dan Antioksidan
KAYLA RAHMA BILLAH (110120158)
NI MADE RAI SUARININGSIH (110120179)
INDAH KURNIAWATI POY (110120223)
Laktat dehidrogenase dalam ragi
Tujuan: Mengetahui peristiwa oksidasi-reduksi berdasarkan aktivitas enzim laktat
dehidrogenase terhadap substratnya asam laktat
Laktat
dehidrogenase dalam
ragi
Tabung 1 Sebelum pemanasan : biru tua (+) terjadi reduksi
Sesudah pemanasan : biru muda pucat
Schardinger
Tabung 1 Sebelum pemanasan : biru muda (+) terjadi reduksi
Sesudah pemanasan : biru muda pucat
Tujuan:
● Memperlihatkan proses oksidasi senyawa fenol oleh polifenol oksidase (PPO)
di dalam kentang
● Memperlihatkan efek antioksidan vitamin C dan E terhadap oksidasi fenol
oleh PPO
Tabel 4. Hasil Uji Sifat Antioksidan dan Reduksi Vitamin
Reaksi Uji Hasil Pengamatan Kesimpulan
Radikal bebas (free radikal) atau sering juga disebut Reactive Oxygen Spesies (ROS). Berasal dari
bahasa latin radicalis adalah bahan kimia yang dapat berupa atom maupun molekul yang tidak memiliki
elektron berpasangan pada lapisan luarnya. Radikal bebas merupakan hasil dari proses reaksi redoks
dalam sel. Sifat radikal bebas sangat reaktif dan memiliki waktu paruh yang sangat cepat. Radikal bebas
akan segera bereaksi dengan cepat dengan mengambil elektron molekul disekitarnya. Radikal bebas
dapat merusak jaringan normal terutama apabila jumlahnya terlalu banyak. Adapun faktor-faktor yang
memicu terbentuknya radikal bebas, terdapat 2 faktor yaitu faktor eksogen dan faktor endogen. Faktor
eksogen yang dapat berasal dari polutan, pelarut yang digunakan dalam industri, UV, alkohol, logam
berat, asap rokok, radiassi, obat-obatan seperti obat siklosporin, tacrolimus, gentamisin dan bleomisin.
Setelah masuk ke dalam tubuh dan terjadi penetrasi, komponen-komponen osogen tersebut akan
termetabolisme menjadi radikal bebas. Sedangkan faktor endogen terbentuk akibat adanya aktivasi sel
imunitas, inflamasi, stres mental, olahraga berlebihan, infeksi, iskemia, kanker pencernaan, juga dala
proses penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi, yaitu ATP (adenosine triphosphate) oleh
mitokondria sel.
Faktor endogen juga dapat terbentuk dsti autoksidasi (produk dari proses metabolisme
aerob, jenis molekulnya dapat berupa hemoglobin, mioglobin, sitokrom c yang
tereduksi), oksidasi enzimatik (enzim yang dapat menghasilkan radikal bebas seperti
xanthine oksidase, lipoxygenase), respiratory burst (proses dimana sel fagositik
menggunakan oksigen dalam jumlah besar dalam proses fagositosis sekitar 70- 90%
penggunaan oksigen). Sedangkan menurut medlineplus radikal bebas adalah molekul
yang sangat tidak stabil yang secara alami terbentuk saat berolahraga dan saat tubuh
mengubah makanan menjadi energi. Tubuh juga bisa terpapar radikal bebas dari
berbagai sumber lingkungan, seperti asap rokok, polusi udara, dan sinar matahari.
Radikal bebas dapat menyebabkan "stres oksidatif", suatu proses yang dapat memicu
kerusakan sel. Stres oksidatif dianggap berperan dalam berbagai penyakit termasuk
kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan
penyakit mata seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia.
2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan
antioksidan dan klasifikasi antioksidan!
Antioksidan adalah bahan buatan manusia atau bahan alami yang dapat mencegah
atau menunda beberapa jenis kerusakan sel. Diet tinggi sayuran dan buah-buahan,
yang merupakan sumber antioksidan yang baik, terbukti menyehatkan; Namun,
penelitian belum menunjukkan suplemen antioksidan bermanfaat dalam mencegah
penyakit. Contoh antioksidan termasuk vitamin C dan E, selenium, dan karotenoid,
seperti beta-karoten, likopen, lutein, dan zeaxanthin. Antioksidan bekerja dengan cara
mengalami oksidasi (teroksidasi) atau dengan menghasilkan intermediet radikal
sehingga mencegah terjadinya reaksi oksidasi yang lain. Antioksidan bekerja dengan
cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidator sehingga
dapat menghambat senyawa oksidan. Klasifikasi antioksidan ada 2, yaitu pemutusan
rantai (chain breaking) yang mengganggu prepagasi reaksi berantai dan pencegahan
(prevention) yang mengurangi laju nistasi berantai.
3. Jelaskan mekanisme kerja vitamin C dan flavonoid sebagai antioksidan!
Vitamin C adalah obat antioksidan kuat yang dapat digunakan secara topikal dalam dermatologi
untuk mengobati dan mencegah perubahan yang terkait dengan photoageing. Ini juga dapat
digunakan untuk pengobatan hiperpigmentasi. Vitamin C (Vit. C) adalah salah satu antioksidan
alami di alam. Kebanyakan tumbuhan dan hewan mampu mensintesis Vit. C in vivo dari glukosa.
Manusia dan vertebrata tertentu lainnya kekurangan enzim L-glukono-gamma lakton oksidase
yang dibutuhkan untuk sintesis Vit secara in vivo. Oleh karena itu, mereka harus memperolehnya
dari sumber alami seperti jeruk, sayuran berdaun hijau, stroberi, pepaya dan brokoli. Mekanisme
kerja vitamin c sebagai antioksidan yaitu vitamin c antioksidan paling banyak di kulit manusia,
merupakan bagian dari kelompok kompleks antioksidan enzimatik dan non-enzimatik yang hidup
berdampingan untuk melindungi kulit dari spesies oksigen reaktif (ROS). Sebagai vitamin c larut
dalam air, ia berfungsi dalam kompartemen berair dari sel. Ketika kulit terkena sinar UV, ROS
seperti ion superoksida, peroksida, dan oksigen singlet dihasilkan.
Vitamin C melindungi kulit dari stres oksidatif dengan mendonasikan elektron secara
berurutan untuk menetralkan radikal bebas. Bentuk vitamin c relatif nonreaktif.
Selanjutnya, mereka dapat diubah kembali menjadi vitamin c oleh enzim dehydro
ascorbic acid reductase dengan adanya glutathione. Paparan sinar UV mengurangi
ketersediaan vitamin c di kulit. Flavonoid adalah senyawa aktif yang termasuk dalam
jenis intermediet antioksidan yang berperan sebagai antioksidan hidrofilik dan
lipofilik. Flavonoid merupakan senyawa 17 yang berperan sebagai antioksidan.
Fenolik merupakan senyawa yang banyak terdistrubusi dalam tumbuhan. Senyawa ini
dibentuk di dalam tubuh dari asam amino aromatis, fenilalanin dan tirosin, dan unit
asetat. Fenilalanin dan tirosin dikonversi menjadi cinnamic acid dan p-coumaric acid
yang mengalami kondensasi dengan unit asetat membentuk struktur sinamoil (fragmen
sinamoil) dari flavonoid. Mekanisme kerja flavonoid yaitu menangkap ROS secara
langsung, mencegah regenerasi ROS dan secara tidak langsung dapat meningkatkan
aktivitas antioksidan enzim antioksidan seluler (Akhlaghi dan Bandy 2009).
THANK
YOU