* Tes grafis merupakan segala macam dan bentuk coretan berupa tulisan tangan, gambar, lukisan, dll. * Hasil karya grafis dapat dimaknai berdasarkan 3 dimensi, yaitu: sebagai cermin kognisi, ekspresi diri seseorang, daya kontrol dari psikomotorik. * Asumsi dasar grafis sebagai alat diagnostik adalah gambar yang dibuat seseorang menunjukkan dirinya sendiri. * Hal yang ditekankan dalam tes grafis adalah ekspresi/daya mencipta, bukan segi keindahannya. 3 Model Grafis dari Aturan Menggambar 1. Menggambar sepenuhnya bebas. Boleh menggambar apa saja membuat penilaian lebih sulit karena tidak ada standarnya. 2. Menggambar setengah bebas (tes DAP, BAUM & HTP) 3. Menggambar terikat (Tes Wartegg) Keuntungan tes grafis sebagai alat diagnostik *Murah *Dapat dilaksanakan dengan segera *Instruksi dan pelaksanaannya mudah *Dapat dikerjakan bagi individu yang buta huruf *Alat komunikasi bagi yang terhambat secara verbal *Memancing aspek-aspek yang tersembunyi/tidak disadari. Kelemahan tes grafis sebagai alat diagnostik *Lebih mudah diinterpretasikan untuk kasus abnormal daripada kasus normal. *Pemeriksa harus lebih berhati-hati pada klien yang ahli menggambar. *Pemeriksa harus berhati-hati terhadap subjektivitas dirinya saat melakukan interpretasi. *Interpretasi objektif-kuantitatif tidak mudah dilakukan.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti