0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
150 tayangan16 halaman
Tes Wartegg adalah tes proyektif untuk mengeksplorasi kepribadian seseorang berdasarkan fungsi emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan kenyataan. Tes ini terdiri atas delapan kotak dengan stimulus berbeda yang harus diisi dengan gambaran bebas. Interpretasinya melihat hubungan antara stimulus dan gambar, isi gambar, serta cara pelaksanaan menggambar untuk mengetahui afinitas subjek terhadap stimulus tertentu.
Tes Wartegg adalah tes proyektif untuk mengeksplorasi kepribadian seseorang berdasarkan fungsi emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan kenyataan. Tes ini terdiri atas delapan kotak dengan stimulus berbeda yang harus diisi dengan gambaran bebas. Interpretasinya melihat hubungan antara stimulus dan gambar, isi gambar, serta cara pelaksanaan menggambar untuk mengetahui afinitas subjek terhadap stimulus tertentu.
Tes Wartegg adalah tes proyektif untuk mengeksplorasi kepribadian seseorang berdasarkan fungsi emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan kenyataan. Tes ini terdiri atas delapan kotak dengan stimulus berbeda yang harus diisi dengan gambaran bebas. Interpretasinya melihat hubungan antara stimulus dan gambar, isi gambar, serta cara pelaksanaan menggambar untuk mengetahui afinitas subjek terhadap stimulus tertentu.
Tes ini mula-mula dikembangkan Krueger dan Sander dari University of Leipzig. Kemudian dikembangkan oleh Ehrig Wartegg dan kemudian oleh Marian Kinget.
Tujuannya adalah eksplorasi kepribadian
dalam istilah fungsi-fungsi dasar yaitu: emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol, reality function, yang ada pada semua orang namun dengan intensitas dan interelasi yang berbeda. Struktur kepribadian tidaklah statis, berubah- ubah dan menentukan sebagian besar perilaku individu. ■ Tes Wartegg sedikit berbeda dengan Tes Gambar Orang dan tes Pohon karena bersifat lebih obyektif, dalam arti dapat dikuantifikasi, namun juga dapat dilakukan interpretasi kualitatif.
■ Tes Wartegg berbentuk setengah halaman kertas folio, dicetak, ada
8 kotak dengan masing-masing satu tanda yang berlainan, kotak- kotak dilingkari garis hitam tebal. Instruksi Tes Pada kertas ini anda melihat 8 kotak. Dalam tiap kotak ada tanda kecil. Tandatanda ini tidak mempunyai arti khusus. Tanda-tanda ini hanya merupakan bagian bagian dari gambar-gambar yang anda harus gambar dalam tiap kotak. Anda boleh menggambar apa saja dan boleh dimulai dengan tanda yang paling disukai. Anda tidak perlu mengikuti urutan dari tanda-tanda gambar, tetapi anda diminta mencantumkan angka urutan gambar-gambar yang dibuat secara berurutan. Anda boleh bekerja selama Anda inginkan dan Anda boleh menggunakan penghapus tetapi janganlah memutar kertas. Bagian ini (tester menunjuk pada bagian kertas yang putih kosong) harus berada disebelah bawah ■ Jika subjek telah selesai menggambar, tester meminta subjek untuk menjelaskan gambar apa yang telah dibuatnya dengan menulis pada bagian kosong lembar jawaban
■ Setelah gambar selesai dibuat dan judul telah ditulis. ditanyakan
hal-hal berikut: gambar mana yang paling disukai, yang paling tidak disukai, paling mudah dan paling sulit digambar. ■ Sejak subjek menerima kertas perlu dilakukan observasi tentang komentar-komentarnya, apakah banyak pertanyaan, bagaimana pendekatannya terhadap tes dan bagaimana pelaksanaannya. ■ Waktu tes -+ 20 menit Dasar-dasar Interpretasi
Dalam melakukan interpretasi ada 3 tahap yang harus
dilakukan yaitu:
1. Stimulus Drawing Relation
Bagaimana hubungan antara rangsang dengan gambar yang dibuat. Melihat gambar dalam hubungannya dengan suatu stimulus atau dengan kualitas-kualitas yang disimbolkan dalam suatu stimulus tersebut Apakah rangsang merupakan bagian dari gambar atau terlepas dari gambar? SDR merupakan dasar untuk eksplorasi struktur persepsi dan afektivitas. 2. Content atau Isi Menelaah isi gambar yang dibuat Gambar mempunyai isi bila melukiskan bagian dunia fisik yang nyata. Manifestasi asosiasi bebas sehingga menyingkap orientasi kecenderungan minat, dan pikiran yang menguasai diri subjek, inilah sumber data proyektif 3. Execution (pelaksanaan) Menelaah cara pelaksanaan dalam menggambar (mode of execution) Bagaimana gambar dibuat? Penuh, kosong? Adakah ekspansi? 1. Stimulus Drawing Relation Tanda dalam blangko tes berfungsi sebagai - Stimuli bagi aktivitas asosiatif dan aktivitas grafis - Sarana perlakuan objektif pada gambar Nilai utama dan spesifik setiap stimulus terletak pada potensi diagnostiknya Setiap stimulus memiliki fisiognomi-nya masing- masing yaitu ekspresi dari sejumlah kualitas yang terkandung dalam bentuk dan struktur tertentu nilai ekspresif stimulus ini merupakan resonator (penggetar) kepekaan subjek, sarana eksplorasi thdp cara subjek mempersepsi, merasa, berasosiasi Kemampuan atau ketidakmampuan subjek dalam mengintegrasikan stimulus tersebut ke dalam bentuk gambar-yang mengungkapkan satu atau lebih kualitas fisiognominya-menjadi indikasi akan afinitas (keakraban) atau insensibilitas (ketidakpekaan) subjek terhadap kualitas tersebut. Bentuk Stimulus dalam tes Wartegg ■ Stimulus 1. Titik ■ Stimulus 2. garis kecil bergelombang ■ Stimulus 3. tiga garis vertikal yang menarik secara teratur ■ Stimulus 4. segi empat hitam ■ Stimulus 5. dua garis miring yang berhadapan ■ Stimulus 6. garis2 horizontal dan vertikal ■ Stimulus 7. titik-titik membentuk setengah lingkaran ■ Stimulus 8. garis lengkung besar Seluruh stimuli diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu: Kelompok kualitas organik/ stimulus feminim ( stimulus 1,2,7, 8) Kelompok kualitas konstruksi teknis/ stimulus maskulin (stimulus 3,4,5,6) ■ Diagnostik penggunaan stimulus terdiri atas pemeriksaan akan kelayakan gambar sebagai respon terhadap kualitas khusus stimuli dan penyimpulan sementara mengenai afinitas dan insensibilitas subjek terhadap kualitas stimuli yang bersangkutan ■ Bila subjek berhasil menyelesaikan stimulus organik, ia menaruh perhatian dan dapat menyelaraskan kehidupan dengan alam dan kehidupan, menaruh perhatian. Jenis benda hidup apa yang ia sukai, apa yang disukai secara khusus dari benda itu dan dari segi apa yang ia sukai, haruslah disimpulkan bukan sekedar kelayakan stimulus secara garis besar saja ■ Bila subjek menyelesaikan gambar organik kedalam bentuk objek inanimate (mati), kaku dan statik, ia dianggap tidak memiliki perasaan terhadap dunia hidup, terasing darinya, atau sedang berada dalam keadaan konflik dengan lingkungan
■ Bila subjek menyelesaikan stimulus dinamik dan bersifat teknikal
sebagaimana stimulus 5 menjadi gambar dinamik dan teknikal seperti payung atau panah berarti ia memiliki afinitas terhadap kualitas stimulus. Berarti ia memiliki kualitas tersebut pada dirinya. ■ Afinitas terungkap tidak hanya lewat isi saja, tapi juga lewat cara ia menggambar. Bila stimulus halus seperti stimulus 7 diperlakukan dengan garis tebal sehingga menindih struktur halus stimulus tersebut , atau bila stimulus 4 yang gelap dan persegi diperlakukan dengan garis lemah dan lentur maka cara menggambar tersebut menunjukan tidak adanya sensibilitas terhadap nilai ekspresif stimuli tersebut.