Anda di halaman 1dari 49

Intelligenz Struktur Test

(IST – 70)
RUDOLF AMTHAUER
 Merupakan suatu tes yang disebut struktur
inteligensi (lebih ke arah bakat)
 Tidak boleh dicari tarafnya kalau tidak diambil
seluruh subtesnya
 Bisa dikatakan sebagai tes bakat
 Bakat adalah kumpulan dari kecakapan
 Pengertian bakat adalah cakap atau dapat
mengerjakan dan menyelesaikan problem
dalam bidang tertentu sesuatu secara cepat
 Misal : orang yang berbakat musik adalah
orang yang dengan cepat mempelajari suatu
komposisi musik dan cakap memainkan /
menguasai suatu komposisi musik
 Misal : orang yang berbakat menari adalah
orang yang dapat menguasai suatu tarian
dengan cepat
 Diawali oleh keinginan mengukur inteligensi terlepas
dari aspek kepribadian
 Tercermin dari definisi Amthauer :
( “Inteligensia ditanggapi sebagai suatu struktur
tersendiri, di dalam keseluruhan struktur kepribadian
seorang manusia. Inteligensia, bagi kami merupakan
sesuatu keseluruhan struktur yang terdiri dari
kemampuan-kemampuan jiwa dan rohani, yang
berfungsi sedemikian rupa sehingga memberikan
kemampuan bagi manusia, untuk bertindak sebagai
pelaksana dalam dunianya. Sekarang kita dapat
membedakan inteligensia itu secara terpisah (dari
kepribadian), yaitu apabila inteligensia itu menjadi
jelas melalui ‘keberhasilan/prestasi’ yang dicapai “
 Menurunkan hipotesa kerja kemampuan intelektual  struktur
tertentu yang mengikuti suatu hierarki tertentu
 Penelitiannya  faktor intelektual yang diukur IST  faktor
spesifik ( s factor)
 Adanya interkorelasi rendah antar subtes (r = 0,25)
 korelasi antar subtes dengan jumlah keseluruhan subtes juga
rendah (r = 0,60)
 Menyadari juga aspek intelegensi tidak bisa lepas sepenuhnya dari
faktor-faktor kepribadian seperti motivasi, ambisi, mood, dsb (bisa
diamati dari jawaban disetiap subtes, apakah ada polanya
misalnya jawaban betul di soal yg mudah kalo nomer yg sulit
salah)
 Mengacu pada Rapaport, Gill & Schafer (1972)  dalam
menginterpretasi hasil IST tidak hanya memandang nilai semata-
mata tapi juga perlu melihat mekanisme yang melatarbelakangi
pencapaian nilai tersebut.
 Korelasi antar subtes rendah karena setiap
subtes mengukur hal yang berbeda
 Ingin dilihat bagaimana kelebihan dan
kelemahan individu dalam subtes tertentu
01. SE (Satzergaenzung)
 instruksi : Pada setiap kalimat satu kata hilang dan
disediakan 5 kata pilihan sebagai penggantinya.
Pilihlah kata yang tepat yang dapat menyempurnakan
kalimat itu
 Interpretasi :
# pembentukan pendapat
# commonsense
# berfikir konkrit praktis
# sense of reality
# mandiri dalam berfikir
Yang diukur adalah judgement, artinya apakah ia
mampu menilai , apakah ia mandiri atau salah
kaparah (mandiri apakah dia bisa menggunakan
data yg ada dan memutuskannya sendiri)
 SE melihat bagaimana peka / mau atau tidak
maunya seseorang menanggapi sesuatu
 SE rendah  pasif
 SE tinggi  mau menanggapi sesuatu atau
membuat keputusan dengan baik
02. WA (Wortauswahl)
 Instruksi :Ditentukan lima kata. Pada 4 dari 5 kata itu
terdapat suatu kesamaan. Carilah kata ke lima yang tidak
memiliki kesamaan keempat kata itu.
 Interpretasi :
@ menangkap inti makna atau pengertian yang disampaikan
dalam bahasa
@ rasa bahasa
@ berfikir dengan bahasa secara induktif
@ kepekaan menyelami perasaan
@ empati
@ komponen-komponen serapan/reseptif (apakah dia paham
ketika diberi perintah atau instruksi yg diberikan)
Yang diukur adalah kecepatan dalam menangkap dan
menyerap maksud/inti/pokok perintah atau instruksi dan
informasi yang disampaikan secara verbal oleh orang lain
 WA  rasa bahasa
 kemampuan memaknai apa yang disampaikan
orang lain, sifatnya reseptif
 Ada bahasa reseptif (apakah dia paham dengan
instruksi yg diberikan dan mengerjakan sesuai
arahan)
 Tapi belum tentu WA tinggi belum tentu bisa
mengekpresikan atau nilai GE
03. An (Analogien)
 Instruksi : Ditentukan 3 kata. Antara kata pertama dan
kata ke dua terdapat suatu hubungan yang tertentu.
Antara kata ke tiga dan salah satu kata diantara lima
kata pilihan harus pula terdapat hubungan yang sama
itu. Carilah kata itu.
 Interpretasi :
@ kemampuan menghubungkan atau menyusun
kombinasi
@ fleksibilitas, kelincahan dalam berfikir
@ kemampuan melihat keterkaitan
@ kejelasan dan keteraturan logis dalam berfikir
@ bertentangan dengan cara pemecahan masalah yang
bersifat kira-kira (harus tahu dulu hubungan kata 1 dan
2 maka baru bisa dapet jawaban dari kata 3 dan 4)
Yang diukur adalah proses berfikir yang mencakup
 AN  kemampuan menganalogikan sesuatu
hal ke hal yang lain
  kemampuan membuat perumpamaan-
perumpamaan/ berandai-andai
  fleksibilitas
 AN rendah  kaku dalam berpikir, kurang
mampu beralih ke pendekatan yang lain
 AN tinggi  fleksibel dalam berpikir, mampu
beralih dari pendekatan yang satu ke
pendekatan yang lain
04. GE (Gemeinsamkeiten)
 Instruksi : Ditentukan 2 kata. Carilah satu
perkataan yang meliputi pengertian ke dua kata
tadi.
 Interpretasi : (berpikir induktif)

* kemampuan mengabstraksikan dengan bahasa


* pembentukan pengertian atau pemahaman
• berfikir logis dengan bahasa

• Bahasa ekspresif (memilih kata-kata yg tepat)

Yang diukur adalah kemampuan bernalar


secara logis
 GE  mencari kata yang tepat yang mencerminkan
kedua kata
 Mawar – melati  bunga
 Kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat skripsi
/ membuat suatu karya tulis
 Kemampuan memilih kata-kata yang tepat dalam
mengungkapkan ide/gagasan
 Merupakan komponen bahasa yang bersifat ekspresif
 Profesi yg membutuhkan GE : psikologi (buat
laporan, memberikan konseling), jurnalis, kedokteran,
hukum, pengacara
05. RA (Rechnaufgaben)
 Instruksi : Persoalan berikut adalah soal-soal
hitungan.
 Interpretasi : (kemampuan numerical secara
praktis dalam sehari-hari)
@ berfikir secara praktis dengan berhitung
@ berfikir matematis, logis dan lugas
@ bernalar
@ berfikir runtut dalam membuat kesimpulan
Yang diukur adalah kemampuan memecahkan
masalah praktis dengan berhitung
06. ZR (Zahlenreihen)
 Instruksi :Pada persoalan berikut akan diberikan deret
angka. Setiap deret tersusun menurut aturan yang tertentu
dan dapat dilanjutkan menurut aturan itu. Carilah setiap
deret angka berikutnya
 Interpretasi :

@ berfikir teoritis
@ berfikir induktif dengan angka-angka
@ Fleksibilitas dan kemampuan berfikir dengan mengu-
bah atau mengantikan cara atau pendekatan
@ komponen-komponen ritmis atau berirama
Yang diukur adalah kemampuan berhitung yang
berdasar-kan pendekatan analitis atas informasi aktual
dalam bentuk angka. Dapat juga berfikir lincah,
fleksibel dan mudah ber-alih dari satu cara ke cara lain
 Dalam soal-soal ZR  individu mencari
aturan, mencari pola  ada rumus-rumus
 Perlu untuk fisika
 Orang ZR tinggi: akuntan, fisika, kimia,
07. FA (Figurenauswahl)
 Instruksi :Pada persoalan berikut setiap soal
memperlihatkan sesuatu bentuk tertentu yang
terpotong menjadi beberapa bagian. Carilah
diantara bentuk-bentuk yang ditentukan, yang
dapat dibangun dengan cara menyusun
potongan-potongan itu sedemikian rupa,
sehingga tidak ada kelebihan sudut atau ruang
diantaranya
 Interpretasi :
 @ kemampuan membayangkan
 @ kaya dalam membayangkan
 @ berfikir visual menyeluruh
 @ komponen-komponen konstruktif
membangun
yang diukur kemampuan imajinasi dan
kreatifitas yang dibantu dengan
kemampuan membayangkan secara
menyeluruh, atau berfikir komprehensif
08. WU (Wuerferlaufgaben)
 Instruksi :
Ditentukan 5 buah kubus dimana pada setiap kubus terdapat
6 tanda yang berlainan pada setiap sisinya.
3 dari tanda itu dapat dilihat. Kubus-kubus yang ditentukan
ialah kubus-kubus yang berbeda, artinya kubus-kubus itu
dapat mempunyai tanda-tanda yang sama, akan tetapi
susunannya berlainan. Setiap soal memperlihatkan salah
satu kubus yang ditentukan di dalam kedudukan yang
berbeda. Carilah kubus-kubus yang dimasudkan itu.
Kubus-kubus itu dapat diputar, dapat digulingkan atau dapat
diputar dan digulingkan dalam fikiran saudara. Oleh karena
itu mungkin akan terlihat suatu tanda yang baru
 Interpretasi :
# kemampuan membayangkan ruang
# komponen-komponen teknis konstruktif
# ada momen analitis
# tidak tergantung pendidikan konvensional
Yang diukur adalah kemampuan analitis yang
disertai kemampuan membayangkan secara
antisipatif pada perubahan keadaan ruang.
Ada fungsi kreatifitas dan kemampuan
menyusun/mengkonstruksikan perubahan,
imajinasi dan fleksibilitas berfikir.
 Kemampuan membayangkan dari suatu gejala
yang tampak dibalik itu ada apa
 Tidak hanya untuk sains saja, kedokteran dan
psikolog perlu WU tinggi karena harus mampu
membayangkan dari perilaku yang tampak,
dibalik itu ada apa  untuk berpikir
diagnostik
09. ME (Merkaufgaben)
 Instruksi :Pada lembar ini terdapat sejumlah pertanyaan
mengenai kata-kata yang telah saudara hafalkan tadi.Coretlah
jawaban saudara dilembar jawaban dibelakang nomor soal
yang sesuai.

 Interpretasi :
$ kemampuan mengingat atau mencamkan
$ kemampuan menyimpan ataumengingat kata-kata yang telah
dipelajari
$ menyimpan lama dalamingatan
$ daya ingat atau ingatan

Yang diukur adalah :


 Apakah ingatan subjek dapat dipercaya
 Perhatian, konsentrasi dan kemampuan mencamkan
 Ingatan tajam atau tumpul
Landasan Strategi Interpretasi Tes IST
A. Penyebaran dari jawaban benar, salah dan kosong.
Bagaimana penyebarannya di setiap subtes, awal, tengah
atau akhir atau malah tidak beraturan.
B.Taraf kecerdasan dapat dilihat dari:
# nilai standar jumlah
# terjemahannya ke dalam nilai IQ
# nilai prosen (prozentwert)/percentile
perolehan nilai ditentukan berdasarkan tabel berbagai
lulusan sekolah/pendidikan,pekerjaan atau usia. Perlu
dikaitkan juga dengan latar belakang sosial atau
lingkungan dimana ia tinggal. Dari nilai di atas dapat
digambarkan taraf kecer-dasan dan posisi dari
kecerdasannya dibandingkan kelompok normanya (usia,
pendidikan atau peker-jaan)
C.Dimensi “Pembekuan – Fleksibilitas” (Festigung-Flexibilitat)
Dimensi ini diperoleh dengan cara sbb :
@ GE+RA dibandingkan dengan AN+ZR
@ Bila GE+RA > AN+ZR diperoleh nilai + 
Festigung (mantap/eksak) (cenderung kaku, kalo sudah a ya a)
(tehnik sipil, tambang, kimia, industri)
@ Bila GE+RA < AN+ZR diperoleh nilai - 
Flexibilitat (fleksibel/non-eksak) (psikologi, kedokteran,
hukum)
@ perbedaan signifikan bila ≥ 10
@ dimensi ini merupakan corak berfikir individu hasil
perkembangan/pengalaman yang mantap ke salah satu arah,
sejalan dengan bertambahnya usia (dari fleksibel ke
mantap/kaku)
D. Profil Inteligensi
Dilihat dari kekuatan dan kelemahan dari
setiap subtes dengan cara sbb:
@ perhatikan grafik kerjanya
@ perhatikan nilai SW/RW dari subtes = s
factor, bila di atas 100  kekuatan, bila
dibawah 100  kelemahannya
@ bandingkan profil subjek dengan profil
bidang profesi/kerja  berguna untuk
placement, seleksi, kesesuaian bidang studi
atau pengembangan diri
E.Cara berfikir
@ diperoleh dari grafik 4 subtes pertama yaitu
SE, WA, AN dan GE
@ bila berbentuk “M”  kepandaiannya ke
arah verbal-teoritis
@ bila berbentuk “W”  kepandaiannya
lebih ke arah praktis-kongkrit (dibawah
80an)
Resume

 SE : Judgement
 WA : Kecepatan menangkap maksud yang
disampaikan orang lain (inti persoalan)
 AN : analisis, judgement, kesimpulan
 GE : bernalar dgn bahasa
 ME : daya ingat (STM)/kemampuan
mencamkan
 RA : berhitung
 ZR : berhitung yg disertai analisis dan
fleksibilitas
 FA : membayang menyeluruh (gestalt)
  imajinasi dan kreativitas
 WU : membayangkan (perubahan)
  kreativitas, flekjsibilitas
Petunjuk mengkombinasi data
 Berpikir komprehensif : FA, GE
 Berpikir fleksibel  festigunG Vs fleksibilitet
 Daya ingat : ME
 Kreativitas : FA, WU
 Ketelitian : RA (!)
 Judgement : SE
 Analisis : AN (verbal), WU (daya bayang ruang)
 Decision making : SE, AN, WU, RA, ZR
 Bahasa : WA, GE
F. UNTUK PENJURUSAN DI SMU
 4 subtes diatas ME IPS, 4 subtes dibawah ME IPA
 Bahasa 
 GE tinggi / cukup dengan SE,WA dan ME yang
cukup
 Ilmu Pengetahuan Alam 
 SE, AN tinggi/cukup disertai subtes RA, ZR, FA,
WU
 Ilmu Pengetahuan Sosial 
 WA, GE tinggi / cukup disertai subtes
pendukungnya yang cukup pula (SE, AN, ME)
 Yg sangat membutuhkan ME tinggi : Hukum,
Kedokteran
 Jurusan IPA di SMU
 Diajarkan kimia, fisika, matematika, biologi
 berarti harus kuat di RA, ZR, FA, WU, ME
 Kalau FA rendah  jangan masuk Kimia atau
farmasi
 Matematika  ZR harus tinggi
 Contoh-contoh :
 WA 105, AN 85, GE 108  individu kaku
berpikirnya (AN 85) atau orang yang tidak
mau capai, tidak mau berandai-andai
 RA 105, ZR 110, FA 90, WU 85  bisakah
masuk jurusan IPA ? Gabisa, Kenapa FA dan
WU rendah ?  reasoning rendah di anak-
anak sekarang karena tidak dilatih mencari
sendiri problem solving
Profil Perguruan Tinggi
yg merah itu minimalnya
 Hukum  Sosial Politik
 SE 108  SE 108
 WA 107  WA 103

 AN 108  AN 108

 GE 112  GE 108

 ME 105  ME 101

 RA 100  RA 100

 ZR 101  ZR 101

 FA 102  FA 102

 WU 96  WU 96
Profil Perguruan Tinggi .....
 Ekonomi  Bahasa
 SE 108  SE 104
 WA 107  WA 111
 AN 108  AN 108
 GE 104  GE 110
 ME 103  ME 105
 RA 110  RA 97
 ZR 103  ZR 101
 FA 105  FA 102
 WU 96  WU 96
 JUMLAH 108  JUMLAH 106
Profil Perguruan Tinggi .........
 Sejarah/Antropologi  Publisistik
 SE 104  SE 108
 WA 107  WA 103

 AN 108  AN 105

 GE 108  GE 106

 ME 108  ME 105

 RA 100  RA 100

 ZR 101  ZR 101

 FA 102  FA 102

 WU 96  WU 99

 JUMLAH 106  JUMLAH 105


Profil Perguruan Tinggi ........
 Psikologi  Kedokteran
 SE 108  SE 108
 WA 103  WA 99

 AN 105  AN 108

 GE 108  GE 108

 ME 103  ME 105

 RA 100  RA 100

 ZR 101  ZR 101

 FA 108  FA 108

 WU 105  WU 105

 JUMLAH 107  JUMLAH 108


Profil Perguruan Tinggi .....
 Kedokteran Gigi  Pertanian
 SE 108  SE 104
 WA 99  WA 99

 AN 105  AN 105

 GE 108  GE 106

 ME 103  ME 98

 RA 100  RA 105

 ZR 101  ZR 101

 FA 108  FA 105

 WU 108  WU 108

 JUMLAH 107  JUMLAH 106


Profil Perguruan Tinggi .....
 Peternakan  Fisika
 SE 104  SE 108
 WA 99  WA 99

 AN 105  AN 112

 GE 106  GE 112

 ME 98  ME 105

 RA 105  RA 110

 ZR 101  ZR 111

 FA 105  FA 108

 WU 108  WU 105

 JUMLAH 106  JUMLAH 113


Profil Perguruan Tinggi ....
 Matematika  Kimia / Farmasi
 SE 100  SE 104
 WA 99  WA 99

 AN 112  AN 108

 GE 110  GE 112

 ME 103  ME 105

 RA 113  RA 110

 ZR 111  ZR 103

 FA 105  FA 105

 WU 102  WU 102

 JUMLAH 111  JUMLAH 110


Profil Perguruan Tinggi .....
 Biologi  Geologi
 SE 104  SE 104
 WA 103  WA 99

 AN 108  AN 108

 GE 108  GE 104

 ME 105  ME 103

 RA 100  RA 108

 ZR 103  ZR 103

 FA 108  FA 105

 WU 105  WU 105

 JUMLAH 108  JUMLAH 107


IQ klasifika klasifika Keterang
si si an
119 ke atas Very baik universitas
superior
105 - 118 tinggi Cukup baik universitas

100 - 104 cukup cukup Akademi


(D1-D2)
95 - 99 sedang sedang akademi

81 - 94 rendah rendah kursus

80 ke bawah Rendah Rendah kursus


sekali sekali
 Terimakasih……………
PR
Hasil tes IST (1)
 SE : 108 FA : 105
 WA : 124 WU : 105
 AN : 109
 GE : 100 IQ: 121
 ME : 121 p : 92%
 RA : 99 kasus pemilihan PT
 ZR : 121
Hasil tes IST (2)
 SE : 105 FA : 82
 WA : 102 WU : 81
 AN : 92
 GE : 108 IQ = 83
 ME : 87 kasus pemilihan studi
 RA : 95 setelah SMP
 ZR : 98
Kasus PIO Promosi jabatan
 SE 99 RA 94
WA 105 ZR 102
AN 95 FA 102
GE 102 WU 106
ME 100

IQ 107
Prozenwert 73
Sambungan kasus PIO
 Calon Komandan Kodim untuk penugasan di daerah yang
banyak sekali terjadi demo mahasiswa.
Sekarang menjabat Kasdim di daerah yang tenang dan
kondusif. Aktivitas kebanyakan kegiatan seremonial
kemasyarakatan. Belum pernah ada kejadian demo dan selama
ini sukses menangani tugas-tugas administratif yang selama
ini memang menjadi tugas kasdim.
(Kasdim = Kepala staf Distrik militer, semacam Kabag
administrasi).

Apakah sesuai ? kalau tidak sebaiknya penugasannya apa ?


Kenapa dia bisa sukses sebagai Kasdim ?
IQ rata-rata. Dari percentil 27 orang dari atas. Diliat dari
pola pikir verbal itu masuk W dan fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai