Disusun Oleh :
1.2. TUJUAN
Istilah kempa langsung telah lama digunakan untuk memperkenalkan
pengempaan senyawa kristalin tunggal (biasanya garam anorganik dengan struktur
kristal kubik seperti natrium klorida, natrium bromida, atau kalium bromida) menjadi
suatu padatan tanpa penambahan zat-zat lain. Hanya sedikit bahan kimia yang
mempunyai sifat alir, kohesi, dan lubrikasi di bawah tekanan untuk membuat padatan
seperti ini.
Kempa langsung dilakukan dengan tujuan untuk membentuk sediaan padat atau
tablet tanpa menambahkan zat-zat atau eksipien lain. Kempa langsung memiliki
keuntungan bagi bahan aktif yang memiliki karakteristik tidak tahan panas ataupun
tidak tahan lembap. selain itu, kempa langsung memiliki proses yang lebih singkat dan
lebih ekonomis. (Pustaka : Hasyim, Muh. Farid, dkk. KARAKTERISTIK METODE
KERJA KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN PENGISI AVICEL pH 102
KONSENTRASI 6%, 5% DAN 4% PADA PEMBUATAN TABLET CTM. Jurnal
Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1)
Dispersi padat dilakukan untuk meningkatkan kelarutan suatu obat dengan
kelarutan yang rendah sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitas
terapetik. Penggunaan dispersi padat ini dapat membantu meningkatkan absorpsi dari
obat yang sukar larut dalam air. Selain itu juga dapat meningkatkan kecepatan disolusi
dengan mengubat bentuk obat menjadi amorf. (Tekade AR, Yadav JN. A Review on
Solid Dispersion and Carriers Used Therein for Solubility Enhancement of Poorly
Water Soluble Drugs. Adv Pharm Bull. 2020 Jul;10(3):359-369. doi:
10.34172/apb.2020.044. Epub 2020 May 11. PMID: 32665894; PMCID:
PMC7335980.)
2. PRAFORMULASI
a. Sifat Fisika Bahan Aktif
1. Nama/Sinonim : Parasetamol, Asetaminofen, Paracetamol, 4’-
hidroksiasetanilida, 4-asetamidofenol, N-(4-Hydroxyphenyl)acetamide, N-
Acetyl-p-aminophenol, Tylenol, Paracetamolum. (FI VI, PubChem, Martindale
38th ed)
2. Bentuk : Serbuk hablur. (FI VI)
3. Warna : Putih. (FI VI)
4. Rasa : Sedikit pahit. (FI VI)
5. Bau : Tidak berbau (FI VI)
6. Titik leleh : 170°C. (PubChem)
7. Polimorfisme : Terdapat bentuk I stabil (monoklinik), bentuk II metastabil
(ortorombik), dan bentuk III tidak stabil. Di bawah suhu -120°C, polimorf
bentuk II menjadi lebih stabil dari bentuk I. (Wang IC, Lee MJ, Seo DY, et al.
Polymorph transformation in paracetamol monitored by in-line NIR
spectroscopy during a cooling crystallization process. AAPS PharmSciTech.
2011;12(2):764-770. doi:10.1208/s12249-011-9642-x)
8. Struktur : (FI VI)
R/ Paracetamol
PEG 6000
Perbandingan (1:3)
(Vimalson D. C., Anbazhagan S., Punitha E., & Devi N. S. D. (2019). Formulation and
Evaluation of Paracetamol Solid Dispersion to Enhance The Solubility and
Dissolution Characteristics. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences, 8 (1), 979-992)
R/ Paracetamol
PEG 6000
Perbandingan (1:5)
(Akiladevi D., Andiyan P. S., Jebasingh D., & Basak S. (2011). Preparation and
Evaluation of Paracetamol by Solid Dispersion Technique. International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 3(1), 188-191)
- Alasan : digunakan perbandingan parasetamol : PEG 6000 1:5 karena pada sebuah
penelitian didapatkan hasil bahwa dengan perbandingan tersebut dispersi padat
memiliki laju disolusi tertinggi. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya
konsentrasi pembawa maka kemampuan keterbasahannya oleh pembawa semakin
tinggi sehingga disolusi semakin tinggi.
- Titik leleh PEG 6000 : 55-63oC (HPE 6th Ed page 519) Pake 64-65
4. PENIMBANGAN
Bahan Fungsi Bobot yang ditimbang (g)
Paracetamol Bahan aktif 1
PEG 6000 Carrier/pembawa 5
5. PROSEDUR
• Preparasi dispersi padat
1. Ditimbang parasetamol 1 gram
2. Ditimbang pembawa PEG 6000 5 gram
3. Dilelehkan pembawa PEG 6000 didalam water bath
4. Ditaburkan paracetamol pada pembawa yang sudah meleleh
5. Campuran dipanaskan pada suhu terkontrol untuk melelehkan paracetamol dan
pembawa dengan pengadukan terus-menerus
6. Campuran yang telah meleleh dipindahkan ke porcelain tile untuk memadat
7. Campuran didinginkan didalam ice bath
8. Hasil dispersi padat dihaluskan dan diayak pada mesh No. 80 dan disimpan
didalam desikator mesh no.30
SKEMA KERJA
Dipindahkan ke
porcelain tile
Dibiarkan memadat
Didinginkan
dalam ice bath
Disimpan
dalam desikator
6. EVALUASI SIFAT FISIKA MASSA DISPERSI
• Penentuan bobot jenis nyata (bulk atau ruah)
Bobot jenis nyata adalah massa terhadap volume dari sejumlah bahan yang
dituang bebas ke dalam gelas ukur.
Prosedur merujuk pada Farmakope Indonesia VI <891> Kerapatan serbuk
ruahan dan kerapatan mampat serta USP <1174> Powder flow. Tuliskan pada
jurnal dan laporan rujukan metode tersebut.
Alat-alat:
1. Gelas ukur
2. Timbangan
Prosedur Kerja:
1. Timbang bahan sejumlah 40 – 130 g pada kertas timbang.
2. Tuangkan bahan tersebut ke dalam gelas ukur 10 ml yang dimiringkan pada sudut
45o dengan cepat (dapat melalui corong).
3. Tegakkan gelas ukur dan goyangkan dengan cepat untuk meratakan permukaan
bahan dan baca volumenya (ml).
4. Hitung bobot jenis nyata dengan rumus sebagai berikut :
ρnyata = W/V g/ml
5. Dapat dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
Ditimbang bahan
Dimasukkan ke dalam
Pada sudut 45o
gelas ukur 10 mL
Ditegakkan gelas
ukur,digoyangkan cepat
hingga permukaan rata
Dibaca volumenya
Hasil Pengamatan:
8. PEMBAHASAN