Akafarma/ 1 MEJA 16
Tujuan : Untuk mengetahui sifat – sifat anion B4O72-, CH3COO-, SO42-, (COO)22- cara
membedakannya dapat melakukan analisis bahan kimia.
Dasar Teori
Metode yang tersedia dalam mendeteksi anion tidak sesistematis metode kation, untuk
memisahkan anion dapat dimasukkan kedalam golongan- golongan utama bergantung pada
kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya dan garam zinknya. Namun ini
hanya untuk memberi indikasi dari keterbatasan- keterbatasan metode ini dan untuk
memastikan hasil- hasil yang diperoleh dengan prosedur- prosedur yang lebih
sederhana.(Sumber Buku Vogel hal 203)
Borat- borat diturunkan dari ketiga asam borat, asam ortoborat, asam piroborat dan
asam metaborat. Kelarutan borat dalam logam- logam alkali mudah larut dalam air. Borat
dari logam- logam lainnya umumnya sangat sedikit larut dalam air, tetapi cukup larut dalam
asam- asam dan dalam larutan HCl. Asam sulfat adalah cairan yang tak berwarna, seperti
minyak dan higroskopik. Kelarutan sulfat dari barium, stronsium dan timbel praktis tak larut
dalam air, sulfat dari kalsium dan merkurium (II) larut sedikit dan kebanyakan sulfat dari
logam- logam sisianya larut. Kelarutan semua asetat normal, terkecuali perak dan merkurium
(I) asetat yang sangat sedikit larut dengan mudah larut dalam air. Kelarutan oksalat dari
logam- logamalkali besi (II) larut dalam air, semua oksalat lain tak larut larut dalam air.
Semua larut dalam asam- asam encer. Beberapa oksalat asam atau oksalat kompleks yang
larut. Asam oksalat (suatu asam dibasa) adalah zat padat kristalin, tak berwarna.(Sumber
Buku Vogel hal 365- 394)
Berikut tabel identifikasi anion B4O72-, CH3COO-, SO42-, (COO)22-
a. Alat b. Bahan
1. Tabung reaksi 1. H2SO4
7. Penjepit tabung
8. Korek api
c. Prosedur Kerja
1. Amati organoleptis, berupa bentuk dan warna
2. Ambil sedikit sampel padat,
a. Masukkan sampel padat ke dalam cawan kering lau tambahkan Asam sulfat pekat.
Kemudian ditambahkan etanol lalu dibakar(uji nyala borat).
b. Masukkan 1 ujung sendok tanduk sampel padat kedalam cawan kering yang sudah
dibilas, kemudian tambahkan asam sitrat lalu digerus setelah itu dicium bau asetat. (Uji
bau asetat)
c. Memasukkan sampet padat kedalam tabung reaksi kemudian tambahkan asam sulfat
pekat, kemudian batang pengaduk yang sudah dicwlupkan kedalam air kapur didekatkan
pada mulut tabung reaksi. Lalu amati gas. (uji oksalat)
3. Buatlah larutan induk dengan melarutkan Cuplikan zat dalam tabung reaksi dengan
aquadest. Kemudian lakukan uji penggolongan dan uji penegasan .
4. Ambil ± 1 mL larutan uji pada tabung reaksi, dan tambahkan 2 – 3 tetes AgNO3.
Perhatikan warna dan ciri khas endapan yang terjadi. Selanjutnya ambil endapan itu
masukkan kedalam tabung reaksi lain bagi menjadi 2 :
d. Hasil Pengamatan
Reagen B4O72- CH3COO- SO42- (COO)22-
Asam sulfat pekat ↓ putih pada batang ↓ putih pada ↓ putih pada ↓ putih pada
(Uji gas : batang pengaduk batang pengaduk batang batang pengaduk
pengaduk + Ba(OH)2 pengaduk
Sampel padat +Asam Tidak terdapat bau Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
sitrat (digerus pada bau. bau. bau.
cawan)
AgNO3 ↓ putih ↓ putih ↓ putih
↓ + H2O dididihkan ↓ coklat Sedikit larut
Sampel(S) + H2SO4(P)
Kemungkinan
Kemungkinan
B4O72-, CH3COO, (COO)22-
SO42
Kemungkinan B4O72
e. Reaksi
Reagen B4O72-
H2SO4 pekat Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O → 4H3BO3 ↑ + 2Na+ + SO42-
(Uji gas : batang pengaduk
+ Ba(OH)2 H3BO3 + 3CH3OH→ B(OCH3)3↑ + 3H2O
H2SO4 (P) & alcohol (uji
Na2B4O7 + 6CaF2 + 7H2SO4 → 4BF3 + 6CaSO4
nyala api)
+ 2Na+ + SO4- + 7H2O
Reagen (COO)22-
Asam sulfat pekat (COO)22- → H2O + CO↑+ CO2↑
(Uji gas : batang pengaduk +
Ba(OH)2