Abstract
This paper will discussed the working memory model developed by Baddeley and Hitch.
Baddeley’s claimed that working memory consists of three components: the central executive
and the two slave systems, the phonological loop and visuospatial sketchpad. The other
model is created by Cowan, which assumes that working memory includes a number of
processes that can keep a limited amount of information accessible for a limited amount of
time. To test a person’s working memory capacity, there have been many working memory
span tasks. Few experiment will be discused about the amount of working memory load
determines the heuristic by a person who make decision, determine the conjuction fallacy
and judgment.
Keywords: conjunction fallacy, heuristic, judgment, span task, working memory
32 Buletin Psikologi
KAPASITAS MEMORI KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
dikembangkan oleh Baddeley (Baddeley & supaya tidak hilang. Jadi, putaran fonologi
Hitch, 1974) dan model Cowan yang lebih berfungsi menyimpan informasi verbal di
umum (Cowan, 1988). Kedua model memori kerja.
tersebut berasumsi bahwa memori kerja Conrad dan Hull (1964) menemukan,
berkapasitas terbatas dan berfungsi pada ketika kata-kata dalam daftar terdengar
sejumlah tugas yang berdurasi waktu mirip, maka orang kesulitan merecall kata-
tertentu. Berikut ini adalah uraian beberapa kata secara akurat dalam urutan serial.
perbedaan pada model Baddeley dan model Baddeley, Thomson, dan Buchanan (1975)
Cowan. Model Baddeley. Model Baddeley juga menemukan ketika panjang kata-kata
mengklaim bahwa memori kerja terdiri dari meningkat, para partisipan mengalami
tiga komponen: eksekutif pusat (central kesulitan merecall kata-kata dalam daftar.
executive) dan dua subsistem, putaran Semakin panjang sebuah kata, semakin
fonologi (fonological loop) dan papan sketsa sedikit waktu dapat diulang-ulang. Jadi,
visuospatial (visuospatial sketcpath) kata-kata yang kurang diulang-ulang lebih
(Baddeley & Hitch, 1974). Tugas eksekutif mungkin terlupakan.
pusat sebagai sumber daya memori yang
Komponen ketiga adalah papan sketsa
dapat digunakan oleh salah satu sub-sistem.
visuospatial (Baddeley & Hitch, 1974).
Eksekutif pusat bertanggung jawab atas
Komponen ini berfungsi menjaga informasi
bagaimana dan kapan kedua subsistem
visual dan spasial dalam waktu terbatas.
digunakan. Kemudian model Baddeley
Papan sketsa visuospasial memungkinkan
menjadi lebih rinci, eksekutif pusat
seseorang memanipulasi latar adegan
digambarkan sebagai yang memiliki tiga
dalam mental (Baddeley, 2001). Misalkan,
tugas utama. Pertama memfokuskan
seseorang bekerja secara mental pada soal
perhatian seseorang pada tugas tertentu
pengurangan yang memvisualisasikan
dan mencegah dari gangguan tugas lain.
angka. Jika dihadapkan dengan operasi
Kedua mengendalikan pembagian perha-
pinjaman angka, orang tersebut secara
tian. Eksekutif pusat membantu seseorang
mental harus mengurangi salah satu dari
ketika bekerja pada beberapa tugas dalam
digit di sebelah kiri dan menempatkan satu
waktu yang bersamaan. Ketiga adalah
di depan digit sebelah kanan. Secara teoritis,
switching (Baddeley, 2001), yaitu menen-
kedua manipulasi dilakukan dalam papan
tukan tugas berprioritas tinggi dan harus
sketsa visuospatial, tidak hanya angka
difokuskan pada suatu waktu tertentu.
dimanipulasi tetapi individu harus ingat
Komponen kedua adalah putaran semua manipulasi yang telah dilakukan
fonologi (Baddeley & Hitch, 1974), bertang- sepanjang perjalanan masalah untuk
gung jawab atas pendengaran informasi memecahkan masalah secara akurat.
yang sedang dikerjakan. Putaran fonologi
Baddeley, Grant, Wight, dan Thomson
mengulang informasi pendengaran supaya
(1975) menemukan bahwa mengikuti
informasi tidak pudar dari memori kerja
sebuah objek secara visual berakibat pada
sebelum selesai digunakan. Pengulangan
penurunan kinerja pada tugas spasial lain.
dalam putaran fonologi berupa pengu-
Namun, Brooks (1967) menemukan recall
langan informasi berulang-ulang. Beberapa
informasi spasial lebih terganggu oleh
informasi tidak ditransfer dari memori kerja
sebuah tugas visual lain dari pada sebuah
ke memori jangka panjang. Seseorang
tugas pendengaran. Studi ini membuktikan
menjaga informasi secara online agar dapat
adanya sistem visual dan auditori dalam
digunakan, informasi harus diulang-ulang
memori kerja, dan ketika dua tugas
Buletin Psikologi 33
LERIK
melibatkan subsistem yang sama terjadi (Baddeley, 2001). Model Baddeley dan
defisit kognitif dari pada jika dua tugas Hitch (1974) semula berasumsi masing-
dikerjakan oleh subsistem yang berbeda. masing subsistem mempunyai penyim-
Ada beberapa pertanyaan tentang panan berkapasitas terbatas dan eksekutif
memori kerja yang tidak bisa dijawab oleh pusat bertugas mengontrol berapa banyak
model multikomponen Baddeley (Baddeley perhatian yang diterima sebuah tugas.
& Hitch, 1974). Seperti yang telah disebut- Namun, tak satupun dari ketiga komponen
kan sebelumnya, terdapat jumlah tugas atau ini berinteraksi dengan memori jangka
stimulus yang terbatas yang dapat ditahan panjang. Penyangga episodik tidak hanya
dalam memori kerja seseorang pada suatu menggabungkan informasi yang saat ini ada
titik waktu. Terdapat beberapa strategi dalam memori kerja dengan informasi yang
untuk meningkatkan penyimpanan jumlah ada di memori jangka panjang, tetapi
informasi dalam memori kerja pada titik penyangga episodik juga berfungsi sebagai
waktu tertentu. Salah satu strategi adalah penerjemah sehingga informasi dalam dua
chunking. Seseorang dapat meningkatkan subsistem dapat terintegrasi. Jadi, penyang-
penyimpanan jumlah informasi dalam ga episodik mengintegrasikan informasi
memori kerja, dengan menggabungkan dalam putaran fonologi dan papan sketsa
beberapa potongan informasi individu visuospatial.
menjadi satu, lebih kompleks, potongan Model Cowan. Model memori kerja
informasi. Contoh, ketika seseorang diminta Cowan (2000) lebih umum, berasumsi
mengingat serangkaian angka, mungkin ia memori kerja tidak terdiri atas subkom-
mencoba mengelompokkan nomor tunggal ponen tetapi, meliputi sejumlah proses yang
menjadi bilangan lebih kompleks, seperti dapat menyimpan informasi berjumlah
tahun (misalnya, 1, 4, 9, dan 2 dapat terbatas yang dapat diakses untuk waktu
digabungkan menjadi 1492). Konsep terbatas. Temuan Cowan terdapat lebih
chunking tampaknya sangat dasar (misalnya banyak jenis informasi dari sekedar
Miller, 1956), model multikomponen tidak visuospatial dan auditori. Jadi, ada
menjelaskan proses chunking (Baddeley & subsistem yang tidak terbatas, mungkin bisa
Hitch, 1974). Chunking mengubah rang- berlaku untuk memori kerja, menghasilkan
sangan yang lebih kompleks menjadi model memori kerja umum yang lebih tepat
potongan-potongan informasi yang lebih dibandingkan model multikomponen yang
mudah dikelola dengan menghubungkan spesifik. Model Cowan (1988) menekankan
informasi ke sesuatu yang sudah tersimpan dua jenis informasi utama dalam memori
di memori jangka panjang. Angka 1492 di kerja yaitu informasi yang aktif saat itu di
atas bukanlah angka acak, tetapi tersimpan memori kerja dan informasi yang menjadi
dalam memori jangka panjang sebagai pusat perhatian. Ketika beberapa tugas
tahun ketika Columbus berlayar dari sedang dikerjakan seseorang, maka terdapat
Spanyol. Oleh karena itu, komponen lain beberapa potong informasi yang sedang
memori kerja diperlukan untuk menjawab digunakan dalam memori kerja. Bahkan jika
pertanyaan-pertanyaan tentang sistem seseorang memiliki beberapa potongan
memori kerja yang dapat mengambil informasi dalam memori kerja pada satu
informasi dari memori jangka panjang. titik waktu, hanya sebagian kecil dari
Komponen penyangga episodik informasi itu yang dapat difokuskan pada
(episodic buffer) ditambahkan ke model satu titik waktu itu.
multi-komponen memori kerja kemudian
34 Buletin Psikologi
KAPASITAS MEMORI KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Potongan informasi yang aktif ada Tugas-tugas rentang yang dibahas berikut
banyak dalam memori kerja, namun hanya ini menguji kemampuan orang untuk
beberapa potong informasi yang menda- memusatkan perhatian pada dua tugas
patkan perhatian seseorang. Perbedaan pada satu waktu bersamaan. Aspek
utama model Cowan (1988) dan model terpenting tugas rentang adalah pengolahan
Baddeley (Baddeley & Hitch, 1974) adalah komponen setiap tugas harus interfer
ide tentang fungsi khusus subkomponen dengan rehearse komponen latihan
tertentu pada model Baddeley tetapi tidak (Conway, et al., 2005). Tugas-tugas bersaing
pada model Cowan. Studi tentang memori mendapatkan sumber daya memori kerja,
kerja telah menunjukkan bahwa stimulus orang berkapasitas memori kerja lebih kecil
lisan dan stimulus visual tidak menyebab- akan menunjukkan defisit kinerja pada satu
kan banyak gangguan satu sama lain karena tugas, jika tidak kedua tugas dikerjakan
stimulus datang dari domain yang berbeda. pada saat yang sama, sementara orang
Kurangnya gangguan ini ditafsirkan sebagai berkapasitas memori kerja lebih besar akan
terdapat beberapa komponen dalam menunjukkan defisit lebih sedikit dalam
memori kerja. Reisberg, Rappaport, dan kinerja.
O'Shaughnessy (1984) melakukan studi di Tugas rentang operasi (O-SPAN, Turner
mana partisipan menggunakan jari-jari & Engle, 1989) merupakan salah satu versi
mereka untuk menyimpan informasi dalam tugas mengukur rentang kapasitas memori
memori kerja, menunjukkan orang dapat kerja. Peserta ditunjukkan soal matematika
menggunakan jari-jari mereka untuk bekerja dan jawabannya; tugas peserta menentukan
pada informasi memori kerja tanpa apakah jawaban itu benar untuk soal
mengganggu informasi yang seharusnya matematika tersebut. Setelah respons terha-
ditahan oleh putaran fonologi atau papan dap soal matematika, peserta ditunjukkan
sketsa visuospatial. Reisberg, et al. (1984) sebuah kata diakhir soal matematika dan
menemukan bukti tidak ada batasan jumlah serangkaian kata berpasangan, peserta
subsistem dalam memori kerja. Sementara diminta untuk mere-call masing-masing
ada beberapa keraguan tentang subsistem kata itu. Jumlah soal matematika dan
dalam model Baddeley, model Cowan pasangan kata dalam satu set bervariasi
sangat umum dan tidak terlalu tendensius. antara dua sampai enam pasangan per set.
Tulisan ini mengacu pada ide bahwa Unsworth, Heitz, Schrock, dan Engle (2005)
sumber daya terbatas menjadi karakteristik memilih menggunakan ukuran set soal
penting memori kerja. Oleh karena itu, tidak matematika dan kata pasangan bervariasi
hanya melihat konstruk memori kerja yang dari set ke set, adapun peneliti lain memilih
lebih umum, perlu memperhatikan perbe- untuk ukuran set meningkat, semakin
daan individu dalam kapasitas memori bertambah sampai tugas berakhir. Manfaat
kerja juga. dari format yang digunakan Unsworth, et al.
(2005) adalah peserta tidak dapat
Kapasitas Memori Kerja memprediksi ukuran set berikutnya.
Barrett, Tugade, dan Engle (2004) menun- Namun, tugas O-SPAN itu sulit dan
jukkan konstruk kapasitas memori kerja dibangun berdasarkan ide bahwa orang
mirip dengan fungsi komponen eksekutif memfokuskan perhatian pada dua tugas
pusat pada model memori kerja Baddeley terpisah, jika orang itu memprediksi berapa
(Baddeley & Hitch,1974). Kapasitas memori banyak pasangan yang akan berada di set
kerja diukur dengan berbagai tugas rentang. berikutnya maka mungkin ada tugas ketiga
Buletin Psikologi 35
LERIK
yang harus dikerjakan orang itu. Jadi, lebih sifat tugas Perjudian Iowa membuat sulit
masuk akal untuk tetap dengan format set untuk menilai akurasi orang ketika
disajikan secara semakin meningkat supaya membuat keputusan dalam paradigma
hanya dua tugas yang bersaing untuk tugas ganda.
sumber daya memori kerja. Memori kerja telah terbukti berhubung-
Tugas rentang membaca (R-SPAN, an dengan banyak konstruk lain di bidang
Daneman & Carpenter, 1980) adalah salah psikologi, seperti dengan pemahaman
satu tugas rentang memori kerja pertama. (Daneman & Carpenter, 1980) dan kecer-
Peserta R-SPAN disuruh membaca kalimat dasan umum (Jensen, 1998). Hal ini
secara keras dan diberitahu bahwa mereka menunjukkan bahwa konstruk yang meli-
diharapkan merecall kata terakhir dari batkan pemrosesan level tinggi seseorang
masing-masing kalimat. Pada kesimpulan juga terkait dengan konstruk kapasitas
set itu, peserta merecall kata terakhir dari memori kerja. Brewin dan Beaton (2002)
masing-masing kalimat. Jumlah kalimat menemukan orang berrentang memori kerja
semakin meningkat dari set ke set. Tugas tinggi lebih baik dalam menekan pikiran
rentang dibangun atas asumsi bahwa satu irrelevan dengan tugas yang sedang diker-
tugas melibatkan pengolahan informasi dan jakan daripada orang berentang memori
tugas lainnya mempertahankan informasi. kerja rendah. Tugas rentang memori kerja
Pada tugas R-SPAN ini, sulit mengetahui pada dasarnya menguji kemampuan
apakah peserta benar-benar memproses seseorang bekerja pada dua tugas di waktu
kalimat atau hanya membaca kalimat bersamaan. Jadi, orang-orang berrentang
dengan keras dan hanya memperhatikan memori kerja tinggi lebih baik mengerjakan
kata diakhir kalimat. Kemudian Daneman beberapa tugas secara bersamaan diban-
dan Carpenter (1980) membuat studi dingkan orang berrentang memori kerja
dimana peserta diminta memverifikasi rendah.
validitas kalimat dengan menanggapi benar Hasil penelitian Ashcraft dan Kirk
atau salah di akhir kalimat. Validasi kom- (2001), Kane dan Engle (2000) menunjukkan
ponen dalam eksperimen ini memastikan kapasitas memori kerja seseorang meme-
para peserta tidak hanya mengelola ngaruhi kemampuannya untuk mengerja-
informasi tetapi juga memproses informasi kan beberapa tugas di waktu bersamaan.
secara bersamaan. Tugas rentang dibangun pada premis
Pashler, Harris, dan Neuchterlein (2008) bahwa orang-orang berkapasitas memori
menyebutkan ketika bekerja pada beberapa kerja lebih besar akan lebih baik
tugas disaat yang sama, dapat terjadi mengerjakan beberapa tugas di waktu
bottleneck. Kasus bottleneck ini menyebabkan bersamaan (Unsworth, et al.., 2005). Ketika
penurunan kinerja pada kedua tugas. seseorang bekerja pada beberapa tugas, tiap
Pashler, et al. (2008) menemukan ini juga tugas membutuhkan sumber daya memori
terjadi dalam tugas membuat keputusan kerja, terjadi kompetisi sumber daya
dalam Task Perjudian Iowa. Ditemukan memori kerja. Semakin sulit tugas, semakin
pada blok percobaan tugas ganda, orang banyak sumber daya diperlukan (Ashcraft
lebih lambat dalam membuat keputusan & Kirk, 2001).
daripada di blok percobaan kontrol. Penelitian yang dilakukan oleh
Meskipun ada bukti orang-orang lebih Copeland dan Radvansky (2004) juga
lambat dalam membuat keputusan dalam menunjukkan bahwa orang berentang
uji tugas ganda dibandingkan uji kontrol, memori kerja sedikit menggunakan lebih
36 Buletin Psikologi
KAPASITAS MEMORI KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
sedikit strategi ketika mengerjakan tugas tang rendah menggunakan strategi yang
penalaran dibandingkan orang berrentang sama.
memori kerja besar. Mengetahui bahwa Daneman dan Carpenter (1980)
orang berrentang memori kerja besar berpendapat bahwa bukanlah ukuran
menggunakan strategi lebih rumit ketika memori kerja yang menunjukkan perbedaan
mengerjakan tugas dari orang berrentang dalam kinerja, tetapi efisiensi dalam
memori kerja kecil, Beilock dan DeCaro pemrosesan stimulus. Dengan kata lain,
(2007) melakukan penelitian untuk menen- perbedaan kinerja bukan ditentukan oleh
tukan perbedaan penggunaan strategi jumlah ruang yang tersedia dalam memori
antara orang bermemori kerja tinggi dan kerja, tetapi pada seberapa efisien seseorang
orang bermemori kerja rendah dalam situasi memproses stimulus dan tipe strategi yang
dengan tingkatan tekanan bervariasi. digunakan untuk mengerjakan tugas. Orang
Beilock, Kulp, Holt, dan Carr (2004) meng- efisien menggunakan lebih sedikit sumber
gambarkan bahwa tekanan lingkungan daya untuk memproses tugas, sebaliknya
dapat mengkonsumsi sumber daya memori orang kurang efisien menggunakan lebih
kerja, yang akan menghasilkan tekanan dan banyak sumber daya untuk memproses
tugas bersaing untuk sumber daya memori tugas. Oleh karena itu, pengolahan efisiensi
kerja. Beilock dan DeCaro (2007) menemu- bisa menjadi alasan lain bahwa orang
kan ketika situasi tidak ada tekanan, orang berkapasitas memori kerja lebih besar
berrentang memori kerja rendah meng- memiliki kemampuan untuk menggunakan
gunakan strategi sederhana sementara strategi lebih rumit ketika mengerjakan
orang berrentang memori kerja tinggi tugas daripada orang berkapasitas memori
menggunakan strategi yang lebih sulit. kerja lebih kecil. Tulisan ini akan mengkaji
Sebaliknya, ketika ada tekanan situasi, baik memori kerja dan dampaknya pada
peserta berrentang memori kerja tinggi dan kemampuan seseorang dalam membuat
peserta berrentang memori kerja rendah keputusan.
menggunakan strategi sederhana.
Eksperimen Copeland dan Radvansky Pembahasan
(2004) menunjukkan ukuran rentang
memori kerja seseorang mengindikasikan Pengambilan Keputusan dan Memori Kerja
seberapa sulit strategi yang akan digunakan Studi bagaimana memori kerja memenga-
saat mengerjakan sebuah tugas. Eksperimen ruhi kemampuan seseorang untuk mem-
Beilock dan DeCaro (2007) mengindi- buat keputusan tampaknya belum meyakin-
kasikan, ketika ada kompetisi untuk sumber kan. Namun, terdapat bukti hubungan
daya memori kerja, orang berrentang tinggi beban memori kerja dan pengambilan
melakukan tugas dengan cara yang sama keputusan. Seorang peneliti dapat memani-
dengan orang berrentang rendah. Oleh pulasi beban memori kerja dengan berbagai
karena itu, ketika tugas tidak melibatkan cara. Hinson, Jameson, dan Whitney (2003)
kompetisi sumber daya memori kerja, orang memanipulasi beban memori kerja dengan
ber-rentang tinggi dapat menggunakan memvariasikan jumlah alternatif yang akan
strategi yang lebih kompleks daripada diukur saat peserta sedang membuat
orang berrentang rendah. Namun, ketika keputusan. Pada tugas ini, seseorang diberi
ada kompetisi untuk sumber daya memori pilihan antara mendapat uang sedikit
kerja, orang berrentang tinggi dan berren- sekarang atau uang banyak diwaktu
kemudian. Semakin banyak alternatif yang
Buletin Psikologi 37
LERIK
tersedia, semakin tinggi beban memori kelompok rentang rendah. Dua hasil
kerja. Hasil studi ini, menunjukkan beban eksperimen mungkin berbeda karena untuk
memori kerja meningkatkan impulsivitas Beilock dan DeCaro, percobaan memani-
peserta (lebih suka uang dalam jumlah kecil pulasi beban memori kerja sebagai variabel
saat ini daripada jumlah uang lebih besar within subyek dan memanipulasi beban De
kemudian). Oleh karena itu, semakin besar Neys sebagai variabel between subjek.
sumber daya memori kerja yang dibutuh- De Neys (2006b) berusaha untuk
kan tugas, semakin besar kemungkinan mendapatkan pemahaman yang lebih baik
orang bertindak impulsif. Whitney, ketika orang menggunakan pengambilan
Rinehart, dan Hinson (2008), menegaskan keputusan dengan sistem 1 yaitu peng-
hal tersebut dan juga menemukan bahwa ambilan keputusan yang cepat, naluriah,
jumlah beban memori kerja yang dibutuh- dan emosional, dibandingkan dengan
kan sebuah tugas menentukan heuristic, menggunakan pengambilan keputusan
dimana orang akan memilih membuat sistem dua yaitu pengambilan keputusan
keputusan yang menentukan seberapa yang lebih lambat, lebih tenang dan berhati-
impulsif keputusan itu. hati, serta lebih logis (Kahneman, 2012).
De Neys (2006a dan 2006b) menemukan Pada eksperimen pertama, peserta diberi
beberapa bukti yang menarik untuk peran pertanyaan serupa dengan permasalahan
memori kerja dalam pengambilan kepu- Linda sebagaimana pengambilan keputusan
tusan. Pada eksperimen De Neys '(2006a), tugas-tugas lainnya. Permasalahan Linda
peserta mengerjakan tugas penalaran adalah sebuah soal viggente yang digunakan
silogisme, yang merupakan tugas utama oleh Tversky dan Kahnemman (1983) untuk
paradigma tugas ganda (dual task); tugas membuktikan bahwa kebanyakan orang
kedua adalah tugas recall matrix dot di mana melakukan kesalahan dalam menjawab soal
para peserta disajikan matrix dot sebelum ini karena memakai heuristic (perhitungan
silogisme dan kemudian harus menciptakan mudah). Ditemukan peserta yang menja-
matriks setelah menjawab pertanyaan wab permasalahan Linda dengan benar
silogisme. Beberapa peserta tidak diberi (mungkin menggunakan Sistem 1) membu-
tugas matriks dot (tidak berbeban), yang tuhkan waktu lebih lama untuk memberi-
lain melihat matrix mudah (beban rendah), kan tanggapan dari orang yang melakukan
sementara yang lain melihat matriks sulit kekeliruan bersama (mungkin mengguna-
(beban tinggi). Peserta kelompok beban kan sistem 2).
memori kerja rendah menunjukkan kinerja Eksperimen kedua dalam artikel ini
lebih baik pada tugas penalaran daripada memasangkan tugas pengambilan kepu-
peserta kelompok beban memori kerja tusan dengan tugas recall matrix dot (mirip
tinggi. Juga, peserta dikelompokkan berda- dengan yang di De Neys 2006a). Satu
sarkan skor mereka pada tugas rentang kelompok peserta diminta untuk mengingat
operasi (O-span). Ditemukan kelompok matriks yang rumit sedangkan kelompok
rentang rendah menunjukkan penurunan lainnya diminta untuk mengingat matriks
besar dalam kinerja dengan beban tinggi yanglebih mudah; oleh karena itu, beban
daripada kelompok rentang tinggi. memori kerja adalah faktor between subjek.
Pertimbangkan temuan Beilock dan DeCaro Hasil studi ini menunjukkan semakin sulit
(2007), orang akan berpikir bahwa kelom- tugas sekunder, semakin besar kemung-
pok rentang tinggi akan menunjukkan kinan peserta menjadi korban kesalahan
penurunan kinerja lebih dalam dari konjungtif (conjunction fallacy) yaitu
38 Buletin Psikologi
KAPASITAS MEMORI KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
kesalahan formal yang terjadi ketika Hunter (2003) memberikan peserta daftar
diasumsikan bahwa kondisi tertentu lebih menu dan pesanan sekelompok pelanggan
mungkin daripada satu kondisi umum. dari 32 menu selama74 hari. Kemudian
Pada eksperimen ketiga ini, peserta juga peserta ditujukkan pelanggan tetap dan
menjadi sasaran tugas rentang operasi (O- dipasangkan dengan item menu lalu
span). Ditemukan kapasitas memori kerja diminta menilai kemungkinan menu yang
berelasi positif dengan skor mereka pada dipesan orang itu. Kemudian, peserta
permasalahan linda, menunjukkan bahwa ditunjukkan item menu, satu per satu, dan
semakin tinggi kapasitas memori kerja diminta untuk menilai berapa probabilitas
seseorang, semakin besar peluang memberi- menu itu akan dipesan. Sebuah penilaian
kan jawaban benar pada masalah seperti menjadi subaditif jika jumlah probabilitas
permasalahan linda. seseorang menyimpang dari seratus. Ini
Eksperimen De Neys (2006a dan 2006b) tugas pengambilan keputusan yang sulit,
memiliki beberapa implikasi. Artikel perta- eksperimen ini menunjukkan seberapa baik
ma (2006a) menunjukkan orang berrentang orang dapat membuat penilaian probabi-
memori kerja tinggi, lebih baik di tugas litas. Ditemukan kapasitas memori kerja
penalaran dibandingkan orang berrentang berkorelasi signifikan dengan penilaian
rendah. Artikel ini juga menggambarkan probabilitas, sehingga orang-orang berka-
jumlah sumber daya memori kerja yang pasitas memori kerja tinggi kurang subaditif
dibutuhkan sebuah tugas memengaruhi (menyimpang kurang dari 100) diban-
seberapa baik performa seseorang dalam dingkan orang berrentang memori kerja
tugas penalaran. Artikel kedua (2006b) rendah. Seperti telah dibahas sebelumnya,
melihat pada kinerja peserta pada tugas banyak heuristik mengharuskan orang untuk
pengambilan keputusan dengan mengguna- membuat probabilitas penilaian. Oleh
kan tugas klasik studi pengambilan karena itu, kapasitas memori kerja berpe-
keputusan. Ditemukan orang berkapasitas ngaruh pada kemampuan seseorang untuk
memori kerja tinggi kurang rentan terhadap membuat keputusan ketika menggunakan
kesalahan dalam tugas pengambilan heuristik. Eksperimen kedua Dougherty dan
keputusan. Hasil eksperimen ini juga Hunter (2003) meminta peserta membuat
menunjukkan jumlah sumber daya yang penilaian tentang kemungkinan berasal dari
dibutuhkan untuk tugas itu memengaruhi negara manakah orang itu, di bawah
performa tugas tersebut. Ditemukan pula, kondisi tekanan waktu yang berbeda.
orang-orang dalam kelompok beban rendah Peserta menggunakan pengetahuan tentang
membuat kesalahan lebih sedikit, sesuai populasi negara untuk membuat penilaian.
dengan kesalahan konjuntive, daripada Ditemukan ketika tidak ada kendala waktu,
orang-orang dalam kelompok beban tinggi. korelasi tidak signifikan antara rentang
Ditemukan kedua kelompok tidak berbeda memori kerja dan penilaian. Namun,
dalam kapasitas memori kerja, oleh karena korelasi ini signifikan ketika ada kendala
itu, perbedaan respons antara kelompok waktu. Ketika tidak ada kendala waktu
beban memori kerja adalah karena beban peserta melakukan cara yang sama seperti
masalah dan bukan karena perbedaan orang berrentang memori kerja rendah,
kapasitas. tetapi ketika ada kendala waktu orang
berrentang memori kerja tinggi menggu-
Ketika seseorang membuat keputusan
nakan strategi lebih rumit daripada orang
dalam berbagai situasi, maka perlu mem-
berrentang rendah. Hal ini bertentangan
buat penilaian probabilitas. Dougherty dan
dengan temuan Beilock dan DeCaro (2007).
Buletin Psikologi 39
LERIK
40 Buletin Psikologi
KAPASITAS MEMORI KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Buletin Psikologi 41
LERIK
42 Buletin Psikologi