Soal HOTS
Curiculum Vitae
Pengertian
1. Penilaian HOTS tidak dapat dipisahkan dengan
pembelajaran HOTS, melainkan juga harus mampu
melaksanakan pembelajaran yang dapat melatih
peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir
tingkat tinggi.
2. Kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite
3. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
ketrampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih efektif.
Prinsip
1 2 3
1.
Agenda
Iman & taqwa 1. Berpikir 1. Baca tulis
2. Rasa ingin tahu kritis/memecahkan 2. Berhitung
3. Inisiatif masalah 3. Literasi sains
4. Gigih 2. Kreativitas 4. Literasi informasi teknologi
5. Kemampuan beradaptasi 3. Komunikasi 5. dan komunikasi
6. Kepemimpinan 4. Kolaborasi 6. Literasi keuangan
Kesadaran sosial dan budaya 7. Literasi budaya dan
kewarganegaraan
Karakteristik
1. Mengukur Keterampilan berpikir Tingkat Tinggi
The Australian Council for Educational Research (ACER)
menyatakan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi
yaitu:
a. menganalisis, merefleksi, memberikan argumen
(alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda,
menyusun, dan mencipta.
b. Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi
kemampuan untuk memecahkan masalah (problem
solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking),
berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil
keputusan (decision making).
2. Berbasis Permasalahan Kontekstual dan Menarik
(Contextual and Trending Topic)
lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT.
a.Relating, terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
b. Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration),
penemu (discovery), dan penciptaan (creation).
c. Applying, kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk
menyelesaikan masalah-masalah nyata.
d.Communicating, kemampuan peserta didik untuk mampu
mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan
konteks masalah.
e.Transfering, kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas
ke dalam situasi atau konteks baru.
Ciri-ciri asesmen kontekstual yang
berbasis pada asesmen autentik, adalah
1. peserta didik mengonstruksi responnya sendiri,
bukan sekedar memilih jawaban yang tersedia;
2. Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata;
3. Tugas-tugas yang diberikan tidak mengkungkung
dengan satu-satunya jawaban benar, namun
memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan gagasan dengan beragam
alternative jawaban benar yang berdasar pada
bukti, fakta, dan alasan rasional
3. Tidak Rutin dan Mengusung Kebaruan
Soal-soal HOTS tidak dapat diujikan berulang-ulang pada
peserta tes yang sama. Apabila suatu soal yang awalnya
merupakan soal HOTS diujikan berulang-ulang pada peserta tes
yang sama, akibatnya
a. proses berpikir peserta didik menjadi menghafal dan
mengingat.
b. peserta didik hanya perlu mengingat cara-cara yang telah
pernah dilakukan sebelumnya.
c. Tidak lagi terjadi proses berpikir tingkat tinggi. Soal-soal
tersebut tidak lagi dapat mendorong peserta tes untuk
kreatif menemukan solusi baru.
d. tidak lagi mampu menggali ide-ide orisinil yang dimiliki
eserta tes untuk menyelesaikan masalah.
Proses Kognitif Bloom(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
HOTS
Mengevaluasi Mengambil keputusan sendiri.
Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.
Penerapan Menerapkan
Kemajuan
Lingkungan Kemajuan Industri
Pendidikan
hidup Teknologi Kreatif
Internasional
Sistem
Konten
evaluasi
Pengertian Soal HOTS
Esensi IPK:
Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan materi pelajaran (faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif)
Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Menentukan media dan sumber belajar
Menentukan bentuk instrumen penilaian
2. Menyusun stimulus HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan
menarik (terkini) memotivasi peserta didik untuk
membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa,
Sejarah boleh tidak kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
Penjabaran KD menjadi Indikator Soal
Keterangan:
• A (audiens) : peserta didik
• B (behavior) : membandingkan diksi
• C (condition): disajikan puisi berjudul Doa karya Chairil
Anwar dan Doa karya Taufik Ismail
• D (degree) : dengan tepat
Contoh:
Disajikan teks puisi terjemahan, siswa dapat
membandingkan unsur fisik dan batin puisi
tersebut dengan tepat
Keterangan:
A (audiens) : peserta didik
B (behavior) : membandingkan unsur fisik dan
batin puisi
C (condition): Disajikan teks puisi terjemahan
D (degree) : dengan tepat
Contoh stimulus Mapel Biologi
No KD Stimulus Kemampuan Tahapan Berfikir
Yang Di uji
1 Menganalisis Wacana Mengidentifi 1. Menjelaskan
struktur, tentang kasi tahapan
replikasi dan penyakit efektivitas Reprodusi virus
peran virus hepatitis pengobatan 2. Menjelaskan
dalam dan hepatitis penyakit
kehidupan skema daur terhadap laju hepatitis dan cara
litik reproduksi Pengobatannya
dan virus 3. Mengidentifikasi
lisogenik efektivitas
pada pengobatan
reproduksi hepatitis
virus terhadap laju
reproduksi
virus
Penjabaran KD Menjadi Indikator Soal
No Kompetensi Dasar Contoh Indikator Soal
Bukan HOTS
Apakah peran burung elang dalam suatu
rantai makanan?
Konteks dunia nyata
HOTS
Seorang ilmuwan berhasil
menemukan pestisida ampuh
pembasmi ulat sehingga jumlah ulat
menurun dengan drastis. Apakah
yang akan terjadi kepada elang?
Tips Menyusun Soal HOTS
3. Tanyakan alasan dari jawaban yang diberikan
Contoh:
Abad 21 adalah abad teknologi informasi. Arus informasi yang begitu
deras bisa berdampak negatif terhadap persatuan dan kesatuan
bangsa. Misalnya kejadian perkelahian antarpeserta didik yang
berbeda suku bangsa di suatu sekolah yang belum dapat dibuktikan
kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita
tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu
konflik antar suku bangsa. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan
media sosial harus diterapkan kepada semua pelajar.
Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!
Simpulkan isi teks hasil observasi tersebut berdasarkan data yang terdapat dalam
teks !
Menulis butir soal HOTS pada soal Pilihan ganda
1. Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan
stimulus yang bersumber pada situasi nyata.
2. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal
(stem) dan pilihan jawaban (option).
3. Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
pengecoh (distractor).Kunci jawaban ialah
jawaban yang benar atau paling
benar.Pengecoh merupakan jawaban yang
tidak benar, namun memungkinkan seseorang
terkecoh untuk memilihnya apabila tidak
menguasai bahannya/materi pelajarannya
dengan baik.
Menulis butir soal HOTS pada soal Pilihan ganda
1. Jawaban yang diharapkan (kunci jawaban),
umumnya tidak termuat secara eksplisit dalam
stimulus atau bacaan.
2. Peserta didik diminta untuk menemukan
jawaban soal yang terkait dengan
stimulus/bacaan menggunakan konsep-
konsep pengetahuan yang dimiliki serta
menggunakan logika/penalaran.
3. Jawaban yang benar diberikan skor 1, dan
jawaban yang salah diberikan skor 0.
Menulis butir soal HOTS pada soal Isian singkat atau
melengkapi
• Soal isian singkat atau melengkapi adalah soal yang
menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat
dengan cara mengisi kata, frase, angka, atau simbol.
Karakteristik soal isian singkat atau melengkapi adalah
sebagai berikut.
1) Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya
satu bagian dalam ratio butir soal, dan paling banyak
dua bagian supaya tidak membingungkan siswa.
2) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan
pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat,
atau waktu.
Menulis butir soal HOTS pada soal uraian
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 1 karena hanya
membutuhkan kemampuan mengingat atau menghafal
nama bakteri penyebab diare.
Level Kognitif 2
Soal-soal pada level kognitif aplikasi membutuhkan
kemampuan yang lebih tinggi daripada level
pengetahuan dan pemahaman. Level kognitif aplikasi
mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau
mengaplikasikan (C3).
Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan:
a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam
mapel yang sama atau mapel lainnya; atau
b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah
kontekstual (situasi lain).
Level Kognitif 2
Bisa jadi soal-soal pada level 2 merupakan soal
kategori sedang atau sukar, karena untuk menjawab
soal tersebut peserta didik harus dapat mengingat
beberapa rumus atau peristiwa, menghafal
definisi/konsep, atau menyebutkan langkah-langkah
(prosedur) melakukan sesuatu. Selanjutnya
pengetahuan tersebut digunakan pada konsep lain
atau untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual.
Namun soal-soal pada level 2 bukanlah merupakan
soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan
adalah: menerapkan, menggunakan, menentukan,
menghitung, membuktikan, dan lain-lain.
Contoh Soal LK2
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp100 milyar,
tingkat harga umum yang berlaku Rp200.000,00 dan jumlah
barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan
uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah
…..
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 2 karena untuk menjawab soal
tersebut, peserta didik harus mampu mengingat teori kuantitas
Irving Fisher selanjutnya digunakan untuk menentukan
kecepatan uang yang beredar.
Level Kognitif 3
Level penalaran merupakan level kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk
menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus
mampu mengingat, memahami, dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi
untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual
(situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran
mencakup dimensi proses berpikir menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).
Level Kognitif 3
Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4)menuntut
kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-
aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir,
membandingkan, dan menemukan makna tersirat.
Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut
kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis,
mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan
atau menyalahkan.
Sedangkan pada dimensi proses berpikir mengkreasi (C6)
menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang,
membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan,
memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran
tidak selalu merupakan soal-soal sulit.
Level Kognitif 3
Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut
kemampuan menggunakan penalaran dan logika
untuk mengambil keputusan (evaluasi),
memprediksi &merefleksi, serta kemampuan
menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah
kontesktual yang tidak rutin. Kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep,
dan kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep
lain, merupakan kemampuan yang sangat penting
untuk menyelesaiakan soal-soal level 3 (penalaran).
Level Kognitif 3
Kata kerja operasional (KKO) yang sering
digunakan antara lain: menguraikan,
mengorganisir, membandingkan, menyusun
hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai,
menguji, menyimpulkan, merancang,
membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan, memperbaharui,
menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, dan menggubah. Berikut
disajikan contoh soal level 3 mata pelajaran
PJOK.
Contoh Soal LK3
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang
bertahan berupaya
untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola.Penjaga
gawang berupaya agar
gawangnya tidak kemasukan bola. Perhatikan gambar berikut!
Dalam merancang strategi pertahanan,
pemain-pemain manakah yang harus
merebut bola untuk menutup ruang apabila
pembawa bola menuju ke arah pertahanan
bagian kanan?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) karena untuk menjawab soal tersebut,
peserta didikharus mampu mengingat dan memahami materi faktual, konseptual,
dan procedural tentang teknik bertahan, serta mampu menggunakannnya dalam
permainan sepak bola.Selanjutnya, dengan melakukan analisis terhadap situasi
(stimulus) yang diberikan peserta didik mampu menentukan strategi bertahan
dengan tepat menggunakan konsep teknik bertahan dalam permainan sepak bola.
Terdapat beberapa alternatif
bentuk soal yang dapat
digunakan untuk menulis butir
soal HOTS (yang digunakan
pada model pengujian PISA),
sebagai berikut:
PILIHAN GANDA
Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan
stimulus yang bersumber pada situasi nyata.Soal
pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan
pilihan jawaban (option).Pilihan jawaban terdiri atas
kunci jawaban dan pengecoh (distractor).Kunci
jawaban ialah jawaban yang benar atau paling
benar.Pengecoh merupakan jawaban yang tidak
benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh
untuk memilihnya apabila tidak menguasai
bahannya/materi pelajarannya dengan baik
1. Pengetahuan dan Pemahaman
IPA SMP
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Agar lampu L1 dan L2 menyala, saklar S harus disambung dengan
batang yang terbuat dari....
A. kayu
B. kaca
C. plastik L1
D. besi
L2
S
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Biologi SMA
Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan sakit
perut (diare) pada manusia adalah….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum
2. Aplikasi
Fisika SMP
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
L1
L2
S
L2
S
B
Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu L1 dan
L2. Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu tersebut?
A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 .
B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang.
C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1 dan L3.
D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 dan L3 lebih terang daripada L1.
March 2, 2024
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Kompetensi Dasar : Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi : Pertumbuhan hewan
Kelas/Sem : IV/2
Indikator Soal : peserta didik dapat menentukan tahapan awal siklus hidup hewan
tertentu
Level Kognitif : 1 (mengingat-C1)
Soal :
Kunci : telur
Skor : 1 (jika benar) atau 0 (jika salah)
Penjelasan:
Soal tersebut termasuk level kognitif 1 (mengingat) karena mengukur pengetahuan yang
relevan dari ingatan
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Kompetensi Dasar : Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi : Pertumbuhan hewan
Kelas/Sem : IV/2
Indikator Soal : Disajikan tahapan siklus hewan secara acak, peserta didik dapat
mengurutkan
tahapan siklus pertumbuhan hewan tersebut.
Level
Soal : Kognitif : 1 (memahami-C2)
Penjelasan:
Soal tersebut termasuk level kognitif 2 (menerapkan) karena peserta didik menerapkan
pengetahuan dan pemahaman yang mereka miliki untuk membandingkan dua fenomena
3. Penalaran
Kompetensi Dasar : Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi : Pertumbuhan hewan
Kelas/Sem : IV/2
Indikator Soal : Disajikan siklus daur hidup hewan tertentu, peserta didik dapat
menyimpulkan
peristiwa yang akan terjadi jika suatu fenomena kegiatan manusia
mempengaruhi siklus tersebut.
Level Kognitif : 3 (menganalisis-C4)
Soal :
Apa yang akan terjadi terhadap siklus pertumbuhan kupu-kupu apabila kebutuhan kain
sutra meningkat dengan tajam?
Kunci : Kebutuhan kain sutra yang meningkat mengakibatkan kebutuhan ulat sutra
meningkat sehingga mengakibatkan menurunnya jumlah populasi kepompong dan kupu-
kupu. Lambat laun kupu-kupu bisa punah.
Pedoman penskoran :
Jawaban Skor
Jika kosong atau jawaban salah 0
Kain sutra meningkat maka kebutuhan ulat sutra meningkat 1
Kain sutra meningkat maka kebutuhan ulat sutra meningkat sehingga 2
mengakibatkan menurunnya jumlah populasi kepompong
Kain sutra meningkat maka kebutuhan ulat sutra meningkat sehingga 3
mengakibatkan menurunnya jumlah populasi kepompong dan kupu-kupu
Kebutuhan kain sutra yang meningkat mengakibatkan kebutuhan ulat sutra 4
meningkat sehingga mengakibatkan menurunnya jumlah populasi
kepompong dan kupu-kupu. Lambat laun kupu-kupu bisa punah.
Penjelasan:
Soal tersebut termasuk level kognitif 3 (menganalisis) karena peserta didik harus
menganalisis dan menggabungkan beberapa konsep dan informasi baru yang tidak
familiar
Dalam konteks penilaian untuk
pembelajaran (assesment for learning), guru
harus mengolah dan menganalisis setiap
jawaban peserta didik baik yang salah
maupun jawaban lainnya. Hal ini sangat
membantu guru untuk mengetahui kesulitan
peserta didik (diagnostik) sehingga guru
dapat menemukan cara yang efektif untuk
memperbaiki proses pembelajaran
Format Kisi-Kisi
KISI-KISI SOAL
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif Bentuk Soal No Soal
……………………………………………………. …………………………………………………….
NIP. NIP.
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Soal:
Kunci/Pedoman Penskoran:
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. .....................................
2. .....................................
3.
@ Dit......................................
PSMA
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)
Soal:
PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Total Skor
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
@ Dit. PSMA
Terima Kasih