1. MASALAH
Telah lama diketahui bahwa individu memperlihatkan aspek-aspek penting
dari kepribadian mereka dalam gambar. Apa yang dirasakan kurang adalah
taraf sistematisasi analisa suatu produk grafis yang komprehensif, dapat
dikomunikasikan dan juga tidak berat sebelah dalam menggambarkan
kerumitan kepribadian.
2. PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN TEORITIK
2.1. Fenomena proyeksi
Kepribadian tidak berkembang dalam suatu vacum, tetapi melalui
gerakan, perasaan dan pemikiran suatu badan khusus. Mode proyektif
yang menjelajahi motivasi-motivasi telah berulang kali membuka
diterminan-diterminan ekspresi diri yang sangat tertutup dan mungkin
tidak didasari dan yang tidak akan dimanifestasikan dalam komunikasi
langsung. Kita dapat berasumsi dengan aman bahwa semua kegiatan
kreatif mempunyai cap khusus dari konflik-konflik dan kebutuhan-
kebutuhan yang menekan individu yang sedang berkreasi. Kegiatan yang
muncul sebagai respon untuk menggambar orang memang merupakan
suatu pengalaman kreatif yang akan dibuktikan oleh penggambar.
Pengalaman kerja dengan gambar figur orang membuktikan adanya
hubungan erat antara figur yang digambar dan kepribadian penggambar.
Yang menjadi teka teki bagi kita semua adalah bagaimana suatu organ
mendapat arti tertentu sehingga dapat dikomunikasikan dalam gambar.
Ditinjau dari sudut empiris, komunikasi grafis dapat terjadi tanpa pandang
usia, keahlian ataupun kebudayaan. Suatu sumber yang patut
dipertimbangkan adalah arti sosial yang umum dari atribut fisik pada
waktu mengadakan hubungan sosial dan mengekspresikan diri. Jadi tipe
tubuh tertentu cenderung dihubungkan dengan atribut psikis tertentu. Pada
umumnya, tipe ateriis dianggap sebagai seorang idealis secara fisik lemah
dan berbudi halus sedangkan tipe piknis dihubungkan dengan
kesederhanaan dan impuls senang berkelompok.