Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA


PERCOBAAN III
GRANULASI BASAH
Semester VI | Tahun Ajaran 2016/2017

B/4
Rabu/ C

Shifa Fadillah 10060314087


Siti Sopiah 10060316065
Eky Syahroni 10060316066
Mutiani 10060316067
Siti Hapsoh A 10060316068
Hanna Wanda K 10060316069
Nurul Hasannah 10060316070
Asisten : Indah Ayu Lestari,S.Farm

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT E - FARMASETIKA


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1440 H / 2019 M
GRANULASI KERING

I. Nama Sediaan
Formula A : Paracetamol

Formula B : Paracetamol

II. Kekuatan Sediaan


Formula A : Setiap 300 Tablet Granulasi Basah mengandung 250 mg Paracetamol

Formula B : Setiap 300 tablet Granulasi Basah mengandung 250 mg Paracetamol

III. Tujuan Percobaan

1. Dapat mengetahui cara pembuatan Tablet dengan metode granulasi basah


2. Dapat melakukan Perhitungan dan Penimbangan fasa dalam dan fasa luar
3. Dapat melakukan Evaluasi granulasi basah memenuhi syarat dan tidaknya

IV. Prinsip Percobaan

Granulasi basah merupakan suatu proses penambahan cairan kedalam massa serbuk
dan diaduk dengan alat yang sesuai untuk menghasilkan aglomerat atau granul. Tahapan umum
untuk granulasi basah sebagai berikut ada pencampuran serbuk dibentuk menjadi granulasi
kemudian dilakukan pengeringan granul setelah itu lubrikasi granul dan masuk ke pencetakan.

VII. Analisis Pengembangan Formula

 Parasetamol
Parasetamol berbentuk serbuk hablur sehingga memiliki sifat alir yang buruk dan
mempunyai daya kompresibilitas yang kurang baik sehingga untuk mengatasi hal- hal tersebut
parasetamol dibuat dengan metode granulasi basah. Dengan metode ini dapat meningkatkan
sifat alir dan daya kompresibilitas parasetamol sehingga memudahkan aliran granul dari hopper
ke ruang kempa. Dan akan menghasilkan tablet yang baik. Metode ini dipilih sesuai dengan
stabilitas parasetamol yang stabil dalam larutan (tidak higroskopis) sehingga tidak
menimbulkan masalah bila ditambahkan pengikat basah dan tahan terhadap
pemanasan.(Depkes RI,1995).
• PVP ( Polivinyl Prolidon)
Bahan pengikat yang digunakan yaitu PVP dengan konsentrasi 0,5- 5%. PVP dipilih karena
dapat memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan memberikan sifat
kohesi yang telah ada pada bahan pengisi sehingga dapat membentuk struktur tablet yang
kompak setelah pencetakan (Depkes RI, 1995).

• Etanol 95 %
PVP dalam bentuk serbuk bersifat mudah larut dalam 1-10 bagian etanol 95%.etanol
banyak dingunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untik konsumsi
dan kegunaan manusia contohnya adalah parfun,perasa,pewarna makanan,dan obat-obatan
etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia
lainnya (Depkes RI,1995)

• Amprotab
Bahan penghancur yang digunakan yaitu amprotab, dimana digunakan pada konsentrasi 3-
25%. Amprotab sebagai penghancur dapat meningkatkan kapilaritas mengabsorpsi
kelembapan, mengembangkan dan meningkatkan daya pembasah tablet atau bersifat
hidrofilisasi. Aksi kapilaritas yang disebabkan amprotab akan membentuk suatu cairan yang
masuk kedalam tablet. Aksi ini akan melawan aksi bahan pengikat dan aksi ini akan membantu
pengembangan dan beberapa komponen yang akan membantu hancurnya tablet. Amprotab
mempunyai sifat hidrofobik yang mampumenyerap air kedalam tablet sehingga akan
mempercepat waktu hancur tablet (Voight, 1971)

 Laktosa (Saccharum Lactis)


Bahan pengisi yang digunakan yaitu laktosa, untuk meningkatkan daya kompresibilitas.
Daya kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap kompak dengan adanya tekanan.
Selain itu, laktosa juga digunakan untuk memperbesar volume tablet yang diinginkan.(Depkes
RI,1995).

 Talk
Glidan yang digunakan adalah talk. Talk dapat meningkatkan daya alir granul dari hopper
ke die (ruang kempa) dan juga bertujuan untuk mengurangi gesekan antara partikel juga
memudahkan didapat dan tidak toksik karena tidak diserap sistemik setelah dikonsumsi oral
Talk dan Mg Stearat adalah kombinasi yang dapat meningkatkan sifat alir . Talkum digunakan
sebagai glidan pada konsentrasi 1-10%, biasanya digunakan 2% (Rowe, et al.2009)

• Magnesium Stearat
Lubrikan yang digunakan Mg stearate, dimana lubrikan ini berfungsi untuk mengurangi
gesekan yang terjadi antara permukaan tablet dengan dinding punch dan die selama proses
pengempaan dan mempermudah pengeluaran tablet dari alat kempa saat proses pencetakan
(Voight, 1984). Konsentrasi Mg stearat sebagai lubrikan yaitu 0,25- 5%, biasanya dari gunakan
pada konsentrasi 1% dan 2% (Rowe, et al.2009).

 Acdisol (Croscarmellose Soidium)

Acdisol mempunyai mekanisme ganda yaitu penyerapan air (water wicking) dan
pembengkakan secara cepat (rapid swelling).sehingga banyak digunakan pada formulasi
sediaan oral seperti tablet dan kapsul dalam formulasi sediaan oral seperti tablet dan kapsul
dalam formulasi tablet Acdisol cukup stabil dalam penyimpanan walaupun bersifat higroskopis
,dibuktikan dengan uji disolusi setelah tablet disimpan pada suhu 30˚C selama 14 bulan tidak
menunjukkan perubahan yang signifikan pada uji disolusi.tablet atau serbuk harus disimpan
dalam wadah tertutup rapat dengan suhu ditempat kering. Acdisol tidak kompatibel dengan
asam kuat,garam larut dari besi dan beberapa logam lainnya seperti allumunium, merkuri dan
seng (Rowe, et al.2009).

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Voight, R., 1971, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, 558-564, 570,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Rowe, R.C. et Al. (2006). Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 5th Ed, The
Pharmaceutical Press, London.

Anda mungkin juga menyukai