Anda di halaman 1dari 42

Pengembangan butir soal

Higher-Order Thinking Skills


(HOTS)
Sistem Evaluasi Nasional
Mengapa harus HOT?
Latar Belakang
•Kurikulum 2013
• Tantangan Internal
• Tantangan Eksternal
• (Globalisasi)
• Lingkungan hidup
• Kemajuan Teknologi
• Industri Kreatif
• Kemajuan Pendidikan Internasional
• Konten
• Sistem evaluasi

*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014


(Lampiran I)
PRINSIP KHUSUS PENILAIAN AUTENTIK
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.
7
KECAKAPAN HIDUP ABAD 21

21st Century learning:


• To know
• To do
• To be
• To live together
Standards &
assessments
Challenges: Quality of Education
Tantangan Mutu Pendidikan
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar
(membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan,
memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada
situasi yang masih asing

Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum

Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do
With What They Know. 7
Apakah Higher-Order Thinking?

Higher-order thinking adalah


meminimalisir kemampuan mengingat
kembali informasi (recall) dan asesmen
lebih mengukur kemampuan:
Apakah Higher-Order Thinking?
(karakteristik soal hots)
o Transfer satu konsep ke konsep
lainnya
o Memproses dan menerapkan informasi
o Mencari kaitan dari berbagai informasi
yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
Apa Isi Soal Hots
• Ada stimulus, dapat berupa wacana, ilustrasi,
gambar, tabel data, grafik, informasi, dll yang
menarik
• Stimulus sangat dianjurkan diambil dari konteks
dunia nyata/kehidupan sehari-hari dan kebaruan
• Pertanyaan yang diberikan menuntut proses
berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan
kreatif.
• Tetap berlaku kaidah penulisan soal.
Soal HOTs harus konstetual
• Sesuai dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-
hari (Autentik)
• Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
nasional, dan global, seperti:
⮚ Kesehatan
⮚ Pendidikan/moral
⮚ Pekerjaan
⮚ SDA
⮚ LH
⮚ Bencana alam
⮚ Pemanfaatan sains dan teknologi dll
Soal dengan kognitif PEMAHAMAN
(LEVEL 1)
Bisa menanyakan tentang :
• Pengertian teori atau rumus
• Pemahaman dasar tentang grafik, tabel/visual
• Pemahaman konsep
• Isi devinisi
• Pengertian istilah/nama-nama
Soal dengan kognitif PENERAPAN
(LEVEL 2)
Bisa menanyakan tentang :
• Aplikasi teori/rumus
• Interpretasi grafik/tabel/visual yang diberikan
• Aplikasi gagasan dan konsep dalam konteks
• Interpretasi informasi/data dalam konteks
• Memecahkan masalah dari informasi dalam
konteks
Soal dengan kognitif PENALARAN
(LEVEL 3)
Bisa menanyakan tentang :
•Aplikasi teori/rumus
•Interpretasi grafik/tabel/visual yang diberikan
•Aplikasi gagasan dan konsep dalam konteks
•Interpretasi informasi/data dalam konteks
•Memecahkan masalah dari informasi dalam
konteks
❖Konseplain di luar konteks
❖Perlakuan di dalam stimulus sehingga yang
ditanyakan mencari prediksi, keputusan,
kesimpulan dll.
Soal HOTs yang sering muncul akan
tidak HOTs lagi

Agar tetap hots maka :


• Harus diubah konteks
• Stimulus
• pertanyaan
Apakah Higher-Order Thinking?
• Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar
mengingat kembali/recall informasi.

• Higher order thinking tidak berarti soal selalu lebih sulit .

• Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para


penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut
berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan
diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom
pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap
pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal
mengukur kemampuan berpikir kritis.
Table of Thinking

Krulik & Bloom Bloom Presseisen “HOTS”


Rudnick Orisinil Revisi
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis • Berpikir kritis;
creative Sintesis Mengevaluasi • Berpikir kreatif;
• Pemecahan
Evaluasi Mencipta masalah;
• Pembuatan
keputusan
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

Taksonomi Bloom
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

o BERPIKIR KRITIS

o BERPIKIR KREATIF
HOT
o PEMECAHAN MASALAH
o PEMBUATAN
KEPUTUSAN
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan


mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah.  Termasuk di dalamnya
mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa informasi. 
Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan pemahaman dan
mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.  Kemampuan
menarik kesimpulan yang benar dari data yang diberikan dan mampu
menentukan ketidak-konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok data
merupakan bagian dari keterampilan berfikir kritis.  Dengan kata lain,
berfikir kritis adalah analitis dan refleksif.

Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif.  Hasil dari keterampilan
berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks.  Kegiatan yang dilakukan di
antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan
efektifitasnya.  Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik
kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat Pemahaman Aplikasi Analisa Evaluasi Kreasi
(Remember) (Understand) (Applicatio (Analysis) (Evaluate) (Create)
n)
•Uraikan •Berikan •Aplikasika •Analisa •Menilai •Buat
•Identifikasi contoh n •Kategorikan •Pilih •Bangun
•Urutkan Uraikan •Tunjukkan •Bandingkan •Kritik •Rancang
•Sebutkan • Tentukan •Gunakan •Evaluasi •Kembang
•Ingat •Jelaskan •Manfaatka •Simpulkan •Telaah kan
kembali Ekspresikan n •Bedakan •Peringkat •Hasilkan
•Kenali •Jelaskan •Ilustrasika •Temukan •Kaji ulang •Susun
•Catat dengan kata- n •Gambarkan •Cermati •Rakit
•Hubungkan kata sendiri •Operasika •Artikan •Bentuk
•Kumpulka
•Ulangi •Identifikasi n •Telaah n
•Garis •Temukan •Terapkan •Prediksi •Rumuskan
bawahi •Ulangi •Kelola
•Pilih •Modifikasi
•Sebutkan •Mengubah
•Terjemahkan •Sintesa
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang

Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,


tertulis, dan gambar

Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak


biasa

Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur
atau tujuan keseluruhan

Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
Higher-Order Thinking Skills
Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi
yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi
menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu
kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang
lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang
memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan
keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa
yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran
pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Higher-Order Thinking Skills

Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills

Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
Higher-Order Thinking Skillss

Edward Glaser (1941:5) mengembangkan Robert W. Bailey (1989), pemecahan


gagasan Dewey dan mendefinisikan berpikir masalah merupakan suatu kegiatan yang
kritis sebagai: (1) suatu sikap yang mau kompleks dan tingkat tinggi dari proses
berpikir secara mendalam tentang masalah- mental seseorang yang mengombinasikan
masalah dan hal-hal yang berada dalam gagasan cemerlang untuk membentuk
jangkauan pengalaman seseorang; (2) kombinasi gagasan yang baru berdasarkan
pengetahuan tentang metode-metode penalara.
pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan
(3) semacam suatu keterampilan untuk Cotton, K (1991), berpikir kreatif memiliki
menerapkan metode-metode tersebut. karakteristik sebagai berikut: fluency
Berpikir kritis merupakan upaya keras untuk (membangun banyak ide), flexibility (dapat
memeriksa setiap keyakinan atau merubah-ubah pandangan dengan mudah),
pengetahuan asumtif berdasarkan bukti originality (menghasilkan sesuatu yang
pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan baru), dan elaboration (membangun ide-ide
lanjutan yang diakibatkannya. berdasarkan ide-ide yang lain)

Horold dan Cyril O’Donnell, pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif
mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat.
Higher-Order Thinking Skillss
• Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun
lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari
permasalahan yang diajukkan
• Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan
merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu
memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.
• Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar
(reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.
• Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan
informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan
pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan
informasi tersebut.
• Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis
dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
– Bagaimana jika…? (What if …?),
– Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
– Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Bagaimana Butir Soal yang dapat menuntut
HOTS...?
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut
berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
☞ berbentuk sumber/bahan bacaan seperti:
teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar,
grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol,
contoh, peta, film, atau suara yang direkam
☞ dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
Pada pemilihan kata kerja operasional (KKO) untuk
merumuskan indikator soal HOTS, hendaknya tidak terjebak
pada pengelompokkan KKO. Sebagai contoh kata kerja
‘menentukan’ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2
dan C3. Dalam konteks
penulisan soal-soal HOTS, kata kerja ‘menentukan’ bisa jadi
ada pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila soal tersebut
untuk menentukan keputusan didahului dengan proses
berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada
stimulus lalu siswa diminta menentukan keputusan yang
terbaik. Bahkan kata kerja ‘menentukan’ bisa
digolongkan C6 (mencipta) bila pertanyaan menuntut
kemampuan menyusun strategi pemecahan masalah baru.
Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat
dipengaruhi oleh proses berpikir apa yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan.
Langkah-Langkah Penyusunan Soal
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
• Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal
HOTS
• Menyusun kisi-kisi soal
• Merumuskan Stimulus yang Menarik dan
Kontekstual
• Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-
kisi soal
• Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau
kunci jawaban
CONTOH KARTU SOAL
3.32 Menganalisis keberkaitan turunan pertama

fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum,


dan selang kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung kurva
Materi : Aplikasi Turunan
Indikator Soal
Bukan HOTS:
Peserta didik dapat menentukan ukuran alas dari
sebuah Kotak tanpa tutup agar luas permukaannya
maksimum jika diketahui volumenya.
HOTS:
Disajikan dua lembar kertas kado dengan dimensi dan
harga yang berbeda dan akan digunakan untuk
membungkus kado berbentuk kotak dengan alas
persegi yang diketahui volumenya,
peserta didik dapat menentukan biaya minimal yang
dapat dipilih.
Contoh Item HOTS
Terima Kasih
Selamat Berkarya

Yuliansyah, S. Pd. M. Pd
08115140999

Anda mungkin juga menyukai