Anda di halaman 1dari 70

Tes Grafis

Psikodiagnostik V
Wartegg

Instruksi

“Pada Kertas ini Anda lihat 8 buah segiempat. Setiap segi empat berisi su
atu tanda kecil. Tanda-tanda itu tidak memiliki arti khusus, tapi sekedar m
erupakan bagian dari gambar yang harus anda buat di daam masing-mas
ing segi empat.
Anda boleh menggambar apa saja yang anda inginkan dan anda boleh m
ulai dari tanda mana saja yang paling anda sukai. Anda tidak perlu mengi
kuti urutan seperti susunan segi empat itu. Tapi saya ingin anda memberi
nomor setiap gambar sesuai dengan urutan sewaktu anda membuatnya.
Anda boleh bekerja selama anda inginkan dan anda boleh menggunakan
penghapus, tapi jangan memutar posisi kertas anda. Bagian ini (tester me
nunjukkan bagian kertas yang putih kosong) harus berada di sebelah baw
ah.”
Kadang perlu mendorog subjek lebih jauh.
“Ingatlah, tes ini bukan untuk menguji kemampuan menggambar. Saya ti
dak meminta anda membuat gambar yang artistik. Saya hanya ingin tahu
bagaimana anda mengerjakan dengan cara Anda sendiri. Jadi, coba saja s
ebaik-baiknya tanpa perlu menghiraukan kekurangtrampilan anda, dan ja
ngan lupa beri nomer setiap gambar.”
Ketika gambar sudah selesai

Menjelaskan gambar di bagian kertas yang kosong. Lakukan setelah seles


ai.
“Tulis judul dari setiap gambar
Berilah tanda (+) pada gambar yang paling anda sukai
Berilah tanda (-) pada gambar yang paling tidak anda sukai
Berilah tanda (M) pada tanda yang menurut anda paling mudah diselesai
kan
Berilah tanda (S) pada tanda yang menurut anda paling susah diselesaika
n”
Skoring
Grafis
Memahami Gambar

Unik dan merupakan ekspresi kreatif  tidak adil jika diin


terpretasikan secara kaku dan dogmatik
Jika dilakukan seperti itu maka akan sulit memahami indi
vidu
Perhatikan

1. Memahami petunjuk interpretasi baku


2. Menyadari bahwa isi suatu gambar mempunyai ba
nyak kemungkinan interpretasi
3. Harus terbuka dan menghilangkan penilaian yang
tidak konsisten
4. Perlu data lain (observasi, integrasi dengan infor
masi lain) kristalisasi pemahaman
a. Perhatikan totalitas gambar , menunjukkan mood d
an pesan yang disampakan dalam gambar. Hal ini
merupakan proses intuitif. Tester seakan masuk ke d
alam gambar dan merasakan apa yang tergambark
an.
b. Tahap impresi, kembali melihat gambar dan membu
at analisis berdasar detail gambar.
c. Dengan menggabungkan cara pertama dan cara ked
ua, sehingga didapat pemahaman yang lengkap.
Petunjuk Umum
Interpretasi Tes Menggambar

Kualitas garis
– Tekanan garis yang kuat (menembus kertas),
– Tekanan garis ringan,
Ukuran gambar
Gambar yang sangat besar
Gambar yang kecil
Penempatan gambar (placement)
– Di tengah
– Di kanan
– Di kiri
– Di bawah
– Di atas
Urutan dan organisasi gambar Simetri

Simetri
Penghapusan

Detail
Transparansi

Distorsi dan Ommision (Penghilangan/ lupa)

Perspektif

Shading

Garis dasar

Tekanan
Observasi perilaku
– Merupakan informasi penting : keluhan, terlalu cep
at selesai (kontrol diri lemah), terlalu lama (obsko
m, kebutuhan untuk mendapat persetujuan atau d
ukungan)
Gambar Pohon

Pohon mencerminkan perasaan yang lebih dalam dan per


asaan2 yang tidak disadari akan dirinya sendiri.

Gambar manusia  ada keparalelan


HTP

Melihat relasi ketiga elemen  melihat sikap dan perasaa


n
Rumah  hubungan dengan figur Ibu
Pohon  hubungan dengan ayah
Dasar-Dasar Interpretasi
WARTEGG

SDR : keakraban subjek terhadap kualitas tertentu yang ada dalam stimul
us
Content : menggambar bagian dari dunia fisik  menyingkap orientasi k
ecenderungan, minat dan fikiran yang menguasai subjek.
Mode of Execution : digambar dengan cara bagaimana  pola reaksi ke
pribadian yang permanen.
A. Stimulus – Drawing Relation
(SDR)
Stimulus  fisiognomi  penggetar kepekaan subjek  sarana eksp
lorasi

Mempersepsi
Afinitas

Merasakan
Indikasi
Insensibilita
s
Berasosiasi
Stimulus

Kualitas Or
ganik
Stimulus 1 :
Stimulus 2 : Feminim
Stimulus 3 :
Stimulus 4 :
Stimulus 5 :
Kualitas Tek
Stimulus 6 : nik
Stimulus 7 :
Stimulus 8 : Maskulin
Karakteristik Stimulus

Stimulus 1:
– Kecil, ringan, bundar, sentral
– Letaknya ditengah  penting
– Ketegangan antara imajinasi dan pemikiran
Stimulus 2:
– Hidup, bergerak bebas, menggelepar, tumbuh…
– Menolak perlakuan seadanya dan teknikal
Karakteristik Stimulus

Stimulus 3:
– Kekakuan, keteraturan , kemajuan
– Perkembangan bertingkat
Stimulus 4:
– Berat , utuh, padat, menyudut, kesan materi yang keras
– Diam, suram dan tidak hidup
Karakteristik stimulus

Stimulus 5
– Garis kaku dan posisi saling tegak lurus
– Sugesti konstruksi yang teknikal
– Kuat mengesankan konflik dan dinamika
Stimulus 6
– Kaku, bersahaja, tidak menarik, tidak memancing inspirasi
– Sekilas cocok untuk pola geometrik dan objek dasar
– Posisi yang tidak ditengah  membutuhkan perencanaan
Karakteristik Stimulus

Stimulus 7 :
– Halus, bundaran yang mungil, lentur
– Menarik, teka-teki,
– Letak yang tidak tanggung membutuhkan perencanaan dan hati
-hati
Stimulus 8
– Bundar dan fleksibel, tenang besar dan mudah dihadapi
Pembagian Kepribadian menurut Tes
Wartegg

1. Emotion
– Outgoing/ extraversion
Berorientasi pada dunia luar dan mudah berhubungan dengan o
rang lain.
Penggembira, easy going dan bebas dari ketegangan
Mudah menyesuaikan diri,
Perhatian dan minat seringkali dangkal
– Seclusive/ introversion
Perhatian lebih terarah pada diri
Cenderung melihat sesuatu dari sudut pandangan dan sikap pri
badi
Sangat sensitif, terlalu sensitif
2. Imagination
– Combining
Mengambil materi langsung disekeliling lalu diorganisir sesuai denga
n standar objektif. Mungkin ada emosi terpendam yang dimanifest
asikan melalui gambar.
– Creative
Kurangnya hubungan dengan realitas. Jika berlebihan maka merupak
an hambatan penyesuaian diri dengan kehidupan sehari-hari
3. Intelect
– Practical
Bertindak berdasar persepsi, observasi, dan cara berpikir yang teratur
Orientasi tertuju pada hal-hal konkrit dan penalaran induktif
– Speculative
Mengutamakan prinsip2 penalaran, teori lebih daripada fakta.
Activitity
– Dinamic :
• senang dengan hal-ha baru, percaya diri, antusias, berani, me
mungkinkan melakukan berbagai macam kegiatan dalam sekal
i waktu
– Controled :
• konsistensi bertingkah laku dan kemampuan untuk mengambil
keputusan secara tegas.
• Membuat perencanaan sebelum bertindak
• Menyukai ketenangan dan keteraturan
• Jika berlebihan maka menjadi fiksasi terlambat dan kompulsif
Diagnosis

Afinitas
 respon terhadap kualitas stimuli
 terhadap cara ia menggambar
 urutan gambar yang diselesaikan  indikator kepekaan
Bentuk Reaksi

1. Indiference
– Jelas : penolakan total terhadap stimulus, pengabaian terhadap fu
ngsi stimulus
– Tidak jelas : tidak menjadikan stimulus sebagai unsur pokok
2. Adaptation
– Isi dan maupun eksekusi gambar memperlihatkan adanya persepsi
yang baik  dimensi fisik dan nilai simboliknya
B. Content of The Drawing

Isi gambar terdiri dari sejumlah besar karakteristik yang digunakan sebag
ai kriteria interpretasi
Representasional nilai gambar: merupakan objek, baik alami maupun bua
tan manusia
Mudah dikenali
C. Execution

Form Level:
Konsep yang sukar didefinisikan karena sifatnya yang berubah-ubah

FLR tinggi  kualitas garis + keharmonisan antara isi dan eksekusi

FLR merupakan dasar mengevaluasi pembawaan sifat umum. (FLR tinggi :


santai, pandai menyesuaikan diri, mementingkan kepuasan daripada kebe
rhasilan dan keuntungan)
Skoring

Skor berkisar ½ sampai 3


(1/2) : aspek yang dinilai sangat lemah/ sukar terihat/ menimbulkan kerag
uan
1. Animate

Manusia, binatang, dan bagiannya


Tinggi  menggunakan seluruh petak, gambar nampak hidup, dan tersus
un dengan baik.
2. Physiognomi

Manusia  yg menyatakan apa dan siapa (usia, jenis kelamin, jabatan, pa


kaian)
Hewan  yg menyatakan ciri khas hewan tersebut  dilihat dari kesan w
atak, kegiatan,
Detail yang menunjukkan identitas.
3.Inanimate

Selain manusia dan binatang


Bagian dari alam (tumbuhan, awan, bunga, air gunung)
Bukan hanya jumlah, namun bagaimana cara menggambar dan memberi
isi.
4. Suasana (atmosphere)
Kesan gambar itu mendapatkan sifat perasaan dan suasana tertentu.
A dinilai menurut kekuatan yang ditonjolkan (memberi kesan).
5. Utility (benda-benda sebagai alat)
Benda buatan manusia kecuali hiasan2 (ornamen)
 perhatian terhadap hal-hal praktis, dan konkrit.
6. Ornaments (objek hiasan)

Objek yang memiliki khas pribadi (hiasan, kalung, cincin, yang menghiasi dinding rumah-pigur
a dll)
Ornamen memiliki fungsi yang jelas (bukan dekoratif yang bersifat abstrak)
7. Style (gaya)

Prinsipnya seperti fisiognomi pada animate.  yaitu yang memberi ciri khas pada obyek.
Ciri budaya, ciri kota, ciri desa,
8. Movement

Gerakan nampak dalam 4:


– Gerakan abstrak (garis2 motorik yang ada pada abstraksi asymetris dan symetris)
– Gerakan kosmis (awan, halilintar, laut, hujan, sinar matahari, api, asap, letusan gunung
, kibaran bendera dll)
– Gerakan mekanis (panah yang dilemparkan, peluru, garis2 yang menyatakan gerakan)
– Gerakan manusia  bentuk yang nyata dari gerakan
9. Full (penuh)
Pada umumnya 1/3 sampai dengan ½ ruangan. Penuh sekali sampai
¾ dipakai. Gambar yang digunakan memiliki struktur yang serasi.
10. Kosong
Tidak ada gambar
Gambar objek tanpa konteks
Gambar kecil biasanya dinilai kosong daripada gambar besar yang k
osong.
11. Expanded

Objek yang seperti akan keluar dari batas ruang petak.


– Ekspansi natural : pemandangan
– Ekspansi teknikal : menggambar hanya bagian dari sebuah benda.
Merupakan fragmentasi penyajian
12. Constriction

Meringkas, meremas, membuat menjadi kecil


Gambar yang kecilnya keterlaluan dan tidak proporsional dengan stimulus
13. Organization

Cara dan derajad penggambaran


– Level 2 dimensi (rendah)
– Level 3 dimensi (tinggi)
14. Detail

Mengacu pada penyajian objek, benda hidup maupun mati. (tidak berlak
u pada abstrak)

Pemberian skor detil hanya pada jumlahnya. Fungsi detil akan mendapat
perhatian pada interpretasi kualitatif.

Detil yang berlebihan maka skornya tinggi.


Misal: kancing baju, bulu mata
15. Curved
(garis melengkung)

Dinilai tinggi jika menunjukkan gerakan dan kelancaran dan langsung sec
ara serasi.

Garis lengkung dinilai tinggi jika digunakan di tempat2 tidak biasa. Misaln
ya pada rangsangan mekanis.
16. Straight (garis lurus)

Dlihat banyaknya garis lurus.


Nilai nya harus tinggi jika straight terletak di rangsang organis.
17. Strong
(Tekanan kuat)

Tampak pada garis yang tebal dan bekas yang nampak dari belakang kertas.
18. Soft
(tekanan ringan)

Kekuatan tekanan hanya dinilai dengan melalui berbagai cara tekanan ringan dan kuat, jadi bu
kan tekanan normal.
19. Fancy

Bentuk fantasi tertentu Ada 3 kelompok isi :


– Isi yang realistis, tapi tidak terdapat di dunia penglaman. Misal : padang p
asir
– Isi yang berhubungan dengan dongeng. Misal : kurcaci, peri
– Isi yang tidak ada landasan kulturnya
20. Phantasm

P ditandai oleh jarak dengan kenyataan yang dapat ditanggapi dan mem
punyai aksen emosional yang negatif.

Misal: monster, setan hantu, catarstroph


21. Symbolism

Menggambarkan nilai, idea, dan fikir.


(tanda matematis tidak terhitung)

Misal: tanda salib, v untuk victory, lambang organisasi


22. Original

Asli bila jarang terjadi, tidak biasa, unik.


Syarat untuk menilai : hubungan stimulus sangat baik dan memiliki makn
a khusus
untuk tahu maka kita perlu akrab dengan tes ini
23. Abstract
(symmetric)

Pola ajeg , statis, teratur.


24. Abstract
(Asymmetric)

Gambar yang bebas,


25. Abstract
(Technical)

Gambar yang diberi corak intelektualitas dan lambang logis.


Misal : denah, rumus2, simbol matematis, huruf, angka, tanda lalu lintas.
26. Carefull
(ketelitian)

Keteraturan dalam membuat gambar seperti garisnya.


Sifat-sifat dalam gambar yang teratur dan terpelihara.
27. Casual
(kelonggaran)

Gambar yang lepas, penuh gaya,


Bebas, informal, kadang agak asal-asalan -> bisa merusak/ memperkaya
Biasanya  sentuhan ringan, tajam atau lentur
28. Shading
(Light)

Dinilai menurut banyaknya dan kekuatannya. Ringan, tipis, dan transparan


29. Shading
(Dark)

Dinilai menurut banyaknya dan kekuatannya.


Banyaknya gelap, berat, dan hitam.
30. Orientation

Gambar yang menunjukkan orientasi maju keatas.


Misal : asap yang membumbung ke atas, burung terbang naik, histogram
yang meningkat, panah atau sinar yang mengarah ke atas.
31. Closure
(menutup)

Adanya tendensi untuk menutup rangsangan. Melingkari dan menyembu


nykan dlam strutur yang tertutup.
Kemudian mendapatkan judul (rumah siput, cita-cita yang tidak tercapai).
32. Parts
(bagian)

Misal : kuping sebuah jendela, mata, roda dll.


33. Scrribles
(corat-coret)

Corat coret tidak teratur


Coretan kebetulan,
34. Duplication

Pola simetris yang ketat.


Derajat tertinggi dalam duplikasi adalah ulangan yang sama dari rangsan
gan secara kabur
Repetisi dalam satu pola
35. Repetition
(ulangan)

Dapat berupa pola asimetri


Abstraksi hiasan banyak mengunakan ulangan2 dari rangsang.
Bila ada elemen lain yang nampak diintegrasikan maka itu bukan repetisi.
Munculnya unsur yang sama suatu gambar
36. Scematism

Gambar yang semata-mata merupakan garis besar .


Penyederhanaan yang sangat.

Anda mungkin juga menyukai