SUPPOSITORIA KETOPROFEN
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2022
Pembuatan Suppositoria
2. PRAFORMULASI
Kegiatan praformulasi meliputi penelusuran :
a) Sifat Fisika Bahan Aktif
1. Nama/Sinonim : Ketoprofen; 2-(3-Benzoylphenyl)propanoic acid
(Farmakope Indonesia edisi VI halaman 127)
2. Bentuk : Serbuk hablur (Farmakope Indonesia edisi VI
halaman 127)
3. Warna : Putih atau hampir putih (Farmakope Indonesia
edisi VI halaman 127)
4. Rasa : Tidak berasa (G. Gary., 1981. Analytical Profiles
of Drug Substances Volume 10)
5. Bau : Tidak berbau (Farmakope Indonesia edisi VI
halaman 127)
6. Titik leleh : 94°C (Pubchem)
7. Polimorfisme : Kristalin dan Amorf (G. Gary., 1981. Analytical
Profiles of Drug Substances Volume 10)
8. Struktur :
3. FORMULA
Penyusunan formula untuk yang diperoleh dari pustaka (min. 3 pustaka):
1. R/
Naproxen 500 mg
PEG 2000 25%
PEG 6000 75%
Suppo 3 g
Pustaka: Hargoli, S., Farid, J., Azarmi, S. H., Ghanbarzadeh, S., & Zakeri-Milani,
P. (2013). Preparation and In vitro Evaluation of Naproxen Suppositories. Indian
journal of pharmaceutical sciences, 75(2), 143–148.
2. R/
Lornoxicam 0.4%
Aloin 10%
Tween 80 10%
Methylparaben 1.4%
Propylparaben 1.4%
PEG 400 30.88%
PEG 4000 46.32%
Suppo 2g
4. PENIMBANGAN
a. Displacement Value
Dv ketoprofen dalam basis PEG 1000 = 0,9
Kapasitas cetakan suppositoria setara dengan 5 gram basis
Dv ketoprofen = 0,9 artinya 0,9 gram ketoprofen menggantikan volume ruang
yang dihuni oleh 1 gram basis
0,9 gram ~ 1 gram
0,1 gram ~ x gram basis
0,9/0,1= 1/x
0,9x = 0,1
x = 0,1/0,9
x = 0.111 gram = 111 mg
Bila diketahui kapasitas cetakan adalah setara dengan 5 gram basis, maka basis
PEG 1000 tiap suppositoria → 5 gram - 0,111 gram = 4,889 gram
Bobot PEG 1000 per suppo = 3,667 g
Bobot PEG 4000 per suppo = 1,222 g
5. PERHITUNGAN
1. Bobot suppositoria yang akan dicetak : 4,989 gram
2. Jumlah total supositoria yang akan dibuat : 7 supositoria
1 4.9900 99.15
2 4.9580 98.50
3 4.8890 98.80
4 4.9850 99.50
5 4.9890 103.00
6 4.9900 101.00
7 4.9920 102.00
8 4.9950 105.00
9 4.9930 103.00
10 4.9890 100.15
Rata-rata 101.01
X bar : 101,01
Sd (s) : 2,17
M : 101,01
K : 2,4
NP = |M - X rata-rata| + (ks)
NP = |101,01 - 101,01| + (2,4 x 2,17)
NP = 5,21
Persyaratan:
Keseragaman bobot : < 25 mg atau < 25%
L1 ≤ 15
Pustaka:
Farmakope VI p. 2028
Kesimpulan:
L1 dari uji keseragaman sediaan dari suppositoria ketoprofen sudah
memenuhi persyaratan yang tertera pada Farmakope Indonesia VI yang
menyatakan L1 dari keseragaman suatu sediaan berada dibawah ≤15.
2. Kekerasan/Breaking test
Uji kekerasan dirancang untuk mengukur keregasan atau kerapuhan suppositoria.
Alat-alat :
1. Alat uji kekerasan
2. Pinset
Prosedur Kerja :
1. Wadah uji diatur sesuai dengan suhu yang dipersyaratkan.
2. Supositoria disiapkan dan ditempatkan secara vertikal dalam tempat
sampel yang terbuat dari bahan plastik hitam pada tungkai gantungan
beban yang beratnya 600 g.
3. Penutup tekanan atas dari tungkai ditempatkan secara perlahan hingga
suppositoria dapat berdiri tegak, kemudian wadah uji ditutup dengan kaca.
4. Dalam interval 1 menit ditambahkan lempeng besi seberat 200 g pada
tungkai gantungan beban hingga supositoria hancur.
Hasil Pengamatan :
1. 1400 g
3. Waktu melunak
Uji waktu melunak merupakan ukuran waktu peleburan suppositoria dalam alat
yang mensimulasikan kondisi in vivo.
Alat-alat :
1. Alat uji waktu melunak
2. Pinset
Prosedur Kerja :
1. Air bersuhu 37°C disirkulasikan pada kondensor dengan kecepatan
sedemikian rupa pada alat.
2. Supositoria dimasukkan ke dalam wadah sampel bentuk spiral yang
terbuat dari gelas dengan ujung torpedo di atas.
3. Tabung pengujian ditutup dengan menggunakan tabung gelas penyangga
yang dilengkapi dengan karet penahan. Tabung uji kemudian dimasukkan
ke dalam tabung silinder gelas, pada saat yang bersamaan tabung silinder
gelas diisi dengan air suling.
4. Diukur waktu yang dibutuhkan untuk suppositoria meleleh dalam tabung.
Hasil pengamatan
8. PEMBAHASAN
Suppositoria ketoprofen dibuat dengan dosis 100 mg dan dengan jumlah 5
suppositoria. Dari jumlah 5 yang akan dibuat, akan dilebihkan menjadi 7 suppositoria.
Untuk memastikan semua bahan cukup untuk memenuhi cetakan suppositoria, akan
diperhitungkan displacement value dari bahan-bahan yang akan digunakan. Sehingga,
dapat diperhitungkan jumlah basis yang akan diperlukan.
Perhitungan displacement value akan memperhitungkan jumlah ruang akan
dipenuhi oleh ketoprofen dalam basis PEG 1000. Dari jumlah displacement value
ketoprofen sebesar 0,111 g akan dikurangi dengan bobot 5 gram suppositoria yang akan
menghasilkan angka belum terpenuhi oleh ketoprofen sebesar 4,889 g. PEG 1000 akan
diisi bersamaan dengan PEG 4000 dengan perbandingan 3:1, sehingga PEG 1000 yang
akan digunakan sebesar 3,667 dan PEG 4000 sebesar 1,222 g per suppositoria. Sehingga
bobot nyata suppositoria sebesar 4,989 g.
Setelah suppositoria terbentuk, akan dilakukan QC suppositoria berupa
keseragaman suppositoria, kekerasan suppositoria, dan waktu melunak suppositoria.
Didapatkan hasil dari keseragaman suppositoria yaitu 5,21 dimana keseragaman tersebut
memasuki persyaratan yaitu L1 < 15. Selanjutnya dilakukan evaluasi kekerasan
suppositoria dan didapatkan hasilnya yaitu 1.400 g, dimana kekerasan suppositoria tidak
memenuhi persyaratan yang ada yaitu 1.800 - 2000 g, sehingga perlu dilakukan
percobaan dengan mengganti rasio dari PEG 1000 dan PEG 4000. Dalam studi
“Mohammed, DFM; et al. 2019”, dapat diamati dengan meningkatnya jumlah PEG
bermassa jenis yang lebih tinggi, kekerasan dari suppositoria juga meningkat. Kemudian
pada waktu lunak suppositoria tidak dilakukan percobaan, sehingga tidak didapatkan data
dari waktu lunak.
9. DAFTAR PUSTAKA
Allen jr, LV. Suppositories 1st ed. (2007). Pharmaceutical Press Orlova, T.V.,
Farmakope Indonesia VI
Hargoli, S., Farid, J., Azarmi, S. H., Ghanbarzadeh, S., & Zakeri-Milani, P. (2013).
Ketoprofen Suppository Dosage Forms: In Vitro Release and In Vivo Absorption Studies
in Rabbits
dx.doi.org/10.21608/jabps.2019.19318.1059