Anda di halaman 1dari 53

PENULISAN KISI-KISI DAN SOAL

HOT
Higher Order Thinking
Keterampilan berfikir terdiri atas empat tingkat,
yaitu: menghafal (recall thinking), dasar (basic
thinking), kritis (critical thinking) dan kreatif
(creative thinking) (Krulik & Rudnick, 1999).

Keterampilan menghafal (recall thinking)


menuntut siswa untuk menggunakan
keterampilan sederhana atau kemampuan
untuk mengingat atau mencari fakta.
Keterampilan dasar (basic thinking). Keterampilan
ini meliputi memahami konsep-konsep seperti
penjumlahan, pengurangan dan sebagainya
termasuk aplikasinya dalam soal-soal.

Berfikir kritis adalah berfikir yang memeriksa,


menghubungkan, dan mengevaluasi semua
aspek dari situasi atau masalah. Termasuk di
dalamnya mengumpulkan, mengorganisir,
mengingat, dan menganalisa informasi.
Berfikir kreatif sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil
dari keterampilan berfikir ini adalah sesuatu yang
kompleks. Kegiatan yang dilakukan di antaranya
menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan
menentukan efektifitasnya. Berfikir kreatif
meliputi juga kemampuan menarik kesimpulan
yang biasanya menemukan hasil akhir yang baru.

Dua tingkat berfikir terakhir yaitu berfikir kritis dan


berfikir kreatif yang disebut sebagai keterampilan
berfikir tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
memecahkan masalah( problem solving), keterampilan berpikir
kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creativethinking),
kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil
keputusan(decision making).Kemampuan berpikir tingkat tinggi
merupakan salah satu kompetensipenting dalam dunia modern,
sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik
APAKAH HIGHER-ORDER THINKING?
1. Meminimalkan tingkat kemampuan mengingat
kembali (recall) dan penekanan diberikan
terhadap:
• mentransfer dari satu konsep ke konsep
lainnya,
• memproses dan menerapkan informasi,
• melihat keterkaitan antara informasi yang
berbeda-beda
• menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah,
• secara kritis mengkaji/menelaah ide atau
gagasan dan informasi.
2. HOT termasuk menunjukkan pemahaman
akan informasi dan bernalar dari pada
sekedar mengingat kembali/recall informasi.
3. Tidak menguji ingatan.
4. Penilaian yang focus pada HOT melibatkan:
• Pertanyaan dan jawaban;
• Eksplorasi dan analisis;
• Memakai nalar ketika memperoleh
informasi, bukan mengingatnya kembali;
• Memecahkan, menilai, mengkritik, dan
menerjemahkan.
5. Pertanyaan yang sifatnya HOT tidak selalu
harus lebih sulit.

6. HOT tidak terpaku hanya untuk siswa yang


lebih dewasa atau kurikulum yang lebih
‘sulit’
Proses-proses kognitif mana saja yang
kemungkinan melibatkan Higher-Order Thinking?
Bloom taxonomy dipandang sebagai sebuah hierarki kegiatan-
kegiatan yang bersifat lower order dan higher order.
 (berdasarkan McCurry)

EVALUATION

SYNTHESIS

ANALYSIS

APPLICATION

COMPREHENSION
'higher order'
KNOWLEDGE

'lower order'

‘Sulit’ tidak sama dengan Higher-Order


Thinking.
‘SULIT’ TIDAK SAMA DENGAN HIGHER-
ORDER THINKING.
Contoh:

Mengetahui arti dari kata yang jarang


digunakan, mungkin termasuk sulit tapi
itu bukan Higher-Order Thinking, kecuali
turut melibatkan proses penalaran
(seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).
Kemampuan berfikir dasar (lower order thinking-
LOT) hanya menggunakan kemampuan terbatas
pada hal-hal rutin dan bersifat mekanis.

Misalnya menghafal dan mengulang-ulang


informasi yang diberikan sebelumnya.
Kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher
order thinking-HOT) melibatkan pembelajaran
keterampilan yang lebih kompleks seperti
berpikir kritis dan merangsang siswa untuk
mengintrepretasikan, menganalisa atau
bahkan mampu memanipulasi informasi
sebelumnya sehingga tidak monoton.
DIMENSI PROSES KOGNITIF
(DARI ANDERSON & KRATHWOHL, 2001)
Kategori/ proses kognitif Definisi
Mengingat (Remember) Mengambil pengetahuan yang relevan dari
ingatan jangka panjang.
Mengerti (Understand) Mengambil arti/makna dari instruksi yang
diberikan, termasuk komunikasi secara
oral/lisan, tulisan dan grafik.
Menerapkan (Apply) Mengikuti atau menggunakan prosedur di
situasi yang berbeda/tidak lazim.
Menganalisa (Analyse) Pisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan
tentukan bagaimana tiap bagian tersebut
saling berhubungan satu sama lain dan
terhadap suatu struktur atau fungsi secara
keseluruhan.
Mengevaluasi (Evaluate) Membuat penilaian berdasarkan kriteria
dan standar.
Membuat (Create) Menyatukan elemen-elemen agar
membentuk sebuah kesatuan yang logis atau
fungsional; menyusun kembali elemen-
elemen menjadi sebuah pola atau struktur
baru.
RATHER COOL ‘HOT’ ‘HOTTER’
Apa yang Apa pandangan yang Apa kesimpulan yang
disebutkan/disampaikan disampaikan dalam dapat diambil tentang
di sini? materi ini? nilai-nilai si penulis materi
(Rangkum materi ini) ini?

Sebutkan nama sungai di Sebutkan nama sungai Dengan cara apa sungai
peta ini. lain yang perannya sama mengendalikan alirannya?
seperti sungai yang ada di
peta ini.

Lihat lukisan ini. Lihat lukisan ini. Apa Lihat lukisan ini. Mana
Bagaimana si pelukis pengaruh cahaya pernyataan di bawah ini
menangkap cahaya dalam terhadap lukisan yang memberikan
lukisan? tersebut? interpretasi paling positif
tentang lukisan tersebut?
Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(Higher Order Thinking Skills - HOTS)

Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya
terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya
dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/ informasi

Mengevaluasi
Menentukan nilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria
Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(Higher Order Thinking - HOT)

Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah
ada sehingga hasil tersebut merupakan satu
kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang
digunakan untuk membentuknya
Menganalisis
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri- cirinya, memberi
nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah
satukelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari
yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan
mana yang belakangan muncul, menentukan mana
yang memberikan pengaruh dan mana yang
menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara
fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi
antara apa yang dikemukakan di bagian awal
dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran
pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan
kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya
dengan karya lainnya, dan sebagainya
Mengevaluasi
Kemampuan menilai apakah informasi yang
diberikan berguna, apakah suatu informasi/
benda menarik/menyenangkan bagi dirinya,
adakah penyimpangan dari kriteria suatu
pekerjaan/ keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/
jelek dan sebagainya suatu hasil kerja
berdasarkan kriteria.
Mencipta
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari
berbagai sumber yang dibacanya, membuat
suatu benda dari bahan yang tersedia,
mengembangkan fungsi baru dari suatu benda,
mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
MANFAAT SOAL HOT

1. Mempersiapkan kompetensi peserta didik menyongsong


abad ke-21
2. Memupuk rasa cinta danpeduli terhadap kemajuan
daerah
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
4. Meningkatkan mutu Penilaian
Kata Kerja Operasional - HOT

KEMAMPUAN BERFIKIR
Analisis Evaluasi Mencipta
 Menganalisa  Menilai  Merumuskan
 Mengkategorikan  Menguji  Merencanakan
 Membandingkan  Memilih  Memproduksi
 Menyimpulkan  Mengkritik  Merakit
 Mengkontraskan  Mengevaluasi  Menemukan
 Mendeduksi  Memutuskan  Memformulasikan
 Membedakan  Meratingkan  Membentuk
 Memisahkan  Memberi nilai  Menyempurnakan
 Mengambil/membu  Membangun
at simpulan  Mengembangkan
 Menginterpretasi  Membuat
 Menguji  Melengkapi
 Merumuskan
 Memprediksi
Contoh Stimulus Matematika

tari
setya
budi
ana
60 65 70 75 80 85 90 95

Grafik berikut menggambarkan nilai matematika empat orang


siswa. Jika diurutkan dari nilai terbesar ke terkecil, Setya berada di
urutan ketiga. Gambarkan nilai Setya!
Contoh Stimulus IPA

Selfi mempunyai 4 kotak yang terbuat dari bahan yang


berbeda. Dia menempatkan dua kotak yang berbeda
seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas, sebutkan material yang


sesuai untuk kotak 1, 2, 3, dan 4!
CONTOH WACANA BAHASA INDONESIA
Sumber: http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Katak-dan-Permata-32
Katak dan Permata (Charles Perrault )

Pada suatu masa, ada seorang wanita yang telah menjanda dan memiliki
dua orang putri. Putri tertua memiliki wajah dan perangai yang sangat
mirip dengan ibunya sehingga orang sering berkata bahwa siapapun
yang melihat putri tertua tersebut, sama dengan melihat ibunya. Mereka
berdua mempunyai sifat jelek yang sama, sangat sombong dan tidak
pernah menghargai orang lain.
Putri yang termuda, merupakan gambaran dari ayahnya yang telah
meninggal, sama-sama memiliki sifat baik hati, senang membantu orang
dan sangat sopan. Banyak yang menganggap bahwa putri termuda
adalah wanita yang tercantik yang pernah mereka lihat.
Karena kecenderungan orang untuk menyukai hal yang sama dengan diri
mereka, ibunya menjadi sangat sayang kepada putri yang tertua,
sedangkan putri yang termuda diperlakukan dengan buruk, putri termuda
sering disuruhnya bekerja tanpa henti dan tidak boleh bersama mereka
makan di meja makan. Dia hanya diperbolehkan makan di ruang dapur
sendiri saja.
Putri yang termuda sering dipaksa dua kali sehari untuk mengambil air dari
sumur yang letaknya sangat jauh dari rumah mereka. Suatu hari ketika
putri yang termuda berada di mata air ini, datanglah seorang wanita tua
yang kelihatan sangat miskin, yang memintanya untuk mengambilkan
dirinya air minum.
"Oh! ya, dengan senang hati," kata gadis cantik ini yang dengan segera
mengambil kendinya, mengambil air dari tempat yang paling jernih di
mata air tersebut, dan memberikan kepada wanita itu, sambil membantu
memegang kendinya agar wanita tua itu dapat minum dengan mudah.
Setelah minum, wanita tersebut berkata kepada putri termuda:
"Kamu sangat cantik, sangat baik budi dan sangat sopan, saya tidak bisa
tidak memberikan kamu hadiah." Ternyata wanita tua tersebut adalah
seorang peri yang menyamar menjadi wanita tua yang miskin untuk
melihat seberapa jauh kebaikan hati dan kesopanan putri termuda.
"Saya akan memberikan kamu sebuah hadiah," lanjut sang Peri, "Mulai
saat ini, dari setiap kata yang kamu ucapkan, dari mulutmu akan keluar
sebuah bunga atau sebuah batu berharga.”
Ketika putri termuda yang cantik ini pulang kerumah, dimana saat itu ibunya
memarahinya karena menganggap putri termuda tersebut terlalu lama kembali
dari mengambil air.
"Saya minta maaf, mama," kata putri termuda, "karena saya terlambat pulang."
Saat mengucapkan kata itu, dari mulutnya keluarlah dua buah bunga, dua buah
mutiara dan dua buah permata.
"Apa yang saya lihat itu?" kata ibunya dengan sangat terkejut, "Saya melihat
mutiara dan permata keluar dari mulutmu! Bagaimana hal ini bisa terjadi,
anakku?"
Untuk pertama kalinya ibunya memanggilnya dengan sebutan 'anakku'.
Putri termuda kemudian menceritakan semua kejadian yang dialami secara terus
terang, dan dari mulutnya juga berturut-turut keluarlah permata yang tidak
terhitung jumlahnya.
"Sungguh mengagumkan," kata ibunya, "Saya harus mengirim anakku yang satu
lagi kesana." Dia lalu memanggil putri tertua dan berkata "Kemarilah, lihat apa
yang keluar dari mulut adikmu ketika dia berbicara. Apakah kamu tidak ingin
memiliki hal yang dimiliki adikmu? Kamu harus segera berangkat ke mata air
tersebut dan apabila kamu menemui wanita tua yang meminta kamu untuk
mengambilkan air minum, ambilkanlah untuknya dengan cara yang sangat
sopan."
"Adik termuda pasti sangat senang melihat saya mengambil air dari mata air
yang jauh," katanya dengan cemberut.
"Kamu harus pergi, sekarang juga!" kata ibunya lagi.
Akhirnya putri tertua berangkat juga sambil mengomel di perjalanan, sambil
membawa kendi terbaik yang terbuat dari perak.
Tidak lama kemudian dia tiba di mata air tersebut, kemudian dia melihat
seorang wanita yang berpakaian sangat mewah keluar dari dalam hutan,
mendekatinya, dan memintanya untuk mengambilkan air minum. Wanita
ini sebenarnya adalah peri yang bertemu dengan adiknya, tetapi kali ini
peri tersebut menyamar menjadi seorang putri bangsawan.
"Apakah saya datang kesini," kata putri tertua dengan sangat sombong,
"hanya untuk memberikan kamu air? dan kamu pikir saya membawa kendi
perak ini untuk kamu? Kalau kamu memang mau minum, kamu boleh
meminumnya jika kamu merasa pantas.”
"Kamu keterlaluan dan berlaku tidak sopan," jawab sang Peri, "Baiklah, mulai
sekarang, karena kamu sangat tidak sopan dan sombong, saya akan
memberikan kamu hadiah, dari setiap kata yang kamu ucapkan, dari
mulutmu akan keluar seekor ular atau seekor katak."
Saat dia pulang, ibunya yang melihat kedatangannya dengan gembira
menyambutnya dan bertanya:
"Bagaimana, anakku?"
"Bagaimana apanya, ma?" putri tertua menjawab dengan cara yang tidak
sopan, dan dari mulutnya keluarlah dua ekor ular berbisa dan dua ekor
katak.
"Oh! ampun," kata ibunya; "apa yang saya lihat ini? Oh! pastilah adik mu yang
sengaja telah merencanakan kejadian ini, tapi dia akan mendapatkan
hukumannya"; dan dengan segera dia berlari mendekati putri termudanya
dan memukulnya. Putri termuda kemudian lari menjauh darinya dan
bersembunyi di dalam hutan yang tidak jauh dari rumahnya agar tidak
mendapat pukulan lagi.
Level Kognitif : menemukan informasi dalam wacana

Apa perbedaan sifat putri tertua dan putri termuda?

Level kognitif: menafsirkan isi wacana


Apa tujuan Ibu menyuruh putri tertua mengambil air?

Level kognitif: merefleksi isi wacana


Jika peri menyamar sebagai wanita tua saat putri tertua
mengambil air, apakah yang akan terjadi di akhir cerita?
Contoh Soal IPA

Diagram di bawah ini memperlihatkan sebuah magnet


batang yang dipotong menjadi tiga bagian dengan gergaji.

Selatan

Utara

Tuliskan U atau S di dalam masing-masing kotak pada diagram untuk


menunjukkan kutub pada masing-masing ujung dari potongan yang di
tengah!
Contoh Soal Matematika

Rata – Rata Internasional 25%


Indonesia 11%
Tabel berikut menggambarkan data waktu lari untuk pemenang medali emas
di Olimpiade tahun 2000 dalam lomba lari 100 m, 200 m, 400 m, dan 800 m.

Lomba Pria Wanita


100 m 9,87 10,75
200 m 20,09 21,84
400 m 43,84 49,11
800 m 1:45,08 ?

Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari bagi
pemenang medali emas lomba lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:56,15

D
Untuk merayakan hari ulang tahun anaknya bu Anah membuat minuman
dengan cara mencampur sari buah apel, sari buah jeruk, dan sari buah melon
dengan perbandingan seperti pada gambar di bawah ini.

Bila bu Anah mengambil 24 cangkir sari buah apel, berapa cangkir sari
buah jeruk yang diperlukan?
8 cangkir.
12 cangkir.
16 cangkir.
36 cangkir.
Gambar berikut menunjukkan bagaimana seorang siswa menyusun beberapa
peralatan di laboratorium untuk suatu penelitian. Tabung reaksi yang terbalik
dipenuhi air pada awal penelitian seperti terlihat pada gambar 1. Setelah
beberapa jam, permukaan air dalam tabung reaksi telah turun seperti terlihat
pada gambar 2.

Apa yang terkandung di bagian atas tabung reaksi bertanda x pada gambar 2?
(Berilah tanda cek pada satu kotak)

Udara

Oksigen

karbon dioksida

Hampa
Melalui analisa visual
bagan yang kompleks,
Soal B.1 maka tingkat berfikir
Apakah peran burung elang dalam suatu ordenya lebih tinggi
rantai makanan?

Soal B.2
Seorang ilmuwan berhasil menemukan
pestisida ampuh pembasmi ulat sehingga
jumlah ulat menurun dengan drastis.
Apakah yang akan terjadi kepada elang?
TAHAPAN PENGEMBANGAN SOAL
Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOT

1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS

2. Menyusun kisi-kisi soal

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban


ANALISIS KI DAN KD

3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan 4.4 Melakukan kampanye


peran virus dalam kehidupan tentang bahaya virus dalam
kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya
Contoh Kisi-kisi
Jenjang Pendidikan : _________________________
Mata Pelajaran : _________________________
Kelas : _________________________
Tahun Pelajaran : _________________________
Kurikulum yang Diacu : _________________________

Kompetensi Indikator Bentuk No.


No. Materi Stimulus
Dasar Soal Soal Soal
ISTILAH

Stimulus: adalah materi yang digunakan dalam tes dari


mana soal-soal tersebut berasal.

Stem: kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan (pokok


soal).

Key (kunci): jawaban terhadap pertanyaan PG.

Distracter (pengecoh): alternatif/pilihan-pilihan jawaban


selain kunci untuk pertanyaan PG.
Contoh Indikator ........

Disajikan gambar letak benda dan jarak bayangan benda pada lensa. Bila benda digeser mendekati/menjauhi lensa,
Kondisi/konteks/stimulus

peserta didik dapat menghitung jarak bayangan benda pertama dengan jarak bayangan benda setelah benda digeser
Subjek Perilaku
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenjang Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia IPA/IPS
Kurikulum : 2013
Kelas :X
Jumlah Soal :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda (PG) + 1 Uraian

No Bentuk
No. Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator soal Level kognitif
Soal Soal

1. 4.1. menginterpretasi makna X Teks laporan Disajikan satu paragraf laporan tentang Pemahaman (L1) 1 PG
teks anekdot, eksposisi, hasil observasi isu pemanasan global, peserta didik
laporan hasil observasi, dapat menjawab pertanyaan sesuai isi
prosedur kompleks, dan paragraf tersebut.
negosiasi baik secara lisan
maupun tulisan.
Kaidah Soal Pilihan Ganda

1. Soal harus sesuai dengan indikator.


2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi
materi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau
yang paling benar.
4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar.
7. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua
pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di
atas benar".
Kaidah Soal Pilihan Ganda

10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus


disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka
tersebut atau kronologisnya.
11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas dan berfungsi.
12. Soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
13. Soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia.
14. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
15. Soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
16. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang
bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
Kaidah Soal Dua Pilihan

1. Soal harus sesuai dengan indikator.


2. Hindari penggunaan kata: terpenting, selalu, tidak pernah, hanya,
sebagian besar, dan kata-kata lain yang sejenis, karena dapat
membingungkan dalam menjawab.
3. Rumusan soal harus jelas, dan pasti benar atau pasti salah.
4. Jumlah soal yang jawabannya benar dan salah hendaknya
seimbang.
5. Panjang rumusan pernyataan soal hendaknya relatif sama.
6. Susunan pernyataan benar dan pernyataan salah secara random,
tidak sistematis mengikuti pola tertentu.
7. Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks.
Kaidah Soal Isian

1. Soal harus sesuai dengan indikator.


2. Soal harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta
kalimat singkat dan jelas.
3. Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti
yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau waktu.
4. Soal tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari
buku.
5. Soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.
6. Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya satu
bagian dalam setiap soal, dan paling banyak dua bagian.
Kaidah Soal Jawaban Singkat

1. Soal harus sesuai dengan indikator.


2. Soal menggunakan kalimat pertanyaan langsung atau kalimat
perintah.
3. Pertanyaan atau perintah harus jelas, agar mendapat
jawaban yang singkat.
4. Hindari penggunaan kata, kalimat, atau frase yang diambil
langsung dari buku teks.
5. Membuat pedoman penskorannya.
Kaidah Soal Uraian

1. Soal harus sesuai dengan indikator.


2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang
lingkup) harus jelas.
3. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, atau tingkat kelas.
4. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan
kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai,
seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan,
tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya
yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana,
kapan. Demikian juga kata-kata tanya yang hanya menuntut
jawaban ya atau tidak.
5. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
6. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis.
7. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik,
peta, atau yang sejenisnya, harus disajikan dengan jelas dan
berfungsi.
8. Rumusan soal menggunakan bahasa yang sederhana.
9. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan siswa.
10. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
11. Soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
12. Rumusan soal harus komunikatif.
13. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal
akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Pedoman penskoran

Panduan atau petunjuk yang menjelaskan tentang:


1. Batasan atau kata-kata kunci atau konsep untuk
melakukan penskoran terhadap soal-soal uraian objektif;
2. Kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkan;
atau
3. Kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan
penskoran terhadap soal-soal uraian non-objektif.
Pedoman pemberian skor untuk setiap soal uraian harus
disusun segera setelah penyusunan soalnya.
Tugas

Stimulus: Piramida penduduk

Data: Penduduk laki-laki dan perempuan tahun


1980 dan 2010

Buat Piramida penduduk laki-laki dan


perempuan tahun 1980 dan tahun 2010.
Buat pertanyaan LOT dan HOT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai