Anda di halaman 1dari 22

Peningkatan mutu penilaian

Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Direktorat PSMK
Pengertian HOTS
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order
Thinking Skill (HOTS) adalah proses berpikir kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis, dan membangun
hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling
dasar. (Resnick:987)

Direktorat PSMK
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Sebagai
Transfer
Knowledge Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan
dalam proses belajar dan mengajar.

Keterampilan yang memiliki keinginan kuat Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
untuk dapat memecahkan masalah muncul permasalahan yang muncul, mengambil keputusan,
Keterampilan menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan.
pada kehidupan sehari-hari. Berpikir
Tingkat Tinggi

Sebagai
Sebagai
Critical and
Problem
Creative
Solving
Thinking

Direktorat PSMK
Low Order VS Higher Order Thinking

Higher Order Thinking

Critical Thinking

Low Order Thinking

Direktorat PSMK
Dimensi Proses Kognitif
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Level kognitif Definisi
Level 1 Mengingat C1 Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
Pemahaman (Remember) jangka panjang.

Mengerti C2 Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan,


(Understand) termasuk komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan
grafik.
Level 2 Menerapkan C3 (Apply) Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang
Penerapan berbeda/tidak lazim.

Level 3 Menganalisis C4 Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan


Penalaran (Analyse) menentukan bagaimana tiap bagian tersebut saling
(HOTs) berhubungan satu sama lain dan terhadap suatu
struktur atau fungsi secara keseluruhan.

Mengevaluasi C5 Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar.


(Evaluate)
Mengkreasi C6 (Create) Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah
kesatuan yang logis atau fungsional; menyusun
kembali elemen-elemen menjadi sebuah pola atau
struktur baru.

Direktorat PSMK
• Mengidentifikasi
• Mengklasifikasi data
• Menyimpulkan
1. PENGETAHUAN & • Menjelaskan
PEMAHAMAN/ C1 & C2 • Membandingkan
• Menentukan
• Menghitung
KOGNITIF
LEVEL

• Menggunakan
2. APLIKASI / C3 • Memodelkan
• Memecahkan masalah
• Menganalisis
• Menerapkan gagasan
3. PENALARAN / C4,C5 & • Mengorganisasi gagasan
C6 • Mensintesis
• Mengevaluasi
• Merumuskan
• Menyimpulkan
• Menginterprestasi

Direktorat PSMK
Karakteristik HOTS
 Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan
 Menuntut kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
berpikir kreatif.
 Ranah Kognitif:
 Analisis: menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks
tertentu;
 Evaluasi: mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi;
 Mengkreasi: membangun gagasan/ide-ide.

Direktorat PSMK
Lanjutan…

 Meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall), tetapi lebih


mengukur kemampuan:
 transfer satu konsep ke konsep lainnya,
 memproses dan menerapkan informasi,
 mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
 menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah,
 menelaah ide dan informasi secara kritis.
 Menggunakan penalaran dan logika untuk:
 Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah

Direktorat PSMK
Contextual Assessment

 Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari;


 Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial, dan global,
seperti:
 kesehatan
 pendidikan
 pekerjaan
 sumbar daya alam
 lingkungan hidup
 bencana alam
 pemanfaatan sains dan teknologi
Direktorat PSMK
Lanjutan…

Ciri-ciri asesmen kontekstual:


 Peserta didik mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar
memilih jawaban yang tersedia.
 Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam
dunia nyata.
 Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar, tetapi
memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban
benar.

Direktorat PSMK
Lanjutan…

Perbandingan Asesmen Tradisional dan Kontekstual


Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Peserta didik cenderung memilih Peserta didik mengekspresikan
respons yang diberikan. respons.
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek Mengukur performansi tugas
ingatan (recalling). (berpikir tingkat tinggi).
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung, Pembuktian langsung melalui
cenderung teoretis. penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
Direktorat PSMK
Langkah Menyusun Soal HOTS

1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS


Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Oleh karena itu
guru-guru secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan
analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu para guru
dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan
untuk memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal
HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (c)
merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.

Direktorat PSMK
Lanjutan…

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.


Stimulus yang digunakan hendaknya menarik dan konstektual, artinya mendorong
peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus kontekstual berarti stimulus yang
sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta
didik untuk membaca.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.dan
setiap butir soal ditulis pada kartu soal.
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran
dan kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian, sedangkan
kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda

Direktorat PSMK
Contoh Soal LOTS dan HOTS

Bukan HOTS
Apakah peran burung elang dalam
suatu rantai makanan?

Konteks dunia nyata


HOTS
Seorang ilmuwan berhasil
menemukan pestisida ampuh
pembasmi ulat sehingga jumlah ulat
menurun dengan drastis. Apakah
yang akan terjadi kepada elang?
Contoh Soal HOTS Konteks dengan
program
keahlian ATPH
Soal Bukan HOTS Soal HOT
Tentukan Luas bidang persegi Terdapat sebidang tanah persegi panjang

panjang gambar berikut? ditanami pohon singkong, dengan lebar


bidang tanah terdapat 10 baris tanaman
singkong dengan jarak antar pohon 1 M,
dan dengan panjang terdapat 20 baris
10 M tanaman singkong dengan jarak antar
pohon 1 M, berapa buah pohon singkong
di dalam bidang tanah tersebut?
20 M Gunakan rumus luas bidang untuk
menganalisis jumlah pohon singkong
yang terdapat pada lahan tanah tersebut!
Contoh Stimulus
Sistem Pengapian Konvensional, Sistem Pengapian
Stimulus Belum HOTS Konvensional,Stimulus HOTS
PENYUSUNAN INDIKATOR SOAL (HOTS)
• Indikator soal merupakan penjabaran dari IPK pencapaian kompetensi (yang telah diseleksi) ke
ranah yang lebih operasional
• Menggunakan Kata kerja level 3 (Penalaran/C4, C5, C6)
• Menggunakan Stimulus
Contoh :
Disajikan gambar rangkaian sistem pengapian , peserta didik dapat mendeskripsikan dan
menganalisis aliran listrik dari batrai sampai busi (spark plug) pada sistem pengapian
konventional
• A (Audience) = Peserta didik
• B (Behavior) = Mendeskripsikan dan menganalisis aliran listrik
• C (Condition) = Disajikan gambar rangkaian sistem pengapian
• D (Degree) = Salah satu jenis sistem pengapian (pengapian konvensional)
• Level kognitif C1-C2 IPK minimalnya memenuhi pola A-B
• Level kognitif C3-C5 IPK minimalnya memenuhi pola A-B-C
Direktorat PSMK
CONTOH
Indikator Soal:
Disajikan gambar sistem pengapian pada kendaraan ringan, peserta didik dapat
menganalisis aliran listrik yang terjadi.
Rumusan Soal: Berdasarkan gambar tersebut, manakah pernyataan di bawah ini yang benar!
A. Jika kunci kontak terhubung maka pada lilitan sekunder Ignition Coil akan
terjadi induksi listrik
B. Jika Platina terbuka maka lilitan sekunder pada Ignition Coil akan terjadi
induksi listrik
C. Jika Platina tertutup maka kondesor akan melepaskan
listrik ke Ignition Coil
D. Percikan bunga api pada spark plug akibat induksi listrik pada lilitan
primer pada ignition coil
E. Jika kondesor tidak melepaskan listrik ke ignition coil, api
pada busi tetap baik dan mampu membakar bahan bakar di
ruang selinder

Direktorat PSMK
Indikator Soal
Disajikan gambar sepeda motor berikut
spesifikasinya, peserta didik dapat
menganalisis daya /usaha motor tersebut.
Rumusan Soal:
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi
Daya Motor dan hitunglah daya
maksimum pada sepeda motor dengan
spesifikasi gambar disamping, Berapakah
Daya Maksimum Sepeda Motor tersebut
Jika Tekanan Kompresi 12 Kg/Cm², pada
putaran 4000 rpm.
 Rumus Daya Motor : N= ᴫ.D².Pm.L X ( ½ .n)

Direktorat PSMK
Jawaban
Faktor yang mempengaruhi Daya
Motor: N= 3,14 x 5,8 x 12 x 5,87 X (0.5 X 4000) Poin
Diameter Silinder
7,5
  4    
Panjang Langkah Torak
Perbandingan Kompresi           Poin
Tekanan Kompresi 8
Putaran Motor N= 561248kg.cm/menit  
Jika Peserta Didik menjawab     Poin
benar Poin 5 10
N= 5.6k.W/4000rpm  
Indikator Soal:
Disajikan kutipan novel, peserta didik dapat mengkritisi karya sastra yang dibaca

 Rumusan Soal:
Cermatilah kutipan novel berikut!
  “Belajar apaan?” Sam memandang Ali dengan pertanyaan.
“Belajar berbakti. Belajar berbakti kepada orang yang telah membesarkanku.”
“God will angry if you not do it, isn’t it?”
Ali berdehem seraya tersenyum lebar, tetapi lebih tampak seperti menahan gelak tawa. “Ini mah
kewajiban yang dapat dilakukan nanti.”
“And God will give you a heaven if you do it?”
“Berbakti pada orang tua mutlak harus dilakukan, Sam. Jasa orang tua tak terbalaskan sampai
kapan pun.”
Kalimat resensi berupa kelemahan sesuai dengan kutipan novel tersebut adalah …
A. Novel ini sebagian menggunakan bahasa asing sehingga sulit memahami cerita
B. Novel ini tidak disukai oleh pembaca karena banyak menggunakan bahasa asing.
C. Pengarang kurang jelas mendeskripsikan watak tokoh sehingga sulit dipahami.
D. Pembaca novel tidak tertarik membaca novel berbahasa campuran.
E. Novel ini tidak menggambarkan persahabatan dua remaja.
Direktorat PSMK
TERIMA KASIH

Direktorat PSMK

Anda mungkin juga menyukai