Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FORMULASI

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SOLID


FORMULA SUPPOSITORIA SKALA INDUSTRI

OLEH
NAMA : NURUL MAGFIRAH
NIM : 70100117052
KELAS : FARMASI B
DOSEN : Isriany Ismail, S. Si., M. Si., Apt

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
2019
FORMULASI BISACODYL UNTUK KONSTIPASI

A. Mekanisme Kerja

Obat ini digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi dan untuk
mengosongkan perut sebelum prosedur operasi, colonoscopy, endoscopy, x-ray,
atau prosedur pada usus lainnya.

Obat ini bekerja dengan merangsang saraf enteric sehingga menyebabkan


kontraksi kolon. Seperti obat stimulant laxative lainnya, obat ini terutama
berfungsi untuk mengosongkan usus besar.

B. Rancangan Formula

R/ Bisakodil 10 mg

Cera flava 5%

α tokokferol 0,05%

Oleum cacao qs

C. Alasan penambahan zat tambahan


1. Oleum cacao
Basis berlemak merupakan basis yang paling banyak dipakai, karena pada
dasarnya oleum cacao termasuk dalam kelompok ini. Oleum cacao meleleh antara
30-36̊ C, merupakan basis suppositoria yang ideal, yang dapat meleleh pada suhu
tubuh tapi tetap dapat bertahan sebagai bentuk padat pada suhu kamar biasa
(Lachman: 582)
2. Cera flava
Cera flava digunakan untuk mengurangi kerapuhan dari oleum cacao untuk
meningkatkan titik lebur suppositoria jika dibandingkan dengan cera alba. Cera
alba juga sering digunakan untuk meningkatkan titik lebur suppositoria, umumnya
dianggap sebagai bahan yang tidak beracun dan tidak mengiritasi namun kadang
dapat menyebabkan hipersensitivitas (Excipien: 780)
3. α tokoferol
α tokoferol atau vitamin E bekerja sebagai antioksidan yang melindungi asam
lemak tak jenuh terhadap oksidasi. Apabila α tokoferol mengalami oksidasi, akan
terjadi perubahan warna. Jika dibandingkan dengan antioksidan lainnya seperti
buthyl hidroksi anisol dan buthyl hidroksi toluene, kedua bahan tersebut sering
digunakan sebagai antioksidan namun buthyl hidroksi anisol dapat
mengakibatkan iritasi pada mata dan kulit. Selain itu juga dapat mengeluarkan
asap beracun (Eccipient: 76-78).
D. Perhitungan Bahan

Untuk 1 suppositoria 2 gram dengan 5 suppo

 Bisakodil 10 mg

0,01 g x 5 = 0,05 g

Nilai tukar = 0,7 x 0,05 g = 0,035 g

Bobot suppo 2 gram = 2g x 5 = 10 g

Ditambahkan 10% = 11 g

 Cera flava
= 5% x 11g = 0,55 gram

 Alfa tokoferol

= 0,05% x 11g = 0,0055g = 5,5 mg

1 kapsul = 100 iu

1 mg = 1,49 iu

1 kapsul = x 1mg = 67,11 mg

= x 4 ml caster oil

Jadi alfa tokoferol yang ditambahkan

= 0,3278 ml

 Oleum cacao

= 11 g - (0,035 + 0,55 + 0,0055) g

= 11 - 0,5905 g

= 10,4095 g
E. Produksi Suppositoria bagian Industri
1. Dinyalakan mesin produksi dengan menekan kearah ON
2. Lebur sisa Oleum cacao ditabung mixer mesin dibagian atas mesin
dengan mengatur suhu 56̊̊C secara konstan, kemudian tekan tombol
MIX untuk pengadukan secara konstan.
3. Ditambahkan campuran Bisakodil
4. Setelah homogen, maka masuk kebagian penuangan ke kemasan obat
5. Disiapkan kemasan primer Suppo ukuran 2 g yang telah diberi brand,
dan pasang pada tempat pengemas yang berada dibagian bawah
tabung.
6. Tekan tombol Fill & Progress. Proses ini akan bekerja secara otomatis
hingga menjadi produk jadi. (mulai dari pengisian kemasan suppo,
press mulut kemasan dan kemudian bagian pendinginan dan
pemotongan)
7. Diambil Suppositoria yang sudah jadi masuk kebagian QC
8. Setelah lolos QC maka Suppositoria akan dikemas dengan kemasan
Sekunder.
(Suppocitory Mechine Production for Pharceutical Industry. 2017).

Anda mungkin juga menyukai