Anda di halaman 1dari 56

Prodi Psikologi Undana

Dasar Interpretasi Wartegg


1. Mempertimbangkan gambar-gambar dalam
hubungan dengan stimulus yang diberikan.

Aspek ini mencerminkan afinitas/persamaan subjek
terhadap sifat-sifat khusus rangsang dan ditunjukkan
sebagai S-D- R (stimulus drawing relation)
2. Meneliti isi (content)
 Apa yang digambar subjek, apakah rumah,

orang, pemandangan, benda dan sebagainya
merefleksikan kecenderungan, interes dan
orientasi subjek
3. Meneliti cara pelaksanaan
(execution), bagaimana sesuatu itu
digambar
Stimulus drawing relation
• Tanda-tanda yang terdapat pada tes
• Setiap stimulus mempunyai fisiognami khusus atau
mengandung kualitas tertentu yang merupakan Gestalt.
• Nilai ekspresi dari stimulus digunakan sebagai sarana
untuk menanggapi sensibilitas subjek, yaitu bagaimana
ia mempersepsikan, merasakan dan melakukan asosiasi
• Bagaimana subyek mengolah stimulus, bagaimana
merefleksikannya dan bagaimana sensibilitasnya
terhadap kualitas tersebut.
Reaksi subjek thd Stimulus
1. Indefference
cenderung mengabaikan stimulusyg disediakan, S-
D-R jelek, stimulus tdk digunakan dgn baik.
2. Adaptif
 Subyek mampu menghadapi stimulus dgn baik.
3. Emphasis
Subyek mampu menghadapi stimulus dgn baik, shg
gbr2 menunjukkan perpaduan yg harmonis ant
content, eksekusi dan hsl gbrnya.
Kualitas Stimulus
 Organis
cenderung dibuat sebagai sesuatu yg hidup
bersifat feminin, cenderung merupakan garis
lengkung stimulus 1, 2, 7, 8
 Anorganis
Cenderung dibuat sebagai sesuatu yang tidak
hidup benda mati bersifat maskulin cenderung
merupakan garis lurus dan tegas stimulus
3, 4, 5, 6
SENSIBILITAS SUBYEK THD
STIMULUS
Affinity
 semakin dekat hubungan stimulus dengan gambar
Insensibility
 Semakin jauh hubungan stimulus dengan gambar
CIRI-CIRI STIMULUS
 1.Stimulus 1 : titik
 kecil, organik, sederhana, lepas
 Harapan gambar makhluk hidup
 Sentral
 Tidak menyolok dan mudah terlewat(todak terlihat
oleh subjek yang kurang perseptif/kurang sensitif)
 Posisi yang tepat di tengah membuatnya penting
 Mempunyai makna/hubungan terhadap
kepekaan seseorang dan bagaimana orang
menyesuaikan diri dalam lingkungn
 Jika hasil gambar berupa organis maka hal
terseut adekuat dengan sifat diatas
CIRI-CIRI STIMULUS
2.Stimulus 2 : lengkung kecil
 organik, sederhana, lengkung, lepas
 Harapan gambar makhluk hidup
 Memberi sugesti sesuatu yang hidup, mobile, lepas,
bergetar, tumbuh atau mengalir.
 Sifat rangsang menolak perlakuan atau penggunaan
teknis dan menuntut integrasi menjadi sesuatu yang
dinamis / organis
CIRI-CIRI STIMULUS
3.Stimulus 3 : 3 garis
 mekanikal, kompleks, lurus, orientasi
 Rangsang dinamis, harapan
 Untuk mengukur motivasi seseorang, jika hasil
semakin meningkt, punya motivasi tinggi
 Sifat kekakuan, kekerasan, keteraturan, keurutan dan
kemajuan, menghasilkan suatu pengaturan yang
dinamis, perkembangan bertahap, konstruksi metodis
dan konsep-konsep serupa
CIRI-CIRI STIMULUS
4.Stimulus 4 :segi empat
 mekanikal, sederhana, statik
 Kaku, statis, berat, gelap, muram,kokoh
 Membangkitkan materialitas kongkret
 Inorganis dan pasif
 Untuk mengukur kecemasan seseorang
 Menghasilkan asosiasi yang agak
depresif/kadangkala bersifat mengancam
CIRI-CIRI STIMULUS
5.Stimulus 5 : 2 garis berlawanan
 mekanikal, kompleks, lurus,orientasi
 Konflik
 Ide konflik dan dinamisme
 Memperlihatkan pertentangan /perlawanan
 Sugesti ke arah konstruksi dan penggunaa teknis
 Jika seseorang tidak mampu menggambar dengan 2
garis, maka berarti dia tidak sanggup untuk
menghadapi konflik, tetapi jika mampu
menggabungkan berarti sanggup untuk
menyelesaikan, menghadapi.
CIRI-CIRI STIMULUS
6. Stimulus 6 : 2 garis vertikal-horizontal
 mekanikal, kompleks, lurus
 Menggabunkan 2 garis menjadi sesuatu yang umum
dan baru, maka hal ini menunjukkan kemampuan
sintesis/kecerdasan tinggi
 Kaku, sederhana, membosankan, sepintas tampak
hanya cocok untuk menyesuaikan pola-pola
geometrik, sederhana atau obyek-obyek elementer
 Posisi yang tidak di tengah dari garis ini membuat
penyelesaian sesuatu yag seimbang menjadi tugas,
sukar, menuntut perencanaan yang cukup kuat.
CIRI-CIRI STIMULUS
7.Stimulus 7 :titik-titik, rangsang organis
 Bulat, lentur, halus, rumit
 Mensugesti sesuatu yang sangat halus, lembut dan
lentur.
 Rangsang terstruktur dan posisi yang agak janggal
dalam kotak menuntut selektivitas dari pikiran dan
menolak perlakuan kasar atau biasa
CIRI-CIRI STIMULUS
8.Stimulus 8 : garis lengkung lebar, bulat,
lentur
 Organis dan tampak tenang, besar,lancar dan mudah
terselesaikan, mensugesti penyelesaian yang organis,
animate atau in animate
 Gerakan melengkung ke bawah berarti menutup,
naungan perlindunganm ukuran yang relatif besar
juga membangkitkan ekspansi dan kekuasaan.
EXECUTION (Pengerjaan Gambar)
Execution

Terbagi menjadi:
1. Form Level (Taraf bentuk)
2. Lines (Garis)
3. Covering (Liputan)
4. Shading (Pembayangan)
5. Composition (Komposisi)
I. Form Level (Taraf Bentuk)

 Konsep yang sukar untuk didefinisikan karena sifatnya


yang berubah- ubah dan bentuknya tidak sama pada
masing-masing kasus.
 Form Level yang tinggi tidak selalu berarti gambar
tersebut dibuat dengan keterampilan tinggi atau
kecakapan seni yang baik.
 Form level yang tinggi dapat diperoleh dari beberapa
cara antara lain kualitas garis, isi, eksekusi dan
karakter gambar secara keseluruhan.
II. Lines (Garis)

 Mengandung sejumlah karakteristik yang berhubungan dengan


intensitas, tipe dan kualitas.
II.1. Intensitas

 Berasal dari tekanan yang berbeda-beda, bervariasi antara ekstrim


sangat kuat dan sangat lemah.
II.1.1 Intensitas Kuat

 Garis-garis yang kuat ditandai gelap dan jejak dalam terhilat dengan
jelas dibagian lembar kertas.
 Kategorinya: garis yang agak kuat, cukup kuat dan terlalu kuat.
 Garis yang kuat menunjukkan bahwa subjek memiliki dorongan vital
atau kekuatan yang menyatu yang siap dilepaskan dalam wujud
tindakan.
Intensitas Kuat + Form Level Tinggi

 Mengindikasikan adanya tuntutan keseimbangan optimal antara


kekuatan yang mendorong dan mengontrol.
 Memperlihatkan ciri Subjek kemungkinan mempunyai inisiatif dan
daya tahan.
Intensitas Kuat + Form Level Sedang

 Terutama bila ada cukup banyak garis lengkung merupakan kombinasi


baik yang menunjukkan bahwa Subjek memiliki ciri-ciri dinamis,
keyakinan diri, spontanitas, easiness dalam menghadapi masalah-
masalah praktis dan sosial.
Intensitas Kuat + Form Level Rendah

 Ditemukan pada Subjek dengan kekuatan yang mendorong dan


mengontrol yang tidak seimbang.
 Subjek tersebut memiliki ciri-ciri seperti, sukar konsentrasi dalam
pikiran atau tindakan.
Intensitas Terlalu Kuat + Form level Tinggi

 Kasus ini jarang ditemukan. Bila ada menunjukkan taraf kontrol yang
mungkin efektif tetapi dicapai dengan adanya ketegangan emosional
yang kuat. Kombinasi ini hanya tampak pada individu yang sangat ulet,
mudah gugup dan seringkali luar biasa ambisius.
Intensitas Terlalu Kuat + Form Level Rendah

 Bila kombinasi ini disertai oleh cakupan penuh (coverage) yang


merupakan pernyataan impulsivitas, suatu kecenderungan
mendominir dan untuk merusak apapun yang menghambatnya dengan
tindakan.
 Merupakan juga tanda emosionalitas kasar dan kekanak-kanakan.
II.1.2 Intensitas Lunak

 Gradasi garis lunak berkisar antara cukup lunak, halus,


sampai dengan sangat lemah.
 Makna garis lunak lebih sukar diartikan daripada
garis kuat. Penekanan yang kuat merupakan
indikasi vitalitas yang kuat, untuk penekanan yang
lunak tidak selalu berrati sebaliknya.
 Penekanan yanh lunak dapat berarti ekspresi dari
energi potensial atau dorongan yang lemah, tapi dapat
juga merupakan akibat energi yang dikontrol.
 Mayoritas Subjek berasal dari profesi intelektualitas
menggambar dengan garis-garis lunak, sedangkan
hampir semua pekerja kasar dan buruh menggambar
dengan garis kuat.
Intensitas Lunak + Form Level Tinggi

 Menunjukkan integrasi selaras dari mekanisme vital


dan mental yang harmonis yang didominasi oleh
mekanisme mental.
 Subjek dengan vitalitas kuat maka dapat diasumsikan
bahwa energi dasar digunakan secara produktif pada
taraf intelektual dan kekuatan pengontrol berfungsi
dengan baik dalam arti disiplin dan bukan
menghambat.
 Subjek dengan vitalitas rendah atau sedang adalah
seorang yang luwes, tidak asertif dan rendah diri.
Intensitas Lunak + Form Level Rendah

 Kombinasi ini ditemukan pada Subjek yang tidak agresif, kurang


imajinatif, dan emosinya agak tumpul.
Intensitas Halus + Form Level Tinggi

 Sering dijumpai pada Subjek yang emosionalitasnya kaya dan produktif


secara intelektual akan tetapi kurang dapat menyesuaikan diri dengan
kondisi kehidupan biasa.
 Terlalu Peka dan halus Perasaan.
Intensitas Halus + Form Level Rendah

 Ditemukan pada individu yang umumnya menarik diri, terlalu sopan,


sederhana, kurang rasa aman.
Reinforcement (Penguatan)

 Merupakan duplikasi atau penggandaan garis yang


sama sepanjang garis tersebut.
 Penguatan dapat tampak pada semua gambar
sehingga merupakan karakteristik cara Sujek
menggambar dan dapat pula tampak pada satu atau
dua gambar saja.
II.2 Type of Lines (Tipe Garis)

1. Garis Lurus
2. Garis Melengkung
II.2.1. Garis Lurus

 Garis dapat digambar lurus seolah-olah


menggunakan penggaris, tetapi dapat pula digambar
dengan susah payah dan tampaknya tidak baik.
 Garis-garis lurus dapat dinilai tinggi jika dibuat
pada tempat yang seharusnya memerlukan garis
lengkungan, atau bilamana digunakan untuk
menyelesaikan stimulus organik pada gambar 3, 7
dan 8.
Garis Lurus + Form Level Tinggi

 Menandakan adanya kontrol yang konstruktif dan efisien, namun


memiliki kecenderungan kearah kompulsif dan ketidakluwesan.
Garis Lurus + Form Level Rendah

 Biasanya dijumpai pada subjek yang tidak kuat dan tidak peka.
 Bila disertai oleh penguatan garis lemah dapat berarti sikap yang aneh
dan terasing, ketiadaan kehangatan dan semangat.
 Bila disertai oleh tekanan yang kuat berarti sifat yang keras, agresif dan
mendominasi.
II.2. Garis Melengkung

 Terutama garis luwes, mengalir dengan bebas berasal


dari gerak otot yang santai.
 Garis-garis lengkung merupakan salah satu
indikator pasti dari emosionalitas, fleksibelitas,
kemampuan menyesuaikan diri dan identifikasi.
 Ketiadaan ataupun kelangkaan garis lengkung
dalam gambar bermakna yang lebih serius karena
hal itu merupakan pertanda kekakuan emosional
dan kekakuan intelektual yang ekstrim. Hal
tersebut umumnya terjadi pada individu-individu
yang acuh, bermusuhan, dan menarik diri.
Garis Lengkung + Form Level Tinggi

Menunjukkan penghalusan emosional dan suatu sifat yang tidak


rumit dan mudah menyesuaikan diri.
Garis Lengkung + Form Level Rendah

Terutama dikombinasi dengan garis-garis yang kuat merupakan


ciri subyek yang emosi vitalnya berlebihan.
III.Goresan(sentakan/goresan)
• garis kontinyu : berkesinambungan
• diskontinyuitas : ketidak sinambungan,disebabkan kekhawatiran
atau pelepasan impuls motorik tanpa sengaja.
a. Kontinuitas +FLR tinggi
berkepriadian menenangkan, tidak tertekan, efisien dan dinamis.
b. Kontinuitas + intensitas kuat
Pribadi yang langsung,koko dan pengambil keputusan.
c.Kontinuitas +FLR rendah
Srg ditemukan pada subjek yang nekad, krg toleran, dan tdk
bertanggung jawab.
Bila disertai intensitas yang kuat, pertanda keinginan utk dominasi,
impulsif dan kepercayaan yan berlebihan
COVERING
 Luas bidang yang digambar
Variasi liputan yang kurang
1. Gambar kosong
Gambar kosong tidak ada sruktur dan
detil,hanya berupa grs-besar, langkanya
garis,penyajian objek gambar di luar konteksnya
2.Gambar kecil
Full varietis of covering (variasi liputan
yang penuh)
1. Liputan sedang
 Gambar dan latar belakang menempati bidang
yang seimbang (1/3 atau ½ bidang)
 penyesuaian diri baik,keseimbangan dinamisme
dan kendali
 2. Liputan banyak
lebih dari ¾
Lanjutan...
3. Melebar dan kosong
besar dan tidak berisi shading
4. Sangat penuh
Menutup seluruh bagian
c. Ekspansi
 Kecenderungan implisit gmbr2x ttt
 Gmbar lanskap, pemandangan ,kota dan interior untuk melebar keluar dari
daerah gambar segiempat
d. Constriction (Konstriksi)
Gambar yang kecilnya keterlaluan, keseluruhan gambar tidak propoional
dengan stimulusnya
4. Shading/pembayangan
a. Pekat/dark : kegairahan
b. Berat/heavy : kerentanan emosi
c. Lemah/ringan/light : kepekaan
d. Halus :kendali thd emosi
5. Composition(komposisi)
a.Keseluruhan (whole) dan parts (bagian)
1.Keseluruhan (whole)
Misal: seorang manusia, sebuah rumah 2.Parts
(bagian)
Misal : sebuah telinga, sebuah jendela
KOMPOSISI
Contex dan Isolation (konteks dan isolasi)
1.Konteks
 Apapun yang mengelilingi objek yang dibentuk
stimuli
 Dilewati 2 cara : integrasi yang dipadukan dengan
alam dan dan objek lain yang dipadukan
2. Isolasi
 Tiadanya teman dalam tema yang berisi objek
gambar
 Bagian atau keseluruhan dapat dianggap terisolasi
apabila tidak ada unsur kehidupan atau realita
 Ketiadaan sentuhan bukan karena
kekurangmampuan menggambar
3. Detail (detil)
Bagian dari organ atau objek benda hidup atau benda
buatan manusia dan tidak berlaku pada pola- pola
abstrak.
4. Organization (organisasi)
 Yaitu perencanaan yang logis dalam menyusun
elemen-elemen, garis-garis dan penampakan yang
membentuk gambar yang bersangkutan
 Muncul dalam 2 level eksekusi :
 1. level dua-dimensi : gambar yg abstraksi
terutama bertipe dekoratifm dan objek yang
ditampilkan permukaannya
 2.level tiga-dimensi: semua gambar yang disajikan sisi
ke dalamnya
5. Repetition, duplication, dan recurrence
 1. Repetition
Muncul kembalinya unsur yang sama dalam sau gambar
 2. Duplikasi
 Penyusunan unsur-unsur yang diulangi menurut suatu
pola simetris yang ketat.
 3.Pengulangan
 Mengacu pada kemunculan kembali tema yang sama.
6. Variety (variasi)
 Cara penyelesaian stimuli yang dikerjakan dengan baik,
memerlukan keragaman
 Variasi gambar yang memperlihatkan kelompok
gambar yang berbeda, seperti piktur dan desain,
alam dan objek, dekorasi dan teknikal dll.
7. Orientasi
Komposisi khusus ambar pd grs menyudu
Menghasilkan efek ke depan
Misal: gambar asap,sinar lampu, anak pana
8. Carefullnes (kehati-hatian)
Karakteristik kualitas garis (sgt lurus atau
lengkung),kelengkapan kontur, ketepatan
sudut, kesimetrisan bagian, keteraturan
bagian-bagian tertentu,kehalusan
pembayangan yang memberi aspek kehalusan
gambar
Dicapai dari koordinasi psikomotor yang baik dan
perhatian yang terjaga dan kndali ekspresi
langsung
9. Casuallness (kasualness)
Cara menggambar yg bebas, informal,kdg
bergaya, kdg agak asal-asalan yg dpt
memperkaya atau merusak gambar
Disertai sentuhan ringan, tajam dan lentur
Cocok utk gmbr alam yg
mengekspresikan kehidupan dan
gerakan
Tidak cocok utk objek yg harus tampil
kokoh, konsisten dan tepat.
10. Movement (gerakan)
1. Gerakan nonobjektif.
 corat-coret
 Dinamis, mislnya pd abstraksi simetris, kontur lenkung dan
bentuk nyala api.
 Abstraksi simbolik
2. Gerakan kosmik
 Misal: putaran awa dan langit, petir, hujan dan sinar matahari,
api,asap.
3.Tindakan mekanik
 Aktivitas dengan objek.Misal : gerakan peluru,panah, kipas angin
4. Aktivitas manusia
 Gerakan manusia, sosial, rekreatif ato kerja.
11. Originality
Gambar yang sangat jarang terjadi
Syarat : hrs representasional/memiliki makna
khusus, hubungan stimulus-gambar hrs sgt baik.
12. Popularity
Gambar yang sering dan biasa dibuat kebanyakan
subjek
Hrs representasional dan disesuaikan dg kualitas
stimulusnya
13. Clearness-Vagueness (kejelasan-kekaburan)
1. Clearness
Dihasilkan olh kombinasi karakteristik2x, seperti
kecermatan, kesinambungan garis,grs besar yang
lengkap, eksekusi yg hati2x dan kesungguhan
perlakuan
2. Vagueness
Dihasilkan olh grs2x lemah dan coret-moret,
cakupan kecil,penggunaan bayangan yang tidak
pada tempatnya, eksekusi asal-asalan dan
komposisi yang tidak koheren.
14. Consistency-Inconsistency
(Konsistensi- Inkonsistensi)
Berlaku bagi gambar-gambar sebagai suatu seri.
Menunjukkan pd eksekusi gambar yg
dibandingkan satu sama lain
Tampak pda grs2x, intensitas, tipe grs
dan kesinambungannya.

Anda mungkin juga menyukai