Anda di halaman 1dari 51

WORKSHOP

MEMBUAT SOAL
HOTS

BY: TRIYONO SUWITO


KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

 Meningkatnya pemahaman guru


SMP tentang konsep penyusunan
soal HOTS

 Meningkatnya keterampilan guru


SMP untuk menyusun butir soal
HOTS
APA TUJUAN MEMBUAT 3

SOAL/TES/PERTANYAAN?
TEKNIK PENILAIAN

• Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan


pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya
adalah tes tertulis atau lisan.
• Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu,
maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja
(performance).
• Apabila tuntutan indikator memuat unsur
penyelidikan, maka teknik penilaiannya adalah
proyek.
MENGAPA SOAL HARUS HOTS?
 Rendahnya kemampuan peserta didik
Indonesia dalam survey yang dilaksanakan
oleh benchmarking internasional seperti
PISA dan TIMSS.
7
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki
literasi dasar (membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat
kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan
nyata serta pada situasi yang masih asing

Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do
With What They Know.
Hasil PISA 2015

 Terdapat peningkatan nilai PISA Indonesia di tiga kompetensi


yang diujikan,diantaranya:
 Kompetensi sains, dari 382 poin di tahun 2012 menjadi 403
poin di tahun 2015
 Kompetensi matematika, meningkat dari 375 poin di tahun
2012 menjadi 386 poin di tahun 2015
 Kompetensi membaca, dari 396 poin di tahun 2012 menjadi
397 poin di tahun 2015, artinya untuk kompetensi membaca
belum menunjukkan peningkatan signifikan.
(www.kemdikbud.go.id)
Kecakapan Hidup Abad 21
21st Century learning: Critical thinking
• To know Creativity
• To do Communication
Learning
Collaboration
• To be and
Innovation
• To live together Skills

Core
subjects Flexibility
21st Initiative
Century
Leadership
Information Digital Context Life and Social-skills
Media, and literacy career skills
Cross cultural
ICT literacy
Productivity
Accountability
Life-long learner
KOMPETENSI ABAD 21
1. Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
(Critical Thinking and Problem Solving Skill)

Menggunakan berbagai tipe pemikiran/penalaran atau alasan,

Memahami interkoneksi antara satu konsep dengan konsep yang lain

Melakukan penilaian dan menentukan keputusan secara efektif dalam mengolah


data dan menggunakan argumen.

Menguji hasil dan membangun koneksi antara informasi dan argumen.

Mengolah dan menginterpretasi informasi melalui simpulan awal dan mengujinya


lewat analisis terbaik.

Membuat solusi dari berbagai bermasalahan non-rutin.

Menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan suatu masalah


2. Kecakapan Berkomunikasi
(Communication Skills )
Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang
efektif dan multimedia (ICT Literacy).

Menggunakan kemampuan untuk mengutarakan ide-ide.

Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan konteks


pembicaraan.

Memiliki sikap untuk dapat mendengarkan, dan menghargai


pendapat orang lain.

Menggunakan alur pikir yang logis, terstruktur sesuai dengan


kaidah yang berlaku.

Memiliki kemampuan multi-languages (cross-cultural)


3. Kreatifitas dan Inovasi
(Creativity and Innovation)

Memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan


menyampaikan gagasan-gagasan baru.

Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Mampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal.

Menggunakan konsep-konsep atau pengetahuannya dalam situasi baru dan


berbeda.

Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran.

Memiliki kemampuan dalam menciptakan kebaharuan berdasarkan


pengetahuan awal yang dimiliki.

Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi positif


terhadap lingkungan.
4. Kolaborasi
(Collaboration)

Memiliki kemampuan dalam kerjasama berkelompok

Beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab,


bekerja secara produktif dengan yang lain.

Memiliki empati dan menghormati perspektif berbeda.

Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam


kelompok demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
APA ARTI SOAL HOTS?
Apakah Higher-Order Thinking?

Higher-order thinking termasuk menunjukkan pemahaman akan


informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall
informasi.

Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal
recall.

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis
soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni
materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan
ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap
pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur
kemampuan berpikir kritis.
Ranah Soal HOTS mengukur
kemampuan:
•Analisis yang merupakan kemampuan berpikir
dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari
sebuah konteks tertentu;
•Evaluasi merupakan kemampuan berpikir
dalam mengambil keputusan berdasarkan
fakta/informasi;
•Mengkreasi merupakan kemampuan berpikir
dalam membangun gagasan/ide-ide..
DIMENSI BERPIKIR KOGNITIF
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan, dll.
• Mengambil keputusan sendiri.
Penalaran
HOTS Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
(Level Kognitif 3)
memutuskan, memilih, mendukung, dll.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, ,
mengkritisi, menguji, dll.
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
Aplikasi
Mengaplikasi • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
(Level Kognitif 2)
mengilustrasikan, mengoperasikan, dll.
MOTS
• Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi,
Pengetahuan &
menerima, melaporkan, dll.
Pemahaman (Level
• Mengingat kembali.
Kognitif 1)
LOTS Mengingat • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
menirukan, menentukan, dll.

Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik


Langkah Pembelajaran dari LOTS menuju HOTS

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan


bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten
dan literat.

Setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi dan konteks yang


dapat memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari
yang sederhana (LOTS) menuju proses berpikir tingkat tinggi (HOTS).

Kegiatan pembelajaran harus ada perubahan, dari kapasitas LOTS


yang banyak sedikit demi sedikit menjadi kapasitas HOTS, sehingga
pada akhirnya kapasitas HOTS menjadi karakter peserta didik.

Melalui pembelajaran pada akhirnya harus dapat mengahasilkan


lulusan yang berkarakter, kompeten dan literat untuk siap
menghadapi tantangan Abad 21.
JADI HOTS…..

Kemampuan berpikir yang tidak sekedar:

1. mengingat (recall),

2. menyatakan kembali (restate),

3. atau merujuk tanpa melakukan

pengolahan (recite)
BAGAIMANA SOAL HOTS?
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, meminimalkan aspek mengingat
dan memahami
2. Berbasis permasalahan kontekstual;
3. Stimulus menarik;
4. Kebaruan
Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan
detik untuk pemenang medali emas pada olimpiade
tahun 2008 dalam lomba lari 100 m, 200 m, 400 m,
dan 800 m
.
Manakah berikut ini yang
paling mungkin merupakan
waktu lari bagi pemenang
medali emas untuk lomba
lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:54.87

.
Tips Menyusun Soal HOTS

Penyajian kasus nyata memungkinkan proses menelaah


informasi

Melalui analisa visual bagan yang kompleks, maka tingkat berfikir


ordenya lebih tinggi
Bukan HOTS
Apakah peran burung elang dalam
suatu rantai makanan?
Konteks dunia
nyata
HOTS
Seorang ilmuwan berhasil menemukan
pestisida ampuh pembasmi ulat
sehingga jumlah ulat menurun dengan
drastis. Apakah yang akan terjadi
kepada elang?
Tips Menyusun Soal HOTS

Contoh:
Abad 21 adalah abad teknologi informasi. Arus informasi yang
begitu deras bisa berdampak negatif terhadap persatuan dan
kesatuan bangsa. Misalnya kejadian perkelahian antarsiswa
yang berbeda suku bangsa di suatu sekolah yang belum dapat
dibuktikan kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media
sosial. Berita tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas
sehingga memicu konflik antar suku bangsa. Oleh karena itu,
pembatasan penggunaan media sosial harus diterapkan
kepada semua pelajar.

Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan


alasanmu!
CONTOH KATA TANYA
SOAL HOTS?
PERTANYAAN SOAL HOT
(Krulik & Rudnick, 1999)

Adakah Cara lain? (What’s another way?),

Bagaimana jika…? (What if …?),

Manakah yang salah? (What’s wrong?),

Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?)


HAL-HAL PENTING DALAM
MENULIS SOAL HOTS
 Pilih materi yang sesuai dengan indkator soal (disebut stimulus)
 Periksa materi (stimulus):
 >Apakah bermanfaat?
 > Apakah merefleksikan kurikulum?
 > Apakah menarik?
 > Relevan?
 >Cocok?
 Pertanyaan penting apa yang dapat diidentifikasi dari stimulus?
 Hots : (MENGANALISIS, MENGEVALUASI, MENGKREASI)
 Soal pilihan ganda dapat muncul dari pertanyaan HOTS
 Untuk mendapat soal PG yang baik:
> ekstensif (menjangkau secara luas)
> ketat (teliti, cermat, dan rapi)
> dipanelkan
LANGKAH
MEMBUAT
SOAL EVALUASI
PERTAMA
TELAAH ISI BUKU
Mata Pel :Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
BAB :I
Kelas : VII
Penerbit : Kemendikbud
Tahun : 2016
halaman : 1 - 25
KE-DUA

TENTUKAN
MATERI POKOK
MATERI POKOK TEKS

PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Perumusan dan Perumusan dan
Penetapan Penetapan
Pancasila Pancasila
sebagai Dasar sebagai Dasar
Negara Negara
KE-TIGA

PILIHLAH KD TERKAIT
SESUAI DENGAN MATERI
POKOK
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.1 4.1
Menganalisis Menyaji hasil analisis
proses perumusan proses perumusan
dan penetapan dan penetapan
Pancasila sebagai Pancasila sebagai
Dasar Negara Dasar Negara
KE-EMPAT

KEMBANGKAN
MATERI POKOK KD
PENGEMBANGAN
MATERI POKOK KD ASPEK PENGETAHUAN

3. Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara


a. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
dalam Sidang BPUPKI.
b. Pendapat para pendiri negara tentang isi Pancasila.
c. Perumusan Dasar Negara dalam Sidang Panitia Sembilan.
d. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

e. Komitmen para pendiri negara dalam


Merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara.
PENGEMBANGAN
MATERI POKOK KD ASPEK KETERAMPILAN

3. Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

a. Hasil telaah perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara


b. Telaah penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

c. Telaah semangat Komitmen para pendiri Negara dalam


merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara.

d. Praktik kewarganegaraan untuk mempertahankan Pancasila


sebagai dasar Negara.
KE-LIMA

RUMUSKAN
INDIKATOR
K3-K4
Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional
(KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel,
jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang
bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan dan
satu materi
KATA KERJA OPERASIONAL

Mengingat C-1
1 Menyebutkan
2. Memberi label Memahami C-2
3. Mencocokan 1 Menggolongkan Menerapkan C-3
4. Memberi nama 2. Membuat ulasan 1 Menuliskan
5. Mengurutkan 3. Menjelaskan 2. Membuat
6. Memberi contoh 4. Mengidentifikasi penefasiran
7. Memasangkan 5. Membuat laporan 3. Merancang
6. Membuat tinjauan persiapan
7. Menceritakan 4. Menyusun jadwal
5. Menyelesaikan
masalah
6. menggunakan
KATA KERJA OPERASIONAL

Menganalisis C-4
1 Menilai
2. Menghitung Mengevaluasi C-5
3. Mengelompokan 1 membuat
4. Membandingkan penilaian
5. Membedakan 2. Menyusun alasan
6. Membuat 3. Menjelaskan Mencipta C-6
diagram alasan 1 Megumpulkan
7. Menguji 4. Membuat 2. Merancang
perbandingan 3. Merencanakan
5. Memperkirakan 4. Mengusulkan
6. Memprediksi 5. Mengulas
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ASPEK PENGETAHUAN

3. Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara


a. Mendeskripsikan perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
dalam Sidang BPUPKI.
b. Membandingkan pendapat para pendiri negara tentang isi
Pancasila.
c. Mengelompokkan hasil perumusan Dasar Negara dalam
sidang Panitia Sembilan.
d. Menjelaskan alasan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
e. Mengulas semangat komitmen para pendiri negara dalam
Merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ASPEK KETERAMPILAN
3. Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
a. Menyusun laporan hasil telaah perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara
b. Menyajikan hasil telaah penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.

c. Mensimulasikan laporan hasil telaah semangat Komitmen para


pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan
Pancasila sebagai Dasar Negara.

d. Mengusulkan bentuk praktik kewarganegaraan untuk


mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara.
KE-ENAM

BUATLAH
SOAL
EVALUASI
CONTOH
SOAL PENGETAHUAN
CONTOH SOAL K-3

RUMUSAN INDIKATOR
 3.1.1. Mendeskripsikan perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara dalam Sidang BPUPKI.

SOAL EVALUASI
1. Deskripsikan perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara dalam sidang BPUPKI?
 Triyono suwito
 0857 94301210
 triyonosuwito31@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai