ERNA FITRIANY
123194033
JURUSAN KIMIA
2013
1
B
A
G
I
A
N
1
LANDASAN TEORI ILMU KIMIA
Ilmu pengetahuan tentang kimia adalah ilmu yang mencakup sejumlah aspek
mengenai bahan-bahan kimia. Bahan kimia bukan merupakan bahan yang bastrak
yang mematikan dan perlu ditakuti. Dalam ilmu kimia akan dipelajari tentang
2
susunan(komposisi struktur) dari suatu zat, sifat zat, perubahan susunan atau sifat
zat, perubahan energi yang terjadi pada saat suatu zat mengalami perubahan.
Selain itu juga akan dibahas tentang perubahan, struktur, maupun energi dari
suatu zat.
1. Perubahan
Sifat materi terdiri dari sifat fisika dan sifat kimia. Ynag termasuk sifat
fisika antara lain : warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, indeks
bias, bentuk kristal, keadaan fasa, hantaran listrik, koefisien muai panjang
dan sebagainya. Sedangkan sifat kimia dari suatu materi antara lain :
kemudahan untuk berubah menjadi zat lain, beracun, mudah atau sukarnya
terbakar, bisa atau tidaknya membusuk, dan sebagainya.
Ditinjau dari ukuran dan jumlahnya, maka materi emmpunyai dua jenis
sifat yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif merupakan sifat
yang tergantung pada jumlah dan ukuran misalnya massa dan volume.
Sedangkan sifat intensif merupakan sifat yang bergantung pada jumlah
dan ukurannya.
Misalnya pada waktu es mencair, maka es yang semula padat akan
berubah menjadi es yang mencair berupa air. Peristiwa tersebut disebut
dengan perubahan fisika. Perubahan fisika terjad apabila zat tidak berubah,
perubahan bersifat sementara dan dpat dikembalikan seperti keadaan
semula. Perubahan kimia terjadi apabila zat berubah menjadi zat lain atau
pada perubahan tersebut terjadi zat baru, dan perubahn tersebut bersifat
permanen serta sukar untuk dikembalikan seperti keadaan semula.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia yang digolongkan menjadi
reaksi analisis dan reaksi sintesis. Dalam istilah perubahan juga dikenal
dengan klasifikasi materi yang tersusun atas zat murni dan campuran. Zat
murni adalah materi yang tersusun atas satu jenis zat saja. Zat murni terdiri
atas unsur dan senyawa . unsur merupakan zat yang paling sederhana yang
tidak dapat diubah menjadi zat yang lebih sederhana lagi oleh zat kimia.
Sedangkan senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan dua unsur
atau lebih dengan perbandingan massa tertentu dan masih dpat diuraikan
menjadi unsur-unsur pembentuknya.
3
Campuran merupakan materi yang tersusun dari beberapa jenis zat dengan
perbandinganbervariasi. Campuran dibedakan menjadi dua yaitu campuran
homogen dan campuran heterogen.
2. Struktur
a. Struktur Atom
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada
di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti
atom karena muatan listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan
semua proton bermuatan positif (+) . sementara itu neutron bermuatan
netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton
yang bermuatan positif (+) pada inti atom.
b. Struktur Molekul
Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan
kovalen, dan atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari
atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah yang sangat banyak
(seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA).
3. Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja dan energi bersifat
kekal atau tidak dapat dimusnahkan serta tidak dapat diciptakan. Namun
meskipun demikian energi dapat diubah bentuk dari bentuk energi yang
satu menjadi energi yang lain. Berdasarkan prinsipnya eneergi dapat
digolongkan menjadi energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial
merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda atau materi karena
kedudukan atau posisi tempat benda atau materi berada. Yang termasuk
energi potensial antara lain yaitu : energi potensial tempat, energi potensial
mekanik, energi potensial listrik, dan energi yang dimiliki atau
ditimbulkan oleh benda atau materi yang sedang dalam keadaan bergerak.
Sedangkan jenis energi kinetik antara lain : energi kinetik mekanik, energi
panas, energi radiasi, atau energi gelombang elektromagnetik. Energi yang
4
dihasilkan dari gelombang elektromagnetik tergantung dari panjang
gelombangnya.
5
perubahan-perubahan itu tidak saja pengakuan bahwa energi dapat
dikuantisasi tetapi juga penemuan bahwa semua partikel memiliki sifat
seperti gelombang. Pengaruh sifat seperti gelombang sangat mencolok
untuk partikel kecil dan bermassa rendah seperti elektron dalam atom.
Pencakupan aspek gelombang dan partikel dari suatu materi ke dalam
suatu teori komprehensiff tunggal merupakan keberhasilan bagi mekanika
kuantum.
6
Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang definisi atom hingga saat
ini. Teori atom yang paling tua dikenal adalah teori atom Dalton. John
Dalton adalah seorang guru sekolah di Inggris, yang mempublikasikan
teorinya tentang atom di tahun 1808. Temuannya didasarkan pada
eksperimen dan juga dari hukum kombinasi kimia.
Dalil Dalton
Semua materi terdiri dari partikel yang tak dapat dibagi lagi yang
disebut atom.
Atom dari unsur yang sama adalah serupa dalam hal bentuk dan
massa, tetapi atom unsur satu berbeda dari atom unsur lain.
Atom dari unsur yang sama dapat bergabung dalam lebih dari satu rasio
untuk membentuk dua atau lebih senyawa.
Atom adalah unit terkecil dari materi yang dapat berpengaruh terhadap
reaksi kimia.
7
Ketidakterpisahan atom terbukti salah, karena, atom dapat dibagi lagi
menjadi proton, neutron dan elektron. Namun atom adalah partikel
terkecil, yang sangat berpengaruh dalam reaksi kimia.
Menurut Dalton, atom-atom dari unsur yang sama adalah sama dalam
segala hal. Pernyataan ini salah karena atom dari beberapa unsur berbeda
dalam hal massa dan kepadatan. Atom seperti dari unsur yang sama
memiliki massa yang berbeda disebut isotop. Misalnya, klorin memiliki
dua isotop yang memiliki nomor massa 35 dan 37 satuan massa atom
(sma).
Dalton juga mengatakan atom elemen yang berbeda berbeda dalam segala
hal. Hal ini telah terbukti salah dalam kasus-kasus tertentu seperti atom
argon dan atom kalsium, yang memiliki massa atom yang sama yaitu 40.
Atom unsur berbeda yang memiliki massa atom yang sama disebut isobar.
Menurut Dalton atom unsur yang berbeda bergabung dalam rasio nomor
sederhana keseluruhan untuk membentuk senyawa. Hal ini tidak terlihat
pada senyawa organik kompleks seperti gula C12H22O11.
8
2. SINAR KATODA THOMSON
Sir Joseph John Thomson atau lebih dikenal sebagai J.J Thomson
(1856-1940) adalah seorang ilmuwan yang lahir di Creetham Hill,
pinggiran kota Manchester pada tanggal 18 Desember 1856, di mana ia
diangkat sebagai profesor fisika eksperimental sejak 1884. Penelitiannya
membuahkan penemuan elektron. Thomson mengetahui bahwa gas
mampu menghantar listrik. Ia menjadi perintis ilmu fisika nuklir. Dia
mendaftar di Owens College, Manchester tahun 1870, dan tahun 1876
mendaftar di Trinity College, Cambridge sebagai pelajar biasa. Dia
menjadi anggota Trinity College tahun 1880, ketika dia menjadi penerima
Penghargaan Wrangler dan Smith (ke-2). Dia tetap menjadi anggota
Trinity College seumur hidupnya. Dia menjadi penceramah tahun 1883,
dan menjadi profesor tahun 1918. Dia adalah professor fisika
eksperimental di laboratorium Cavendish, Cambridge, dimana dia
menggantikan John Strutt, 3rd Baron Rayleigh, dari tahun 1884 sampai
tahun 1918 dan menjadi profesor fisika terhormat di Cambridge dan Royal
Institution, London.
9
Dalam penelitiannya dia mempelajari bahwa tabung katoda pada
kondisi vakum parsial (hampir vakum) yang diberi tegangan tinggi akan
mengeluarkan "berkas sinar" dimana Thomson menyebut sinar ini sebagai
"berkas sinar katoda" disebabkan berkas sinar ini berasal dari katoda
(elektroda negative). Berkas sinar katoda ini apabila didekatkan dengan
medan listrik negative maka akan dibelokan (berkas sinar katoda ini
tertolak oleh medan negative), berdasarkan hal ini maka Thomson
menyatakan bahwa berkas sinar katoda itu adalah partikel-partikel yang
bermuatan negative yang ia sebut sebagai "corpuscle".
10
3. SINAR CANAL RUTHERFORD
11
Teori fisika kuantum bermula ketika ilmu fisika klasik tak lagi mampu
menjelaskan sebuah fenomena radiasi benda hitam dan hal itu dirilis oleh
seorang ahli fisika yang bernama Max Planck. Jadi, pada mulanya pada
tahun 1879 Josef Stefan mengusulkan bahwa besar intensitas radiasi yang
dipancarkan oleh suatu benda memenuhi persamaan:
12
sebab tak memang amat sulit menemukan benda yang bersifat hitam
sempurna)di dinding benda berongga dihubungkan oleh pegas.
13
Dengan : A dan C merupakan konstanta.
Namun tetap saja teori Wien ini belum berlaku untuk seluruh
panjang gelombang. Hal ini karena Wien masih menerapkan prinsip
kekontinuan sehingga hanya dapat digunakan untuk gelombang dengan
panjang gelombang yang relatif pendek saja.
1. Energi yang dimiliki oleh molekul yang berosilasi bersifat diskrit
(tidak kontinu). Dan besar energi tersebut adalah:
E=nhν
14
Dari kedua asumsi yang fenomenal ini maka Planck dapat menyusun
sebuah perumusan yang menyatakan intensitas yang dipancarkan oleh
benda hitam yang meradiasi adalah:
Dengan : I (v, T) = jumlah enrgi per unit area per satuan waktu per
unit solid angle (intensitas) pada range frekuensi v+dv di benda hitam
dengan suhu T
T = temperatur
15
Model atom Bohr menyertakan gagasan tentang gerakan elektron
dalam orbit melingkar, namun ia memasukkan syarat yang ketat. Tiap
elektron dalam atom hidrogen hanya dapat menempati orbit tertentu.
Karena tiap orbit memiliki energi tertentu, energi yang berkaitan dengan
gerakan elektron pada orbit yang diizinkan harus mempunyai nilai yang
konstan, atau terkuantitas.
Pancaran radiasi dari atom berenergi, dapat dihubungkan dengan
jatuhnya elektron dari orbit berenergi tinggi ke orbit yang berenergi
rendah, dan memberikan satu kuantum energi (foton) dalam bentuk
cahaya. Dengan menggunakan argumen yang didasarkan interaksi
elektrostatik dan hukum Newton tentang gerak, Bohr menunjukkan bahwa
elektron dalam aom hidrogen dapat memiliki energi yang diperoleh dari
rumus
Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron
dengan memasukkan konsep lintasan atau orbit stasioner dimana elektron
dapat berada di dalam lintasannya tanpa membebaskan energi. Spektrum
garis atomik juga merupakan efek lain dari model atom Bohr. Spektrum
garis adalah hasil mekanisme elektron di dalam atom yang dapat berpindah
lintasan dengan menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton cahaya.
Jika sebuah gas diletakkan di dalam tabung kemudian arus listrik dialirkan ke
dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan oleh
setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakteristik gas tersebut. Cahaya
dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan spektrum yang kontinu.
16
Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum garis diyakini
berkaitan erat dengan struktur atom. Dengan demikian, spektrum garis atomik
dapat digunakan untuk menguji kebenaran dari sebuah model atom.
1 1 1
R 2 2 ; R 109.677, 76 cm -1
n1 n2
Dengan : R = konstanta Rydberg
= 1,097 x 107 m – 1
17
Ketidakstabilan elektron dan spektrum kontinu sebagai konsekuensi dari
model atom Rutherford tidak sesuai dengan fakta bahwa atom haruslah stabil dan
memancarkan spektrum garis. Diperlukan penjelasan lain yang dapat menjelaskan
kestabilan atom dan spektrum garis atom hidrogen.
1. Efek fotolistrik
Pertentangan kedua antara hasil eksperimental dan teori klasik muncul dari
pengamatan efek foto listrik. Berkas cahaya yang bersinar pada permukaan logam
yang disebut dengan fotokatode dapat melepaskan elektron dan menyebabkan
suatu arus listrik. Foto elektron ini diemisi dengan energi kinetik bukan- nol. Jika
frekuensi dan intensitas berkas dipertahankan konstan, besarnya fotoarus akan
bergantung pada potensial listrik kolektor relatif terhadap foto katode. Pada
potensial yang cukup positifseluruh foto elektron ditarik ke kolektor. Saat
potensial elektron menjadi lebih negatif, maka fotoelektron dengan nilai energi
kinetik yang kecil akan ditolak dan foto arus akan berkurang. Hanya foto elektron
dengan energi kinetik yg cukup tinggi yang bisa mencapai kolektor.
Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan suatu zat
(logam), bila permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki
energi lebih besar dari energi ambang (fungsi kerja) logam. Atau dapat di artikan
sebagai munculnya arus listrik atau lepasnya elektron yang bermuatan negatif dari
permukaan sebuah logam akibat permukaan logam tersebut disinari dengan berkas
cahaya yang mempunyai panjang gelombang atau frekuensi tertentu. Istilah lama
untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak digunakan lagi).
18
Prinsip pengukuran efek fotolistrik.
Efek fotolistrik ini ditemukan oleh Albert Einstein, yang menganggap bahwa
cahaya (foton) yang mengenai logam bersifat sebagai partikel.
Ek = h f – h fo
Ek maks = e Vo
Proses kebalikan foto listrik adalah proses pembentukan sinar X yaitu proses
perubahan energi kinetik elektron yang bergerak menjadi gelombang.
Hasil pengamatan Lenard tahun 1902 dari eksprimen efek foto listrik adalah:
1) kecepatan elektron (yang sebanding dengan energi kinetik elektron) yang lepas
dari seng itu tidak bergantung kepada intensitas cahaya, tetapi hanya bergantung
kepada frekuensi (atau panjang gelombang) sinar yang digunakan.
2) Untuk suatu logam tertentu, tidak ada pancaran elektron jika panjang
gelombang cahaya lebih besar dari suatu panjang gelombang tertentu.
19
2. Postulasi de Broglie
Osilasi dengan n=1 disebut dengan harmonik dasar atau harmonik pertama, dan
nilai-nilai n yang lebih tinggi berhubungan dengan harmonik yang lebih tinggi.
Pada titik tertentu dalam gelombang tegak, amplitudo osilasi sama dengan 0. Titik
ini diseut dengan simpul (node). Semakin tinggo frekuensi dan semakin tinggi
energi gelombang tegak tersebut.
dengan n= 1,2,3,..
20
Perbandingan persamaan de Broglie dengan Bohr menunjukkan bahwa panjang
gelombang untuk gelombnag tegak berkaitan dengan momentum linier p dari
elektron tersebut melalui rumus sederhana :
Pada tahun 1913, niels bohr mengembangkan model atom berdasarkan keteraturan
yang luar biasa yang terlihat pada spektrum atom hidrogen dan ion-ion elektron
satu seperti He+ , Li2+ dan Be3+. Bohr melengkapi model planeter ruterford
dengan asumsi bahwa suatu elektron dengan massa me bergerak dalam orbit
melingkar dengan jari-jari r diseputar suatu nukleus tetap. Berdasarkan hukum
coulomb, enegri potensial dari interaksi dua muatan, Q1 dan Q2 , yang berjarak r
ialah :
Energi potensial =
Dengan keterangan :
21
disebut dengan permivitas vakum, yaitu tetapan kesebandigan dengan nilai
numerik 8,854 x 10-12 C2J-1m-1 . untuk sebuah nukleus (dengan muatan +Ze) dan
sebuah elektron (dengan muatan -e) energi potensial ini yaitu :
Energi potensial = -
Momentum linier sebuah elektron ialah hasil kali massa dan kecepatannya, MeV.
Momentum sudut ialah kuantitas lain yang mendeskripsikan geraka rotasi
(berputar) pada suatu ialah kuantitas lain yang mendeskripsikan gerak rotasi oada
suatu sumbu.
22
23
Disamping keberhasilannya, teori Bohr memiliki sejumlah kelemahan.
Pertama, teori ini tidak dapat memprediksi tingkat energi dan spektra atom-atom
dan ion-ion dengan jumlah elektron lebih dari 1. Demikian pula, pada dasarnya
teori Bohr merupakan gabungan antara konsep klasik dan non klasik yang kurang
menyenangkan postulat mengenai momentum sudut terkuantisasi- yang
menghasilkan orbit melingkar- adalah konsep yang tidak berdasar dan dianut pada
fisika klasik untuk memaksakan prediksi fisika klasik agar sesuai dengan hasil
eksperimental. Pada tahun 1926 teori Bohr digantikan oleh mekanika kuantum
modern dimana kuantisasi energi dan momentum sudut merupakan konsukuensi
alami dari postulat dasar dan tidak memerlukan asumsi tambahan. Orbit
melingkar pada teori Bohr tidak muncul pada mekanika kuantum. Teori Bohr
memberikan jembatan konseptual dan fisika teoritis klasik ke mekanika kuantum
yang baru. Pengaruh historis dan intelektualnya tidak dapat dibesar-besarkan.
24
Percobaan Bohr
Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang
tampak jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie
dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya.
Pertikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori
ini adalah petir dan kilat.
Pernahkan Anda mendengar bunyi petir dan melihat kilat ketika hujan turun?
25
Manakah yang lebih dulu terjadi, kilat atau petir?
Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang
berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk suara.
Hipotesis de Broglie dibuktikan oleh C. Davidson an LH Giermer (Amerika
Serikat) dan GP Thomas (Inggris)
PRINSIP HEISENBERG
Dalam fisika klasik, partikel memiliki posisi dan momenta yang jelas dan
mengikuti lintasan yang pasti. Akan tetapi, pada skala atomik, posisi dan
momenta tidak dapat ditentukan dengan presisi disebabkan prinsip
ketidakpastian yang dinyatakan oleh Werner Heisenberg pada tahun 1927.
Prinsip ketakpastian berkaitan langsung dengan proses pengukuran. Untuk
mengetahui posisi obek secara akurat, kita harus menggunakan cahaya dengan
panjang gelombang yang sebanding dengan atau lebih pendek daripada ukuran
obyek akan tetapi, dengan persamaan De Broglie, semakin pendek panjang
gelombang, semakin besar momentum foton. Suatu perkiraaan kasar
26
Prinsip ketidakpastian memberikan suatu limit mendasar untuk akurasi dimana
posisi dan momentum partikel dapat diketahui secara simultan. Prinsip ini
mengemukakan kelamahan mendasar pada model Bohr, yang menggambarkan
posisi dan momentum secara tepat untuk elektron yang berada pada orbit
melingkarnya di seputar nukleus.
Jawab :
27
cm-1
Panjang gelombang :
= 6,5 x 10-5cm
cm-1
Panjang gelombang :
= 1,87 x 10-5cm
28
cm-1
Panjang gelombang :
= 40,5 x 10-5cm
cm-1
Panjang gelombang :
= 74,5 x 10-5cm
Jawab :
29
3.Bila transisi elektronik melibatkan n1=3 dan n2=6, hitunglah energi dari transisi
tersebut bagi atom boron.
cm-1
4. Hitung jari-jari Bohr dan energi terkuantasi ke 2 dan ke 3 dari ion Li2+
= 0,00642 x 106
Jawab :
Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang
gelombang berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling
sederhana, deret panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Seorang guru matematika
Swiss bernama Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen sebagai persamaan
berikut ini.
Beberapa orang yang lain kemudian menemukan deret-deret yang lain
selain deret Balmer sehingga dikenal adanya deret Lyman, deret Paschen, Bracket,
dan Pfund. Pola deret-deret ini ternyata serupa dan dapat dirangkum dalam satu
persamaan. Persamaan ini disebut deret spektrum hidrogen.
1 1 1
R 2 2 ; R 109.677, 76 cm -1
n1 n2
Dengan : R = konstanta Rydberg
30
= 1,097 x 107 m – 1
31
B
A
G
I
A
N
2
TEORI KUANTUM
32
Dirac, Max Born, dan Wolfgang Pauli. Mekanika kuantum dapat menjelaskan
materi baik dalam skala makro maupun skala mikro. Di bidang makro dapat
digunakan mekanika klasik, namun hanya mekanika kuantum yang dapat
menjelaskan peristiwa mikroskopik yaitu yang menyangkut elektron, atom, dan
molekul. Schrödinger memperjelas mekanika kuantum yang diusulkan
oleh de Brogliè dan Heisenberg, dengan usulan ‘probability’ menentukan posisi
dan momentum.
Postulat 1:
Untuk setiap keadaan yang mungkin terhadap suatu sistem digambarkan dengan
fungsi dari koordinat-koordinat sistem dan waktu yang secara lengkap
menggambarkan sistem tersebut.
Postulat 2:
Untuk suatu variabel dinamika (yang dapat diamati) selalu berkaitan dengan suatu
operator . postulat 2 ini, berkaitan dengan tentang bagaimana cara menerapkan
nilai dari operatornya. Untuk suatu variabel dinamika selalu berkaitan dengan 1
x operator koordinat arah x
operator.
h d
pˆ x operator momentum arah x
i dx
33
Postulat 3: dalam hal ini postulat 3 menjelaskan bahwa ukuran apapun yang
dihasilkan merupakan ekspektasi atau nilai yang diharapkan.
dengan H adalah operator Hamilton yang menyatakan energi kinetik dan energi
potensial dari sistem. E adalah harga numerik energi untuk setiap fungsi
gelombang. Penyelesaian persamaan Schrodinger menghasilkan fungsi
34
PERSAMAAN SCHRODUNGER DIMENSI DALAM BOX
35
Dalam box 2 dimensi
36
Dalam box 3 dimensi
37
Persamaan Schrodinger Potensial Barier Atau Tembus
38
ATOM HIDROGEN
Atom hidrogen adalah contoh paling sederhana dari atom atau ion bereletron satu.
Contoh lainnya ialah He2+ , Li2+ , dan ion-ion lain yang hanya mempunyai satu
elektron karena semua elektron lainnya telah diambil. Contoh tersebut mempunyai
muatan Ze pada nukleus yang berbeda sehingga berbeda pula gaya tarik yang
dirasakan oleh elektron. Energi potensial juntuk atom berelektron satu, hanya
bergantung pada jarak elektrondari nukleus dan tidak bergantung pada orientasi
sudut. Solusi persamaan Schrodinger paling mudah dilaksanakan dalam
koordinat-koordinat yang mencerminkan simetri alami dan fungsi energi
potensial. Untuk sebuah atom ion-ion berelektron satu yang terisolasi, koordinat-
koordinat sferis (bola) lebih sesuai daripada koordinat Cartesius yang lebih
terkenal. Koordinat sferis didefinisikan dengan r adalah jarak elektron pada p dari
nukleus pada o, dan sudut berkaitan erat dengan dsudut yang digunakan
dimana fungsi gelombang total adalah hasil kali bagian radial Rnl (r) dan bagian
sudut Ylm. Bentuk hasil kali ini merupakan konsekuensi dari fungsi energi
potensial simetrik berbeda sfetris dan memungkinkan pemeriksaan terpisah
terhadap kontribusi sudut dan radial pada fungsi gelombang. Fungsi Y lm disebut
39
dengan harmonik sferis. Fungsi ini muncul dalam banyak persoalan fisis dengan
simetri sferis dan telah dikenal dengan baik sebelum dikenalnya persamaan
Perhitungan Teori
40
Gambar 1.12 Diagram tingkat energi orbital
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < …
41
b. Aturan Hund
Aturan Hund disusun berdasarkan data spektroskopi atom. Aturan ini menyatakan
sebagai berikut.
42
ORBITAL HARTREE
Z eff n, l e 2
V eff
nl r Enl
r
Dengan Zeff (n) ialah muatan nukleus efektif di dalam kulit tersebut. Elektron-
elektron terdalam di dekat nukleus memerisai e1 dari muatan Z penuh dari nukleus
dengan secara efektif meniadakan sebagian muatan nukleus positif. Zeff (n) ialah
muatan nukleus yang telah berkurang, yang dirasakan oleh elektron tertentu
karena disebabkan oleh adanya elektron-elektron itu. Untuk atom netral Z eff (n)
dapat berkisar dari nilai maksimum Z di dekat nukleus sampai nilai minimum 1
untuk yang jauh dari nukleus. Efek pemerisaian pada energi jari-jari orbital
Hartree dengan mudah diestimasi melalui persamaan :
Z eff n, l e2
Enl
r
43
Jadi elektron-elektron pada kulit dalam (n kecil) terikat erat ke nukleus dan posisi
rata-ratanya agak dekat dengan nukleus, karena hanya sedikit terperisai dari
muatan nukleus penuh Z. Elektron-elektron pada kulit luar hanya tertarik secara
lemah ke nukleus dan posisi rata-ratanya jauh dari nukleus, karena elektron
tersebut hampir sepenuhnya terperisai dari muatan nukleus Z.
FOTON
di mana adalah konstanta Planck, adalah laju cahaya, dan adalah panjang
gelombangnya.
Selain energi partikel foton juga membawa momentum dan memiliki polarisasi.
Foton mematuhi hukum mekanika kuantum, yang berarti kerap kali besaran-
besaran tersebut tidak dapat diukur dengan cermat. Biasanya besaran-besaran
tersebut didefinisikan sebagai probabilitas mengukur polarisasi, posisi, atau
momentum tertentu.
44
Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan oleh
para fisikawan. Namun dalam fisika teoretis sebuah foton dapat dianggap sebagai
mediator buat segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan magnet dan
gaya tolak-menolak antara muatan sejenis.
Konsep foton telah membawa kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan
eksperimental, seperti laser, kondensasi Bose-Einstein, teori medan kuantum dan
interpretasi probabilistik dari mekanika kuantum. Menurut model standar fisika
partikel, foton bertanggung jawab dalam memproduksi semua medan listrik dan
medan magnet dan foton sendiri merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-
hukum fisika memiliki kesetangkupan pada tiap titik pada ruang-waktu. Sifat-sifat
intrinsik foton seperti muatan listrik, massa dan spin ditentukan dari
kesetangkupan gauge ini.
Energi Ionisasi
Pada penggambaran di atas, energi ionisasi pertama diartikan sebagai energi yang
dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan per mol X. Simbol wujud zat – (g) –
penting. Pada membahas energi ionisasi, unsurnya harus dalam wujud gas.Energi
ionisasi dinyatakan dalam kJ mol-1 (kilojoules per mole). Nilainya bervariasi dari
381 (yang sangat rendah) hingga 2370 (yang sangat tinggi).Semua unsur memiliki
45
energi ionisasi pertama – bahkan atom yang tidak membentuk ion positif pada
tabung reaksi. Helium (E.I pertama = 2370 kJ mol -1) secara normal tidak
membentuk ion positif karena besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan
satu elektron.
20 unsur pertama
Energi ionisasi merupakan ukuran energi yang diperlukan untuk menarik elektron
tertentu dari tarikan inti. Energi ionisasi yang tinggi menunjukkan tarikan antara
elektron dan inti yang kuat.
Muatan inti
Makin banyak proton dalam inti, makin positif muatan inti, dan makin kuat
tarikannya terhadap elektron.
46
Jarak dapat mengurangi tarikan inti dengan cepat. Elektron yang dekat dengan inti
akan ditarik lebih kuat daripada yang lebih jauh.
Perhatikan atom natrium, dengan struktur elektron 2, 8, 1 (tak ada alasan mengapa
anda tak dapat menggunakan notasi ini jika ini sangat membantu!)
ika elektron terluar mengarah ke inti, tidak akan terlihat oleh inti dengan jelas.
Antara elektron terluar dan inti ada dua lapis elektron pada tingkat pertama dan
kedua. Pengaruh 11 proton pada inti natrium berkurang oleh adanya 10 elektron
yang lebih dalam. Oleh karena itu elektron terluar hanya merasakan tarikan bersih
kira-kira 1+ dari pusat. Pengurangan tarikan inti terhadap elektron yang lebih
dalam disebut dengan penyaringan (screening) atau perlindunga (shielding). Dua
elektron pada orbital yang sama mengalami sedikit tolakan satu sama lain. Hal ini
mengurangi tarikan inti, sehingga elektron yang berpasangan dapat dilepaskan
dengan lebih mudah dari yang anda perkirakan.
Hidrogen memiliki struktur elektron 1s1. Merupakan atom yang sangat kecil, dan
elektron tunggalnya dekat dengan inti sehingga dapat tertarik dengan kuat. Tidak
ada elektron yang menyaring tarikan dari inti sehingga energi ionisasinya tinggi
(1310 kJ mol-1).
Helium memiliki struktur 1s2. Elektron dilepaskan dari orbital yang sama seperti
pada contoh hidrogen. Elektronnya dekat dengan inti dan tidak tersaring. Energi
ionisasinya (2370 kJ mol-1) lebih besar dari hidrogen, karena elektronnya ditarik
oleh dua proton pada inti, bukan satu seperti pada hidrogen.
Litium memiliki struktur 1s22s1. Elektron terluarnya berada pada tingkat energi
kedua, lebih jauh dari inti. Anda mungkin berpendapat akan lebih dekat dengan
adanya tambahan proton pada inti, tetapi elektron tidak mengalami tarikan yang
penuh dari inti – tersaring oleh elektron 1s2.
47
Secara umum pola pada kedua periode sama – perbedaannya energi ionisasi
periode ketiga lebih rendah daripada periode kedua.
Kecenderungan yang umum adalah energi ionisasi meningkat dalam satu periode
dari kiri ke kanan.Pada semua unsur periode 2, elektron terluar berada pada orbital
tingkat 2 – 2s atau 2p. Semuanya memiliki jarak yang sama dari inti, dan tersaring
oleh elektron 1s2.Perbedaan pentingnya adalah terjadi kenaikan jumlah proton
pada inti dari litium sampai neon. Hal itu menyebabkan makin kuatnya tarikan inti
terhadap elektron sehingga menaikkan energi ionisasi. Pada kenyataannya
kenaikan muatan inti menyebabkan elektron terluar lebih dekat ke inti. Kenaikan
energi ionisasi itu berada dalam satu periode. Pada periode 3, kecenderungannya
sama. Semua elektron yang dilepaskan berada pada tingkat ketiga dan tersaring
oleh elektron 1s22s22p6. Semuanya memiliki lingkungan yang sama, tetapi muatan
intinya makin meningkat.
48
Penjelasannya didasarkan pada struktur boron dan aluminium. Elektron terluar
kedua atom ini lebih mudah dilepaskan dibandingkan dengan kecenderungan
umum pada atom- atom
Be 1s22s2 E. I. pertama = 900 kJ mol-1
periode 2 dan 3 lainnya.
B 1s22s22px1 E. I. pertama = 799 kJ mol-1
Pada kenyataannya elektron terluar boron berada pada orbital 2p bukan pada 2s.
Orbital 2p memiliki energi yang sedikit lebih tinggi daripada orbital 2s, dan
elektronnya, rata-rata, berada lebih jauh dari inti. Hal ini memberikan dua
pengaruh.
Elektron 3p pada aluminium sedikit lebih jauh dari inti dibandingkan 3s, dan
sebagian tersaring oleh elektron 3s2 sebagai elektron yang lebih dalam. Kedua
faktor ini mengurangi pengaruh bertambahnya proton.
Penyaringannya sama (oleh 1s2 dan, sedikit, oleh elektron 2s2), dan elektron
dilepaskan dari orbital yang sama. Perbedaannya adalah pada oksigen elektron
dilepaskan dari salah satu pasangan 2px2. Adanya tolakan antara dua elektron pada
orbital yang sama menyebabkan elektron tersebut lebih mudah dilepaskan
49
dibandingkan yang lain. Penurunan energi ionisasi pada sulfur dijelaskan dengan
cara yang sama.
Pada atom natrium terdapat 11 proton, tetapi pada atom litium hanya 3. Jadi
muatan inti natrium lebih besar. Anda mungkin memperkirakan energi ionisasi
natrium lebih besar, tetapi kenaikan muatan inti tidak dapat mengimbangi jarak
elektron dari inti yang makin jauh dan lebih tersaring.
Elektron terluar litium berada pada tingkat kedua, dan hanya memiliki elektron 1s2
yang menyaringnya. Elektron 2s1 mengalami tarikan dari 3 proton dan disaring
oleh 2 elektron – tarikan bersih dari pusat adalah +1.
Elektron terluar natrium berada pada tingkat 3, dan terhalangi dari 11 proton pada
inti oleh 10 elektron yang berada lebih dalam. Elektron 3s1 juga mengalami
tarikan bersih 1+ dari pusat atom. Faktor yang tersisa hanyalah jarak tambahan
antara elektron terluar dan inti pada natrium. Sehingga energi ionisasi natrium
lebih rendah.
Penjelasan yang sama berlaku jika anda bergerak ke bawah pada unsur lain pada
golongan tersebut, atau, pada golongan yang lain.
50
Selain seng pada bagian akhir, energi ionisasi semua unsur relatif sama.
Semua unsur memiliki struktur elektron [Ar]3dn4s2 (or 4s1 pada kromium dan
tembaga). Elektron yang terlepas selalu dari orbital 4s.
Jika anda bergerak dari kiri ke kanan, dari satu atom ke atom lainnya dalam
deretan golongan transisi, jumlah proton pada inti meningkat, elektron pada 3d
juga bertambah. Elektron 3d mengalami beberapa pengaruh penyaringan, proton
tambahan dan elektron 3d tambahan dapat menambah atau mengurangi pengaruh
tarikan dari pusat atom yang diamati.
Pada contoh di atas, elektron yang dilepaskan berasal dari orbital yang sama,
dengan penyaringan yang sama, tetapi seng memiliki satu tambahan proton pada
inti sehingga daya tariknya lebih besar. Pada seng terdapat tolakan antar pasangan
elektron orbital 4s, tetapi pada kasus ini tolakannya tidak cukup untuk
mengimbangi pengaruh bertambahnya proton.
Pada energi ionisasi yang lebih rendah, perubahan ini lebih mudah terjadi:
Anda dapat menjelaskan kenaikan reaktivitas logam golongan 1(Li, Na, K, Rb,
Cs) dari atas ke bawah dalam satu golongan karena turunnya energi ionisasi.
51
Bereaksi dengan apapun, logam-logam tersebut akan membentuk ion positif,
dengan energi ionisasi yang lebih rendah, ion lebih mudah terbentuk.
Bahaya dari pendekatan ini adalah pembentukan ion positif terjadi hanya satu
tahap dalam beberapa langkah proses.
Sebagai contoh, anda tidak mungkin memulai dengan atom gas; tidak juga
mengakhirinya dengan gas ion positif – anda akan mengakhiri dengan ion dalam
padatan atau larutan. Perubahan energi pada proses ini juga bervariasi dari satu
unsur ke unsur lainnya. Secara ideal anda perlu mempertimbangkan semua hal
dan tidak hanya mengambil sebagian saja.
Namun demikian, energi ionisasi unsur merupakan faktor utama yang berperan
dalam energi aktivasi suatu reaksi. Ingat bahwa energi aktivasi merupakan energi
minimum yang diperlukan sebelum reaksi berlangsung. Dengan energi aktivasi
yang lebih rendah, reaksi akan lebih cepat – tanpa mengabaikan seluruh energi
yang berubah pada reaksi tersebut.
Penurunan energi ionisasi dari atas ke bawah dalam satu golongan akan
menyebabkan energi aktivasi lebih rendah dan reaksi menjadi lebih cepat.
AFINITAS ELEKTRON
Energi ionisasi selalu ditekankan pada pembentukan ion positif. Afinitas elektron
ditekankan pada ion negatif, dan keduanya banyak dipakai untuk unsur-unsur
pada golongan 6 dan 7 pada tabel periodic. Afinitas elektron pertama adalah
energi yang dilepaskan ketika 1 mol atom gas mendapatkan satu elektron untuk
membentuk 1 mol ion gas 1-.Lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.
52
Afinitas elektron pertama memiliki harga negatif. Sebagai contoh, afinitas
elektron pertama klor adalah -349 kJ mol -1. Berdasarkan perjanjian, tanda negatif
menunjukkan pelepasan energi.
F -328 kJ mol-1
Cl -349 kJ mol-1
Br -324 kJ mol-1
I -295 kJ mol-1
jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan, afinitas elektron pertama
makin berkurang (artinya energi yang dilepaskan makin berkurang ketika ion
negatif terbentuk). Fluor tidak mengikuti aturan itu, dan akan dijelaskan secara
terpisah. Afinitas elektron dihitung dari tarikan antara elektron yang datang
dengan inti − tarikan yang lebih kuat, energi yang dilepaskan makin besar. Faktor
yang mempengaruhi tarikan ini sama dengan faktor yang berpengaruh pada energi
ionisasi − muatan inti, jarak dan penyaringan (screening). Bertambahnya muatan
inti dari atas ke bawah dalam satu golongan terkurangi oleh tambahan
penyaringan elektron. Masing-masing elektron terluar mengalami tarikan 7+ dari
pusat atom, untuk semua atom golongan 7. Sebagai contoh, atom fluor memiliki
struktur elektron 1s22s22px22py22pz1. Terdapat 9 proton dalam inti. Elektron yang
datang masuk ke tingkat-2, dan mengalami penyaringan dari inti oleh 2 elektron
1s2 electrons. Oleh karena itu tarikan bersih dari inti adalah 7+ (9 proton dikurangi
2 oleh penyaringan elektron). Berbeda dengan klor yang memiliki struktur
elektron 1s22s22p63s23px23py23pz1. Klor memiliki 17 proton pada inti. Tetapi sekali
lagi elektron yang masuk merasakan tarikan bersih dari inti 7+ (17 proton
dikurangi 10 oleh penyaringan elektron pada tingkat pertama dan kedua). Faktor
yang menentuka n adalah bertambahnya jarak antara elektron yang datang dengan
inti dari atas ke bawah dalam satu golongan. Makin besar jarak, tarikan berkurang
dan energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron juga berkurang. Elektron
53
yang datang, pada fluor akan lebih dekat dengan inti dibandingkan unsur lain,
sehingga anda
Afinitas elektron pertama oksigen (-142 kJ mol -1) lebih rendah dari fluor (-328 kJ
mol-1). Sama dengan sulfur (-200 kJ mol -1) yang lebih rendah dari klor (-349 kJ
mol-1). Unsur golongan 6 memiliki 1 proton pada inti yang lebih sedikit daripada
tetangganya, golongan 7. Banyaknya penyaringan pada keduanya sama. Itu
artinya bahwa tarikan bersih dari inti pada golongan 6 lebih sedikit daripada
golongan 7, sehingga afinitas elektron lebih rendah.
Reaktivitas unsur golongan 7 turun dari atas ke bawah dalam satu golongan −
fluor merupakan unsur yang paling reaktif dan iod paling tak reaktif. Seringkali
pada reaksinya unsur-unsur ini membentuk ion negatif. Pada GCSE kadang-
kadang ditunjukkan penurunan reaktivitas karena tarikan terhadap elektron yang
datang berkurang kekuatannya dari atas ke bawah dalam satu golongan, sehingga
pembentukan ion negatif kurang disukai. Penjelasan itu masih dapat diterima
kecuali untuk fluor. Reaksi keseluruhan terdiri dari banyak tahapan yang berbeda
yang semuanya melibatkan perubahan energi, dan untuk menjelaskan
kecenderungan yang ada tidak cukup hanya dengan mengamati salah satu tahap
saja. Fluor lebih reaktif daripada klor (walaupun afinitas elektronnya lebih
rendah) karena energi yang dilepaskan pada salah satu langkah reaksinya
mengurangi energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron.
Afinitas elektron kedua adalah energi yang diperlukan untuk menambah satu
elektron pada masing-masing ion dari 1 mol ion gas 1- untuk menghasilkan 1 mol
ion gas 2-.
54
Pada penggambaran di atas, afinitas elektron kedua diartikan sebagai energi yang
dibutuhkan untuk membawa perubahan per mol X-.
55
Posisi dari partikel menuju ke koordinat persegi
panjang dan refleksi ke sumbu x, y, dan z
B. KOORDINAT PARTIKEL
z z
x r sin cos
y r sin sin
z r cos
konversi
r θ r r 2 x2 y2 z2
y y
x x
Koordinat sumbu (x,y,z) Koordinat sferik (,θ, r)
0 2 , 0 , 0 r
dengan batas-batas:
2 2 1 1 2
2 r 2 r r r sin sin sin 2 2 V (r ) E
bergantung radial bergantung sudut , bergantung sudut ,
• Menjadi
• Keterangan
56
• Jadi :
Dari persamaan :
Untuk
• Solusinya :
dimana :
57
• Persamaan theta Θ (θ)
• Solusinya
• Solusinya :
• Atom hidrogen :
58
• Inti atom diposisikan pada titik asal seperti terlihat pada gambar.
2 2 1 1 2
r sin V (r ) E
2 r 2 r r sin sin 2 2
bergantung radial bergantung sudut , bergantung sudut ,
59
Dari persaman (1.2) dapat diturunkan
60
F. BILANGAN KUANTUM UTAMA, BILANGAN KUANTUM
AZIMUT, DAN BILANGAN KUANTUM MAGNETIK
Solusinya:
Persamaan Theta:
1 d d m2
sin 0
sin d d sin 2
• Solusinya:
l , m
2l 1 l m ! 1
l
sin
m
d
l m
sin 2l
2 l m ! 2l l ! d cos
l m
• l= 0 1 2 3 ...
s p d f ...
b) Persamaan Radial : R r
d 2 dR 2ur 2
r 2n 1 R E V (r ) R 0
dr dr 2
• Solusinya:
d 2l 1 d n 1
Rnl r e
2
l
d 2 l 1
e
d n 1
n 1 n 1
e dimana na
2Z
r
0
• Dari persamaan radial inilah muncul harga tetapan n, bilangan
kuantum utama atau merupakan tingkat – tingkat energi individual
• n= 1 2 3 4... K L M N...
61
62