Anda di halaman 1dari 43

Pengembangan

Soal HOTS
Mengapa asesmen di Indonesia
diarahkan ke model asesmen
Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dan Contextual
Assessment?
Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan
1 2 3

Kualitas Kompetensi Literasi Dasar


Karakter Bagaimana mengatasi Bagaimana menerapkan
Bagaimana menghadapi tantangan yang keterampilan inti untuk
lingkungan yang terus kompleks. kegiatan sehari-hari.

Agenda
berubah.
1. Iman & taqwa 1. Berpikir 1. Baca tulis
2. Rasa ingin tahu kritis/memecahkan 2. Berhitung
3. Inisiatif masalah 3. Literasi sains
4. Gigih 2. Kreativitas 4. Literasi informasi
5. Kemampuan 3. Komunikasi 5. teknologi dan
6. beradaptasi 4. Kolaborasi 6. komunikasi
Kepemimpinan 7. Literasi keuangan
Kesadaran sosial dan Literasi budaya dan
budaya kewarganegaraan
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki
literasi dasar (membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad 21, misalnya: untuk
membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan, memecahkan masalah dan
menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada situasi yang masih asing

Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum

Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do
With What They Know.
4
Pengertian HOTS
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk
tanpa melakukan pengolahan (recite)

Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:


1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah,
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
Table of Thinking

Krulik & Bloom Bloom Presseisen


Rudnick Orisinil Revisi “HOTS”
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir
kreatif; Pemecahan
creative Sintesis Mengevaluasi masalah; Pembuatan
keputusan
Evaluasi Mencipta
Karakteristik HOTS
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan,
Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan:
– menemukan
– menganalisis
– menciptakan metode baru
– mereflksi
– memprediksi
– berargumen
– mengambil keputusan yang tepat
2. Berbasis permasalahan kontekstual;
3. Stimulus menarik;
4. Tidak Rutin
‘Difficulty’ is NOT the same as higher-order
thinking.

Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan


mungkin sulit, tetapi ini bukanlah Higher-Order
Thinking kecuali melibatkan proses bernalar
(seperti mencari arti dari konteks/stimulus).
Dimensi Proses Kognitif
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan,
menulis, memformulasikan.
• Mengambil keputusan sendiri.
S Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, , mengkritisi,
menguji.
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
Mengaplikasi • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan.
S
• Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima,
melaporkan.
• Mengingat kembali.
S Mengetahui
• Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang, menirukan.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
Level Kognitif
NO. LEVEL KARAKTERISTIK SOAL
KOGNITIF
1. Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
Pemahaman prosedural.
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu pada konsep lain
dalam mapel yang sama atau mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
 Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah
Dalam penyusunan soal yang berorientasi pada keterampilan be
ingkat tinggi atau HOTS, pertanyaan-pertanyaan tersebut d
diklasifikasikan kedalam empat macam pertanyaan
1. Pertanyaan Inferensial.
Pertanyaan setelah peserta didik melakukan pengamatan mau
pengkajian atas bahan yang diberikan oleh guru. Bahan infor
tersebut bias berupa potret, gambar, tulisan singkat, sanjak, berita,
sebagainya. Pertanyaan ini bertujuan mengungkap apa yang d
atau didapati dan apa yang difahami oleh peserta didik se
mengamati atau membaca bahan yang disajikan oleh guru. Seperti:
Apa yang saudara temukan ?
Apa yang saudara ketahui dengan ... Ini?
Bagaimana pendapat saudara?
Adakah saudara menemukan kelebihan atau kelemahan apa
saudara baca?
Bagaimana sikap saudara dengan makna yang saudara peroleh .
2. Pertanyaan pertanyaan interpretasi.
Pertanyaan interpretasi diajukan pada peserta didik berkaitan dengan informasi y
tidak lengkap, atau tidak ada dalam bahan yang disajikan oleh guru, dan para pe
didik mesti bisa memberikan makna. Pertanyaan ini ditujukan agar para peserta
bisa memberikan makna suatu konsekuensi dari suatu gejala atau sebab yang a
Seperti, Mengapa saudara memiliki pendapat itu?, Apa penyebab kegagalan dar
upaya untuk ...? Apa penyebab banjir besar yang terjadi di ...? Pertanyaan
interptretasi mencakup pula,
 Mendorong proses berpikir, contohnya, Apa yang saudara ketahui dengan
vandalisme? Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?
 Struktur dan mengarahkan learning, contohnya, Ada beberapa bentuk korup
terpaksa, tamak, dan dirancang secara berjamaah? Bentuk mana yang palin
berbahaya?
 Membangkitkan sikap emosi, contohnya, Bagaimana seandainya saudara
menjadi orang miskin yang ditolak berobat di rumah sakit, karena tidak mam
membayar?
 Mendalami masalah, contohnya, Apa kesimpulan sauadara setelah melihat f
tersebut? Bagaimana dengan karakter pemainnya?
 Interpretasi, apa akibat yang terjadi, contohnya, Setelah membaca trilogi And
Herata, kira-kira apa novel keempat?
3. Pertanyaan Pertanyaan Transfer.
Apabila dua macam pertanyaan sebelumnya merupakan upaya un
mendalami masalah atau hakekat sesuatu, pertanyaan trans
merupakan upaya untuk memperluas wawasan atau bers
horizontal. Seperti: Apakah perbedaan teori ... dengan teori
Bisakah saudara menjelaskan lebih detail jawaban saudara? Apab
didetailkan ada berapa macam gagasan saudara ini? Bagaima
apabila jawaban saudara dipisah antara yang negatif dan posi
Pertanyaan transfer mencakup pula,
Mengaplikasikan ilmu pada kasus yang lain. Bagaimana kalau teori
diterapkan pada kasus ...? Apakah mungkin apabila hal
dilaksanakan di ...? Adakah kemungkinan lain dari upaya untuk ...?
4. Pertanyaan pertanyaan hipotetik
(Pertanyaan tentang hipotesis, generalisasi, dan kesimpulan). Pertanyaan hipo
memiliki arah untuk mendorong peserta didik melakukan prediksi atau peram
dari sesuatu permasalahan yang dihadapi dan/atau mengambil kesimpulan u
generalisasi. Sudah barang tentu hipotesis dan kesimpulan ini merupakan
pemahaman permasalahan ditambah data atau informasi yang telah dimiliki dan
data yang sengaja telah diperoleh karena untuk mengkaji permasalahan ters
lebih jauh. Seperti,
 Apa yang terjadi manakala cuaca panas dingin berubah cepat silih berganti?
 Bagaimana seandainya, kebijakan kendaraan genap ganjil yang dijalankan di
 Jakarta dilaksanakan di kota saudara.Adaah yang perlu direvisi atau
 dikembangkan?
 Bagaimanakah kalau suporter yang melakukan kekerasan kesebelasannya
dibekukan dilarang bertanding?
 Pertanyaan mempertanyakan sebab akibat, contohnya, apa yang akan terjadi
apabila minyak bumi habis?
 Pertanyaan reflektif, mempertanyakan kebenaran, contohnya, bagaimana
saudara tahu kalau yang disajikan di tayangan infonet itu benar?
 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proeses pembelajaran
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
Contoh Soal HOTS
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Fisika

Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!


Agar lampu L1 dan L2 menyala, saklar S harus disambung
dengan batang yang terbuat dari....
A. kayu
L1
B. kaca
C. plastik
D. besi L2

S
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Biologi SMA
Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan
sakit perut (diare) pada manusia adalah….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum
2. Aplikasi
Fisika
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
L1

L2

Pada keadaan saklar S dibuka seperti gambar, keadaan


lampu-lampu yang benar adalah....
A. L1 dan L2 menyala
B. L1 dan L2 padam
C. L1 menyala, dan L2 padam
D. L1 padam, dan L2 menyala
2. Aplikasi
Ekonomi
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp 100
milyar, tingkat harga umum yang berlaku Rp 200.000,00 dan
jumlah barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka
kecepatan uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving
Fisher adalah …..
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali
3. Penalaran
PJOK
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang bertahan
berupaya untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola. Penjaga
gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola. Perhatikan gambar
berikut!

Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus


merebut bola untuk menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke arah
pertahanan bagian kanan keeper?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5
3. Penalaran
Fisika
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Mula-mula saklar S dihubungkan menyebabkan arus listrik mengalir sehingga
lampu L1 dan L2 sama terangnya.
L1
A

L2
S
B
Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu L1
dan L2. Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu
tersebut?
A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 .
B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang.
C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1 dan L3.
D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 dan L3 lebih terang daripada
Wednesday, L128,
September . 2022
Langkah-langkah Menyusun Soal HOTS

1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal


HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai
dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan
ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir
soal.
5. Membuat pedoman penskoran atau kunci
jawaban.
Rambu-rambu Pengembangan Butir
Soal – Pilihan Ganda
No. Aspek
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator.
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda, dan Kekerasan).

3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan, peserta didik melakukan tahapan-
tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
7. Pilihan jawaban homogen dan logis.
8. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.
B. Konstruksi
8. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
9. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
10. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.
11. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
12. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
13. Panjang pilihan jawaban relatif sama.
14. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas benar" dan sejenisnya.

15. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya.
16. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
C. Bahasa
17. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya.

18. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.


19. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
20. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
Rambu-rambu Pengembangan
Butir Soal – Tes Uraian
No. Aspek
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk Uraian).
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras, Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda, dan Kekerasan).

3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia nyata)*

5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan, peserta didik
melakukaan tahapan-tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
B. Konstruksi
6. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai.

7. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.


8. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang mengandung kata kunci.
9. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
C. Bahasa
11. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya.

12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.


13. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : .............................................................

Kelas/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Semester Kognitif Soal Soal

..............................., ....................................
Mengetahui Koordinator MGMP .....................................
Kepala SMA .........................................

................................................................ ................................................................
NIP. NIP.

@ Dit. PSMA
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Soal:

Kunci/Pedoman Penskoran:

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. .....................................
2. .....................................
3.
@ Dit......................................
PSMA
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Soal:

PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor

Total Skor

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
@ Dit. PSMA
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Semester Kognitif Soal Soal
1. Menganalisis berbagai kasus Hak asasi manusia XII/1 Disajikan kasus kontekstual, Penalaran Uraian 1
pelanggaran HAM secara dalam Pancasila peserta didik mampu menganalisis
argumentatif dan saling berbagai informasi yang disajikan
dalam kasus.
keterhubungan antara aspek
ideal, instrumental, dan
praksis sila-sila Pancasila.

@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan


KAKEK DAN PENCURI
PEPAYA

Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang
kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan
rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah
menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan
hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang
dicuri orang.
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan
hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang
istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir,
betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-
sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti
memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam
tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia
datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya
yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang
tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun.
Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah
pepaya itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng


dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal
si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu
dengan amat menyesal mengaku bahwa dialah yang telah mencuri
pepayanya.
“Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah
pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada
tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad
untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya
Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan
pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda.”

Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-kakek-
dan-pencuri-pepaya.html
PERTANYAAN
1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut
dermawan. Setujukah kamu dengan pendapat
Ani tersebut? Jelaskan alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si
pencuri tetap mengambil pepaya milik Kakek
yang kedua?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih
setelah menyadari satu buah pepaya miliknya
hilang?**)
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk
menebus kesalahannya?**)
**) bukan soal HOTS
Beberapa Permasalahan:

1. Menjabarkan KD Menjadi IPK dan Indikator Soal

Esensi IPK:
 Menentukan tujuan pembelajaran
 Menentukan materi pelajaran (faktual, konseptual,
prosedural, metakognitif)
 Menentukan langkah-langkah pembelajaran
 Menentukan media dan sumber belajar
 Menentukan bentuk instrumen penilaian
2. Menyusun stimulus HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca.
Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
PENGGUNA INTERNET DI DUNIA
 
Pengguna Internet dari hari ke hari selalu mengalami perkembangan dan salah satu
cara mengetahui pengguna Internet dunia adalah dengan melihat data ter- update.
Biasanya tempat untuk mengecek atau melihat data urutan pengguna Internet dari
seluruh adalah melalui Internet World Stats (IWS). Melalui IWS kita bisa melihat
perkembangan Pengguna Internet dari tahun ke tahun. Gambar 1 berikut adalah
data pengguna Internet di dunia di berbagai wilayah.

Tabel 1.
Perkiraan jumlah penduduk.
Jumlah
No Nama Region Penduduk
(dalam juta)
1 Asia 2.531
2 Eropa 739
3 Amerika Latin/Karibia 93
4 Amerika Utara 351
5 Afrika 1.125
6 Timur Tengah 279
7 Oceania/Australia 36
Jumlah 5.154
Pengguna Internet di Indonesia adalah 73 juta orang pengguna.
Dari data di atas, hitunglah perbandingan pengguna internet di Indonesia
terhadap negara-negara di Asia!

Kunci/Pedoman Penskoran:
Penyelesaian Skor
Jumlah pengguna internet di Asia
= 45.7% x 5.154
= 2.355 juta ................................................................................. 1

Pengguna Internet di Indonesia


= 73 juta
Jadi perbandingan pengguna internet di Indonesia dibandingkan
dengan pengguna internet di Asia adalah 73 : 2.355 atau sekitar
73
𝑥 100% = 3,09% ....................................................................
2355
1
Jumlah skor Maksimum 2
Keterangan:
Soal masuk kategori HOTS karena untuk menyelesaikan soal
ini:
1. diperlukan pemahaman konsep membaca diagram dan
membaca tabel, serta melihat keterkaitan (mencari
hubungan) informasi pada stimulus.
2. menghitung jumlah pengguna internet dengan
menggunakan perbandingan.
3. membandingkan pengguna internet di Indonesia dengan
pengguna di Asia.

37
Bhs. Indonesia SMP

@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan


1. Pada awal percakapan, mengapa Gita
merasa pesimis?
A. Gita tidak bisa kuliah di kedokteran.
B. Ia bukan anak yang cerdas seperti kakaknya.
C. Gita merasa tidak pandai menghafal seperti
kakaknya.
D. Ia kesulitan dalam menyelesaikan studinya.
2. Berdasarkan isi teks, apa yang membuat
seseorang menjadi pesimis?
A. Terbatasnya pergaulan dengan dunia luar.
B. Tidak memiliki motivasi untuk
mengembangkan diri.
C. Melihat kemampuan orang lain melebihi
dirinya.
D. Tidak memiliki angan-angan yang tinggi.
3. Saran terbaik untuk menanggapi
pernyataan Gita di awal dialog adalah ….
A. Cobalah dulu sesuai kemampuanmu.
B. Sadarilah kekurangan yang ada pada dirimu.
C. Terimalah kenyataan bahwa kamu tidak
cocok kuliah di kedokteran.
D. Urungkan niatmu untuk kuliah tahun depan.
PERAN SOAL HOTS
Ujian Sekolah (US) adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik terhadap SKL, untuk
semua mata pelajaran yang dilakukan oleh Satuan
Pendidikan.
1. Mempersiapkan kompetensi peserta didik menyongsong
abad ke-21;
2. Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan
daerah;
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik;
4. Meningkatkan mutu soal US.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai