PEMBAHASAN
A. PENYEGAR
Bahan penyegar adalah semua bahan nabati yang dapat merangsang pemakainya,baik
digunakan untuk merokok(furnitori) ataupun menyirih(maskatori)ataupun dalam minuman.
Yang termasuk bahan penyegar adalah kopi,teh,cokelat,tembakau ,sirih,kola,candu,dan ganja.
Umumnya bahan-bahan tersebut mengandung zat perangsang yang termasuk golongan
alkaloid.
identik dengan proses pengawetan. Baik pengawetan secara kimia, fisik ataupun mikrobiologi.
Dalam pengolahan bahan pangan, perubahan-perubahan yang terjadi pada bahan pangan yang bersifat
menguntungkan dengan sengaja diadakan, digiatkan, dibantu, dipercepat dan diatur. Sedangkan
perubahan-perubahan yang bersifat merugikan dihambat, dicegah, dihindarkan dan dihentikan. Segala
sesuatu yeng menyangkut perlakuan yang terjadi dalam rangkah mengolah bahan pangan dikenal
dengan istilah Teknologi makanan.
2.1 COKELAT
Cokelat merupakan sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao
(Theobroma cacao). Biji kakao didefinisikan sebagai biji yang dihasilkan oleh tanaman kakao
(Theobroma cacao Linn), yang telah difermentasi, dibersihkan dan dikeringkan
Habitat alam tanaman kakao berada di hutan beriklim tropis.Kakao merupakan tanaman tropis
yang suka akan naungan (Shade Loving Plant) dengan potensi hasil bervariasi 50-120
buah/pohon/tahun.
Couverture adalah jenis cokelat terbaik. Cokelat ini murni dengan persentase lemak kakaonya
yang tinggi, sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan
produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan, cokelat jenis ini melalui proses temper
(dilelehkan) terlebih dahulu.
Secara garis besar kandungan di dalam cokelat couverture adalah cocoa mass dan cocoa
butter dan gula (untuk tipe dark chocolate, sedangkan untuk milk dan white biasa menggunakan
padatan susu didalamnya menggantikan cocoa powder) untuk pahit dan manisnya tergantung dari
keseimbangan antar jumlah real chocolatenya dengan gula.Selain rasanya enak, baik untuk kesehatan
tetapi punya kelemahan secara penyimpanan dan penanganan (khususnya buat praline dan agak
sensitif terhadap panas).
Cokelat bubuk adalah cokelat yang mempunyai aroma yang kuat, tidak tengik, tidak bulukan,
dan tidak berjamur. Ada beberapa jenis coklat bubuk yaitu coklat bubuk yang berwarna pekat dan
beraroma pahit yang sangat berguna karena mempunyait sifat mengeringkan adonan kue.
2.3.5Cokelat putih
Cokelat yang umumnya berwarna putih ini tidak mengandung massa kakao yang tinggi.
Selain dikonsumsi langsung, cokelat putih kerap digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini
terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat padat. Karena
mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-hati.
2.3.6. Kakao
Produk cokelat satu ini terbuat dari massa kakao setelah lemak kakaonya dipisahkan.
Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis. Bisa didapati di warung-warung sekitar
tempat tinggal Anda.
2.3.7 Cokelat cair
Cokelat cair merupakan produk minuman yang mengandung massa kakao dan
mengandung kadar gula tinggi. Kadar gulanya, disebut-sebut sebagai biang keladi
meningkatnya berat badan.
Komposisi kimia masing-masing jenis coklat berbeda namun unsur utamanya adalah
Karbohidrat, Protein,Lemak, asam oleat, asam stearat dan asam palmitat,Vitamin B riboflavin,Mineral
: kalsium,Fe,Zn dan Niacin.
Komposisi cokelat
Komposisi Kandungan(%)
Lemak 30-35
Karbohidrat 18
Protein 18
Tanin 8-10
Mineral 3-4
Pigmen 2-4
Asam – asam 0.5-1
Air Sisanya
Macam-macam hasil olahan cokelat, antara lain Cokelat candy, Cocoa butter, Cokelat cair,
Cokelat batang, Cokelat praline, Cokelat koin, Cokelat chips, White chocolate
2.2 KOPI
Kopi hanya dapat menghasilkan dengan baik apabila ditanam pada tanah yang sesuai, yaitu
tanah dengan kedalaman efektif yang cukup dalam (> 100 cm), gembur, berdrainase baik, serta cukup
tersedia air, unsur hara terutama kalium (K), harus cukup tersedia bahan organik (> 3 %). Derajat
kemasaman (pH) yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kopi berkisar antara 5,3-6,5.
Kopi Arabika menghendaki lahan dataran lebih tinggi daripada kopi Robusta, sebab apabila
ditanam pada lahan dataran rendah selain pertumbuhan dan produktivitasnya menurun juga akan lebih
rentan penyakit karat daun.
3. Golongan Liberika
Golongan Liberika berasal dari berasal dari Angola dan masuk ke Indonesia sejak tahun 1965.
Meskipun sudah lama masuk ke Indonesia, tetapi hingga saat ini jumlahnya masih terbatas karena
kualitas buah dan rendemennya rendah.
2.2.5Komposisi Kopi
2.5.1Kafein
Komposisi Kandungan(%)
Air 11.23
Kafein 1.21
Lemak 12.27
Gula 8.55
Selulose 18.87
Nitrogen 12.07
Bahan bukan N 32.58
Abu 3.92
Berikut ini perbandingan kadar kafein pada beberapa jenis minuman kopi.
1. Kopi instan : 2,8 - 5,0%.
2. Kopi moka : 1,00%.
3. Kopi robusta : 1,48%.
4. Kopi arabika : 1,10 %.
2.2.5 Hasil Olahan Kopi
Berikut ini adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai :
1. Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa
penambahan perisa apapun.
2. Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap
panas pada tekanan tinggi.
3. Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio
antara susu dan kopi 3:1.
4. Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam. Caffè
macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan
susu 4:1.
5. Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
6. Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
7. Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.
8. Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
9. Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
10. Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.
11. Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
12. Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.
13. Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
2.3 TEH
2.3.1 Pengertian Teh
Teh merupakan bahan minuman yang diperoleh dari hasil pengolahan daun teh yang tumbuh
di daerah dataran tinggi.
2.3.2 Jenis-Jenis Teh
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi, yaitu :
2.3.2.1 Teh Putih
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum
dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil
2.3.2.2 Teh Hijau
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun
mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara
tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di
atas wajan panas).
2.3.2.3 Oolong
Oolong adalah tipe teh tradisional Cina. Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara
teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
2.3.2.4 Teh Hitam atau Teh Merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam
merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian
besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe.
2.3.2.5 Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah"
bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama
penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat
dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah"
yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan
mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan.
1. Suhu rendah
Suhu rendah didefinisikan sebagai suhu di bawah suhu udara normal tetapi masih di atas suhu beku.
Umumnya yang dimaksud dengan suhu rendah ini berkisar antara -2°C sampai 8°C. Pada dasarnya,
penurunan mutu produk pangan melibatkan dua sistem, yaitu sistem kimia dan biokimia produk itu
sendiri dan sistem mikroorganisme yang mengkontaminasinya. Kedua sistem ini sama-sama
beraktivitas dan akan mempengaruhi mutu akhir produk
Kopi bubuk adalah Biji kopi yang melalui proses penggilingan atau penghancuran biji kopi menjadi
serbuk-serbuk dan kemudian diseduh. Kopi instan secara komersial disiapkan baik dengan cara
freeze-drying maupun spray drying, setelah itu dapat direhidrasi. Kopi yang dimulai dari Penyiapan
bahan baku, Penyangraian , Pencampuran, Penghalusan biji kopi sangria dan Pengemasan.
1. Penyangraian
Proses penyangraian merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas
kopi dengan perlakuan panas dan kunci dari proses produksi kopi bubuk. Proses
sangrai menggunakan mesin sangrai tipe silinder berputar. Silinder sangrai
dapat digerakkan dengan motor listrik atau motor bakar, sedang sebagai
sumber panas adalah kompor minyak tanah atau gas. Kapasitas antara 10
sampai 40 kg per batch tergantung ukuran diameter silindernya.
Proses sangrai diawali dengan penguapan air yang ada di dalam biji kopi dengan
memanfaatkan panas yang tersedia dari kompor dan kemudian diikuti dengan
reaksi pirolisis. Reaksi ini merupakan reaksi dekomposisi senyawa hidrokarbon
antara lain karbohidrat, hemiselulosa dan selulosa yang ada di dalam biji kopi.
Reaksi ini umumnya terjadi setelah suhu sangrai di atas 180 oC. Secara kimiawi,
proses ini ditandai dengan evolusi gas CO2 dalam jumlah banyak dari ruang
sangrai berwarna putih. Sedang secara fisik, pirolisis ditandai dengan perubahan
warna biji kopi yang semula kehijauan menjadi kecoklatan. Kisaran suhu sangrai
yang umum adalah sebagai berikut,
1. Suhu 190 –195 oC untuk tingkat sangrai ringan [warna coklat muda],
2. Suhu 200 – 205 oC untuk tingkat sangrai medium [warna coklat agak gelap]
3. Suhu di atas 205 oC untuk tingkat sangrai gelap [warna coklat tua cenderung
agak hitam].
Waktu penyangraian bervariasi mulai dari 7 sampai 20 menit tergantung pada
kadar air biji kopi berasanya dan mutu kopi bubuk yang dikehendaki. Salah satu
tolok ukur proses penyangraian adalah derajad sangrai yang dilihat dari
perubahan warna biji kopi yang sedang disangrai. Proses sangrai dihentikan
pada saat warna sampel biji kopi sangrai yang diambil dari dalam silinder sudah
mendekati warna sampel standar. Salah satu rujukan warna sampel atas dasar
tingkat sangrai disajikan pada Gambar 16 dengan 3 tingkatan penyangraian,
yaitu ringan [light], menengah dan gelap [dark].
1. Pencampuran
Untuk mendapatkan citarasa dan aroma yang khas, pabrikan kopi bubuk sering
menggunakan bahan baku campuran dari beberapa jenis biji kopi beras
[Arabika, Robusta, Exelsa dll], jenis proses yang digunakan [proses kering,
semi-basah, basah], dan asal bahan baku [ketinggian, tanah dan agroklimat].
Beberapa jenis bahan baku tersebut disangrai secara terpisah, ditimbang dalam
proporsi tertentu [atas dasar uji citarasa], dan kemudian dicampur dengan alat
pencampur putar tipe hexagonal.
Mesin ini mempunyai dua buah piringan [terbuat baja], yang satu berputar
[rotor] dan yang lainnya diam [stator]. Mekanisme penghalusan terjadi dengan
adanya gaya geseran antara permukaan biji kopi sangrai dengan permukaan
piringan dan sesama biji kopi sangrai. Kopi bubuk ukuran halus diperoleh dari
ayakan dengan ukuran lubang 200 Mesh, sedangkan untuk ukuran bubuk
medium digunakan ayakan 120 mesh. Jika dipasang ayakan 200 Mesh, sebagian
besar [79 %] kopi bubuk akan mempunyai ukuran antara 0,90 – 1,0 mm.
Kapasitas mesin penghalus antara 10 – 60 kg per jam tergantung pada diameter
piringan penghalusnya.Proses gesekan yang sangat intensif akan menyebabkan
timbul panas di bagian silindernya dan akan menyebabkan aroma kopi bubuk
berkurang. Untuk menghindari tersebut, maka mesin penghalus sebaiknya
dihentikan dan didinginkan sejenak saat suhu kopi bubuk di dalam bok
penampung meningkat secara tidak wajar.
1. Pengemasan
Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan aroma dan citarasa kopi
bubuk selama distribusikan ke konsumen dan selama dijajakan di toko, di pasar
tradisional dan di pasar swalayan. Demikian halnya selama disimpan oleh
pemakai. Jika tidak dikemas secara baik, kesegaran, aroma dan citarasa kopi
bubuk akan berkurang secara signifikan setelah satu atau dua minggu. Beberapa
faktor yang berpengaruh terhadap keawetan kopi bubuk selama dikemas adalah
kondisi penyimpanan [suhu lingkungan], tingkat sangrai, kadar air kopi bubuk,
kehalusan bubuk dan kandungan oksigen di dalam kemasan.
ü Coklat bubuk
Coklat bubuk atau cocoa powder terbuat dari bungkil/ampas biji coklat yang
telah dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus
sehingga terbentuk tepung coklat.
Dari biji kakao kering dapat diolah menjadi bubuk kakao, dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Penyangraian
Proses penyangraian dimaksudkan untuk memudahkan proses penghalusan
kakao, serta meningkatan aroma dan citarasa coklat, menggunakan wajan atau
alat penyangrai ( roaster). Bila sudah tercium aroma khas coklat, maka proses
penyangraian segera dihentikan dan didinginkan dalam nampan dengan cara
mengipasi sambil diaduk.
1. Pemisahan biji
Untuk pemisahan keping biji kakao dari kulit ari dapat dilakukan dengan cara biji
kakao ditumbuk kasar didalam nampan. Kemudian ditampi untuk memisahkan
kulit atau menggunakan alat pemisah kulit kakao ( desheler)
1. Penggilingan.
Dapat menggunakan cara tradisional yaitu menggiling dengan cobek atau dapat
juga menggunakan alat pengupas yang fungsingnya memperhalus partikel pasta
dan bubuk coklat.
1. Pengepresan
Pengepresan dilakukan dengan menggunakan alat pengempa lemak hidrolik
yang dapat menghasilkan pasta kasar untuk kemudian dipanaskan dengan suhu
40- 50 derajat celcius, tujuannya untuk memisahkan kandungan lemak dengan
pasta kakao.
1. Penggilingan pendinginan
Pasta kasar yang diperoleh dari hasil pengepresan didinginkan, sehingga
membentuk cake (padatan) untuk selanjutnya dilakukan penggilingan dengan
mesin pembubuk coklat yang menghasilkan partikel lebih halus dalam bentuk
bubuk coklat.
1. Pengemasan
Pengemasan bubuk coklat dilakukan dengan menggunakan bahan plastik yang
tebalnya 0,8 mm atau alluminium foil dengan menggunakan alat vakum ( vakum
sealer). Alat ini mampu mempertahankan mutu produk didalam kemasan.
Kapasitas dari vakumsealer ini bisa mencapai 1-15 bungkus/batch.
1. Penyimpanan
Bubuk coklat disimpan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
agar suhunya tidak berfluktuasi.
1. Fermentasi
ü Teh oolong (Oolong Tea )
Teh oolong adalah gabungan teh hitam dan teh hijau. Teh tersebut difermentasi
dengan cepat, sesudah dan sebelum penggulungan. Warna daunnya setengah
coklat.
1. Proses Pelayuan
1. Proses Pengeringan
Menggunakan ECP drier (Endless Chain Pressure drier) & Fluid bed drier.
Kadar air produk yang dihasilkan 3 – 5 %
1. Pengeringan
ü Teh hijau
Teh yang digunakan merupakan daun dari tanaman teh. Daun teh segar
mengandung 75-82% air dan sisanya merupakan bahan organik dan anorganik.
Bagian-bagian yang memegang peranan penting dalam pengolahan teh yaitu
bahan-bahan organik, antara lain zat tanin, kafein, enzim protein, minyak eteris,
dan vitamin. Di dalam bidang kesehatan, daun teh memiliki khasiat membantu
mengatasi gejala sakit kepala, diare, penyubur dan penghitam rambut,
kolesterol dan trigliserida darah tinggi, kencing manis, mengurangi terbentuknya
karang gigi, dan infeksi saluran pencernaan.
Produk yang dihasilkan akan memiliki warna hijau tua dengan penampakan
menggulung dan aroma khas teh hijau. Rendemen yang dihasilkan dari
pembuatan teh hijau yaitu 22% (22 kg teh hijau kering). Seduhan teh hijau
berwarna hijau kekuningan.
a. Pelayuan
bentuk daun lemas, agak lekat seperti daun yang dimasukkan dalam air
panas.
warna daun hijau kekuning-kuningan atau hijau muda
air seduhan daun layu jernih dengan sedikit warna hijau atau pucat
kadar air 65-70%.
b. Penggulungan
Penggulungan dilakukan satu kali agar tidak terjadi penghancuran daun teh
yang terlalu banyak, yang dapat meningkatkan jumlah bubuk dengan mutu yang
kurang menguntungkan. Lama penggulungan disesuaikan dengan tingkat layu
pucuk, ukuran, tipe mesin penggulung serta mutu pucuk yang diolah. Lama
penggulungan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit dihitung sejak pucuk layu
masuk mesin penggulung.
c. Pengeringan
Pengeringan pada teh hijau bertujuan untuk menurunkan kadar air dari
pucuk yang digulung hingga 3-4%, memekatkan cairan sel yang menempel di
permukaan daun sampai berbentuk seperti perekat, dan memperbaiki bentuk
gulungan teh jadi. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan dua tahap
pengeringan, masing-masing menggunakan mesin yang berbeda.
Mesin pengering pertama disebut ECP (Endless Chain Pressure) Dryer. Pada
mesin pengering ini, suhu diatur supaya suhu masuk 130-135°C dan suhu keluar
50-55°C dengan lama pengeringan 25 menit. Pada pengeringan pertama ini,
jumlah air yang diuapkan mencapai 50% dari bobot pucuk, sehingga hasilnya
baru setengah kering dengan tingkat kekeringan 30-35%.
Pada pengeringan tahap kedua digunakan mesin pengering Rotary Dryer tipe
Repeat Rool. Maksud pengeringan kedua adalah untuk menurunkan kadar air
sampai 3-4% serta memperbaiki bentuk gulung teh keringnya. Pengeringan
dalam rotary dryer menggunakan suhu tidak lebih dari 70°C dengan lama
pengeringan 80-90 menit, dan putaran rotary dryer 17-19 rpm.
d. Sortasi Kering
b. Mepermudah transportasi.
1. Proses Pengeringan I
Teh hijau dipanaskan dengan menggunakan mesin Rotary drier / Fluid bed
drier pada suhu 90° – 125° C.
Proses penggosongan akan menghasilkan warna coklat kehitaman dengan
kadar air 3 – 5 %
2. Pemilihan bunga
Dipilih bunga yang siap mekar & sedapat mungkin memperkecil penerimaan
bunga “karuk” (kuncup bunga yang belum saatnya mekar), hal ini bertujuan
agar proses pewangian dapat berlangsung dengan sempurna.
3. Proses pelembaban
Menggunakan ECP drier (Endless Chain Pressure drier) dengan suhu berkisar
antara 110° – 125° C selama 45 – 60 menit.
Kadar air produk yang dihasilkan berkisar antara 4 – 6 %.
B.SERBA-SERBI
2.4 MADU
2.4.1 Pengertian Madu
Madu adalahsuatu cairan kental berasa manis dan lezat, berwarna kuning terang atau kuning
keemasan yang dihasilkan oleh hewan jenis serangga yang disebut lebah atau tawon. Lebah penghasil
madu ini termasuk dalam famili “apidae” dan yang paling banyak dibudidaya di Indonesia maupun
diseluruh dunia adalah jenis lebah Apis Mallifera. Madu alami umumnya terbuat dari nektar yakni
cairan manis yang terdapat di dalam mahkota bunga yang biasa diserap oleh lebah atau tawon, yang
kemudian dikumpulkan dan disimpan di dalam sarangnya untuk diolah menjadi bahan persediaan
makanan utama bagi mereka, seisi penghuni sarangnya (Purbaya, 2007).
2.5 KECAP
2.5.1 Pengertian Kecap
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna hitam yang
rasanya manis atau asin.
Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun ada pula
kecap yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya
kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan
komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai
hitam bahkan air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu.
2.5.2 Macam-Macam Kecap
2.5.2.1 Kecap Jamur
Kecap jamur lebih encer daripada kecap manis. Dibuat dari jamur cincang, garam, kembang
pala, bumbu ngohyong, jahe, bawang putih,kayumanis, dan brown malt vinegar.
2.5.2.2 Kecap Ikan
Kecap ikan atau fish sauce dibuat dari fermentasi ikan dengan garam. Sebutan bagi kecap
ikan di negara-negara ASEAN juga berbeda : petis
dari udang (Indonesia), nam pla dari ikan kecil Clupeidae (Thailand), patis dari udang
(Filipina), shottsuru dari ikan sarden, hering, atau sisa limbah pengolahan ikan (Jepang), dan
nuoc mam (Vietnam). Keunikan kecap ikan adalah rasanya yang asin dan berbau ikan.
2.5.2.3 Kecap Kedelai Hitam
Saus ini dapat dibeli jadi, tetapi dapat juga dibuat sendiri dari 3-4 sdm kedelai hitam yang
dikukus, dicampur dengan 2 sdm minyak dan 2 sdm gula hingga menjadi pasta.
2.5.2.4 Kecap Asin
Ada dua macam: kecap asin berwarna gelap dan kecap asin berwarna terang. Keduanya
digunakan untuk memberi rasa khas bagi hampir segalam makanan China. Kecap asin gelap
lebih kental dan rasanya lebih kuat, sedangkan yang berwarna terang lebih encer dan kurang
kuat dalam memberi rasa.
2.5.2.5 Kecap Inggris
Kecap inggris (worcestershire sauce atau worcester sauce) adalah saus berbentuk cairan encer
berwarna gelap dengan rasa sedikit asin dan aroma yang harum. Kecap inggris dibuat dari
cuka, molase, gula jagung, air, cabai, kecap asin, lada hitam, asam jawa, anchovy, bawang
bombay, bawang merah, cengkeh dan bawang putih.
Kecap inggris merupakan penyedap utama untuk masakan daging sapi dan berbagai macam
makanan yang dimasak maupun tidak dimasak.
2.5.3 Komposisi Kecap
Mutu protein kedelai termasuk paling unggul dibandingkan dengan jenis tanaman lain,
bahkan hampir mendekati protein hewani. Hal ini disebabkan oleh banyaknya asam amino essensial
yang terkandung dalam kedelai, seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin, metionin,
treonin, dan triptopan.
Ke dalam kecap dapat ditambahkan zat gizi mikro yang sangat penting bagi kesehatan, seperti
mineral iodium, zat besi, dan vitamin A. Ketiga zat gizi mikro tersebut sangat perlu ditambahkan,
mengingat masih banyaknya masalah gizi akibat kekurangan zat-zat tersebut.
2.5.3.3 Komposisi
Air, Garam, Kedelai, Biji Gandum, Gula, Penguat Rasa Mononatrium Glutamat dan Inosinat
Guanilat, serta Pengawet Natrium Benzoat.
2.7.5Hasil Olahan
2.7.5.1 Minyak Lada
Kadar minyak asiri dan kadar bahan yang tidak menguap (non-volatile extrack) sangat
tergantung dari jenis lada. tinggi rendah kadar minyak lada. menentukan tinggi rendah nilai aroma
jenis biji lada. namun, bukan tidak mungkin faktor lain seperti kesuburan tanah pun berpengaruh
terhadap aroma minyak lada. Minyak lada yang baik dapat diperolah melalui destilasi uap air. minyak
yang dihasilkan dengan cara ini hampir tidak berwarna hingga agak kehijau-hijauan dan berbau khas
merica
Oleoresin ini diperoleh melalui propses ekstraksi. Oleoresin dapat diartikan dalam bahasa
indonesia sebagai "oleo" yang berarti minyak dan " resin" yang berarti damar. sehingga oleoresin
merupakan gugusan kimia yang terdiri dari minyak asiri dan damar. oleoresin biji lada mengandung
unsur-unsur pemedas, yaitu zat piperine piperanine serta chavicine. sementara minyak asiri lada tidak
mengandung unsur-unsur pemedas tersebut, tetapi hanya meningkatkan aroma biji lada (klik link
dibawah ini untuk melanjutkan membaca langsung dari sumbernya)
2.8 TERASI
Terasiatau belacan adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan dan/atau udang rebon
(jembret;gamberetti-it) yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna
hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi
merupakan bumbu penting dikawasan asia tenggara dan china selatan. Terasi memiliki bau yang
tajam dan biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tapi juga ditemukan dalam berbagai
resep tradisional Indonesia. Di Malaysia, bahan ini diberi nama "belacan" dan di Thailand disebut
"kapi". Di indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota Cirebon (yang berarti air
(udang) rebon dalam bahasa sunda)
Secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan bahan bakunya, yaitu terasi
udang dan terasi ikan. Terasi udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi
ikan berwarna kehitaman dan terasi udang umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan terasi ikan.
a. Terasi Ikan
Beberapa jenisikan yang sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan terasi ikan adalah
ikan Selar gatel (Rembang), Badar/Teri (Krawang) dan sebagainya. Kepala ikan harus dibuang
terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut
b.Terasi Udang
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan terasi udang adalah berupa rebon atau
udang kecil dengan ukuran panjang berkisar antara 1 cm – 2,1 cm (membujur), lebar 0,3 cm dengan
warna keputihan.
Bahan Pembantu
a.Garam
Pada pembuatan terasi, garam memiliki fungsi ganda, yaitu seabagai berikut:
-Untuk memantapkan cita rasa terasi yang dihasilkan.
-Pada konsentrai 20% ( 200 g/kg bahan baku), garam mampu berperan sebagai bahan pengawet,
namun dalam konsentrasi lebih dari 20% justru akan menggangu proses fermentasi.
b.Pewarna
Untuk memperbaiki penampilan maka sering dilakukan penambahan bahan pewarna buatan
dalam terasi. Ke dalam terasi udang sering ditambahkan warna coklat atau merah, sedangkan ke
dalam terasi ikan sering ditambahkan warna kehitaman (campuan antara warna merah dan hijau).
Adapun konsentrasi pewarna yang digunakan, disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menjamin
keselamatan konsumen, sebaiknya digunakan bahan pewarna yang diizinkan penggunaannya oleh
pemerintah (SII).
c.Kain Saring atau Daun Pisang.
Pada pelaksanaan fermentasi, adonan terasi peru dibagi dalam beberapa bagian kecil
dan kemudian dibungkus dengan kain saring atau daun pisang yang diiris di beberapa tempat,
sehingga adonan tersebut terlindung dari cemaran debu dan air, sementara aerasi udara tetap
dapat berjalan lancar.
Terasi yang banyak diperdagangkan dipasar, secara umum dapat dibedakan menjadi dua
macam berdasarkan bahan bakunya, yaitu :
a. Terasi udang. Terasi udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan.
b. Terasi ikan berwarna kehitaman dan terasi udangumumnya memiliki harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan terasi ikan.
Coca-Cola adalah minuman ringanberkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan mesin
penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal
Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar The Coca-Cola
Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Perusahaan ini memproduksi konsentrat
yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang
memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk
kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan
pemanis.
2.10 Kratingdaeng
Kratingdeng adalah nama dagang sebuah minuman energi dari Thailand yang juga
dilisensikan kepada perusahaan Austria. Minuman ini dipasarkan sebagai penangkal kelelahan.
mengandung 27 gram gula (glukosa, sukrosa), 1000 mg taurine, 600 mg glucuronolactone, vitamin B-
complex dan 80 mg kafein dalam satu porsi 250 ml. Jumlah kafein ini sedikit di bawah kandungan
satu cangkir kopi (100 mg) atau dua kali kandungan 1 kaleng Coca Cola. Minuman ini juga dikenal di
berbagai negara sebagai Red Bull.
Komposisi
Taurine 1000 mg
Caffeine 50 mg
Inositol 50 mg
Niacinamide (Vitamin B3) 20 mg
Pyridoxine HCl (VitaminB6) 5 mg
Dexpanthenol (Provitamin B5) 5 mg
Cyanocobalamine (Vitamin B12) 5 mcg
Sugar (Gula Murni) 25 gr
Bahan lainnya: Ponceau 4R C.I. 16355, Tatrazine C.I 19140, Citric Acid, Trisodium Citrate,
Sodium Benzonate & Flavouring
Komposisi Kiranti Sehat Datang Bulan, inilah komposisi atau kandungan bahan dari salah
satu produk Minuman yang diproduksi oleh PT Dexa Medica, lihat komposisi atau
kandungan bahan pembuat Kiranti Sehat Datang Bulan di sini.