SISTEM URINARI
Sistem urinari terdiri atas dua ginjal, dua ureter, kandung
kemih dan uretra.
Ginjal berperan dalam pembentukan urin
Ginjal membuang produk buangan berupa urea, kreatinin dan
amonia dari darah supaya tidak terakumulasi dan
menimbulkan toksisitas
Fungsi ginjal yang lain adalah :
1. Regulasi volume darah melalui eksresi atau konservasi
air
2. Regulasi kandungan elektrolit dalam darah melalui
eksresi dan konservasi mineral
3. Regulasi keseimbangan asam dan basa darah melalui
eksresi dan konservasi ion H dan HCO3
4. Regulasi seluruh cairan tubuh di jaringan
MEKANISME PEMBENTUKAN
URIN
Filtrasi Glomerulus
Laju filtrasi glomerulus adalah banyaknya
darah yang disaring oleh ginjal
(glomerulus) ke dalam kapsul bowman
dalam satuan waktu.
Satuan: ml/min/1.73m2
Secara klinik, sering dipakai untuk menilai
fungsi ginjal
20 – 25 % volume darah (1200 – 1300 ml /
menit) yang dipompa oleh jantung akan
masuk ke dalam ginjal
2. penurunan GFR
Proteinuria
Hipoalbuminemia
GFR menurun
ADH meningkat
RPF menurun
EDEMA
GAGAL GINJAL
GAGAL GINJAL
Gagal ginjal yaitu hilangnya fungsi ginjal untuk
mempertahankan volume dan komposisi
cairan tubuh.
2. Kegagalan intrarenal
3. Kegagalan Pascarenal
Penyebab GGA/ ARF-
Kegagalan Prarenal
Kegagalan prarenal terjadi akbiat keadaan
yang tidak berkaitan dengan ginjal, tetapi
yang merusak ginjal dengan mempengaruhi
aliran darah ginjal.
Penyebab kegagalan prarenal segala
sesuatu yang menyebabkan penurunan
tekanan darah sistemik yang parah yang
menimbulkan syok, misalnya infark
miokardium, reaksi anafilaktik, kehilangan
darah, luka bakar, sepsis (infeksi yang
ditularkan melalui darah)
Penyebab GGA/ ARF-
Kegagalan Intrarenal
Kegagalan intrarenal jenis GGA yang
terjadi akibat kerusakan primer jaringan ginjal
itu sendiri
Penyebab kegagalan intrarenal
glomerulonefritis, pielonefritis, nekrosis
tubulus sistemik
Penyebab GGA/ ARF-
Kegagalan Pascarenal
Kegagalan Pascarenal jenis GGA yang
terjadi akibat kondisi yang mempengaruhi
aliran urin yang keluar ginjal, dan mencakup
cedera atau penyakit ureter, kandung kemih,
atau uretra
Penyebab kegagalan pascarenal obstruksi
sbg respons terhadap berbagai faktor seperti
batu yang tidak diobati, tumor, infeksi
berulang, hiperplasia prostat, kandung kemih
neurogenik.
DIAGNOSA
Tes darah.
Tes urine dan pengukuran volume urine yang
dikeluarkan.
Tes pencitraan. Dokter bisa melihat kondisi ginjal
melalui USG atau CT scan.
Biopsi atau pengambilan sampel jaringan ginjal
untuk diuji.
Biasanya, pasien dewasa bisa disimpulkan terkena
gagal ginjal akut jika hasil diagnosis seperti berikut:
Kandungan kreatinin pada darah di atas normal dan
terus meningkat.
Volume urine yang dibuang berkurang.
PERJALANAN KLINIS GAGAL
GINJAL AKUT
1. STADIUM OLIGOURIA
biasanya selama 7 hingga 10 hari, ditandai dgn keluhan penurunan
keluaran urin secara terus menerus, azotemia progresif, hiperkalemia,
asidosis metabolik dan manifestasi lain dari sindrom uremik.
pasien dpt melewati stadium ini dgn penatalaksanaan keseimbangan
cairan, biasanya dhn bantuan dialisis
2. DIURESIS
Biasanya selama 2-3 minggu. Volume urin meningkat namun fungsi
tubular tetap terganggu sehingga pasien dapat mengalami gangguan
elektrolit dan air. Stadium ini tejadi karena diuretik osmotik karena
tingginya kadar urea darah dan belum pulihnya tubulas untuk
mempertahankan garam dan air yang difiltrasi
3. PEMULIHAN
Dapat terjadi selama setahun, tubulus ginjal dapat beregenerasi dengan
kadar BUN dan kreatinin yang kembali normal. Tetapi pada beberapa
pasien dapat terjadi penurunan GFR yang permanen
GAGAL GINJAL KRONIK
(GGK)
Penyakit ginjal kronis (chronic kidney
disease/CKD) adalah kondisi saat fungsi
ginjal mulai menurun secara bertahap.
Kondisi ini bersifat permanen. Status CKD
berubah menjadi gagal ginjal ketika fungsi
ginjal telah menurun hingga mencapai tahap
atau stadium akhir.
GEJALA
Lebih sering ingin buang air kecil, terutama di malam hari.
Kulit gatal.
Adanya darah atau protein dalam urin yang dideteksi saat tes urin.
Kram otot.
Kehilangan berat badan.
Kehilangan nafsu makan.
Penumpukan cairan yang mengakibatkan pembengkakan pada
pergelangan kaki, kaki, atau tangan.
Nyeri pada dada, akibat cairan menumpuk di sekitar jantung.
Otot kejang.
Sesak napas.
Mual dan muntah.
Gangguan tidur.
Disfungsi ereksi pada pria.
Gagal Ginjal Kronik
Gagal ginjal kronik dapat didefinisikan secara sederhana sebagai
defisiensi total nefron yang berfungsi dan kombinasi gangguan yang
ditimbulkannya.
Stadium gagal ginjal kronik :
1. Penurunan cadangan ginjal.
Kreatinin serum dan BUN normal, pasien asimtomatik. Gangguan
ginjal terdeteksi dgn memberi beban kerja yang berat pada ginjal
spt tes pemekatan urin atau tes GFR yang teliti.
2. Insufisiensi ginjal, bila lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi
telah rusak (GFR besarnya 25 % dari normal). BUN mulai
meningkat diatas normal tergantung kadar protein dalam
makanan. Kreatinin meningkat. Mulai timbul gejala nokturia
(berkemih di malam hari) dan poliuria
3. Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD), bila lebih dari 90% massa
ginjal telah hancur. Hanya 200.000 yang masih utuh. Nilai GFR
10% dari nilai normal. BUN dan kreatinin sangat meningkat.
Oligurik ( pengeluaran urin < 500mL/hari karena kegagalan
glomerulus
PATOFISIOLOGI
GAGAL GINJAL KRONIK
HIPOTESIS BRICKER, Hipotesis nefron yang utuh.
Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur,
namun sisa nefron yang masih utuh akan tetap bekerja.
Sisa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam usahanya untuk
melaksanakan seluruh beban kerja ginjal.
Terjadi peningkatan kecepatan filtrasi beban zat terlarut dan
reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron meskipun GFR untuk
seluruh massa nefron yang terdapat dalam ginjal turun dibawah nilai
normal.
Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil dalam mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal
yang sangat rendah
Jika 75 % massa nefron sudah hancur, kecepatan filtrasi dan beban
zat terlarut bagi setiap nefron demikian tinggi sehingga
keseimbangan glomerulus-tubulus tidak dapat lagi dipertahankan.
BJ urin 1,010 sama dengan konsentrasi plasma, merupakan gejala
poliuria dan nokturia.
PATOFISIOLOGI
GAGAL GINJAL KRONIK
Hipotesis hiperfiltrasi
Nefron yang utuh pada akhirnya akan cedera
karena kenaikan aliran plasma dan GFR
serta kenaikan tekanan hidrostatik
intrakapilerglomerulus.
Hilangnya Fungsi nefron