TUJUAN PERCOBAAN
UJI SCHARDINGER
Tujuan : Mengamati peristiwa reduksi berdasarkan aktivitas enzim laktat
dehidrogenase dalam susu segar.
Tabung 1(Kentang)+ vit C Kuning muda (lebih jernih Ada efek antioksidan
dari tabung 2)
Tabung 2(Kentang)+ vit E Putih kekuningan Ada efek antioksidan
Tabung 3(Kentang)+ air Kuning kecoklatan Tidak ada efek
suling antioksidan
Tabung 1(Pisang) + vit C Putih (lebih jernih daripada Ada efek antioksidan
tabung 2)
Tabung 2(Pisang) + vit E Putih kekuningan Ada efek antioksidan
Tabung3(Pisang)+air suling Putih kecoklatan Tidak ada efek
antioksidan
1. Enzim Oksidase
Enzim oksidase menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen. Enzim ini
mengkatalis pengeluaran hidrogen dari substrat dengan menggunakan oksigen
sebagai akseptor hidrogennya. Oksidase mengandung tembaga dan membentuk air
sebagai hasil reaksinya.
2. Dehidrogenase
Dehidrogenase tidak dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen.
Ada sejumlah besar enzim di dalam kelompok ini. Enzim tersebut melaksanakan 2
fungsi utama:
ANTIOKSIDAN
Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas
dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal,
protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi
kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi
berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif.
1. Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim
antara lain:
a) Superoksida Dismutase
Enzim SOD berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutase dari
anion superoksida menjadi hydrogen peroksida (H2O2) dan Oksigen (O2)
SOD
O2∙ - + O2∙ - + 2H+ → H2O2 + O2
Antioksidan ini merupakan enzim yang bekerja bila ada
pembantunya, yaitu berupa mineral mineral seperti tembaga dan mangan
yang bersumber pada kacangan kacangan / padi padian. Dengan
demikian sangat di perlukan sekali dengan konsumsi bahan tersebut.
b) Glutathione Peroksidase
Glutathione Peroksidase adalah enzim berperan aktif dalam
menghilangkan H2O2 dalam tubuh dan mempergunakannya untuk
merubah Glutathione ( GSH ) menjadi Glutathione teroksidasi (GSSG)
dengan reaksi sebagai berikut:
GSH-Px
H2O2 + 2GSH 2H2O + GSSG
Enzim tersebut mendukung aktifitas enzim SOD bersama sama
dengan enzim katalase dan menjaga konsentrasi oksigen akhir agar stabil
dan tidak berubah menjadi Pro-oksidan.
Glutathione sangat penting sekali melindungi selaput-selaput sel.
Senyawa ini merupakan Tripeptida yang terdiri dari asam amino glisin,
Asam glutamate, dan sistein.
c) Katalase
Enzim katalase mendukung aktifitas Enzim SOD juga dapat
mengkatalisa perubahan berbagai macam peroksida dan radikal bebas
berubah menjadi oksigen dan air.
2 H2O2 → 2H2O + O2
Enzim enzim tersebut di atas dalam kerjanya membutuhkan mineral
mineral, seperti : Copper ( Cu ), Zinc ( Zn ), Selenium ( Se ), Manganese
(Mn ), dan Besi ( Fe )
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting
untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal
dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C
dikenal sebagai antioksidan terlarut air paling dikenal, vitamin C juga secara
efektif memungut formasi ROS dan radikal bebas.
b. Vitamin E
Vitamin E adalah salah satu vitonutrien penting dalam minyak makan.
Vitamin ini secara alami memiliki 8 isomer yang dikelompokkan dalam 4
tokoferol (α,β,γ,δ) dan 4 tokotrienol (α,β,γ,δ) homolog. Sebagai
antioksidan α-tokotrienol memiliki potensi lebih tinggi daripada α-
tokoferol yang dikenal sebagai vitamin E.
c. Polifenol
Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang mempunyai aktivitas
sebagai antioksidan. Antioksidan fenolik biasanya digunakan untuk
mencegah kerusakan akibat reaksi oksidasi pada makanan, kosmetik,
farmasi, dan plastik.
Fungsi polifenol sebagai penangkap dan pengikat radikal bebas dari
rusaknya ion-ion logam. Kelompok tersebut sangat mudah larut dalam air
3. Antioksidan Tersier
Antioksidan tersier merupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel dan
jaringan yang rusak karna serangan radikal bebas. Yang termasuk kelompok ini
adalah jenis enzim misalnya DNA-repair, metionin sulfoksida reduktase, yang
berperan dalam perbaikan biomolekul yang disebabkan oleh radikal bebas.
Inisiasi : RH → R* + H* (1)
Fenol
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna
yang memiliki bau khas. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam,
artinya dapat melepaskan ion 𝐻 + dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion
tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam
air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih
asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, dimana
fenol dapat melepaskan 𝐻 + . Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik
lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan
a. Apel
Buah apel mengandung pectin, karbohidrat, dan mineral seperti Ca, Mg,
P, dan K. Dari setiap 100 g apel terkandung vitamin C 5 mg dan vitamin A 90
SI. Dalam 100 g apel segar, aktivitas antioksidannya setara dengan vitamin C
sebanyak 1500 mg.
b. Kentang
Kandungan kimia dari umbi kentang antara lain karbohidrat, serat, air
sekitar 80%, protein, zat besi, tiamin, niasin, fosfor, kalium, dan vitamin C.
vitamin C yang terkandung dalam tiap 100 g kentang sebanyak 17 mg.
c. Pisang
Pisang merupakan salah satu buah yang mengandung kalori cukup
tinggi. Tiap 100 gram pisang mengandung 90-100 kkal atau bisa digambarkan
dua kali lipat dari buah yang lain. Kandungan dalam buah pisang adalah
tannin, vitamin A, B,C, lemak, flavonoid, mineral, kalium.
d. Pepaya
Kandungan gizi yang terdapat dalam pepaya antara lain: protein, lemak,
kalsium, fosfor, serat, besi, vitamin A, vitamin B1,dan vitamin C. dalam 100 g
pepaya terkandung vitamin C 35mg dan vitamin A 170 SI.
e. Mangga
Mangga terkandung senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan
(karoten, mineral, air,serat, asam tanat, pektin). mangga mengandung vitamin
A sebanyak 190-420 SI dan vitamin C 31-49mg.
Pada tabung 1, dimana suspensi ragi diberi metilen blue 0.02% dan sodium
laktat 5 % menghasilkan warna biru dan setelah dipanaskan warna biru
tersebut berubah menjadi lebih pudar. Hal ini sesuai dengan dasar teori
bahwa dengan adanya substrat sodium laktat menyebabkan warna biru yang
ditimbulkan lebih cerah. Dalam hal ini sodium laktat akan melepaskan atom
H ( pendonor atom H). Atom H digunakan untuk proses reduksi metilen
blue menjadi leukometilen (MbH2) blue sehingga warna menjadi lebih
pudar.
Pada tabung 2, dimana suspensi ragi diberi metilen blue 0.02% tanpa
sodium laktat 5 % menghasilkan warna biru dan setelah dipanaskan warna
biru tetap. Hal ini dikarenakan tidak ada substrat sodium laktat sehingga
tidak ada zat pereduksi yang akan menyebabkan warna biru berubah.
O O
|| ||
KESIMPULAN
1. Enzim bekerja pada suhu tertentu yaitu suhu optimum apabila enzim berada pada
suhu yang melebihi suhu optimum maka enzim tersebut akan mengalami
kerusakan.
Pada tabung 1, yang berisi susu segar enzim laktat dehidrogenase masih aktif
karena tidak mengalami proses pemanasan (pasteurisasi) sehingga enzim tidak
mengalami denaturasi.
Pada tabung 2, yang berisi pasteurized milk enzim laktat dehidrogenase sudah
mengalami denaturasi akibat proses pasteurisasi.
Pelepasan enzim Polifenol Oksidase (PPO) menyebabkan oksidasi pada buah yang
ditandai dengan terjadinya perubahan warna menjadi kecoklatan ( browning reaction).
Vitamin C dan glukosa memiliki struktur yang mirip sebagai pereduksi sehingga
dapat mereduksi reagen benedict yang ditandai dengan adanya endapan merah bata.
Hariyatmi. 2004. Kemampuan Vitamin C sebagai Antioksidan terhadap Radikal Bebas pada
Lanjut Usia. Jurnal MIPA vol 14 No.1.Surakarta: UMS
Poedjiadi, Anna dan Titin FM Supriyanti. 2009. Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta : UI- Press
Rahardjo, Mono. Hernani. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Swadaya
TUGAS BACA
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan radikal bebas dan faktor-faktor apakah
yang memicu terbentuknya radikal bebas!
Radikal bebas : molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak
berpasangan pada orbital terluar, sehingga dapat bereaksi dengan molekul lain.
Faktor yang memicu terbentuknya radikal bebas adalah polutan yang berasal
dari penggunaan pestisida / insektisida, pertambangan. Penggunaan pupuk berlebih,
asap kendaraan dll. Polutan dapat berupa logam berat (Cd, Ar, Cu, Cr, Pb, Ni, Zn, dan
Hg), sukar dioksidasi karbon monoksida, nitrogen dioksida, ozon, partikulat.
Vitamin C adalah antioksidan larut air, yang akan bereaksi dengan radikal
bebas/ oksidan dalam sitosol sel dan plasma darah. Vitamin C dapat bereaksi
langsung superoksida dan anion hidroksil, membentuk monohidroaskorbat dan
hidrogen peroksida.