TEH
Disusun oleh: Nizar Saeful Muslim
1
TEH (Thea sinensis)
2
2
Spesies Teh
Dua varietas utama tanaman teh adalah Camellia
sinensis dan Camellia assamica. Perbedaan di antara
kedua varietas tersebut adalah sebagai berikut:
a. Camellia sinensis
- varietas teh berdaun kecil
- tumbuh dengan baik di daerah pegunungan tinggi
berhawa dingin.
b. Camellia assamica
- varietas teh berdaun besar
- tumbuh paling baik di daerah beriklim tropis yang
lembab.
3
Komposisi daun teh
Zat % Bahan kering
Protein 17
Tanin 25
Pati 0,5
Kafein 4
Asam amino 8
Gula 3
Abu 5,5
4
4
Pertumbuhan ranting
a. Ranting peko
masih ada daun peko
yang masih tergulung,
ranting masih tumbuh
b. Ranting burung
tidak ada peko, dorman
5
5
Jenis petikan teh
a. petikan halus: peko + 1 daun muda
b. petikan sedang: peko + 2 daun tua, 3 daun muda
c. petikan kasar: peko + > 3 daun tua
6
6
Proses Dasar Pengolahan Teh
7
Jenis produk teh
Teh hitam (black tea)
Teh hijau (green tea)
Teh Oolong
Teh putih (white tea)
8
8
Black tea
Dijemur di bawah sinar matahari agar terjadi
reaksi kimiawi sebelum diproses
Mengalami proses fermentasi sehingga kandungan
antioksidan lebih rendah.
Akibat oksidasi, teaflavin dan tearubigin
terbentuk sehingga memiliki rasa yang lebih kuat.
Kadar kafein lebih tinggi
9
9
Green tea
10
10
Oolong tea
Traditional teh khas china dan umum juga
ditemukan di jepang
Dipetik kemudian dilakukan pemeraman agar
terjadi oksidasi parsial (30oC, 3 jam)
Pemasakan dengan suhu tinggi selama 10 menit,
diaduk secara hati-hati.
Oksidasinya merupakan Teh antara green tea dan
black tea, 10%-70% Oksidasi
11
11
White tea
- Teh ini didapat dari pucuk-pucuk daun teh muda
(Camelia sinensis) yang belum terbuka, dipetik sebelum
waktunya.
- Pucuk muda ini masih diselimuti dengan bulu-bulu halus
berwarna perak yang nantinya bila mengering akan
berubah warna menjadi putih
- Proses : hanya melalui pelayuan dan pengeringan dengan
sinar matahari segera setelah pemetikan , tanpa melalui
proses fermentasi maupun penggilingan sehingga tidak
merusak bentuk teh putih yang sebenarnya
12
12
13
COKLAT/KAKAO
(Theobroma cacao)
14
14
15
15
Kandungan Biji Kakao
Pantai gading
Ghana
Indonesia
Nigeria
Brazil
Kamerun
Ekuador
Malaysia
17
17
Penghasil kakao di Indonesia
Sulawesi(68%)
Sumatera (15%)
Jawa (4%)
Nusa Tenggara (2%)
Maluku dan Papua (6%)
18
18
Jenis tanaman coklat
Criolo
Forastero
19
19
Perbedaan
Criolo Forastero
Bentuk buah Bentuk buah bulat dan
memanjang & berlekuk licin
Biji tidak berwarna Biji berwarna ungu
Buah berwarna merah Buah berwarna kuning
atau kuning Bau kurang kuat, rasa
Bau dan rasa lebih baik agak pahit
Ukuran biji kecil Ukuran biji lebih besar
20
20
Biji Kakao
Dari tanaman coklat, yang diambil untuk
diolah sebagai bahan penyegar adalah bijinya
yang dibungkus oleh pulp
21
21
Faktor-faktor yang mempengaruhi
mutu biji coklat
Kondisi pengolahan
Jenis buah coklat
Kematangan buah
Peralatan yang
dipergunakan
22
22
Proses Pengolahan Biji Kakao
Fermentasi biji kakao
Tahapan pertama yang dilakukan Pencucian biji kakao
pada pengolahan pasca panen Setelah difermentasi, biji-
kakao adalah fermentasi biji. biji kakao lalu dicuci
Fermentasi dilakukan untuk menggunakan air bersih.
meluruhkan lendir (pulp) yang Pencucian dilakukan
terdapat pada kulit biji agar bentuk biji lebih
sehingga setelah disangrai, bagus, warna kulit biji
biji kakao menjadi lebih lebih mengkilap, kadar
beraroma dan bercitarasa kuat. kulit biji lebih rendah,
Fermentasi juga dapat dan biji lebih tahan
meningkatkan mutu teknis biji serangan jamur dan
kakao sehingga kadar air, serangga selama
kadar jamur, dan kadar kulit penyimpanan.
biji semakin rendah.
23
Proses Pengolahan Biji Kakao
Pengeringan biji kakao Tempering biji kakao
Pengeringan dilakukan untuk Setelah pengeringan selesai
menurunkan kadar air biji dilakukan, biji yang diperoleh
yang awalnya 60% menjadi sebaiknya ditempering lebih
sekitar 6-7%. Kadar air yang dahulu sebelum disortasi dan
demikian membuat kualitas dikemas. Tempering adalah
biji tidak akan menurun proses penyesuaian suhu biji
selama proses penyimpanan dengan suhu udara sekitar
maupun pengangkutan. yang dilakukan dengan
Pengeringan dapat dilakukan meletakan biji hasil
dengan menjemur biji di pengeringan di tempat
bawah terik matahari, terbuka selama minimal 5
menggunakan alat pengering jam. Tempering diperlukan
(drying) atau menggunakan agar biji tidak mengalami
kombinasi keduanya. kerusakan pada tahapan
kegiatan berikutnya.
24
Perubahan yang sering
terjadi pada biji coklat
Perubahan warna keping biji
Peningkatan aroma dan rasa
Peningkatan konsistensi keping biji
coklat
25
25
26
26