Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 10 ANALISIS KURIKULUM MATEMATIKA

Nama : Ermi Kurniawati

Dalam penyusun instrumen penilaian, terutama penilaian kognitif mengacu


paka level kognitif dari taksonomi bloom atau anderson. Apakah semua level
tersebut selalu digunakan dalam penilaian kognitif? Jika ada, aspek kognitif
apa saja yang jarang disusun oleh guru dalam penilaian?

Jawab
Penyusunan instrument penilaian terutama penilaian kognitif sering mengacu
pada Taxonomi Bloom atau Anderson. Taxonomi Bloom merupakan
pembagian tingkatan (sruktur hirarki) dari keterampilan berpikir mulai dari
jenjang rendah ke jenjang yang tinggi, dari lower order thinking skill hingga
higher order thinking skill. Taxonomi Bloom mengalami revisi di tahun 2001,
Adapun perbandingannya adalah sebagai berikut :
Mengingat: Mengenali atau mengingat kembali pengetahuan dari ingatan.
Mengingat adalah ketika ingatan digunakan untuk menghasilkan atau
mengambil kembali definisi, fakta, atau daftar, atau untuk melafalkan
informasi yang telah dipelajari sebelumnya

Memahami: Membangun makna dari berbagai jenis fungsi baik itu pesan
tertulis atau grafis atau aktivitas seperti menafsirkan, memberi contoh,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, atau
menjelaskan. Orang tahu lebih banyak tentang apa sebenarnya arti dari
informasi itu.

Menerapkan: pada tingkatan ini, pengetahuan digunakan dengan cara baru


dan diterapkan untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.

Menganalisis: melibatkan pemecahan informasi menjadi beberapa bagian


untuk memeriksa secara individual dan untuk melihat bagaimana informasi
tersebut berhubungan satu dengan lain. Memecah materi atau konsep
menjadi beberapa bagian, menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut
berhubungan satu sama lain atau bagaimana bagian-bagian tersebut saling
berhubungan, atau bagaimana bagian-bagian tersebut berhubungan
dengan struktur atau tujuan keseluruhan. Tindakan mental yang termasuk
dalam fungsi ini adalah membedakan, mengorganisasikan, dan
mengatribusikan, serta mampu membedakan komponen atau bagiannya.
Ketika seseorang menganalisis, dia dapat mengilustrasikan fungsi mental ini
dengan membuat spreadsheet, survei, bagan, atau diagram, atau
representasi grafis

Mengevaluasi: Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar melalui


pemeriksaan dan kritik. Kritik, rekomendasi, dan laporan merupakan
beberapa produk yang dapat dibuat untuk menunjukkan proses evaluasi.
Dalam taksonomi yang lebih baru, evaluasi dilakukan sebelum mencipta
karena hal ini sering kali merupakan bagian penting dari perilaku
pendahuluan sebelum seseorang menciptakan sesuatu orang membuat
penilaian tentang apa yang telah mereka temukan sejauh ini. Pada tingkatan
ini memungkinkan mereka untuk membuat rekomendasi atau menyarankan
ide-ide inovatif.

Mencipta: pada tingkat akhir ini, orang dapat mengatur ulang informasi yang
dimiliki kemudian menggabungkan dengan informasi yang didapatkan
kemudian menciptakan sesuatu yang baru. Menyatukan elemen-elemen
untuk membentuk keseluruhan yang koheren atau fungsional; menata ulang
unsur-unsur menjadi pola atau struktur baru melalui pembangkitan,
perencanaan, atau produksi. Menciptakan mengharuskan pengguna untuk
menyatukan bagian-bagian dengan cara baru, atau mensintesis bagian-
bagian menjadi sesuatu yang baru dan berbeda untuk menciptakan bentuk
atau produk baru. Proses ini adalah fungsi mental tersulit dalam taksonomi
baru

Apakah semua level tersebut selalu digunakan dalam penilaian kognitif?


Pada umumnya belum. Aspek kognitif yang masih jarang disusun oleh guru
dalam penilaian adalah aspek Evaluasi dan Mencipta. Hal ini dikarenakan
aspek tersebut membutuhkan instrument yang lebih kreatif dan tidak terbatas
jenis soal Pilihan Ganda. Soal yang dibuat juga tidak boleh merupakan soal
rutin, harus yang mampu mengembangkan daya dan ide ide inovatif,
menciptakan sesuatu yang baru, pola maupun struktur baru, mensintesis
sesuatu yang baru dan berbeda. Contoh kata kerja operasional pada level
mengevaluasi dan mencipta adalah memeriksa, mengkritik, menilai,
merumuskan, merencanakan, memproduksi, mendesain.

Contoh indikator soal Matematika SMP

Mengevaluasi :

Siswa mampu menilai / memvalidasi keakuratan sebuah model matematika

Mencipta :

Siswa mampu mendesain karya seni dari bentuk bentuk geometris

Anda mungkin juga menyukai