Anda di halaman 1dari 25

CARA MENILAI :

• MEMBERI TANDA PADA NO. 1- 25; 26– 50;


51-75; 101 – 125 ; 151 – 175 ; 201 – 225
DENGAN GARIS DIAGONAL.
• MENGHITUNG JUMLAH A HORIZONTAL.
LETAKKAN NILAINYA PADA r ( raw )
• MENGHITUNG JUMLAH B VERTIKAL,
LETAKKAN NILAINYA PADA c ( column ).
• JUMLAHKAN r + c, LETAKKAN PADA s.
• CARI PERSENTIL DARI s LETAKKAN PADA
ss ATAU GAMBAR PROFILENYA.

EPPS/ENS/08 1
STRATEGI INTERPRETASI

Hasil EPPS bukan hanya sekedar


menggambarkan struktur kebutuhan
seseorang, tetapi terkandung juga
didalamnya arti dinamis dari struktur
kebutuhan tersebut, sehingga seorang
psikodiagnostikus akan mampu
memahami perilaku subyek serta
membuat prediksi dari perilakunya itu.

EPPS/ENS/08 2
LANGKAH PERTAMA :

• Perhatikan apakah subyek menunjukkan


konsistensi dalam menjawab. Skor ini
harus berkisar antara 10 - 15. Bila kurang
dari 10  tidak konsisten, tidak valid 
hasil tes tidak dapat diinterpretasikan.

EPPS/ENS/08 3
LANGKAH KEDUA :
• Perhatikan need dalam taraf rata-rata (0), yang terdiri
dari :
- normal (rata-rata) bagi individual need
- normal (rata-rata) bagi profile need

Untuk individual need , jumlah yang dikatakan normal


sedikitnya harus ada 5 - 7 yang berkategori rata-rata dari
15 need  menunjukkan taraf kematangan dalam
mengelola kebutuhan.

Bila jumlah yang bertaraf rata-rata kurang dari 5 needs,


maka jelas bahwa sebagian besar individual need itu
mendapat muatan yang + atau -  merupakan pertanda
adanya dinamika kebutuhan pada individu tersebut.
EPPS/ENS/08 4
Arti di atas rata rata :
+ : kecenderungan
++ : kemantapan
+++ : obsesi (untuk kebutuhan itu)

Nilai ini menunjukkan adanya


kecenderungan, keinginan, aplikasi yang
overt akan need tersebut, tergantung dari
muatannya apakah +, ++ atau +++.
EPPS/ENS/08 5
Arti di bawah rata rata :
- : kecenderungan
-- : kemantapan
--- : obsesi (untuk kebutuhan itu)

Nilai ini menunjukkan adanya


kecenderungan/kebutuhan untuk meniadakan,
menekan atau mengenyahkan need tersebut,
yang berarti setiap kali terjadi penolakan. Hal ini
tergantung dari muatannya apakah - , -- atau ---.
EPPS/ENS/08 6
LANGKAH KETIGA :

• Hakekatnya ada need utama, dan ada


pengiring.

• misalnya pasangan : n.ach +++ dan n.end


++  diartikan sebagai keinginan untuk
memenuhi rasa kekurangan akan
melakukan tugas sebaik mungkin (n.ach
sebagai need utama) yang didukung oleh
keinginan untuk bertahan menuntaskan
tugas (n.end sebagai need pengiring)
EPPS/ENS/08 7
• Ada needs yang saling berkorelasi positif
ataupun negatif  maka dalam
interpretasi dipertimbangkan pula adanya
korelasi antar needs, selain melihat
muatannya.

• Perhatikan pula need yang saling


bertentangan, yang secara logis tidak
mungkin muncul secara bersamaan.
EPPS/ENS/08 8
• Need yang bertentangan belum tentu
penampilannya juga akan bertentangan.

Misalnya n.agg + , bisa disertai dengan n. aba +,


atau n.agg +++ dengan n.aba ++

• Bila need yang bertentangan muncul dengan


muatan yang hampir sama, maka ini merupakan
a. penjinakan atau penetralan oleh need yang
bertentangan.
b. kompensatoris yang semu.

EPPS/ENS/08 9
1. n. Achievement ( n. ach)

• Positif : adanya kemauan dan kesanggupan


(bukan kemampuan) untuk menunjukkan
prestasi, baik dalam bidang studi maupun
pekerjaan, sukses dalam kehidupan sosial dan
status dan sebagainya.
• Negatif: keinginan yang berlebihan, sehingga
merugikan bagi subyek. Dapat dikatakan
subyek ambisius, sehingga mengalami
kekurangan dalam kehidupan sosial atau
bermasyarakat.
EPPS/ENS/08 10
2. n. Deference (n.def)

• Positif : mengandung arti adanya kemauan


untuk menyesuaikan diri, mengikuti ,menuruti,
menghargai suatu tata cara / aturan,
konvensional.
• Negatif: ada kecenderungan sugestibel, kurang
bersikap kritis. (Untuk ini perlu diperhatikan taraf
inteligensi, bila rendah artinya kemungkinan
untuk sugestibel dan kurang kritis. Tetapi bila
inteligensi tinggi, maka subyek ini mengikuti tata
aturan yang berlaku namun tanpa disertai
pemahaman dan pengolahan pengertian atas
itu.

EPPS/ENS/08 11
3. n. Order (n. ord)

• Positif : adanya kebutuhan akan keteraturan


dan memiliki minat pada hubungan manusia,
dengan benda dan juga idea yang memberi
suatu efek yang baik terhadap pengertian,
pertanggung-jawaban dalam menunaikan tugas
dan kewajibannya dengan cara dewasa.
• Negatif: Mengurangi kelincahan, kreativitas dan
kemampuan untuk memimpin/mengatur, terlalu
takut menyimpang, sehingga peraturan
dipegang teguh.
EPPS/ENS/08 12
4. n. Exhibition (n. exh)

• Positif : Mau menunjukkan diri secara


euphoris, riang, extraversi, percaya diri,
optimistis.
• Negatif: Kebutuhan yang berlebihan untuk
menunjukkan diri, sehingga sering
mengurangi pengendalian diri (Self-
control), kurang disiplin, memamerkan dan
menonjolkan diri, sok atau sombong.
EPPS/ENS/08 13
5. n. Autonomy (n. aut)

• Positif : Keinginan untuk mandiri, sifat tidak


tergantung dalam hal pendapat/ pendirian,
menolak sugesti karena adanya kebutuhannya
akan pendirian yang bersifat inkonvensional,
berkeinginan untuk progresif dan orisinil.
• Negatif: Bila kebutuhan ini berlebihan, maka
subyek kurang mampu menyesuaikan diri
secara kooperatif, fanatik, radikal (selalu
menginginkan perubahan), kepala batu.

EPPS/ENS/08 14
6. n. Affiliation (n. aff)

• Positif : Kebutuhan untuk memperhatikan


sesama manusia, untuk pergaulan yang
harmonis dengan manusia lain yang
disertai dengan toleransi dan kehangatan
dalam pendekatan.
• Negatif: orang kurang tegas, kurang
dapat mempertahankan pendiriannya,
kurang berani, menjadi budak orang lain.

EPPS/ENS/08 15
7. n. Intraception (n. int)

• Positif : Kebutuhan akan minat/pengarahan terhadap


masalah manusia untuk diketahui dan dianalisis,
menempatkan diri pada kebutuhan orang lain,empati.
Ada kepekaan dan diferensiasi perasaan, serta ada
keaktifan dalam diri baik untuk mengembangkan diri
maupun bagi kepentingan orang lain.
• Negatif: mudah hanyut dan terbawa oleh
situasi/perasaan orang lain, kurang dapat
mempertahankan jarak. Untuk dapat mengambil jarak,
subyek harus bersikap kritis , mengendalikan diri dan
rasional.

EPPS/ENS/08 16
8. n. Succorance (n. suc)

• n. Suc lebih bersifat negatif, dan mempunyai arti


kebutuhan akan pemanjaan diri, pasif,
kebutuhan akan kontak sosial yang diwarnai
oleh meminta bantuan yang bersifat egosentris
dan kurang dewasa, dependen, juga mencari
rasa aman. Semua itu mencerminkan labilitas
emosi dan kurang tegas dalam menyesuaikan
perasaan /emotional adjustment.
• Secara klinis biasanya terdapat pada penderita
histeria, meminta perhatian terlalu banyak bagi
dirinya, namun pasif (Profilnya : Suc++, Het++,
Int-).

EPPS/ENS/08 17
9. n. Dominance (n. dom)

• Positif : umumnya merupakan kebutuhan akan suatu keinginan/


kemauan yang masih dapat diterima (acceptable), yaitu keinginan
untuk memimpin, mempengaruhi, membimbing, mengawasi,
membina, mengarahkan, menghimpun, mengorganisasikan,
memberi instruksi, mengatur, adanya kepercayaan pada diri sendiri
dan juga merupakan seorang yang mampu mengadakan hubungan
sosial (Social Competence).
• Negatif: Keinginan untuk menjelajah, mengharuskan, mewajibkan,
yang kesemuanya berbau otoriter, tidak mengakui hak-hak dan
kewajiban manusia, mempertentangkan antara dirinya dengan
orang lain.
Dom mempunyai korelasi positif dengan n. agg, n.ach dan n.exh.
Korelasi negatif dengan n.aba, n.def, n.suc dan n.nur.
n. dom biasanya disertai dengan agresi, tetapi tidak semua orang
demikian. Harus dilihat profil keseluruhan.

EPPS/ENS/08 18
10. n. Abasement (n. aba)

• Positif : keinginan untuk merendahkan diri dengan


maksud mendukung keinginan untuk menyesuaikan diri,
kompromi, terlihat ada toleransi. Keberanian mengakui
kesalahan, mengoreksi diri, rendah hati dalam arti tidak
sombong dan tahu tata krama.
• Negatif: Tercermin kurang cukup adanya keinginan,
kemauan, aspirasi, hambatan atau labilitas emosi.
Kurang adanya rasa percaya diri, yang pada umumnya
diiringi oleh rasa bersalah dan berdosa. Semua ini
merupakan sifat-sifat yang kompleks yang merugikan
kompetensi dalam relasi sosial dan pergaulan.

EPPS/ENS/08 19
11. n. Nurturance (n. nur)
• Positif : merupakan variabel kebutuhan yang mencerminkan
adanya kehangatan perasaan, dan dalam pergaulan disertai
dengan pelayanan, memberi, merawat terutama pada manusia (tapi
bisa juga pada benda). Juga mencerminkan rasa sosial terhadap
sekelilingnya, bersedia atau siap memberi pertolongan kepada
siapa yang pantas dan layak menerimanya.

• Negatif: Merupakan pencerminan emosi yang berlebihan, sehingga


kurang lugas, kurang rasional, baik dalam hubungan sosial maupun
cara berpikir.
Melupakan diri sendiri sehingga dirinya terlantar dan bahkan
menjadi korban.
n. Nur mempunyai korelasi positif dengan n. Aff, n. Aba, n. Suc dan
korelasi negatif dengan n. Aut, n. Agg, n. Ach dan n. Het.
n. Nur yang baik seharusnya memiliki unsur take and give.

EPPS/ENS/08 20
12. n. Change (n. chg)

• Positif : menunjukkan adanya human devotion (pelimpahan emosi


yang ditujukan ke luar/terhadap manusia), fleksibel, perasaan
kemanusiaan terhadap manusia lain sehingga ada kemampuan
dalam hubungan sosial. Ingin mengadakan eksperimen, ingin
mencoba hal yang baru, menginginkan variasi dalam rangka
penyegaran dan pengembangan diri.
• Negatif: sering orang mengadakan introspeksi, “hangat” di luar,
misalnya orang yang mementingkan urusan di luar rumah sehingga
urusan dalam rumah terlantar. Tidak tetap pada pendapat/pendirian
atau tidak adanya kemantapan dalam menyelenggarakan sesuatu,
plin plan.
n.Chg mempunyai korelasi positif dengan n. aut, n. exh, dan
korelasi negatif dengan n. ord, n. ach, n. end, n. suc.
Bila n. chg disertai dengan n. aut+, perubahan yang diinginkan
dikendalikan oleh dirinya sendiri.
Bila n. chg disertai n.aut- , perubahan yang dikendalikan oleh
pengaruh luar.
EPPS/ENS/08 21
13. n. Endurance (n. end)

• Positif : adalah keuletan, kegigihan, ketekunan


dalam menyelesaikan pekerjaan dan ada
antisipasi akan kebenaran dan manfaat hasil
jerih payahnya . Tersirat juga adanya rintangan-
rintangan, antisipasi mampu menerobos,
mengatasi, menyelesaikan aral melintang,
bertubi-tubi terbentur pada rintangan tetapi tetap
maju terus dengan stamina yang kuat.
• Negatif: asal tahan/asal betah, sibuk, sifatnya
kaku, dan tidak disadari oleh pertimbangan lain.
EPPS/ENS/08 22
14. n. Heterosexual (n. het)

• Positif : ketertarikan akan kehidupan seksual sehari-hari


dalam batas normal, pandangan yang wajar akan
pemahaman dan masalah seksual.
• Negatif: kehidupan seksual yang berlebihan/over acting,
atau sebaliknya ditekan(repressed or supressed).
Repressed artinya ada libido namun ditekan sehingga
tidak muncul. Bila n. het --- maka ini berarti supressed
dan bukan repressed, karena di sini nafsu seksual selalu
timbul (kompulsif) , subyek merasa terganggu dan setiap
kali ditekan.

EPPS/ENS/08 23
15. n. Aggression (n. agg)

• Positif : agresi yang dikendalikan dan


diperhitungkan, berani, ada energi
mendobrak sesuatu dengan tujuan untuk
hasil yang lebih baik (progresif).
• Negatif: nekad, mengadakan perbuatan
destruktif dalam segala bentuk. Tidak ada
hasil yang progresif, asal saja dan
merusak.

EPPS/ENS/08 24
BAGAN HIPOTETIS DINAMIKA HUBUNGAN
ANTAR NEEDS PADA EPPS

EPPS/ENS/08 25

Anda mungkin juga menyukai