu senyawa organik yang
mempunyai gugus fungsional karbonil (C=O).
• Senyawa karbonil tersebar sangat banyak di alam ini, baik
sebagai produk dari alam itu sendiri, maupun sebagai
produk sintetik.
• Sebagai produk alam, senyawa karbonil (C=O) terdapat
dalam bentuk “produk antara” (intermediates) maupun
“produk akhir” (end product) dalam proses metabolisme
dan biosintesis di dalam makhluk hidup.
• Sebagai produk sintetik, senyawa C=O banyak dijumpai
sebagai kemikalia (chemicals), pelarut (solvents),
monomer, adhesives, agrichemicals dan obat maupun
bahan kefarmasian lainnya.
2
Senyawa Karbonil
• Karena senyawa karbonil tersebar sangat luas di alam raya ini,
dan umumnya dihasilkan oleh semua jenis makhluk hidup (living
organism); maka dapat dikatakan bahwa mempelajari Kimia
Karbonil identik dengan mempelajari Kimia dari Living Organism.

Contoh
Senyawa Karbonil

Hidrokortison
Piridoksal Fosfat
Hydrocortisone
Pyridoxal phosphat
Jenis keton
(PLP), jenis aldehida

Based on McMurry, Organic Chemistry,


Chapter 19, 6th edition, (c) 2003
Senyawa Karbonil
Contoh
Senyawa Karbonil

Asetaminofen
Asam sitrat = Parasetamol = Panadol Dacron
(jenis asam karboksilat, (jenis amida, sintetik) (jenis poliester, sintetik)
terdapat dalam jeruk)

Based on McMurry, Organic Chemistry,


Chapter 19, 6th edition, (c) 2003
Senyawa Karbonil
Contoh
Senyawa Karbonil Cl HO CH3 H N(CH3)2
H OH
D C B A
O NH2
9 N(CH3)2 OH
10 8 OH O OH O O
11 7
OH HO O Klortetrasik lin
HO 12 6
(Aureomycin)
13 5 OH D-Desosamina
14
O 4 O OCH
3
15 1 3
O
2
O OH O CH3

O
H3C N
Eritronolida-A
L-Kladinosa N

O N N
ERITROMISIN-A
CH3

Kafein
Alkaloid dari tanaman teh
Based on McMurry, Organic Chemistry,
Chapter 19, 6th edition, (c) 2003
Struktur gugus karbonil

• Struktur Gugus Karbonil tersusun dari atom Karbon dan Oksigen, yang masing-
masing terhibridisasi sp2. Baik atom Karbon maupun Oksigen mempunyai tiga
orbital sp2
• Satu orbital sp2 Karbon membentuk ikatan s dengan salah satu orbital sp2
Oksigen, sehingga terjadi Ikatan Sigma (s) C-O
• Elektron valensi yang ke empat yang ada dalam orbital p Karbon maupun orbital p
Oksigen mengadakan overlaping membentuk ikatan pi (p), sehingga terjadi
Ikatan pi (p) C-O.
• Dengan demikian Ikatan rangkap C=O, terdiri dari 1 ikatan s dan 1 ikatan p
Struktur gugus karbonil

• Atom oksigen ini mempunyai dua pasang elektron yang tidak berikatan yang
menempati dua orbital sp2 yang tersisa, masing-masing orbital sp2 isi sepasang
elektron. Sepasang elektron ini dikenal sebagai lone pair of electrons (sepasang
elektron “menyendiri”)
• Karbonil adalah planar di sekitar ikatan rangkap dan mempunyai sudut ikatan
kira-kira 120o.
• Ikatan rangkap karbon-oksigen lebih pendek (1,22 Å versus 1,43 Å) dari pada ikatan
tunggal karbon-oksigen dan juga lebih kuat (175 kkal/mol versus 92 kkal/mol).
Ikatan rangkap karbon-oksigen terpolarisasi C+O-
karena elektronegativitas yang tinggi dari oksigen
relatif terhadap karbon.
Berdasarkan residu Y, maka senyawa karbonil
Dapat dibagi kedalam dua Golongan :
Contoh Struktur
Gol. Aldehida
/Keton
Formaldehida
(Aldehida)

Aseton
(Keton)

Contoh Struktur Asil halida


Asam
Asamkarboksilat
karboksilat Anhidrida asam Ester
Gol. Asam (asam halida)
Karboksilat X = Cl, Br, I
& turunannya

Amida
Tioester Asil fosfat
1. REAKSI ADISI NUKLEOFILIK PADA ALDEHID DAN KETON

1. Reaksi yang paling umum terjadi pada Golongan aldehida dan keton adalah
Reaksi Adisi Nukleofilik; dimana nukleofil (:Nu-), ditambahkan pada karbon-
elektrofilik dari gugus karbonil.
2. Karena nukleofil menggunakan sepasang elektronnya untuk membentuk ikatan
baru dengan karbon, maka dua elektron yang ada ikatan rangkap karbon-
oksigen (yaitu ikatan p), akan bergerak ke arah atom oksigen elektronegatif
untuk membentuk anion alkoksida.
3. Karbon karbonil mengalami rehibridisasi dari sp2 ke sp3 selama reaksi
berlangsung, dan produk ion alkoksida mempunyai geometri tetrahedral
4. Reaksi Adisi Nukleofilik hanya terjadi pada Golongan aldehida/keton, dan
tidak terjadi pada golongan asam karboksilat dan tirunannya.
1. REAKSI ADISI NUKLEOFILIK PADA ALDEHID DAN KETON

5. Tergantung dari sifat nukleofilnya, maka begitu ikatan C-Nu terbentuk, maka
Intermediat alkoksida tetrahedral tersebut dapat mengalami dua kemungkinan
Reaksi berikutnya, yaitu:
5.1. Intermediat alkoksida tetrahedral mengalami protonasi oleh air atau asam,
membentuk produk alkohol.
5.2. Intermediat alkoksida tetrahedral mengalami protonasi, kemudian
membuang oksigenya untuk membentuk ikatan rangkap baru karbon karbonil
dengan nukleofil.
(lihat Gambar bawah)

protonasi
5.1
alkoksida alkohol

Proton
shift

5.2
alkoksida
2. REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK
PADA ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA

1. Jenis reaksi kedua yang penting dari senyawa karbonil adalah Reaksi
Substitusi Asil Nukleofilik. Reaksi ini diawali dengan reaksi adisi
nukleofilik, yang dilanjutkan dengan pembuangan/pelepasan gugus pergi
(nukleofil).
2. Reaksi Substitusi Asil Nukleofilik hanya terjadi pada golongan turunan
asam karboksilat, dan tidak terjadi pada golongan aldehida/keton.
3. Ketika gugus C=O dari turunan asam karboksilat bereaksi dengan nukleofil,
maka pertama-tama akan terjadi reaksi adisi, tetapi produk internediat
alkoksida yang terjadi segera mengalami pelepasan gugus pergi (nukleofil),
karena struktur turunan asam karboksilat mempunyai gugus pergi yang terikat
pada atom karbon karbonil.
4. Dengan pembuangan/pelepasan gugus tinggal, maka akan terbentuk senyawa
karbonil baru.
2. REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK
PADA ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA

Trigonal/Planar
Trigonal/Planar

Mekanisme Perubahan (melalui) Tetrahedral


2. REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK
PADA ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA

Trigonal

Tetrahedral

Mekanisme Perubahan Tetrahedral

Trigonal
2. REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK
PADA ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA
3. REAKSI SUBSTITUSI ALFA (a)

1. Reaksi pada senyawa karbonil yang ketiga adalah Reaksi Substitusi Alfa (a),
yang terjadi pada posisi tetangga (next to) gugus karbonil, yaitu posisi alfa (a).
2. Reaksi ini dapat terjadi pada semua jenis senyawa karbonil, baik pada
golongan aldehida/keton maupun golongan turunan asam karboksilat.
3. Reaksi ini akan menghasilkan penggantian atom hidrogen-a oleh suatu
elektrofil melalui formasi intermediat enol atau ion enolat
3. REAKSI SUBSTITUSI ALFA (a)
3. REAKSI SUBSTITUSI ALFA (a)

Keseimbangan antara bentuk Enol dan bentuk Karbonilnya (Aldehida/Keton)

.. .. H
O: :O
H

Bentuk Bentuk Enol


Karbonil
Kesetimbangan ke arah
Bentuk Karbonil
3. REAKSI SUBSTITUSI ALFA (a)

Mekanisme pembentukan Ion Enolat, dalam suasana Basa

.. .. _
O: : O:
Basa .. H
H + :O
_ H
..
: OH
.. Air
Senyawa Ion Enolat
Karbonil
3. REAKSI SUBSTITUSI ALFA (a)

Mekanisme pembentukan Enol, dalam suasana Asam

H+
.. ..
O: + .. H H
Asam O :O
H H
H
- H+

Senyawa Bentuk Enol


Karbonil
3. REAKSI SUBSTITUSI ALFA (a)
3. REAKSI SUBSTITUSI ALFA (a)
Adanya gugus C=O menyebabkan hidrogen yang terikat pada Ca bersifat
asam. Oleh karena itu, senyawa karbonil sedemikian ini akan bereaksi dengan
basa kuat untuk menghasilkan ion enolat.

Karena bermuatan negatif, maka ion enolat akan bertindak sebagai nukleofil dan
Dapat mengalami berbagai macam reaksi. Sebagai contoh, enolat akan bereaksi
dengan alkil halida melalui reaksi SN2. Enolat nukleofilik menggantikan ion halida,
dan membentuk ikatan C-C baru.
4. REAKSI KONDENSASI KARBONIL

Anda mungkin juga menyukai