Anda di halaman 1dari 6

TES WARTEGG

Novia Sinta R.,


M.Psi.
BENTUK REAKSI SUBJEK
 Indiference (peng abaian); dapat dijelaskan dan tidak
dijelaskan. Bentuk yang paling kasar adalah penolakan
total terhadap stimulus, bahkan peng abaian terhadap
fungsi stimulus. Dalam hal ini subjek membiarkan kotak
kosong atau meng g ambar sesuatu yang tidak relevan
disebelah stimulus, padahal subjek bukannya tidak
mengerti. Bentuk peng abaian yang ring an yaitu ketika
kualitas khusus stimulus dapat ditangkap oleh subjek
tetapi tidak diinteg rasikan dalam penger jaan gambar
 Adaptation (adaptasi); ter jadi bila baik isi maupun
eksekusi g ambar memperlihatkan adanya persepsi yang
baik terhadap stimulus tidak saja dari dimensi fisiknya
tapi jug a dari nilai simboliknya. Penonjolan ter jadi
(emphasis) bila kualitas stimulus ditonjolkan deng an
ketajaman dan penekanan khusus dalam penyelesaian
g ambar yang memperlihatkan campuran har monis antara
isi dan eksekusi.
SDR
 a. Titik;
titik merupakan stimulus terkecil dan mudah untuk
terabaikan, namun karena posisi di tengah menjadikan mudah
untuk dilihat. Subjek dikonfrontir dengan masalah yang
kurang signifikan terhadap hal-hal yang dianggap penting.
Munculnya respon terhadap titik berarti munculnya
sensitivitas; afektif-kognitif, situasi nyaman, secara emosi
stabil, spontan, sense of detail. Tidak adanya atau pengabaian
pada titik berarti perasaan terasing, ketegangan, rasa tidak
aman, secara afeksi labil dan kurang perhatian.

 b. Wavy line;
menyatakan sesuatu yang “hidup”. Munculnya respon berarti
harmoni, relaks, hubungan dengan sosial yang memadai. Tidak
ada respon yang adekuat berarti keterasingan, ketegangan dan
kecemasan, antagonis, tidak aman dan hambatan afeksi.
CONT’...

c. Tiga garis vertikal menaik;


menunjukkan kebiasaan, perintah atau kemajuan. Kepekaan
respon berarti kesesuaian terhadap fakta, intelegensi teoritis,
pengaturan, kestabilan. Ketidakpekaan/respon kurang memadai
berarti kurang realistis, kurang aktif, tidak konsisten dan
rendahnya self-esteem.

d. Kotak hitam;


menunjukkan solid, statis, kaku dan kesannya “menekan”.
Kepekaan respon berarti berpikiran faktual, kurangnya respon
berarti kurang realistik dalam berpikir (praktis).
 e. Dua garis hampir menyilang;
menunjukkan konflik, dinamis, menunjukkan pola
konstruktif/teknis. Kepekaan terhadap respon berarti pola pikir
faktual, teoritis, pengaturan, kompetitif dan ambisius. Respon
yang kurang peka berarti pola pikir praktis, kurang aktif,
kurang konsisten, pendiam.

 f. Garis horisontal dan vertikal;


garis kaku yang saling mengkonfrontir. Kepekaan terhadap
respon berarti pola pikir faktual, teoritis, pengaturan,
kompetitif dan ambisius. Respon yang kurang peka berarti pola
pikir praktis, kurang aktif, kurang konsisten, pendiam.
 g. Setengah lingkaran dot;
menunjukkan kehalusan dan keluwesan. Kepekaan
respon berarti kognitif afektif, teoritis, pengaturan,
relaks, interaksi sosial memadai, ketepatan dan detil.
Respon kurang peka berati keterasingan, tidak aktif
secara sosial, ketegangan, kurang perhatian.

 h. Kurva; t
terkesan besar, santai, pemenuhan dan mudah untuk
merespon. Kepekaan respon berarti santai, hubungan
sosial yang memadai, kurang peka respon berarti
keterasingan dan rasa tidak aman.

Anda mungkin juga menyukai