Anda di halaman 1dari 26

Wartegg Drawing Completion Test

(Wartegg Zeichen Test = WZT)

KODE MATA KULIAH : PS 33011


MATA KULIAH : Psikodiagnostik IV
TANGGAL PEMBUATAN : 28 Januari 2021
REVISI KE - :3
PENYUSUN : Widya Risnawaty, M.Psi., Psikolog & Team
Sejarah Perkembangan WZT
• Pada tahun 1926, seorang psikolog Jerman bernama EHRIG WARTEGG
mengembangkan suatu alat tes grafis yang merupakan tes gambar
proyektif.
• Wartegg Zeichen Test = Wartegg Drawing Completion Test
• Pada saat itu Ehrig Wartegg bekerja di Universitas Leipzig. Pada saat
itu, sekitar tahun 1930an, Jerman berada pada masa perang dunia
kedua, dan disertai dengan bangkitnya paham Nazi sehingga kondisi
saat itu mempengaruhi pekerjaan Wartegg. Kesempatannya untuk
berkomunikasi dengan rekan penelitinya dalam mengembangkan
WZT sangatlah kecil (Petziod, 2000 dalam Fuady & Yoseanto, 2021)
Sejarah Perkembangan WZT
Pada tahun 1939
• Wartegg banyak membicarakan perkembangan tes WZT
terkait dengan proses intepretasi gambar yang lebih
didasarkan pada makna simbolik dari bentuk tiap rangsang.
Namun pada perkembangan selanjutnya, model intepretasi
dengan menekankan pada makna simbolik tersebut banyak
mendapatkan kritik karena lemahnya bukti ilmiah.
Sejarah Perkembangan WZT
Pada tahun 1952
• Kinget, dalam penelitiannya menekankan bahwa kerangka kerja
teoretis WZT dibangun berdasarkan teori psikologi yang berkembang
di Jerman saat itu, yang dikenal dengan Ganzheit Psychologie-Holistic
Psychology.
• Ganzheit Psychologie-Holistic Psychology, teori ini menyatakan bahwa
individu dan interaksi yang dilakukannya saat mengerjakan suatu
tugas merupakan suatu struktur psikis utuh yang menjadi sasaran
analisa.
Sejarah Perkembangan WZT
• Mengacu pada tulisan Kinget (1952), Ehrig Wartegg mengembangkan
WZT berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sander sebagai
landasan kerjanya, yaitu teori Phantasie Test.
• Konsep dasar pada Teori Phantasie Test:
* Garis tidak beraturan yang harus disusun oleh individu dengan cara tertentu.
Hasil gambar dari individu yang bersangkutan menjadi acuan untuk
membedakan fitur struktur psikis mereka.
* Mengacu pada teori Gestalt: karakteristik dari suatu bagian bergantung pada
relasinya dengan entitas secara keseluruhan. Ketika menyelesaikan stimulus,
individu ybs menghadirikan dirinya baik dalam cara dia mempersepsi,
merasakan, mengasosiasi dan berperilaku.
Sejarah Perkembangan WZT
Perkembangan sistem Interpretasi WZT:
1) Sistem dari Ehring Wartegg (± 1936)
• Disebut sebagai diagnostik berlapis
• Klasifikasi intepretasi dilakukan berdasarkan kualitas bentuk, konten, urutan
penyelesaian gambar, struktur kognitif, eksekusi gambar.
• Tipologi kepribadian kedalam 4 dimensi: emosi, imajinasi, intelektual, energi.
• Pada masa itu, konsep yang dikemukakan Ehrig Wartegg lebih didasarkan
pada intepretasi klinis yang bersifat kualitatif, belum banyak didukung bukti
empiris.
Sejarah Perkembangan WZT
2) Sistem dari Kinget (1952)
• Kinget mencoba mengkonseptualisasikan kembali tipologi yang diajukan oleh
Ehrig Wartegg.
• Kinget mengajukan konsep analisis yang mengasosiasikan konten verbal
dengan gambar yang dihasilkan.
• Pada penelitiannya, Kinget lebih memberikan perhatian pada struktur,
protokol respon dan bagian utama dari gambar.
• Klasifikasi gambar berdasarkan: kriteria, konten, garis, komposisi, detail,
organisasi, pengulangan, duplikasi, kemunculan kembali, variasi, orientasi,
perhatian, ketidaktertarikan, gerakan, orisinalitas, kejelasan gambar,
konsistensi/inkonsistensi gambar.
WZT
• Tujuan tes: menggambarkan struktur kepribadian
• Ehrig Wartegg mengemukakan outline tipologi kepribadian
yang ditulis dalam buku Gestaltung und character.
• Outline tipologi kepribadian yang dirumuskan oleh Ehrig
Wartegg didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh
Sander.
Skema Kepribadian Wartegg:
• Skema Kepribadian Wartegg berdasarkan outline tipologi
Sander:
1. Tipe A (rational-volitional) → Ciri: menonjolnya persepsi,
pertimbangan & kontrol.
2. Tipe S (vital-emotional) → Ciri: ditentukan ketidaksadaran, dominasi
emosi, imajinasi & daya dorong.
3. Tipe A-S (integrated type) → Ciri: gabungan 2 tipe, integrasi antara
ciri pada A dan S.
• Berdasarkan 3 tipe ini, Wartegg mengembangkan skema
menjadi 4 dimensi → emotion, imagination, intellect & activity.
Tipologi Kepribadian Wartegg
Tipe A Tipe S
Rational Vital Emotional
Volitional

Emotion Seclusive Outgoing

Imagination Combining Creative

Intellect Practical Creative

Activity Controlled Dynamic


Dimensi Skema Kepribadian Wartegg
A. EMOTION
• Seclusive : orientasi ke dalam diri sendiri, sudut pandang & prasangka
pribadi, sangat sensitive/oversensitif, cenderung depresif, menarik diri,
lari ke dunia ‘impian’, kontemplasi, spiritualitas.

• Outgoing (openness): orientasi ke dunia luar, mudah berhubungan


dengan orang lain, ramah, gembira, easygoing, bebas tekanan, mudah
menyesuaikan diri, dangkal secara emosi. Minat & perhatian luas,
berubah-ubah & seringkali superfisial.
Dimensi Skema Kepribadian Wartegg (2)
B. IMAGINATION
• Combining : lebih tertarik pada dunia material, disusun dalam
standar obyektif, disusun sesuai pengalaman sensoris,
berdasarkan pada persepsi & realitas yg dapat dilihat.

• Creative : ditandai dengan kehilangan kontak realitas, senang


pada konstrak-konstrak abstrak, simbol emosi, filosofis dan
bersifat mistik. Jika imajinasi kreatif terlalu kuat dapat menjadi
hambatan untuk penyesuaian diri.
Dimensi Skema Kepribadian Wartegg (3)
C. INTELLECT
• Practical: intelektual berjalan berdasarkan persepsi &
observasi. Ditandai dengan kesadaran yang jelas, berpikir
teratur & ekspresi yang langsung, kualitas kepribadian matter
of fact & posivistik.

• Speculative: lebih senang sesuatu yang bersifat prinsipil


daripada fakta, lebih senang pemikiran daripada observasi,
dan lebih senang dengan hal-hal teoritis.
Dimensi Skema Kepribadian Wartegg (4)
D. ACTIVITY (energi)
• Controlled : tegas dalam mengambil keputusan, konsisten dalam
tingkah laku, membuat perencanaan dengan hati-hati sebelum
bertindak & antisipatif, ulet mencapai tujuan, perhatian terpusat,
senang ketenangan & keteraturan, tingkah laku konsisten, tenang
& seragam.

• Dynamic : memiliki energi yang besar, dapat mengerjakan tugas


pada saat yang bersamaan, cenderung menuntut diri, memiliki
dorongan yang besar untuk bertindak, kadang-kadang berbentuk
produktivitas semu & ketidakjelasan.
Material Wartegg
• Wartegg menggunakan lembar tes terstandar terdiri dari
elemen grafis yang kecil dan harus dikembangkan menurut
cara subyek.
• Hasil gambar akan dianalisis berdasarkan kriteria (menyangkut
bentuk & isi).
• Bdskn penelitian Berger (1939) :
• semakin banyak & besar elemen stimulus, maka respon semakin tidak
bervariasi.
• semakin besar penyebaran elemen stimulus, warna & bentuk respon
semakin tidak terintegrasi.
Material Wartegg
• Pada awalnya ukuran kotak dipandang terlalu kecil. Namun
pada penelitian awal, hasil membuktikan bahwa gambar yang
lengkap dapat dibuat dalam ruang yg terbatas
• Form yg terstandar bergambar 8 buah kotak,
• Pada masing-masing kotak terdapat tanda-tanda.
• Form Wartegg mengandung stimulus yang sedikit dan sangat
kecil, sehingga memunculkan respon yang bervariasi.
• Material Wartegg tdk mengandung faktor yg mengancam
(aneh) agar dapat meminimalkan keraguaan, rasa tidak aman &
kecemasan subyek.
Material Wartegg
• Kotak dibuat kecil dengan tujuan supaya lebih fokus pada stimulus.
• Bingkai kotak yang sangat hitam agar dapat membantu subyek
untuk berkonsentrasi terhadap stimulus.
• Efek kontras (antara kotak dengan permukaan gambar) ditujukan
untuk mengisolasi gambar dengan jelas. Kadang kala memancing
reaksi yang berbeda dari subyek (ct. gambar yang menembus garis
batas).
• Seluruh kotak diletakkan dalam 1 halaman dengan tujuan agar
memungkinkan melihat gambar dalam 1 halaman, dan sekaligus
memudahkan dalam melakukan perbandingan untuk skoring &
intepretasi.
ADMINISTRASI TES
• Form yang digunakan sudah terstandar atau baku dan TIDAK BOLEH
dibuat sendiri.
• Pensil HB → karena memiliki komposisi karbon yg paling ideal.
• Pada prinsipnya boleh menggunakan penghapus, namun tidak
diperkenankan menggunakan alat bantu lain seperti penggaris, jangka
atau alat bantu lain.
• Waktu pengerjaan tidak dibatasi
• Alas untuk meja harus licin dan tidak boleh ada alas dibawahnya.
• Ruang tes harus bebas stimulus.
Instruksi Tes WZT
■ Dihadapan anda telah dibagikan satu lembar tes yang di dalamnya
terdapat 8 buah kotak.
■ Isilah identitasnya dengan menggunakan pensil. Tulislah nama lengkap
anda, dibelakangnya lingkari huruf L untuk laki-laki dan huruf P untuk
perempuan (beri waktu untuk mengisi).
■ Kemudian tuliskan nomer tes anda (beri waktu). Kemudian pada kolom
usia, tuliskan usia anda, berapa tahun dan berapa bulan (beri waktu).
Tuliskan juga pendidikan terakhir anda (beri waktu). Tuliskan pula tanggal
hari ini (sebutkan dan beri waktu, misal: tanggal 1 Maret 2021). Untuk
kolom waktu, dikosongkan saja. Sudah? Jika sudah, letakkan alat tulis
anda dan perhatikan saya.
Instruksi – lanjutan 1

■ Seperti yang anda lihat, di lembar tes itu terdapat 8 buah kotak.
Dalam setiap kotak terdapat tanda-tanda tertentu (tunjukkan satu-
persatu tanda yang ada dalam kotak).
■ Tugas anda adalah menggambar dalam setiap kotak. Apa yang
akan anda gambar terserah anda (bebas menggambar apa saja).
Tetapi yang penting, tanda-tanda yang ada di dalam kotak HARUS
menjadi bagian dari gambar yang anda buat (beri penekanan-boleh
diulang).

■ Catatan: bila subyek tampak belum dapat memahami instruksi dapat ditambahkan dengan kalimat
berikut: “Atau dengan kata lain ada seseorang yang sudah menggambar seperti ini dan anda
diminta untuk melanjutkan”.
Instruksi – lanjutan 2

■ Kotak mana yang akan anda pilih untuk digambar pertama kali
terserah anda. Pilihlah yang anda anggap paling mudah untuk
dikerjakan terlebih dahulu. Sampai di sini ada pertanyaan?

■ Bila anda sudah selesai menggambar, tuliskan nomer keurutan


menggambar di luar kotak (beri contoh).
Dapat diperjelas dengan memberi instruksi tambahan: “misalnya kotak ini yang anda gambar
pertama kali, berikan nomer urut 1, tuliskan di atas dan di luar kotak. Selanjutnya, bila kotak ini
yang ada kerjakan berikutnya, maka berilah nomer urut 2 di bawah dan di luar kotak. Untuk 4
kotak yang ada di atas, nomer urut dituliskan di atas kotak, untuk 4 kotak yang ada di bawah,
nomer urut dituliskan di bawah kotak)>
Instruksi – lanjutan 3

■ Alat tulis yang dipakai adalah pensil HB dan


penghapus. Anda tidak diperkenankan menggunakan
penggaris atau alat bantu lainnya.
■ Tidak ada batasan waktu dalam mengerjakan, Apakah
ada pertanyaan? Jika tidak ada silahkan dimulai.
Instruksi – lanjutan 4

■ (tester cek cara testee mengerjakan)


■ Sudah selesai? Bila sudah selesai, tolong perhatikan ke saya.
■ Tugas anda selanjutnya adalah memilih SATU gambar yang
anda anggap paling mudah mengerjakannya. Berilah huruf M
di samping nomer keurutannya (beri contoh). Jika sudah,
sekarang pilih lagi satu buah gambar yang paling sulit. Berilah
huruf S di samping nomer keurutannya (beri contoh).
Instruksi – lanjutan 5
■ Jika sudah, pilih lagi satu buah gambar yang paling anda
sukai. Berilah tanda positif (+) di samping nomer keurutannya.
■ Silahkan (beri waktu).
■ Kemudian terakhir, pilihlah satu buah gambar yang paling anda
tidak sukai. Berilah tanda (-) disamping nomer keurutannya.
■ Mohon perhatikan. Misalnya anda mengganggap kotak ini
paling mudah dan paling disukai, anda boleh memberi 2 tanda,
yaitu tanda M dan (+) (beri contoh). Demikian sebaliknya, bila
anda merasa kotak ini paling sulit dan juga tidak disukai, boleh
memberi 2 tanda (beri contoh).
■ Silahkan (beri waktu)
Instruksi – lanjutan 6
■ Kemudian di bagian bawah, pada bagian kertas yang masih kosong
tuliskan keterangan gambar. Tuliskan berurutan sesuai dengan
urutan menggambar (beri contoh). Demikian seterusnya sampai
yang kedelapan. Jadi setelah selesai satu kotak, berikan nomor
urutannya dan tuliskan keterangan gambarnya. Sampai di sini ada
pertanyaan?

■ Jika sudah selesai, mohon diperiksa kembali. Harus ada 8 buah


gambar, 8 keterangan gambar, satu huruf M, satu huruf S, satu
tanda (+), dan satu tanda (-).

■ Jika sudah selesai, dapat dikumpulkan.


Rereferensi
• Growth-Marnat, G. (2003). Handbook of Psychology Assessment.(4th
ed). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.
• Kinget, G.M. (1952). The Drawing-Completion Test: A projective
Technique for the investigation of personality – based on the Wartegg
Test Blank. NY: Grune & Stratton, Inc.
• Fuady, A., Yoseanto, B.L. (2021). Seri Buku Profesi Psikologi: Dasar-
Dasar Tes Grafis. Tangerang: PT. Human Persona Indonesia.
(Diterbitkan hanya untuk kalangan terbatas yaitu Psikolog dan Mahasiswa Magister Profesi
Psikologi).

Anda mungkin juga menyukai