Kerja Mandiri
Sistem Evaluasi Nasional
Mengapa harus HOT?
Kurikulum 2013
Konten
Sistem
evaluasi
*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014
(Lampiran I)
PRINSIP KHUSUS PENILAIAN AUTENTIK
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.
7
KECAKAPAN HIDUP ABAD 21
Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do
With What They Know. 8
PENGALAMAN EMPIRIS
Taksonomi Bloom
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
o BERPIKIR KRITIS
o BERPIKIR KREATIF
HOT
o PEMECAHAN MASALAH
o PEMBUATAN KEPUTUSAN
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan
mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya
mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa
informasi. Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan
pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data
yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan
pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari
keterampilan berfikir kritis. Dengan kata lain, berfikir kritis adalah analitis
dan refleksif.
Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil dari keterampilan
berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dilakukan di
antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan
menentukan efektifitasnya. Berfikir kreatif meliputi juga
kemampuan menarik kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir
yang baru.
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat Pemahaman Aplikasi Analisa Evaluasi Kreasi
(Remember) (Understand) (Application) (Analysis) (Evaluate) (Create)
•Uraikan •Berikan contoh •Aplikasikan •Analisa •Menilai •Buat
•Identifikasi Uraikan •Tunjukkan •Kategorikan •Pilih •Bangun
•Urutkan • Tentukan •Gunakan •Bandingkan •Kritik •Rancang
•Sebutkan •Jelaskan •Manfaatkan •Simpulkan •Evaluasi •Kembangkan
•Ingat kembali Ekspresikan •Ilustrasikan •Bedakan •Telaah •Hasilkan
•Kenali •Jelaskan dengan •Operasikan •Temukan •Peringkat •Susun
•Catat kata-kata sendiri •Terapkan •Gambarkan •Kaji ulang •Rakit
•Hubungkan •Identifikasi •Artikan •Cermati •Bentuk
•Ulangi •Temukan •Telaah •Kumpulkan
•Garis bawahi •Ulangi •Prediksi •Rumuskan
•Pilih •Kelola
•Sebutkan •Modifikasi
•Terjemahkan •Mengubah
•Sintesa
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang
SINTESIS
SINTESIS
ANALISIS
ANALISIS
HOT
APLIKASI
APLIKASI
PEMAHAMAN ‘‘
PEMAHAMAN
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
LOTS HOTS
Higher-Order Thinking Skills
Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi
yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi
menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.
Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu
kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang
lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang
memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan
keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa
yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran
pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Higher-Order Thinking Skills
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).
Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills
Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya
Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
Higher-Order Thinking Skillss
Edward Glaser (1941:5) mengembangkan Robert W. Bailey (1989), pemecahan
gagasan Dewey dan mendefinisikan berpikir masalah merupakan suatu kegiatan yang
kritis sebagai: (1) suatu sikap yang mau kompleks dan tingkat tinggi dari proses
berpikir secara mendalam tentang masalah- mental seseorang yang mengombinasikan
masalah dan hal-hal yang berada dalam gagasan cemerlang untuk membentuk
jangkauan pengalaman seseorang; (2) kombinasi gagasan yang baru berdasarkan
pengetahuan tentang metode-metode penalara.
pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan
(3) semacam suatu keterampilan untuk Cotton, K (1991), berpikir kreatif memiliki
menerapkan metode-metode tersebut. karakteristik sebagai berikut: fluency
Berpikir kritis merupakan upaya keras untuk (membangun banyak ide), flexibility (dapat
memeriksa setiap keyakinan atau merubah-ubah pandangan dengan mudah),
pengetahuan asumtif berdasarkan bukti originality (menghasilkan sesuatu yang
pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan baru), dan elaboration (membangun ide-
lanjutan yang diakibatkannya. ide berdasarkan ide-ide yang lain)
Horold dan Cyril O’Donnell, pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif
mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat.
Higher-Order Thinking Skillss
• Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi,
namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan
solusi dari permasalahan yang diajukkan
• Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis
dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan
mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.
• Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan
bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.
• Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk
menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa
menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau
memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.
• Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir
kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
– Bagaimana jika…? (What if …?),
– Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
– Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Bagaimana Butir Soal yang dapat
menuntut HOTS...?
Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.
Pernyataan ini diungkapkan oleh…
A. Arrhenius C. Lewis
B. Bronsted-lowry D. Dalton
Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam air...
A. mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+
B. menghasilkan ion H+ D. terjadi reaksi dengan air
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3
Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H2SO4 dengan pH
yang sama besar maka yang akan anda lakukan adalah......
A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH yang
sama dengan menggunakan pengukuran indikator universal
B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan H2SO4
C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H+ yang
terlibat dari kedua reaksi tersebut
D. Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H2SO4
karena keduanya akan mempunyai konsentarsi H+ yang sama
Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan,
tetapi juga keterampilan proses, dan sikap
Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks
kehidupan nyata atau fenomena yang dekat
dengan kehidupan siswa
Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
IPA, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan nyata
Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
kesehatan
Pendidikan
Pekerjaan
sumbar daya alam
lingkungan hidup
bencana alam
pemanfaatan sains dan teknologi
Karakteristik asesmen kontekstual (REACT):
1. Relating: terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
2. Experiencing: ditekankan kepada penggalian (eksplorasi),
penemuan (discovery), dan penciptaan (invention).
3. Applying: menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam
kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
4. Communication: menuntut kemampuan peserta didik
untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada
kesimpulan konteks masalah.
5. Transfering: menuntut kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas
ke dalam situasi atau konteks baru.
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
Siswa mengkonstruksi responnya sendiri,
bukan sekadar memilih jawaban yang
tersedia.
Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata.
Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu
yang benar, tetapi memungkinkan banyak
jawaban benar atau semua jawaban benar.
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain
yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan
B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
Contoh Soal Biologi1
Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut
Pada akhir bacaan, mengapa orang Macondo memutuskan untuk tidak mau menonton?
A Mereka menginginkan liburan untuk mengurangi penderitaan tapi ternyata filmnya realistic dan
menyedihkan.
B MEreka tidak mampu membayar harga karcis.
C Mereka ingin menyimpan perasaan untuk menghadapi kenyataan hidup.
Mereka mencari keterlibatan emosional tapi ternyata film itu menjemukan. Tidak meyakinkan dan bermutu
rendah.
KERJA MANDIRI