Anda di halaman 1dari 100

Pengembangan

Soal HOTS
Curiculum Vitae

Nama : Drs. Junaidi M.Pd


Tempat/TglLahir: Boyolali,12 Juli 1967
NIP : 196707121994031003
Pangkat/Gol : Pembina Utama /IV e
Jabatan : WI Utama
Pend : S1 Mat,
: S2 (Manaj Pend)
Alamat : Jl. Godosuli 5c, Mangkuyudan, Solo
Email : junaidi_soebroto60@yahoo.com 2
Diklat Yang pernah Diikuti Pengalaman Profesi
1. TOT Materi Diklat PIM IV 1. Guru SMP
2. TOT Multi Media
3. TOT Fasilitator Guru Mat MTs dan MA 2. Guru SMA
4. TOT AIBEB bekerjasama Dg Australia 3. Guru MTsN
5. TOT Lesson Study bekerjasama Dg Jepang 4. Guru SMEA
6. TOT Kurikulum 2013 dg Kemendikbud 5. Dosen Penyetaraan D2
7. TOT Assesor PKG dan PKB 6. PLT Kasi
8. TOT Tugas Tambahan Kamad
9. TOT Publikasi Ilmiah
10. TOT Penjaminan Mutu Pendidikan 2. Karya Tulis ilmiah
11. TOT Penelitian Pembelajaran a. Penelitian Kediklatan
12, TOT angka Kredit b. Jurnal Nasional Terakreditasi
13. dll c. Jurnal ber ISSN
d. Majalah Ilmiah ber ISSN
Karya Yang Pernah Di buat 3. Lain-lain
1. Modul Untuk Pusdiklat a. Juara 1 Temu KTI Nas tahun 2010
a.Modul Model2 Pembelajarn (6 Modul) b. Juara 2 Temu KTI Nas tahun 2011
c. Juara 1 Temu KTI Nas tahun 2013
b.Modul Media (2 Modul)
d. Juara 3 Temu KTI Nas tahun 2015
c.Modul Evaluasi ( 2 Modul)
d.Modul Statistik
3
c.Modul Geomteri
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

 Meningkatnya pemahaman guru


Madrasah tentang konsep penyusunan
soal HOTS untuk Pendampingan
Kurikulum 2013; dan
 Meningkatnya keterampilan guru untuk
menyusun butir soal HOTS;
Mengapa asesmen di Indonesia
diarahkan ke model asesmen
Higher Order Thinking Skills
(HOTS)?
Konsep Dasar HOTS

Pengertian
1. Penilaian HOTS tidak dapat dipisahkan dengan
pembelajaran HOTS, melainkan juga harus mampu
melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih
peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir
tingkat tinggi.
2. Kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite
3. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
ketrampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih efektif.
Prinsip

1. Menentukan secara tepat dan jelas apa yang akan


dinilai.
2. Merencanakan tugas yang menuntut peserta didik
untuk menunjukkan pengetahuan atau keterampilan
yang mereka miliki.
3. Menentukan langkah apa yang akan diambil sebagai
bukti peningkatan pengetahuan dan kecakapan
peserta didik yang telah ditunjukan dalam proses.
Penilaian berpikir tingkat tinggi
meliputi 3 prinsip:
1. Menyajikan stimulus bagi peserta didik untuk
dipikirkan, biasanya dalam bentuk pengantar teks,
visual, skenario, wacana, atau masalah (kasus).
2. Menggunakan permasalahan baru bagi peserta didik,
belum dibahas di kelas, dan bukan pertanyaan hanya
untuk proses mengingat.
3. Membedakan antara tingkat kesulitan soal (mudah,
sedang, atau sulit) dan level kognitif (berpikir tingkat
rendah dan berpikir tingkat tinggi).
10

Kecakapan Abad 21 yang dibutuhkan

1 2 3

Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Dasar


Bagaimana menghadapi lingkungan Bagaimana mengatasi Bagaimana menerapkan
yang terus berubah. tantangan yang kompleks. keterampilan inti untuk kegiatan
sehari-hari.

1.
Agenda
Iman & taqwa 1. Berpikir 1. Baca tulis
2. Rasa ingin tahu kritis/memecahkan 2. Berhitung
3. Inisiatif masalah 3. Literasi sains
4. Gigih 2. Kreativitas 4. Literasi informasi teknologi
5. Kemampuan beradaptasi 3. Komunikasi 5. dan komunikasi
6. Kepemimpinan 4. Kolaborasi 6. Literasi keuangan
Kesadaran sosial dan budaya 7. Literasi budaya dan
kewarganegaraan
Karakteristik
1. Mengukur Keterampilan berpikir Tingkat Tinggi
The Australian Council for Educational Research (ACER)
menyatakan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi
yaitu:
a. menganalisis, merefleksi, memberikan argumen
(alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda,
menyusun, dan mencipta.
b. Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi
kemampuan untuk memecahkan masalah (problem
solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking),
berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil
keputusan (decision making).
2. Berbasis Permasalahan Kontekstual dan Menarik
(Contextual and Trending Topic)
lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT.
a.Relating, terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
b. Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration),
penemu (discovery), dan penciptaan (creation).
c. Applying, kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk
menyelesaikan masalah-masalah nyata.
d.Communicating, kemampuan peserta didik untuk mampu
mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan
konteks masalah.
e.Transfering, kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas
ke dalam situasi atau konteks baru.
Ciri-ciri asesmen kontekstual yang
berbasis pada asesmen autentik, adalah
1. peserta didik mengonstruksi responnya sendiri,
bukan sekedar memilih jawaban yang tersedia;
2. Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata;
3. Tugas-tugas yang diberikan tidak mengkungkung
dengan satu-satunya jawaban benar, namun
memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan gagasan dengan beragam
alternative jawaban benar yang berdasar pada
bukti, fakta, dan alasan rasional
3. Tidak Rutin dan Mengusung Kebaruan
Soal-soal HOTS tidak dapat diujikan berulang-ulang pada
peserta tes yang sama. Apabila suatu soal yang awalnya
merupakan soal HOTS diujikan berulang-ulang pada peserta tes
yang sama, akibatnya
a. proses berpikir peserta didik menjadi menghafal dan
mengingat.
b. peserta didik hanya perlu mengingat cara-cara yang telah
pernah dilakukan sebelumnya.
c. Tidak lagi terjadi proses berpikir tingkat tinggi. Soal-soal
tersebut tidak lagi dapat mendorong peserta tes untuk
kreatif menemukan solusi baru.
d. tidak lagi mampu menggali ide-ide orisinil yang dimiliki
eserta tes untuk menyelesaikan masalah.
Proses Kognitif Bloom(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan

Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk


komunikasi lisan, tertulis, dan gambar

Menerapkan Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang


tidak biasa

Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan

Menilai/ Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


Mengevaluasi untuk mengambil keputusan

Mengkreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk


membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
Anderson & Krathwohl (2001) – Dimensi Proses Berfikir
Mengkreasi Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan,
menulis, memformulasikan.

HOTS
Mengevaluasi Mengambil keputusan sendiri.
Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.

Menganalisis Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.


Kata kerja: membandingkan, memeriksa, mengkritisi, menguji.

Mengaplikasi Menggunakan informasi pada domain berbeda


Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan.
MOTS
Memahami Menjelaskan ide/konsep.
Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima, melaporkan.

LOTS Mengingat Mengingat kembali.


Level Kognitif Sumber: Puspendik

NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL


1. Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
Pemahaman prosedural.

2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,


dan prosedural tertentu pada konsep lain
dalam mapel yang sama atau mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain).

3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:


 Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah
Puspendik (2015) mengklasifikasikannya
menjadi 3 level kognitif sebagaimana digunakan
dalam kisi-kisi UN sejak tahun pelajaran
2015/2016. Pengelompokan level kognitif
tersebut yaitu:
1) pengetahuan dan pemahaman (level 1),
2) aplikasi (level 2), dan
3) penalaran (level 3). Berikut dipaparkan
secara singkat penjelasan untuk masing-
masing level tersebut.
Dimensi Proses Kognitif
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
C6 mengembangkan, menulis, memformulasikan, dll.
• Mengambil keputusan sendiri.
Penalaran
HOTS Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
C5 (Level Kognitif 3)
memutuskan, memilih, mendukung, dll.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, ,
C4 mengkritisi, menguji, dll.
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
Aplikasi
Mengaplikasi • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
C3 (Level Kognitif 2)
mengilustrasikan, mengoperasikan, dll.
MOTS
• Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi,
C2 Pengetahuan &
menerima, melaporkan, dll.
Pemahaman (Level
• Mengingat kembali.
Kognitif 1)
LOTS Mengingat • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
C1 menirukan, menentukan, dll.

Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik


Dimensi Proses Kognitif
Krulik & Bloom Bloom Presseisen
Rudnick Orisinil Revisi “HOTS”
recall Pengetahuan Mengingat

basic Pemahaman Memahami

Penerapan Menerapkan

critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir


kreatif; Pemecahan
creative Sintesis Mengevaluasi masalah; Pembuatan
keputusan
Evaluasi Mencipta
Masing-masing guru mata pelajaran hendaknya
kreatif mengembangkan soal-soal HOTS sesuai
dengan KI-KD yang memungkinkan dalam mata
pelajaran yang diampunya. Wawasan guru terhadap
isu-isu global, keterampilan memilih stimulus soal,
serta kemampuan memilih kompetensi yang diuji,
merupakan aspek-aspek penting yang harus
diperhatikan oleh guru, agar dapat menghasilkan
butir-butir soal yang bermutu.
Puspendik, HOTS, hal. 7
Kurikulum 2013

Tantangan Tantangan Eksternal


Internal (Globalisasi)

Kemajuan
Lingkungan Kemajuan Industri
Pendidikan
hidup Teknologi Kreatif
Internasional

Sistem
Konten
evaluasi
Pengertian Soal HOTS

Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:


1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah,
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
dimensi materi
metakognitif, tidak
Pada umumnya sekadar mengukur
soal HOTS dimensi faktual,
mengukur
konseptual, atau
prosedural saja.
Materi
metakognitif,

Dimensi metakognitif menggambarkan


kemampuan menghubungkan beberapa
konsep yang berbeda, menginterpretasikan,
memecahkan masalah (problem solving),
memilih strategi pemecahan masalah,
menemukan (discovery) metode baru,
berargumen (reasoning), dan mengambil
keputusan yang tepat.
‘Difficulty’ is NOT the same as higher-
order thinking.

Mengetahui arti dari kata yang jarang


digunakan mungkin sulit, tetapi ini
bukanlah Higher-Order Thinking
kecuali melibatkan proses bernalar
(seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).
Peran Soal HOTS dalam Penilaian Hasil Belajar

• Peran soal HOTS dalam penilaian hasil belajar


peserta didik difokuskan pada aspek
pengetahuan dan keterampilan yang terkait
dengan KD pada KI-3 dan KI-4.
• Soal-Soal HOTS bertujuan untuk mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
• Pada penilaian hasil belajar, guru mengujikan
butir soal HOTS secara proporsional
1. Mempersiapkan kompetensi peserta didik
menyongsong abad ke-21
Tiga kelompok kompetensi yang dibutuhkan pada
abad ke-21 (21st century skills) yaitu:
a. memiliki karakter yang baik (religius, nasionalis,
mandiri, gotong royong, dan integritas);
b. memiliki kemampuan 4C (critical thinking,
creativity, collaboration, dan communication);
serta
c. menguasai literasi mencakup keterampilan
berpikir menggunakan sumber-sumber
pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital,
dan auditori.
Langkah-Langkah Penyusunan Soal
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS


a. Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat
dibuatkan soal-soal HOTS.
b. Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal
HOTS.
c. Pilihlah KD yang memuat KKO yang pada ranah
C4, C5, atau C6.
2. Menyusun kisi-kisi soal HOTS
Kisi-kisi bertujuan untuk membantu para guru
menulis butir soal HOTS. Kisi-kisi tersebut
diperlukan untuk memandu guru dalam:
a. menentukan kemampuan minimal
tuntutan KD yang dapat dibuat soal-soal
HOTS,
b. memilih materi pokok yang terkait dengan
KD yang akan diuji,
c. merumuskan indikator soal, dan
d. menentukan level kognitif.
3. Merumuskan Stimulus yang Menarik dan
Kontekstual
• Stimulus yang digunakan harus menarik, artinya
stimulus harus dapat mendorong peserta didik
untuk membaca stimulus. Stimulus yang
menarik umumnya baru, belum pernah dibaca
oleh peserta didik, atau isu-isu yang sedang
mengemuka.
• stimulus kontekstual berarti stimulus yang
sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan
sehari-hari, mendorong peserta didik untuk
membaca.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun
stimulus soal HOTS:

1. pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,


grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus;
2. stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan;
3. pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) yang memotivasi siswa untuk membaca
(pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual); dan
4. terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), dan
berfungsi.
Menulis butir pertanyaan sesuai dengan
kisi-kisi soal

• Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah


penulisan butir soal HOTS.
• Kaidah penulisan butir soal HOTS, pada dasarnya
hampir sama dengan kaidah penulisan butir soal
pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek
materi
• (harus disesuaikan dengan karakteristik soal HOTS di
atas), sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa
relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal,
Membuat pedoman penskoran (rubrik)
atau kunci jawaban

• Setiap butir soal HOTS yang ditulis harus


dilengkapi dengan pedoman penskoran atau
kunci jawaban.
• Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal
uraian.
• Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk
soal pilihan ganda, dan isian singkat.
langkah-langkah penyusunan soal HOTS
Beberapa Tantangan:
1. Menjabarkan KD Menjadi IPK dan Indikator
Soal

Esensi IPK:
 Menentukan tujuan pembelajaran
 Menentukan materi pelajaran (faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif)
 Menentukan langkah-langkah pembelajaran
 Menentukan media dan sumber belajar
 Menentukan bentuk instrumen penilaian
2. Menyusun stimulus HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan
menarik (terkini) memotivasi peserta didik untuk
membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa,
Sejarah boleh tidak kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
Penjabaran KD menjadi Indikator Soal

• Indikator soal diturunkan dari kompetensi dasar dan


digunakan sebagai ramburambu dalam penyusunan butir
soal atau tugas. Indikator soal dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu :
• indikator soal terbuka merupakan indikator soal yang
komponen stimulusnya (condition) yang diberikan
bersifat umum, sehingga penulis soal bisa membuat
variasi soal yang beragam dari satu indikator
• Indikator soal terbuka biasanya terdapat pada indikator
soal UN,
Penjabaran KD menjadi Indikator Soal

• Indikator soal tertutup merupakan suatu


indikator yang komponen stimulusnya
(condition) telah ditentukan. Dengan kata
lain, indikator memuat stimulus yang
spesifik. sedangkan indikator soal tertutup
biasanya terdapat pada indikator soal PAS,
PAT, maupun USBN
Indikator soal yang baik mengandung
beberapa kriteria
1. Indikator soal bentuk pilihan ganda
menggunakan satu kata kerja operasional
(KKO) yang terukur.
2. Indikator soal uraian dapat menggunakan
lebih dari satu KKO yang terukur.
Indikator soal yang baik mengandung
beberapa kriteria
3. Indikator soal yang digunakan dalam penilaian
sebaiknya menggunakan stimulus (dasar
pertanyaan) dapat berupa gambar, grafik, tabel,
data hasil percobaan, kurva, wacana, atau kasus
yang dapat merangsang/memotivasi peserta didik
berpikir sebelum menentukan pilihan jawaban.
4. Dapat dibuat soal dan pilihan jawabannya (untuk
soal pilihan ganda).
5. Rumusan indikator soal sebaiknya lengkap
mencakup empat komponen ABCD
Rumusan indikator soal mencakup empat komponen,
yaitu:
1. A (audience): subjek yang akan diukur, dalam hal ini
adalah peserta didik.
2. B (behavior): perilaku spesifik yang akan dimunculkan
oleh peserta didik. Perilaku (behavior) terdiri atas dua
bagian penting, yaitu kata kerja dan objek hasil
belajar.
3. C (condition ): kondisi batasan yang diberikan kepada
peserta didik (stimulus soal).
4. D (degree): tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mencapai perilaku yang ditunjukkan dengan batas
minimal dari penampilan suatu perilaku yang
dianggap diterima.
Contoh:
a) Indikator soal terbuka: Peserta didik dapat
mengidentifikasi unsur instrinsik puisi.
b) Indikator soal tertutup: Disajikan teks puisi berjudul “Doa”
karya Chairil Anwar dan “Doa” karya Taufik Ismail, peserta
didik dapat membandingkan Diksi kedua puisi tersebut
dengan tepat.

Keterangan:
• A (audiens) : peserta didik
• B (behavior) : membandingkan diksi
• C (condition): disajikan puisi berjudul Doa karya Chairil
Anwar dan Doa karya Taufik Ismail
• D (degree) : dengan tepat
Contoh:
Disajikan teks puisi terjemahan, siswa dapat
membandingkan unsur fisik dan batin puisi
tersebut dengan tepat

Keterangan:
A (audiens) : peserta didik
B (behavior) : membandingkan unsur fisik dan
batin puisi
C (condition): Disajikan teks puisi terjemahan
D (degree) : dengan tepat
Contoh stimulus Mapel Biologi
No KD Stimulus Kemampuan Tahapan Berfikir
Yang Di uji
1 Menganalisis Wacana Mengidentifi 1. Menjelaskan
struktur, tentang kasi tahapan
replikasi dan penyakit efektivitas Reprodusi virus
peran virus hepatitis pengobatan 2. Menjelaskan
dalam dan hepatitis penyakit
kehidupan skema daur terhadap laju hepatitis dan cara
litik reproduksi Pengobatannya
dan virus 3. Mengidentifikasi
lisogenik efektivitas
pada pengobatan
reproduksi hepatitis
virus terhadap laju
reproduksi
virus
Penjabaran KD Menjadi Indikator Soal
No Kompetensi Dasar Contoh Indikator Soal

1 Menganalisis Disajikan wacana tentang


struktur, replikasi penyakit hepatitis dan skema
dan peran virus daur litik dan lisogenik pada
dalam reproduksi virus, peserta didik
kehidupan dapat mengidentifikasi
efektivitas pengobatan hepatitis
terhadap laju reproduksi virus
dengan tepat
Contoh stimulus Mapel SKI
No KD Stimulus Kemampuan Tahapan Berfikir
Yang Di uji
1 3.11 Disajikan Menganalisis 1. Menjelaskan
menganalisis uraian substansi, substansi,
strategi, dan
substansi, tentang strategi, dan keberhasilan
strategi, dan substansi, keberhasilan dakwah Nabi
keberhasilan strategi, dan dakwah nabi Muhammad saw.
dakwah Nabi keberhasilan di Madinah
Muhammad dakwah Nabi 2. Mengaitkan
strategi dan
saw. Muhammad keberhasilan
di Madinah saw. dakwah di
di Madinah, Madinah
3. Menemukan
strategi baru
untuk diterapkan
di Indonesia
Penjabaran KD Menjadi Indikator Soal
No Kompetensi Dasar Contoh Indikator Soal

1 3.11 menganalisis Disajikan uraian tentang


substansi, strategi, substansi, strategi, dan
dan keberhasilan keberhasilan dakwah
dakwah Nabi Nabi Muhammad saw. Di
Muhammad saw. Madinah, siswa dapat membuat
di Madinah contoh strategi dakwah di
Indonesia dengan tepat
• Soal:
• Dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
berhasil memuaskan, disamping tidak terjadi
peristiwa yang membahayakan, dibuktikan
banyaknya orang-orang yang masuk Islam.
Salah satu strategi dakwah nabi di Madinah
adalah mempersaudarakan antara kaum
Muhajirin dan Anshor.
• Buatlah contoh strategi yang bisa dilakukan
untuk mensyiarkan agama Islam di daerah
sekitarmu!
Contoh stimulus Mapel PJOK
No KD Stimulus Kemampuan Tahapan Berfikir
Yang Di uji
1 Merancang Disajikan Menelaah ide dan 1. Menjelaskan gambar
pola gambar dan informasi secara dan narasi yang
penyerangan narasi kritis dari situasi disajikan
dan situasi gambar dan narasi 2. Menginterpretasikan
pertahanan permainan yang disajikan stimulus yang disajikan.
salah satu bola voli dan guna merancang 3. Mengambil
permainan pertahanan pola penyerangan keputusan
bola dan pertahanan terkait situasi yang
besar salah satu disajikan dalam
permainan bola stimulus untuk
voli menghasilkan alternatif
pola penyerangan yang
efektif dalam
permainan
bola voli
Penjabaran KD Menjadi Indikator Soal
No Kompetensi Dasar Contoh Indikator Soal

1 Merancang pola Disajikan gambar dan narasi


penyerangan tentang situasi permainan bola
dan pertahanan voli, peserta didik dapat
salah satu merancang alternatif serangan
permainan bola yang paling efektif sesuai dengan
besar gambar dan narasi yang
Disajikan dengan tepat
Langkah-langkah Menyusun Soal HOTS
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal
HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai
dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan
ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan
butir soal.
5. Membuat pedoman penskoran atau kunci
jawaban.
Tips Menyusun Soal HOTS
1. Gunakan Konteks Dunia Nyata
Penyajian kasus nyata memungkinkan proses menelaah informasi

2. Berikan Pertanyaan yang terkait analisa visual


Melalui analisa visual bagan yang kompleks, maka tingkat berfikir ordenya lebih tinggi

Bukan HOTS
Apakah peran burung elang dalam suatu
rantai makanan?
Konteks dunia nyata
HOTS
Seorang ilmuwan berhasil
menemukan pestisida ampuh
pembasmi ulat sehingga jumlah ulat
menurun dengan drastis. Apakah
yang akan terjadi kepada elang?
Tips Menyusun Soal HOTS
3. Tanyakan alasan dari jawaban yang diberikan
Contoh:
Abad 21 adalah abad teknologi informasi. Arus informasi yang begitu
deras bisa berdampak negatif terhadap persatuan dan kesatuan
bangsa. Misalnya kejadian perkelahian antarpeserta didik yang
berbeda suku bangsa di suatu sekolah yang belum dapat dibuktikan
kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita
tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu
konflik antar suku bangsa. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan
media sosial harus diterapkan kepada semua pelajar.
Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!

4. Gunakan Bentuk Soal yang Beragam (misalnya


pilihan ganda dan uraian)
MENENTUKAN MATERI YANG MENGARAH HOTS

Keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills)


meliputi dimensi ketrampilan berpikir menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta

Bacalah teks berikut dengan cermat!


Berdasarkan hasil penelitian para pakar olahraga, kesehatan
menasbihkan bahwa fungsi olahraga bagi kesehatan terbagi menjadi
dua kelompok besar yakni endurance dan strength training.
Endurance berkaitan dengan peningkatan aktivitas jantung memompa
darah serta aktivitas paru-paru mensuplai oksigen sehingga jantung
dan paru-paru sebagai alat vital kehidupan bisa tahan banting.
Sedangkan, strength training berkaitan dengan latihan otot-otot
tertentu sehingga otot jadi kuat dan lentur.

Simpulkan isi teks hasil observasi tersebut berdasarkan data yang terdapat dalam
teks !
Menulis butir soal HOTS pada soal Pilihan ganda
1. Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan
stimulus yang bersumber pada situasi nyata.
2. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal
(stem) dan pilihan jawaban (option).
3. Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
pengecoh (distractor).Kunci jawaban ialah
jawaban yang benar atau paling
benar.Pengecoh merupakan jawaban yang
tidak benar, namun memungkinkan seseorang
terkecoh untuk memilihnya apabila tidak
menguasai bahannya/materi pelajarannya
dengan baik.
Menulis butir soal HOTS pada soal Pilihan ganda
1. Jawaban yang diharapkan (kunci jawaban),
umumnya tidak termuat secara eksplisit dalam
stimulus atau bacaan.
2. Peserta didik diminta untuk menemukan
jawaban soal yang terkait dengan
stimulus/bacaan menggunakan konsep-
konsep pengetahuan yang dimiliki serta
menggunakan logika/penalaran.
3. Jawaban yang benar diberikan skor 1, dan
jawaban yang salah diberikan skor 0.
Menulis butir soal HOTS pada soal Isian singkat atau
melengkapi
• Soal isian singkat atau melengkapi adalah soal yang
menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat
dengan cara mengisi kata, frase, angka, atau simbol.
Karakteristik soal isian singkat atau melengkapi adalah
sebagai berikut.
1) Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya
satu bagian dalam ratio butir soal, dan paling banyak
dua bagian supaya tidak membingungkan siswa.
2) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan
pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat,
atau waktu.
Menulis butir soal HOTS pada soal uraian

• menulis soal bentuk uraian, penulis soal harus


mempunyai gambaran tentang ruang lingkup
materi yang ditanyakan dan lingkup jawaban
yang diharapkan, kedalaman dan panjang
jawaban, atau rincian jawaban yang mungkin
diberikan oleh siswa.
• Dengan kata lain, ruang lingkup ini menunjukkan
kriteria luas atau sempitnya masalah yang
ditanyakan.
• Di samping itu, ruang lingkup tersebut harus
tegas dan jelas tergambar dalam rumusan
soalnya.
Level Kognitif 1
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup
dimensi proses berpikir mengetahui (C1) dan memahami
(C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur
pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
Bisa jadi soal-soal pada level 1 merupakan soal kategori
sukar, karena untuk menjawab soal tersebut peserta didik
harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa,
menghafal definisi, atau menyebutkan langkah-langkah
(prosedur) melakukan sesuatu. Namun soal-soal pada level
1 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO
yang sering digunakan adalah: menyebutkan,
menjelaskan, membedakan, menghitung, mendaftar,
menyatakan, dan lain-lain.
Contoh Soal LK1

Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan


sakit perut (diare) pada manusia adalah….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum

Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 1 karena hanya
membutuhkan kemampuan mengingat atau menghafal
nama bakteri penyebab diare.
Level Kognitif 2
Soal-soal pada level kognitif aplikasi membutuhkan
kemampuan yang lebih tinggi daripada level
pengetahuan dan pemahaman. Level kognitif aplikasi
mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau
mengaplikasikan (C3).
Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan:
a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam
mapel yang sama atau mapel lainnya; atau
b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah
kontekstual (situasi lain).
Level Kognitif 2
Bisa jadi soal-soal pada level 2 merupakan soal
kategori sedang atau sukar, karena untuk menjawab
soal tersebut peserta didik harus dapat mengingat
beberapa rumus atau peristiwa, menghafal
definisi/konsep, atau menyebutkan langkah-langkah
(prosedur) melakukan sesuatu. Selanjutnya
pengetahuan tersebut digunakan pada konsep lain
atau untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual.
Namun soal-soal pada level 2 bukanlah merupakan
soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan
adalah: menerapkan, menggunakan, menentukan,
menghitung, membuktikan, dan lain-lain.
Contoh Soal LK2
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp100 milyar,
tingkat harga umum yang berlaku Rp200.000,00 dan jumlah
barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan
uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah
…..
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali

Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 2 karena untuk menjawab soal
tersebut, peserta didik harus mampu mengingat teori kuantitas
Irving Fisher selanjutnya digunakan untuk menentukan
kecepatan uang yang beredar.
Level Kognitif 3
Level penalaran merupakan level kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk
menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus
mampu mengingat, memahami, dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi
untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual
(situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran
mencakup dimensi proses berpikir menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).
Level Kognitif 3
Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4)menuntut
kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-
aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir,
membandingkan, dan menemukan makna tersirat.
Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut
kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis,
mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan
atau menyalahkan.
Sedangkan pada dimensi proses berpikir mengkreasi (C6)
menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang,
membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan,
memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran
tidak selalu merupakan soal-soal sulit.
Level Kognitif 3
Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut
kemampuan menggunakan penalaran dan logika
untuk mengambil keputusan (evaluasi),
memprediksi &merefleksi, serta kemampuan
menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah
kontesktual yang tidak rutin. Kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep,
dan kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep
lain, merupakan kemampuan yang sangat penting
untuk menyelesaiakan soal-soal level 3 (penalaran).
Level Kognitif 3
Kata kerja operasional (KKO) yang sering
digunakan antara lain: menguraikan,
mengorganisir, membandingkan, menyusun
hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai,
menguji, menyimpulkan, merancang,
membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan, memperbaharui,
menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, dan menggubah. Berikut
disajikan contoh soal level 3 mata pelajaran
PJOK.
Contoh Soal LK3
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang
bertahan berupaya
untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola.Penjaga
gawang berupaya agar
gawangnya tidak kemasukan bola. Perhatikan gambar berikut!
Dalam merancang strategi pertahanan,
pemain-pemain manakah yang harus
merebut bola untuk menutup ruang apabila
pembawa bola menuju ke arah pertahanan
bagian kanan?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) karena untuk menjawab soal tersebut,
peserta didikharus mampu mengingat dan memahami materi faktual, konseptual,
dan procedural tentang teknik bertahan, serta mampu menggunakannnya dalam
permainan sepak bola.Selanjutnya, dengan melakukan analisis terhadap situasi
(stimulus) yang diberikan peserta didik mampu menentukan strategi bertahan
dengan tepat menggunakan konsep teknik bertahan dalam permainan sepak bola.
Terdapat beberapa alternatif
bentuk soal yang dapat
digunakan untuk menulis butir
soal HOTS (yang digunakan
pada model pengujian PISA),
sebagai berikut:
PILIHAN GANDA
Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan
stimulus yang bersumber pada situasi nyata.Soal
pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan
pilihan jawaban (option).Pilihan jawaban terdiri atas
kunci jawaban dan pengecoh (distractor).Kunci
jawaban ialah jawaban yang benar atau paling
benar.Pengecoh merupakan jawaban yang tidak
benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh
untuk memilihnya apabila tidak menguasai
bahannya/materi pelajarannya dengan baik
1. Pengetahuan dan Pemahaman
IPA SMP
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Agar lampu L1 dan L2 menyala, saklar S harus disambung dengan
batang yang terbuat dari....
A. kayu
B. kaca
C. plastik L1

D. besi

L2

S
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Biologi SMA
Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan sakit
perut (diare) pada manusia adalah….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum
2. Aplikasi
Fisika SMP
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!

L1

L2
S

Pada keadaan saklar S dibuka seperti gambar, keadaan lampu-


lampu yang benar adalah....
A. L1 dan L2 menyala
B. L1 dan L2 padam
C. L1 menyala, dan L2 padam
D. L1 padam, dan L2 menyala
2. Aplikasi
Ekonomi SMA/MA

Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp 100 milyar,


tingkat harga umum yang berlaku Rp 200.000,00 dan jumlah barang
yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang
beredar menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah …..
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali
3. Penalaran
Fisika
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Mula-mula saklar S dihubungkan menyebabkan arus listrik mengalir sehingga
lampu L1 dan L2 sama terangnya.
L1
A

L2
S
B
Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu L1 dan
L2. Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu tersebut?
A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 .
B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang.
C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1 dan L3.
D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 dan L3 lebih terang daripada L1.

March 2, 2024
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Kompetensi Dasar : Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi : Pertumbuhan hewan
Kelas/Sem : IV/2
Indikator Soal : peserta didik dapat menentukan tahapan awal siklus hidup hewan
tertentu
Level Kognitif : 1 (mengingat-C1)

Soal :

Tahapan pertumbuhan ayam dimulai dari ….

Kunci : telur
Skor : 1 (jika benar) atau 0 (jika salah)

Penjelasan:
Soal tersebut termasuk level kognitif 1 (mengingat) karena mengukur pengetahuan yang
relevan dari ingatan
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Kompetensi Dasar : Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi : Pertumbuhan hewan
Kelas/Sem : IV/2
Indikator Soal : Disajikan tahapan siklus hewan secara acak, peserta didik dapat
mengurutkan
tahapan siklus pertumbuhan hewan tersebut.
Level
Soal : Kognitif : 1 (memahami-C2)

(1) (2) (3) (4)


Urutan pertumbuhan hewan pada gambar di atas adalah ….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (2), (3), (4), dan (1)
C. (3), (1), (4), dan (2) Penjelasan:
D. (3), (1), (2), dan (4) Soal tersebut termasuk level kognitif 1
Kunci : C (memahami) karena mengukur pemahaman
Skor : 1 (jika benar) atau 0 (jika salah) peserta didik tentang konsep tertentu
2. Aplikasi
Kompetensi Dasar : Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi : Pertumbuhan hewan
Kelas/Sem : IV/2
Indikator Soal : Disajikan dua gambar hewan, peserta didik dapat membandingkan
siklus
hidup kedua hewan tersebut
Level Kognitif : 2 (menerapkan-C3)
Soal :

Perhatikan gambar berikut!

Jelaskan tiga perbedaan siklus hidup dari kedua gambar tersebut!


Soal Higher Order Thinking di UN

Sumber dari Puspendik


“INAP”
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran:
Kunci Jawaban Skor
• Ayam bertelur sedangkan kucing melahirkan; dan/atau
• ayam dari bertelur  anak ayam  ayam dewasa  induk ayam sedangkan kucing
dari melahirkan  anak kucing  kucing dewasa; dan/atau
• Ayam mengalami perubahan bentuk berbeda-beda, sedangkan kucing tidak
Jika kosong atau jawaban salah 0
Jika 1 jawaban benar 1
Jika 2 jawaban benar 2
Jika 3 jawaban benar 3

Penjelasan:
Soal tersebut termasuk level kognitif 2 (menerapkan) karena peserta didik menerapkan
pengetahuan dan pemahaman yang mereka miliki untuk membandingkan dua fenomena
3. Penalaran
Kompetensi Dasar : Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi : Pertumbuhan hewan
Kelas/Sem : IV/2
Indikator Soal : Disajikan siklus daur hidup hewan tertentu, peserta didik dapat
menyimpulkan
peristiwa yang akan terjadi jika suatu fenomena kegiatan manusia
mempengaruhi siklus tersebut.
Level Kognitif : 3 (menganalisis-C4)
Soal :
Apa yang akan terjadi terhadap siklus pertumbuhan kupu-kupu apabila kebutuhan kain
sutra meningkat dengan tajam?

Kunci : Kebutuhan kain sutra yang meningkat mengakibatkan kebutuhan ulat sutra
meningkat sehingga mengakibatkan menurunnya jumlah populasi kepompong dan kupu-
kupu. Lambat laun kupu-kupu bisa punah.
Pedoman penskoran :
Jawaban Skor
Jika kosong atau jawaban salah 0
Kain sutra meningkat maka kebutuhan ulat sutra meningkat 1
Kain sutra meningkat maka kebutuhan ulat sutra meningkat sehingga 2
mengakibatkan menurunnya jumlah populasi kepompong
Kain sutra meningkat maka kebutuhan ulat sutra meningkat sehingga 3
mengakibatkan menurunnya jumlah populasi kepompong dan kupu-kupu
Kebutuhan kain sutra yang meningkat mengakibatkan kebutuhan ulat sutra 4
meningkat sehingga mengakibatkan menurunnya jumlah populasi
kepompong dan kupu-kupu. Lambat laun kupu-kupu bisa punah.

Penjelasan:
Soal tersebut termasuk level kognitif 3 (menganalisis) karena peserta didik harus
menganalisis dan menggabungkan beberapa konsep dan informasi baru yang tidak
familiar
Dalam konteks penilaian untuk
pembelajaran (assesment for learning), guru
harus mengolah dan menganalisis setiap
jawaban peserta didik baik yang salah
maupun jawaban lainnya. Hal ini sangat
membantu guru untuk mengetahui kesulitan
peserta didik (diagnostik) sehingga guru
dapat menemukan cara yang efektif untuk
memperbaiki proses pembelajaran
Format Kisi-Kisi

KISI-KISI SOAL

Mata Pelajaran : ………………………………


Kelas/Semester : ………………………………

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif Bentuk Soal No Soal

Mengetahui ……………………, ………………………………………


Kepala SD …………………………………… Koordinator KKG

……………………………………………………. …………………………………………………….
NIP. NIP.
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Soal:

Kunci/Pedoman Penskoran:

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. .....................................
2. .....................................
3.
@ Dit......................................
PSMA
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Soal:

PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor

Total Skor

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
@ Dit. PSMA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai