Kation
Golongan II
Nama Kelompok :
1. Eka Putri I.A (611910008)
2. Erfin Dwi A. (611910010)
3. Mitha Dwi I.(611910022)
4. Radha Anasthasya
(611910025)
5. Salmatus S.B (611910027)
TUJUAN
PRAKTIKUM
Jens Martensson
Untuk memahami prinsip-
prinsip dasar yang
melatarbelakangi pemisahan
kation serta mengidentifikasi
jenis kation yang ada didalam
sampel.
2
DASAR TEORI
Analisis
Kualititatif
Jens Martensson
Reaksi Kering Reaksi Basah
Jens Martensson
Merkurium (Hg (II)) Arsenik (As)
Tembaga (Cu) Stibium (Sb)
Bismut (Bi) Timah (Sn)
Kadmium (Cd)
Timbal (Pb)
• Sulfida dari kation golongan IIA tidak dapat larut dalam ammonium
polisulfida, golongan IIB dapat larut.
4
DASAR TEORI
• Tembaga (Cu) adalah unsur suatu kimia dalam table periodic yang
memiliki nomor atom 29.
Sifat fisika: Tembaga mempunyai satu electron orbital-s pada kulit atom d
Jens Martensson
dengan sifat konduktivitas listrik yang baik. Tembaga murni berwarna
merah-orange dan menjadi kemerahan bila kontak dengan udara.
Sifat kimia: tidak bereaksi dengan alkali tetapi larut dalam amonia,asam
nitrat encer dan pekat dapat melarutkan tembaga.
• Cadmium (Cd) adalah unsur kimia dalam table periodic yang memiliki
nomor atom 48.
Sifat fisika: bersifat lunak,dapat ditempa,elastis dan berwarna putih
kebiruan.
Sifat kimia: tidak larut dalam basa,larut dalam H2SO4 encer dan HCl
encer,memiliki ketahanan korosi yang tinggi.
5
ALAT DAN BAHAN
• Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Paku besi
Jens Martensson
4. Bunsen
• Bahan
1. Larutan tembaga
2. NaOH
3. Amonia
4. Ferosianida
6
METODOLOGI
• Uji identifikasi untuk kation golongan II : Cu2+ dan Cd2+
Jens Martensson
Tembaga
10 tetes memberikan
Amati dan
sampel Tambahkan endapan merah
catat
diasamkan larutan muda, cadmium
perubahan memberikan
dengan asam K4Fe(CN)6 0,1N
yang terjadi. endapan warna
asetat 4M putih.
7
HASIL
• Uji identifikasi untuk kation golongan II : Cu2+
dan Cd2+
Jens Martensson
Perlakuan Pengamatan
8
REAKSI
• CuSO4 + 2CH3COOH → Cu(CH3COO)2 + H2SO4
Tembaga Sulfat + As. Asetat → Tembaga asetat + Hidrogen
Sulfat
Jens Martensson
• 2Cu(CH3COO)2 + H2SO4 + K4Fe(CN)6 → K4(CH3COO) + CuSO4 + H2FeCN6
Tembaga Asetat + Kalium Ferosianida → Kalium Asetat + Tembaga Sulfat +
hydrogen Ferosianida
Kalium Asetat
METODOLOGI
• Identifikasi ion tembaga
Jens Martensson
berisi larutan tembaga
Perlakuan Pengamatan
Jens Martensson
+NaOH larutan tidak
berwarna & terdapat
Lar. endapan, ketika dipanaskan
Tembaga +NaOH → dipanaskan berubah biru muda.
Lar. Warna biru muda, tidak ada
Tembaga +ammonium endapan
Lar. Berubah warna dari biru
Tembaga +Lar. Ferosianida menjadi tidak berwarna
Lar.
Tembaga +paku besi Tidak ada perubahan
11
REAKSI
• CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4
Tembaga Sulfat + Na. Hidroksida → Tembaga Hidroksida + Na.
Sulfat
Jens Martensson
• CuSO4 + 2NH4OH → Cu(OH)2 + (NH4)2SO4
Tembaga Sulfat + Ammonium Hidroksida → Tembaga Hidroksida +
Ammonium Sulfat
Jens Martensson
mengandung garam ammonium, namun akan langsung terbentuk warna
biru.
• Cu2+ ditambahkan larutan ferosianida berlebih, endapan akan terlarut
sehingga menghasilkan larutan tidak berwarna. Tidak menghasilkan
endapan karena konsentrasi tembaga sangat rendah.
• Uji kation tembaga +K4Fe(CN)6 akan berubah biru menjadi tidak berwarna,
Jens Martensson
• Terdapat beberapa ion tembaga larut dengan reagen, seperti K 4Fe(CN)6
yang dapat melarutkan Cu2+
14
DAFTAR PUSTAKA
• Cotton, Albert,. & Wikinson G. (2009). Kimia Anorganik Dasar (Sahati
Suharto, Penerjemah).
Jens Martensson
Jakarta : UI-Press.
15
Than
k You
Ada pertanyaam?