KELOMPOK : 6
KELAS : FARMASI - F
1. Abdul Hakim A. (201310410311091)
2. Haura Alya Yorivra (201610410311030)
3. Alifah Fathimah Kemalasari (201610410311046)
4. Naufal Ramadhan (201610410311186)
5. Gustiah Purwandini (201610410311213)
6. Nisa’ur Rosidah (201610410311221)
7. Galuh Yulia Dewi (201610410311242)
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes
Dian Ernawati, M.Farm., Apt.
Raditya Weka Nugraheni, M.Farm., Apt.
Malang, 08 November
2018
P
enulis
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Suspensi oral adalah
sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair
dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral
(Farmakope Indonesia Edisi IV : 18).
Syarat Suspensi :
Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap.
Jika dikocok perlahan endapan harus terdispersi kembali.
Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi.
Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan
dituang(Farmakope Indonesia Edisi III : 32).
Karakteristik fisik suspensi yang baik
1. Suspensi harus tetap homogen sampai batas waktu tertentu minimal antara
waktu pengocokan dalam wadah sampai dituang untuk sejumlah dosis yang
diperlukan
2. Endapan yang terbentuk pada saat penyimpanan harus mudah diredispersi
dengan pengocokan yang tidak terlalu kuat
3. Suspensi kemungkinan memerlukan pengental untuk mengurangi kecepatan
pengendapan dari partikel. Viskositas tidak boleh terlalu tinggi sehingga sulit
dipindahkan dari wadah ke alat penakar (sendok dll)
4. Partikel yang tersuspensi harus kecil dan uniform untuk mendapatkan sediaan
yang halus, aseptabel dan bebas dari gritty texture (berpasir)
Eritromisin adalah antibiotik makrolid yang memiliki spectrum yang sama
atau lebih luas daripada penisilin. Ertromisin dapat digunakan sebagai
antidepresan ringan. Untuk infeksi saluran nafas, cakupan eritromisin lebih baik
terhadap organisme atipikal, termasuk mycoplasma dan legionellosis (Tjay, 2007;
Bryskier, 2003)
Eritromisin lebih stabil pada sediaan sirup kering (dry syrup) sebab bahan
aktif praktis tidak larut air sedangkan diinginkan sediaan dalam bentuk cair yang
2
umumnya mempunyai akseptabilitas lebih baik terutama bagi anak – anak serta
bahan aktif tidak stabil dalam air dalam penyimpanan dengan jangka waktu yang
lama.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui rancangan formulasi yang baik dalam pembuatan sediaan dry
syrup eritromicin.
2. Memahami proses pembuatan sediaan dry syrup eritromicin
3. Memahami proses evaluasi pada sediaan dry syrup eritromicin
3
BAB II
TINJAUAN BAHAN OBAT
5ml
5. Efek Samping
Efek samping yang berat akibat pemakaian eritromisin dan
turunannya jarangterjadi.
Pada GIT :Kram perut, mual, muntah dan diare. Efek samping pada
anak kecil lebih rentan terjadi dari pada orang dewasa.
Hipersensitivitas :Reaksi hipersensitivitas jarang terjadi, namun tercata
pada 0,5% pasien mengalami hipersensitivitas seperti
lirtikaria, ruam pada kulit dan anaphylaxis.(Martindle
36:270).
6. Dosis
Anak-anak :30-50 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi
Dewasa :250-500 mg setiap 6 jam atau 500 mg
setiap 12jamatau333 mg setiap 8 jam(A to
Z Drug Hand Book).
Dewasa dan :250 mg – 500 mg setiap 6 jam
Anak-anak (>8 ) th
:0,5 g – 1 g setiap 12 jamMaksimal 4 g
dalam sehari
Neonate :125 mg/kg BB tiap 6 jam
Anak-anak ( 1 bln – 2 th) : 125 mg tiap 6 jam
Anak-anak ( 2-8 th) : 250 mg tiap 6 jam (BNF 61 : 353)
7. Toksisitas
Eritromisin dapat meningkatkan toksisitas karbamazepin,
kortikosteroid, siklosporin, digoksin, warfarin, terfenadin, astemizol dan
teofilin, karena dapatmenghambat sitokrom p-450. Kombinasi dengan
teifenadin dan astemizol dapat menimbulkan aritmia jantung yang
berbahaya (tosardes de pointes)(Farmakologi dan Terapi :724).
8. Lama Pengobatan
a. Sinusitis : 5-7 hari
b. Saluran pernafasan : 3-5 hari
c. Enteritis : 5 hari
d. Batuk : 14 hari
e. Faringitis : 10 hari
f. Sipilis : 10 hari
8
BAB III
RANCANGAN FORMULA
Perhitungan Dosis
Dosis dalam literatur (Eritromisin base)
Dewasa = 250 mg – 500 mg (selama 6 jam)
500 mg (selama 12 jam)
333 mg (selama 8 jam)
Anak-anak = 30 mg – 50 mg / kg BB/ hari(A to Z Drug Handbook)
Anak-anak = > 8 th 250 – 500 mg (setiap 6 jam)
Atau 0,5 – 1 g (setiap 12 jam)
Max 4 g / hari apabila terjadi infeksi
Neonates = 12,5 mg / kg BB (setiap 6 jam)
Anak-anak = *1 bulan – 2 th = 125 mg (setiap 6 jam)
*2 th – 8 th = 250 mg (setiap 8 jam)
(BNF 61 : 353)
Note : konsumen yang dituju : anak-anak usia 1 – 12 th
Tabel Berat Badan dan Perhitungan Dosis
Usia Bobot (kg) Dosis sehari Rata- Dosis sekali Rata-
(tahun) L P (mg) rata pakai (mg) rata
1 8,1 7,6 235,5 – 392,5 314 58,9 – 98,1 78,5
2 9,6 9,3 283,5 – 472,5 378 70,9 – 118,1 94,5
3 11,4 11,0 336,0 – 560,0 448 84,0 – 140,0 112,0
4 13,0 12,6 384,0 – 640,0 512 96,0 – 160,0 128,0
5 14,4 14,2 429 – 715 572 107,3–178,8 143
6 15,8 16,2 480 – 800 640 120 – 200 160
7 18,9 17,5 546 – 910 728 136,5-227,5 182
8 20,9 20,0 613,5 – 1022,5 818 153,4-225,6 204,5
9 22,0 21,9 658,5 – 1097,5 878 164,6-274,4 219,5
10 23,9 24,7 729,0 – 1215 972 182,3-303,8 243,0
11 26,9 28,4 829,5 – 1382,5 1106 207,4-345,6 276,5
12 29,1 32,6 925,5 – 1542,5 1234 231,4-385,6 308,5
(ISO VOL 45 : 642)
Jadi penggunaan dosis eritromisin
Umur 1 – 2 th = BB 7,85 kg – 9,45 kg
(58,9mg – 98,1mg) – (70,9mg – 118mg)
Umur 2 – 4 th = BB 9,45 kg – 12,8 kg
(70,9mg – 118mg) – (96,0mg – 160mg)
Umur 4 – 8 th = BB 12,8 kg – 20,45 kg
(96,0mg – 160mg) – (153,4mg – 255,6mg)
Umur 8 – 12 th = BB 20,45kg – 30,85kg
(153,4mg–255,6mg) – (231,4mg – 385,6mg)
10
Takaran Kecil
Bila dalam 1 sendok takar (5ml) dibuat mengandung eritromisin base 160 mg,
maka dosis pemakaiannya :
Usia 1 – 2 tahun = (58,9 mg- 98,1 mg) – (70,9 mg – 118 mg)
1xp = ½ - ¼ sendok takar
1xh = 4 x ½ sendok takar
2 sendok takar=10 ml
3xh = 3 x 2 sendok takar = 30 ml
Usia 2 – 4 tahun = (70,9 mg – 118 mg) – (96,0 mg – 160 mg)
1xp = ½ - 1 sendok takar
Formula Standart
Lienberman.H.A.,1996, pharmaceutical dosage forms: dispers system volume
II, 2rd edition. Marcell dekker inc. New York, p.257.
the stearate salt in suspension for recontstituen. Sucrose is the diluents and
sweetener. The suspending agent and presvative are sodium alginate and
sodium benzoate. Respectively a higher concentration of wetting agent tween
80 is requited in this formula than above formulas. The reconstituted
suspension was 7 which is in the reporter 7.0 to 8.0 pH range of excellent
stability and consequently a buffer was not used the sedimentation volume
after 10 days was 0.84.
(Erythrosi karna
n) bersifat
karsinogen
ik
(1:5).
5. FLAVORING AGENT
Karena bahan obat sedikit berbau, maka dibutuhkan flavor untuk menutupi
bau yang tidak enak dan meningkatkan akseptabilitas.
Flavor terpilih : Essence Tiramisu
Alasan: karena rasa ini menyesuaikan dengan bau dan warna dan disukai anak-
anak.
6. DAPAR / BUFFER
Dapar berfungsi untuk mempertahankan stabilitas bahan aktif tetap terjaga
pada Ph spesifikasi yang diinginkan.
BAHAN PEMERIAN KELARUTAN INKOMPATIBILI KET. LAIN
TAS
Sodium Kristal putih Sangat larut Dengan alkhol, air Kadar 0,3-
phospate & berbau dlm air, praktis typyiin, klorat 2% PH=9,1
Dibasic tidak larut hidrat, pyrogollol,
Na2HPO4. dalam etanol lead asetat, kalsium
12 H2O 95% glukosa, berintraksi
(HPE: 693) diantara kalsium 1
phosphare.
Asam sitrat Kristal tidak Larut (1:1,5) Dengan potossium Kadar 0,1-
(HPE: 185) berwarna, etanol 95% tautrat, dikali asetat 2% PH: 2,2
kristal putih, (:4) air, larut dan sulfida juga BJ= 1,542
serbuk dalam eter. dengan bahan
effervescent, pereduksi jika di
19
Perhitungan dapar
Sediaan yang diharapkan memiliki PH 6.0
pKa1 (H2PO4) = 2,21 H3PO4 - Na3PO4
pKa2 (H2PO4ˉ) = 7,21 H2PO4ˉ - Na2HPO4
pKa3 (H2PO4²ˉ) = 12,67 HPO4²ˉ - NaH2PO4
pKa yang digunakan adalah pKa2 kareena paling mendekati PH larutan yang
digunakan, dengan Na H2 PO4 sebagai asam dan Na2HPO4.
𝑝𝐻 = [𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚]
𝑝𝐾𝑎2 + 𝐿𝑜𝑔
[𝑎𝑠𝑎𝑚]
6,0 = [Na2HPO4]
7,21 + 𝐿𝑜𝑔
[NaH2PO4]
−1,21 = [Na2HPO4]
𝐿𝑜𝑔
[NaH2PO4]
0,062 = [Na2HPO4]
[NaH2PO4]
Ka [ H3O+ ]
ß = 2,3 𝐶 𝑥 ( Ka + [H3O+])²
10ˉ7,21[ 10ˉ6,0]
0,02 = 2,3 𝐶 𝑥 ((10ˉ7,21 + (10ˉ6,0))²)
C =0.1588 M
C = [ garam ] + [ asam ]
20
C = [ garam ] + [ asam ]
0.1588 M = [ Na2HPO4 ] + [NaH2PO4]
[ Na2HPO4 ] = 0.1588 M- 0.1495
= 9,3×10-3
gram 1000
9,3×10-3 = x
177,99 60
1,6375 = 16,67 gram
gram = 0,0982 gram
gram 1000
0,1498 = x
137,99 60
20,67 = 16,67 gram
gram = 1,24 gram
Formula 1
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula
60 ml
Eritromisin stearate Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
PGA Suspending agent 5 – 10% 10% 6g
Sakarin swetting agent 0,02 – 0,1% 0,1% 0,06 g
Sukrosa Swetting agent <67% 11% 6,6 g
Na-benzoat Pengawet 0,02 – 0,5% 0,2% 0,12 g
Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,0982 g
NaH2PO4.2H2O Dapar - - 1,24 g
EssenceMelom Perasa - - qs
Hijau Pewarna - - qs
Pengambilan bahan
200𝑚𝑔
- Eritromycin stearat = 𝑥60𝑚𝑙
5𝑚𝑙
=2,4𝑔
21
10
- PGA = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 6 𝑔
0,1
- Sakarin = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,06 𝑔
11
- Sukrosa = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 6,6 𝑔
0,2
- Na-benzoat = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,12 𝑔
Perhitungan ADI
1. Na-benzoat
Umur BB (kg) 5 mg/kgBB
1-5 tahun 7,85 – 14,3 39,25 – 71,5 mg
6-12 tahun 16 – 30,83 80 – 154,25 mg
- Umur 1-5 tahun
(2,5−5 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,12 𝑔 = 0,005 𝑔 − 0,01 𝑔
60 𝑚𝑙
- Umur 6-12 tahun
(5−10 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,12 𝑔 = 0,01 𝑔 − 0,02 𝑔
60 𝑚𝑙
Cara peracikan
1. Ditimbang semua bahan
2. Dimasukkan 1/2 sakarin dan 1/2 sukrosa digerus melapisi mortir
3. Masukkan Eritromicin, gerus ad homogen
4. Ditambahkan CMC-Na, Na-Benzoat, Na2HPO4,NaH2PO4sedikit demi
sedikit gerus ad homogen
5. Dimasukkan sisa sakarin dan sukrosa
6. Dibuat campuran pewarna dan.perasa dan-aquadest ,lalu dimasukkan ke
mortir aduk, ad homogen
7. Dibuat gumpalan, diayak no.12, dibuat granul, lalu di oven
8. Granul yangkering diayak no.14
9. Ditimbang bobot granul
10. Dilakukan eliminasi
11. Dilakukan evaluasi pH dan viskositas. Dicatat. Dimasukkan kedalam botol
yang telah dikalibrasi
Aduk ad homogen
Formula 2
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula
60 ml
Eritromisin stearat Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
CMC-Na Suspending agent 0,1 – 1,0% 0,2% 0,12 g
Sakarin Swetting agent 0,1 – 3% 0,1% 0,06 g
23
Perhitungan ADI
1. CMC-Na (4-10 kg/BB)
Umur BB (kg) 4-10 mg/kgBB
1-5 tahun 7,85 – 14,3 78,5 – 143 mg
6-12 tahun 16 – 30,83 160 – 308,5 mg
- Umur 1-5 tahun
(2,5−5 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,12 𝑔 = 0,005 𝑔 − 0,01 𝑔
60 𝑚𝑙
- Umur 6-12 tahun
(5−10 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,12 𝑔 = 0,01 𝑔 − 0,02 𝑔
60 𝑚𝑙
Cara peracikan
1. Ditimbang semua bahan
2. Dimasukkan 1/2 sakarin dan 1/2 sukrosa digerus melapisi mortir
3. Masukkan Eritromicin, gerus ad homogen
4. Ditambahkan CMC-Na, Na-Benzoat, Na2HPO4,NaH2PO4sedikit
demi sedikit gerus ad homogen
5. Dimasukkan sisa sakarin dan sukrosa
6. Dibuat campuran pewarna dan.perasa dan-aquadest ,lalu dimasukkan
ke mortir aduk, ad homogen
7. Dibuat gumpalan, diayak no.12, dibuat granul, lalu di oven
8. Granul yangkering diayak no.14
9. Ditimbang bobot granul
10. Dilakukan eliminasi
11. Dilakukan evaluasi pH dan viskositas. Dicatat. Dimasukkan kedalam
botol yang telah dikalibrasi
Aduk ad homogen
25
Formula 3
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula
60 ml
Eritromisin stearat Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
CMC Na Suspending agent 0,1 – 1% 0,2% 0,12 g
PGA Suspeding agent 5-10% 10% 6.00 g
Sukrosa Swetting agent 67% 12% 7,2g
Na-benzoat Pengawet 0,02 – 05% 0,2% 0,12 g
Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,0982 g
NaH2PO4.2H2O Dapar - - 1,24 g
Essence lecy Perasa - - qs
White pastle Pewarna - - qs
Sakarin Swettingagent 0,1-3% 0,2% 0,12g
Pengambilan bahan
200𝑚𝑔
- Eritromycin estolate = 𝑥60𝑚𝑙
5𝑚𝑙
=2,4𝑔
0,2
- CMC-Na = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,12 𝑔
10
- PGA =100 × 60𝑚𝑙 = 6𝑔
0,1
- Sakarin = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,06 𝑔
26
12
- Sukrosa = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 7,2 𝑔
0,2
- Na-benzoat = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,12 𝑔
Perhitungan ADI
1. CMC-Na (4-10 kg/BB)
Umur BB (kg) 4-10 mg/kgBB
1-5 tahun 7,85 – 14,3 78,5 – 143 mg
6-12 tahun 16 – 30,83 160 – 308,5 mg
- Umur 1-5 tahun
(2,5−5 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,12 𝑔 = 0,05 𝑔 − 0,01 𝑔
60 𝑚𝑙
- Umur 6-12 tahun
(5−10 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,12 𝑔 = 0,01 𝑔 − 0,02 𝑔
60 𝑚𝑙
Cara peracikan
1. Ditimbang semua bahan
2. Dimasukkan 1/2 sakarin dan 1/2 sukrosa digerus melapisi mortir
3. Masukkan Eritromicin, gerus ad homogen
4. Ditambahkan CMC-Na, PGA,Na-Benzoat, Na2HPO4,NaH2PO4sedikit
demi sedikit gerus ad homogen
5. Dimasukkan sisa sakarin dan sukrosa
6. Dibuat campuran pewarna dan.perasa dan-aquadest ,lalu dimasukkan ke
mortir aduk, ad homogen
7. Dibuat gumpalan, diayak no.12, dibuat granul, lalu di oven
8. Granul yangkering diayak no.14
9. Ditimbang bobot granul
10. Dilakukan eliminasi
27
Aduk ad homogen
Formula scale up
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Jumlah
Eritromisin stearat Bahan Aktif – 200mg/5ml 9,6 g
PGA Suspending agent 5 – 10% 10% 24 g
Sakarin Swetting agent 0,02– 0,1% 0,1% 0,24 g
Sukrosa Swetting agent 67% 12% 28 g
Na-benzoat Pengawet 0,02 – 0,5% 0,2% 0,48 g
Essence Tiramisu Perasa - - qs
Pewarna coklat Pewarna - - qs
Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,0982 g
NaH2PO4.2H2O Dapar - - 1,24 g
Pengambilan bahan
200𝑚𝑔
- Eritromycin stearat = 𝑥240𝑚𝑙
5𝑚𝑙
=9,6g
10
- PGA = 100 𝑥 240 𝑚𝑙 = 24 𝑔
0,1
- Sakarin = 100 𝑥 240 𝑚𝑙 = 0,24 𝑔
12
- Sukrosa = 100 𝑥 240 𝑚𝑙 = 28 𝑔
0,2
- Na-benzoat = 100 𝑥 240 𝑚𝑙 = 0,48
Perhitungan ADI
1. Na-benzoat
Umur BB (kg) 5 mg/kgBB
1-5 tahun 7,85 – 14,3 39,25 – 71,5 mg
6-12 tahun 16 – 30,83 80 – 154,25 mg
- Umur 1-5 tahun
(2,5−5 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,48 𝑔 = 0,005 𝑔 − 0,01 𝑔
240 𝑚𝑙
- Umur 6-12 tahun
(5−10 𝑚𝑙)
Sehari = 𝑥 0,48 𝑔 = 0,01 𝑔 − 0,02 𝑔
240 𝑚𝑙
Cara peracikan
1. Ditimbang semua bahan
2. Dimasukkan 1/2 sakarin dan 1/2 sukrosa digerus melapisi mortir
3. Masukkan Eritromicin, gerus ad homogen
4. Ditambahkan PGA,Na-Benzoat, Na2HPO4,NaH2PO4sedikit demi
sedikit gerus ad homogen
5. Dimasukkan sisa sakarin dan sukrosa
6. Dibuat campuran pewarna dan.perasa dan-aquadest ,lalu
dimasukkan ke mortir aduk, ad homogen
7. Dibuat gumpalan, diayak no.12, dibuat granul, lalu di oven
8. Granul yangkering diayak no.14
9. Ditimbang bobot granul
10. Dilakukan eliminasi
11. Dilakukan evaluasi pH dan viskositas. Dicatat. Dimasukkan
kedalam botol yang telah dikalibrasi
Lakukan evaluasi
31
BAB IV
RANCANGAN EVALUASI
1. Organoleptis
Warna : Coklat
Rasa : Tiramisu
Bau : Tiramisu
2. Penetapan pH
Alat : pH meter
Prosedur :
a. Ambil pH meter, buka penutup KCl jenuh
b. Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu
halus.
c. Kalibrasi pH meter dengan larutan pH standar
d. Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu
halus.
e. Tuang sediaan dalam gelas beker ± 60 ml
f. Celupkan elektrode kedalam sediaan ad terbenam
g. Baca pH yang tertera pada alat
3. Berat jenis
Alat : Piknometer dan timbangan analitik.
Prosedur :
a. Bersihkan piknometer
b. Dinginkan piknometer ad suhu 20°C
c. Timbang piknometer kosong catat hasil penimbangan sebagai W1
d. Isilah piknometer dengan aquadest ad penuh lalu timbang pada suhu
20°C dan catat hasil penimbangan sebagai W2 aquadest.
e. Isilah piknometer dengan larutan uji ad penuh lalu timbang pada suhu
20°C dan catat hasil penimbangan sebagai W2 larutan.
f. Hitung berat jenis dengan memasukkan data yang diperoleh dalam
rumus.
Rumus berat jenis : W1 W2
Keterangan :
V
= berat jenis
V = volume piknometer
W1 = berat piknometer kosong
W2 = berat piknometer + sediaan
4. Viskositas
Alat : Viskosimeter Cap and Bob
Cara kerja :
32
a. Cuci alat viskometer cap and bob dengan aquadest dan keringkan
menggunakan tisu.
b. Masukkan zat uji sebanyak 100 ml ke dalam viskometer.
c. Pasang pengaduk (paddle 3) pada rotor viskometer.
d. Pastikan jarum pembaca skala pada posisi nol.
e. Pilih skala terkecil yang ada pada alat.
f. Tekan tombol on untuk memutar rotor.
5. Penetapan Kadar
Pustaka : FI Ed. IV, 1995 hal. 651.
Lakukan penetapan dengan caraKromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Fase gerak : Buat campuran air-metanol (3:1), saring dan
awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian
menurut Kesesuaian Sistem.
Larutan baku : Timbang saksama sejumlah parasetamol BPFI,
larutkan dalam fase gerak hingga kadar lebih kurang
0,01 mg per ml.
Larutan uji : Ukur saksama sejumlah volume setara dengan lebih
kurang 500 mg parasetamol, masukkan ke dalam labu
ukur 250 ml, encerkan dengan fase gerak sampai
tanda. Pipet 5 ml larutan ini, ke dalam labu ukur 250
ml kedua, encerkan dengan fase gerak sampai
tanda.Pipet 25 ml larutan ini ke dalam labu ukur 100
ml, encerkan dengan fase gerak sampai tanda. Saring
larutan menggunakan penyaring dengan porositas
0,5μm atau lebih halus, buang 10 ml filtrat pertama.
Gunakan larutan jernih sebagai larutan uji.
Sistem Kromatografi: Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan
detektor 243 nm dan kolom 3,5 mm x 30 cm berisi
bahan pengisi L1. Laju aliran lebih kurang 1,5 ml per
menit. Lakukan kromatografi terhadap larutan baku,
rekam respon puncak : efisiensi kolom tidak kurang
dari 1000 lempeng teoritis, faktor ikutan tidak lebih
dari 2 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0%.
Prosedur : Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama
(lebih kurang 10 μl) larutan baku dan larutan uji ke
dalam kromatograf, ukur respons puncak utama.
Hitung jumlah dalam mg, C8H9NO2, dalam tiap ml
larutan oral dengan rumus :
C r
50.000 u
V rs
33
BAB V
HASIL EVALUASI SEDIAAN
Formula 1
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula
60 ml
Eritromisin stearate Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
PGA Suspending agent 5 – 10% 10% 6g
Sakarin swetting agent 0,02 – 0,1% 0,1% 0,06 g
Sukrosa Swetting agent <67% 11% 6,6 g
Na-benzoat Pengawet 0,02 – 0,5% 0,2% 0,12 g
Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,0982 g
NaH2PO4.2H2O Dapar - - 1,24 g
EssenceMelom Perasa - - Qs
Hijau Pewarna - - Qs
Gafik Rheologi
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
12 30 60
x = kecepatan y = cps
37
c. Penetapan pH
pH yang direncanakan :6
pH hasil evaluasi : 4,20
Formula 2
Bahan Fungsi Rentang % DipakaiFormula
60 ml
Eritromisin stearat Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
CMC-Na Suspending agent 0,1 – 1,0% 0,2% 0,12 g
Sakarin Swetting agent 0,1 – 3% 0,1% 0,06 g
Sukrosa Swetting agent 67% 21% 12,6 g
Na-benzoat Pengawet 0,02 – 0,5% 0,5% 0,3 g
Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,0982 g
NaH2PO4.2H2O Dapar - - 1,24 g
Essence Orange Perasa - - Qs
Yellow sunset Pewarna - - Qs
Gafik Rheologi
3
0
12 30 60
x = kecepatan y = cps
38
c. Penetapan pH
pH yang direncanakan :6
pH hasil evaluasi : 4,29
Formula 3
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula
60 ml
Eritromisin stearat Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
CMC Na Suspending agent 0,1 – 1% 0,2% 0,12 g
PGA Suspeding agent 5-10% 10% 6.00 g
Sukrosa Swetting agent 67% 12% 7,2g
Na-benzoat Pengawet 0,02 – 05% 0,2% 0,12 g
Na2HPO4.2H2O Dapar - - 0,0982 g
NaH2PO4.2H2O Dapar - - 1,24 g
Essence lecy Perasa - - Qs
White pastle Pewarna - - Qs
Sakarin Swettingagent 0,1-3% 0,2% 0,12g
Gafik Rheologi
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
12 30 60
39
x = kecepatan y = cps
c. Penetapan pH
pH yang direncanakan :6
pH hasil evaluasi : 4,29
syarat : 6-9
Kesimpulan : Tidak memenuhi syarat
Berat jenis
W1 W2
Rumus berat jenis :
V
Keterangan :
= berat jenis
V = volume piknometer
W1= berat piknometer kosong
W2= berat piknometer + sediaan
Diketahui volume pikno = 24,782 ml
Berat pikno kosong = 32,98 gram
Berat pikno+aquades = 57,65 gram
Berat pikno+sediaan = 59,03gram
57,65−32,98
Vol. aquades = = 24,67 𝑚𝑙
1
59,03−32,98
Hasil BJ = = 1,06 𝑔/𝑚𝑙
24,67
Viskositas
Menggunakan spindle = 61
Kecepatan Factor pengali Skala terukur Hasil
12 5 2,5 12,5 cps
30 2 1 2 cps
60 1 3 3 cps
Gafik Rheologi
15
10
5
0
12 30 60
x = kecepatan y = cps
41
Syarat : 10 g/s
Kesimpulan : Tidak memenuhi persyaratan
Sudut Istirahat
Parameter Data
Berat 25 g
Tinggi 2 cm
Jari-Jari 2,5 cm
Sudut istirahat 21,80
Volume Sedimentasi
Waktu rekonstirusi : 1 menit 47 detik
Rumus : F= Vu/Vo
keterangan : F = volume sedimentasi
Vu= volume akhir endapan
Vo= volume awal suspensi sebelum mengendap
Volume awal = 100 ml
Waktu Volume
Hari 1 90,0 ml
Hari 2 85,0 ml
Hari 3 86,5 ml
Waktu Rekonstitusi
Kocokan : 83 kali
Waktu : 5 detik
43
Waktu Redispersi
Kocokan : 25 kali
Waktu : 17 detik
44
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada hasil formula skala kecil hanya dilakukan 3 uji evaluasi yaitu uji MC,
viskositas dan Ph, dari ketiga uji tersebut formula yag paling baik hasil evaluasi
nya adalah formula yang aka dilakuka scale up. Pada formula 1 menggunakan
suspeding agent PGA, formula 2 menggunakan suspeding agent CMC-Na dan
pada formula 3 menggunakan suspeding agent kombinasi dari PGA da CMC-Na.
Pada formula 1 hasil evaluasi MC sebesar 6,69%, viskositas sebesar 2,5 cps, 1,0
cps dan 1,5 cps, dan uji pH adalah 4,20. Dari data tersebut hanya viskositas yang
memenuhi persyaratan. Pada formula 2 hasil evaluasi MC sebesar 8,72%,
viskositas sebesar 2,5 cps, 1,0 cps dan 1,5 cps, dan uji pH adalah 4,29. Dari data
tersebut hanya viskositas yang memenuhi persyaratan. Dan pada formula 3 hasil
evaluasi MC sebesar 52,58%, viskositas sebesar 2,5 cps, 1,0 cps dan 2 cps, dan uji
pH adalah 4,29. Dari data tersebut hanya viskositas yang memenuhi persyaratan.
Sehingga dari hasil evaluasi tersebut digunakan formula 1 sebagai scale up, karea
viskositas memenuhi persyaratan dan MC yang paling mendekati persyaratan
adalah formula 1. Hasil evaluasi dari sediaa scale up adalah sebagai berikut:
Uji Organoleptis, yaitu uji penampilan yang dihasika dari sediaan, syarat
organoleptis sediaan suspense kering adalah bau tidak tengik dn memiliki estetika
yang indah, uji organoleptis ini juga berpengaruh pada daya beli konsumen,
semakin bagus estetika nya maka konsumen lebih tertarik untuk membeliya.
Sediaan yang kami buat menggunakan perasa tiramisu, sehingga menghasilkan
rasa manis tiramisu dan berwarna coklat agak muda.
Uji kecepatan alir granul, uji ini dilakukan untuk mengetahui daya alir
granul dan mengetahui sudut istirahat dari granul. Syarat dari kecepatan alir graul
adalah kurang dari sama dengan 10g/s. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan,
kecepatan alir sediaan granul kami adalah 11,36 g/s hal ini tidak masuk dalam
persyaratan, dapat terjadi karena granul yang terlalu banyak fines nya sehingga
kecepatan alirnya lambat. Ayakan yang kami gunakan adalah ayakan no.12.
Sedangkan hasil evaluasi sudut istirahat sediaan kami adalah 21,80 o hasilnya
sangat baik.
45
Uji pH, uji ini dilakukan utuk mengetahui kadar pH sediaan sesuai degan
yang di harapkan yaitu syarat dari pH dry sirup eritromisin adala 6-9. Pengukuran
ini dilakukan 2 kali yaitu hari saat rekonstitusi dan 7 hari setelah rekonstitusi, hal
ini dilakukan untuk mengetahui keseimbangan asam/basa sediaan yang telah di
buat. Pengukuran dilakukan menggunakan pH meter. Hasil yang kami dapatkan
pada hari rekonstitusi adalah pH 6, tetapi seteah didiamkan selama 7 hari pH
berubah menjadi 4,69. Hal ii menunjukkan bahwa sediaan kami tidak stabil yag
bisa dikarena karena ada nya bakteri, penambahan escence yang mungkin dapat
menggaggu kestabilan dari pH.
Uji MC yaitu uji kelembapan granul, uji ini dilaku kan untuk mengetahui
kadar air dalam granul, kadar air dalam granul dapat empengaruhi penyimpaa
granul, apabila terlalu lembab dapat menyebakan mudah timbulnya bakteri pada
graul. Alat yang digunakan adalah Moisture analyzer mettle. Syarat MC yang baik
untuk sediaan suspense kering adalah 2%-5%. Dari hasil evaluasi kadar MC pada
granul kami adalah 7,93%, kandugan air dalam granul masih terlalu banyak,
sehingga tidak memenuhi rentang persyaratan. Hal tersebut dapat terjadi karena
kurang lama nya penyimpanan pada oven, juga bias disebabkan sediaan yang
terlalu lembek (kebanyakan dalam pemberian pembasah).
dapat dicapai lebih besar dari volume suspensi awal. Sehingga volume
sedimentasi dari kelompok kami termasuk baik.
Uji waktu rekonstitusi, uji ini dilakukan utuk mengetahui waktu yang
diperlukan agar partikel terdispersi secara homogen dalam cairan pembawanya.
Alat yang digunakan adala botol. 15 g granul di masukkan kedalam botol da
ditambah aquades ad 60 ml, setelah itu dihitung berapa kali kocokan dalam berapa
lama yag diperlukan sediaa agar terdispersi/larut dalam pembawanya. Hasil dari
uji yang dilakukan sediaan memerlukan 82 kali kocokan selama 51 detik hingga
granul terlarut sempurna. Hal ini menunjukan bahwa sediaan kami memenuhi
persyaratan menurut Pharmaceutical dosage form page 318 menyatakan bahwa
selama rekonstitusi serbuk harus terdispersi secara cepat da sempurna dalam
medium pembawa. Sedian terdispersi secara cepat dikarenakan semakin kecil
ukuran partikel dan sebaliknya.
Uji berat jenis, alat yang digunaka untuk melakukan uji ini adalah
piknometer. Dari uji yang telah dilakukan sediaan suspense kami memiliki berat
jenis 1,06 g/ml. Data tersebut memenuhi persyaratan yang ada yaitu syarat bj
suspesi adalah lebih dari 1,00 g/ml, karena pada sediaan dry sirup ii pembawa
yang digunakan adalah aquadest. Sediaan suspense apabila pembawa yang
digunakan adalah air, maka berat jeis sediaan yag dihasilkan umumnya lebih besar
daripada berat jenis pembawanya (Ansel, 1989).
Uji distribusi ukuran partikel, uji ini dilakukan untuk melihat apakah
ukuran sediaan dry sirup yang dibuat dalam formulasi sudah baik atau belum.
Dalam sediaan suspensi syarat ukuran partikel kurang dari 100 mikrometer. Alat
yang digunakan pada uji ini adalah mikroskop. Dari pengujian yang telah
dilakukan partikel terbayak ditemukan pada ukuran rentang 0-10 mikrometer,
sehingga suspense yang dibuat memenuhi persyaratan untuk ukuran partikel
suspense. Partikel yang terlalu kasar tidak baik karena akan menyebabkan
terjadinya pengedapa yang cepat, dan terlalu kecil ukuran partikel dapat
menyebabkan sediaan menjadi cacking.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
1. Perlu dilakukan optimasi dan perbaikan formula untuk mendapatkan
formula yang layak produksi kedepannya.
2. Lakukan cara peracikan yang baik dan benar
48
DAFTAR PUSTAKA
Gani swara, S.G, 1995, Farmakologi dan terapi, ed IV, bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta
Reynolds, J.E.F, 1982, Martindale The Extra Pharmacopoeia, 28th ed, the
Pharmaceutical Press, London, hal 268
Lund, W., 1994. The Pharmaceutical Codex. 12th Edition, London : The
Pharmaceutical Press, pp. 987-992.
LAMPIRAN 1
INFORMASI YANG HARUS DICANTUMKAN PADA PENANDAAN
OBAT JADI
2. Bobot netto/volume/isi -
3. Komposisi obat -
6. Nomor Pendaftaran
7. Nomor Batch -
8. Tanggal kadaluwarsa - -
9. Dosis * * - -
12. Indikasi * * - -
16. Peringatan/perhatian * * - -
Keterangan:
Tanda centang Informasi yang harus dicantumkan
Tanda * berarti informasi boleh menunjuk pada brosur
51
LAMPIRAN 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Keterangan :
Digit 9 – 11 : Menunjukkan nomor urut obat jadi yang disetujui untuk masing-
masing pabrik
macam )
TR : obat tradisional
1976 ditulis 76
1978 ditulis 78
2000 ditulis 00
Digit 6 :
1 : bentuk rajangan
2 : bentuk serbuk
3 : bentuk kapsul
6 : bentuk cairan
8 : bentuk plester/koyok
1 : 15 ml
2 : 30 ml
3 : 45 ml
0003 : produk memiliki nomor urut 0003 yang terdaftar dari pabrik tersebut
2 : kemasan 30 ml
55
LAMPIRAN 3
KEMASAN
ETIKET
KARDUS OBAT
56
Brosur