Anda di halaman 1dari 30

15.

Teori Asam Basa


KI1102 Kimia Dasar IIA
Dr. Rukman Hertadi
Prodi Kimia FMIPA-ITB
Tujuan Kuliah
Kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mahasiswa tentang:
1. Konsep asam basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis
2. Kekuatan relatif asam basa biner, oksi dan logam

2/30
Teori Arrhenius tentang asam dan basa
· Asam adalah zat yang menghasilkan ion H dalam larutan
+

· Basa adalah zat yang menghasilkan ion OH dalam larutan


· Netralisasi terjadi jika ion H + dan ion OH− bereaksi menghasilkan molekul air.

+ −
H (aq) + OH (aq) ⟶ H O
2

Pertanyaan:

Manakah di antara dua reaksi di bawah ini yang dapat dijelaskan dengan teori asam basa
Arrhenius?

(A) NH3 (aq) + HCl(aq) ⟶ NH Cl(aq)


4

(B) NH3 (g) + HCl(g) ⟶ NH Cl(s)


4

3/30
Teori asam basa Bronsted-Lowry
· Asam adalah donor proton (ion hidrogen).

· Basa adalah aseptor proton.


· Teori Bronsted-Lowry tidak menentang teori Arrhenius hanya melengkapi saja. Ion OH-
masih basa karena menerima H+ dari asam membentuk molekul air.

4/30
Asam basa konjugat
· Transfer proton pada reaksi asam basa Bronsted-Lowry akan menghasilkan pasangan asam-
basa konjugat.

- Asam sebagai donor proton akan menghasilkan basa (aseptor proton) pada reaksi
kebalikan.

- Basa sebagai aseptor proton akan menghasilkan asam (donor proton) pada reaksi
kebalikan.

5/30
Amfoter
Amfoter adalah zat yang dapat berperan sebagai donor dan aseptor proton.

Contoh: H 2 O, HCO−
3

6/30
· Bronsted-1-2· Solusi-Bronsted

1. Manakah spesi yang bersifat amofer? (a) H 2 PO−


4
, (b) HPO24 − , (c) H 2 S, (d) H 3 PO4 , (e) NH
+
4
,
(f) H 2 O, (g) HI, (h) HNO2 .

2. Garam aspartat klorida ketika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion aspartat dan ion
klorida. Berikut adalah ion aspartat yang dihasilkan dalam penguraian garam tersebut.

Bila kation aspartat di atas dititrasi dengan larutan NaOH ada berapa pasangan asam-basa
konjugat yang mungkin terbentuk.

7/30
Kekuatan relatif asam-basa Bronsted-Lowry
Prinsip: Asam/basa lebih lemah akan menghasilkan pasangan konjugat yang lebih kuat dan
sebaliknya asam/basa lebih kuat akan menghasilkan pasangan konjugat lebih lemah.

Perhatikan contoh berikut:

Pertanyaan:

Tentukan posisi kesetimbangan untuk reaksi berikut:

(A) HSO4 (aq) + HPO4


− 2 − 2 − 2 −


↽− SO (aq) + H PO (aq)
4 2 4

(B) HSO4 (aq) + PO4


− 3 − 2 − 2 −


↽− SO (aq) + HPO (aq)
4 4

8/30
Trend periodik dalam kekuatan asam

9/30
Kekuatan relatif asam biner

Dalam satu perioda, kekuatan asam biner Dalam satu golongan, kekuatan asam biner
H−X meningkat karena kenaikan kepolaran bertambah dengan melemahnya ikatan H−X
ikatan. akibat ukuran X yang semakin besar.

CH < NH < H O < HF HF < HCl < HBr < HI


4 3 2

Pertanyaan:

Urutankan kekuatan relatif asam berikut: (a) HCl, PH3 , H 2 S ; (b) H 2 Te, H 2 O, H 2 Se

10/30
Kekuatan relatif asam okso
Ada dua faktor yang mempengaruhi asam okso X−O−H

1. Keelektronegatifan atom pusat 2. Efek jumlah oksigen

Contoh:
Contoh:
HClO < HClO < HClO < HClO
2 3 4

HIO < HBrO < HClO


4 4 4

Pertanyaan:

Bandingkan mana asam yang lebih kuat: (a) H 3 PO4 atau H 2 SO4 ; (b) HIO4 atau H 2 TeO4

11/30
Kekuatan relatif asam organik

Contoh:

CH CO H < CH ClCO H < CHCl CO H < CCl CO H


3 2 2 2 2 2 3 2

Pertanyaan:

Bandingkan keasaman ketiga senyawa berikut:

12/30
Teori asam basa Lewis

13/30
Asam basa Lewis
· Asam adalah spesi yang
menerima pasangan elektron
bebas dalam pembentukan
ikatan koordinasi.

· Basa adalah spesi yang


mendonorkan pasangan
elektron bebas dalam
pembentukan ikatan kovalen
koordinasi

14/30
Reaksi asam basa Lewis

15/30
Reaksi asam basa Lewis

16/30
Tipe zat yang merupakan asam/basa Lewis
Asam Lewis:

1. Molekul atau ion yang memiliki kulit valensi yang belum lengkap, contoh: H + , BF3

2. Molekul atau ion yang memiliki kulit valensi lengkap tetapi memiliki ikatan rangkap
yang dapat digeser untuk menciptakan ruang untuk penambahan pasangan elektron,
contoh; CO2

3. Molekul atau ion yang memiliki atom pusat yang dapat menampung tambahan pasangan
elektron (biasanya atom-atom pada perioda ke-3 sd 7), contoh: SO3

Basa Lewis:

Molekul atau ion yang masih memiliki pasangan elektron bebas dan juga memiliki kulit
valensi yang lengkap, contoh: O 2 − , NH3

17/30
· Latihan-1-2· Solusi-1· Solusi-2

1. Identi kasi manakan yang merupakan asam dan basa Lewis:


+ +
(a) NH3 + H −

↽− NH
4

(b) SeO3 + Na O −

↽− Na SeO
2 2 4

(c) Ag+ + 2 NH
3


↽− Ag(NH )
+
3 2

2. Berilium klorida, BeCl2 adalah suatu polimer rantai panjang dengan unit ulang BeCl2 .

Gunakan struktur Lewis untuk memperlihatkan bahwa reaksi nBeCl


2
⟶ (BeCl )n
2
adalah
reaksi asam basa Lewis

18/30
· Latihan-3· Solusi-3

3. Asam borat adalah asam lemah dengan rumus H BO


3 3
. Fungsinya ternyata bukan sebagai
asam Bronsted-Lowry tetapi lebih cenderung sebagai asam Lewis. Oleh karena itu rumusnya
lebih sering ditulis sebagai B(OH)3 . Dengan menggunakan struktur Lewis perlihatkan
bagaimana reaksi asam borat dengan air untuk menghasilkan produk asam Bronsted.

19/30
Sifat asam basa oksida

20/30
Sifat basa oksida logam
· Untuk oksida, sifat asam dan basanya dapat dilihat dari reaksinya dengan air.
· Oksida logam seperti Na O
2
dan CaO disebut anhidrida basa (anhidrida artinya tanpa air)
karena dapat berekasi dengan air membentuk hidroksida:

Na O + H O ⟶ 2 NaOH
2 2

CaO + H O ⟶ Ca(OH)
2 2

· Reaksi di atas sebenarnya berlangsung antara ion oksida (O


2 −
) yang mengambil ion H
+

dari molekul air membentuk ion OH− .

· Banyak juga oksida yang tidak larut dalam air sehingga tidak dapat mengambil ion H
+
dari
molekul air, contoh F2 O 3 tetapi oksida besi ini dapat bereaksi dengan asam:

+ 3 +
Fe O (s) + H (aq) ⟶ 2 Fe (aq) + 3 H O
2 3 2

21/30
Sifat asam oksida nonlogam
· Oksida nonlogam merupakan anhidrida asam yang dapat bereaksi dengan air
menghasilkan larutan asam. Contoh:

SO (g) + H O ⟶ H SO (aq)
3 2 2 4

N O (g) + H O ⟶ 2 HNO (aq)


2 5 2 3

CO (g) + H O ⟶ H CO (aq)
2 2 2 3

22/30
Sifat asam ion logam terhidrasi
Sifat asam ion logam terhidrasi dapat diterangkan dengan teori asam-basa Brosted-Lowry:
+ +
n (n−1 ) +
M(H O) + H O −

↽− MOH + H O
2 2 3

Dengan kata lain ion terhidrasi cenderung menjadi donor proton mengapa?

23/30
Ion logam terhidrasi yang bersifat asam
· Ion logam yang memiliki kerapatan muatan besar akan bersifat asam.

mutan ion
Kerapatan muatan =
volume ion

· Contoh ion logam terhdirasi yang memiliki kerapatan muatan besar adalah Al(H 2 O) 36 +

3 + 2 + +
Al(H O) (aq) + H O −

↽− Al(H O) (OH) (aq) + H O (aq)
2 6 2 2 5 3

· Dalam sistem periodik, logam golongan 1A memiliki tendensi sangat kecil untuk menambah
konsentrasi H 3 O + dalam larutan.

· Logam di golongan IIA, hanya Be2+ yang cukup kecil dan memiliki kerapatan muatan yang
cukup untuk menjadi asam lemah.
· Beberapa ion logam transisi, khususnya yang bermuatan +3, seperti Fe
3+
dan Cr
3+

cenderung bersifat asam.

24/30
Efek bilangan oksidasi pada keasaman oksida logam
· Tidak semua oksida logam bersifat basa.

· Oksida logam yang bersifat basa umumnya yang memiliki muatan rendah pada ion
logamnya, sekitar +1 dan +2 (bilangan oksidasi rendah). Karena komponen ion logamnya
terlalu lemah untuk menjadi asam Lewis, maka, hanya ion oksida yang berperan sebagai
basa Lewis.

· Untuk oksida logam yang bermutan +3 ke atas komponen ion logamnya cenderung bersifat
asam. Oleh karena itu, baik komponen ion logam maupun ion oksida keduanya dapat
bereaksi dengan dengan asam maupun basa atau amfoter. Contoh oksida amfoter adalah
Al O
2 3

+ 3 +
Al O (s) + 6 H (aq) −

↽− 2 Al (aq) + 3 H O
2 3 2

− −
Al O (s) + 2 OH (aq) −

↽− 2 AlO (aq) + H O
2 3 2 2

· Ketika komponen ion logam memiliki bilangan oksidasi sangat tinggi oksida logam akan
cenderung bersifat asam. Contoh Kromium(VI)oksida, CrO3 . Ketika oksida ini dilarutkan
dalam air akan dihasilkan larutan asam yang disebut larutan asam kromat, H 2 CrO4 .

25/30
Latihan
1. Diantara oksida berikut: CrO, Cr2 O 3 , CrO3

(a) Manakah yang bersifat lebih asam?

(b) Manakah yang bersifat lebih basa?

(c) Manakah yang bersifat amfoter?

2 Tuliskan produk asam yang terbentuk jika SO3 , CO2 , dan P4 O 10 bereaksi dengan air.

26/30
Aplikasi konsep asam-basa

27/30
Keramik maju
· Salah satu proses penting dalam pembuatan keramik modern adalah proses sol-gel, suatu
proses yang melibatkan reaksi asam-basa.

· Bahan mentah untuk pembuatan keramik adalah garam atau senyawa logam atau metaloid
yang terikat pada gugus alkoksida, suatu anion yang diperoleh dari pelepasan ion hidrogen
dari alkohol.
+
−H

C H OH −−−→ C H O
2 5 2 5

· Alkohol memiliki tendensi yang sangat lemah untuk melepaskan H


+
sehingga ion alkosida
akan menjadi basa yang sangat kuat.

28/30
Proses pembuatan sol-gel
· Untuk ilustrasi digunakan zirkonium(IV)etoksida, Zn(C2 H 5 O)4 sebagai bahan mentah.

· Tahapan pembuatan sol-gel adalah sebagai berikut:


1. Rekasi pertama adalah hidrolisis:

Zr(C H O) + H O ⟶ Zr(C H O) OH + C H OH
2 5 4 2 2 5 3 2 5

2. Reaksi asam basa sesama Zr(C2 H 5 O)3 OH

· Jika air terus-menerus diuapkan, proses di atas akan terus berlangsung menghasilkan
jaringan zirkonkum yang dijembatani oleh oksigen. Oksida ini membentuk partikel kecil yang
tidak larut dalam air yang kemudian disuspensi dalam pelarut alkohol membentuk sol-gel.

29/30
Aplikasi sol-gel

30/30

Anda mungkin juga menyukai