Anda di halaman 1dari 13

Anggota Kelompok :

1. Mochammad Zidni Mubarok (22802244001)


2. Hanief Subekti (22802244005)
3. Andrian Ghibran Prasetya (22802244023)
4. Rakalang Permana (22802244029)
5. Ananda Firdaus Nafis Putra (22802244047)

PENILAIAN KOGNITIF

A. PENGERTIAN

Penilaian kognitif biasa digunsksn untuk mengukur kemampuan pemikiran intelektual seorang
individu, Dimana apakah dia masuk kategori c1/c2/c3-c6, penilaian ini bertujuan untuk
mengukur sejauh mana individu telah mencapai tujuan pembelajaran, penilaian kognitif
mencakup berbagai macam ukuran untuk penilaian, banyak instrument yang disiapkan untuk
mengukur Tingkat prmahaman setiap individu, biasanya tes yang dibuat adalah tes objektif
(misalnya, pilihan ganda, isian singkat), tes subjektif (misalnya, esai), proyek, tugas pemecahan
masalah, presentasi, atau penugasan berbasis kinerja.

Penilaian ini berfungsi juga untuk mengukur kemampuan individu dia juga bisa digunakan untuk
mengukur gambaran kedepannya akan dilakukan perkembangan sejauh mana, Hasil penilaian
kognitif ini dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada siswa, mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan mereka, serta membantu guru dalam merancang pembelajaran yang
lebih efektif, dalam konteks kurikulum penilaian kognitif sering terkait dengan Sebagian besar
indicator yang ada di kurikulum juga maka dari itu dua hal ini saling berhubungan dan
diperlukan untuk mencapai kompetensi kognitif terbaik.

B. CARA MENGUKURNYA
1. Penilaian Objektif

Bagian pertama dalam penilaian objektif ada pilihan ganda siswa diberikan serangkaian
pertanyaan dengan beberapa opsi jawaban, di mana mereka harus memilih jawaban yang paling
tepat., soal dan jawaban ini akan disesuaikan lagi dengan aspek tingkatan mana yang akan
dberikn oleh sang guru, selanjutnya ada Isian singkat yang mana siswa diminta untuk mengisi
jawaban singkat atau kalimat pendek yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan, biasanya
soal ini digunakan untuk mengukur Tingkat keingatan dana analisis siswa.

2. Penilaian Subjektif

Pada penilaian subjektif terdapat penilaian terhadap esai Dimana siswa diminta memberikan
jawaban yang lebih rinci dan terstruktur dalam bentuk tulisan mengenai pemahaman topik yang
diuji. Dalam penilaian tersebut melibatkan analisis, sintesis, dan penggunaan bukti yang relevan.
Namun tidak hanya esai saja, dalam penilaian ini juga terdapat tugas berbasis teks Dimana siswa
harus menulis jawaban yang lebuh Panjang berdasarkan materi yang dipelajari. Tugas ini
melibatkan analisis teks, interpretasi data, atau pemecahan masalah dalam konteks tertentu.

3. Proyek

Penilaian proyek biasa dikonsep dengan metode berkelompok metode ini biasanya digunakan
selain mengukur kemampuan pemahaman seorang siswa tapi juga biasanyadigunakan untuk
mengukur kemapuan yang lainnya seperti skill dan organisasi, metode ini dapat digunakan juga
untuk penilaian akhir agar dapat mendapat perhatian lebih dari siswa dan pengerjaan yang lebih
optimal metode ini biasanya dikonsep dengan membentuk presentasi agar dapat meringkas
penjelasana yang dikumpulkan berupa makalah atau hasil kerja lainnya, metode ini cukup
efektif untuk digunakan penilaian karna banyak aspek yang dapat digunakan.

4. Pemecahan Masalah

Metode ini sangat efektif aapabila ingin digunakan mengukur kemampuan siswa menganalisis
atau memecahkan suatu masalah dengan berdasarkan materi yang sudah dipelajari, hal ini akan
sangat efektif membuat apakah siswa terrsebut sudah memahami atau belum aspek yang
diharapkan difahami atau belum, dengan begitu metode ini jjuga hamper mirip dengan soal tapi
akan lebih spesifik karna dapat menggiring siswanya kepada permasalan agar permasalahannya
diselesaikan dengan materi yang ada atau bahkan dapat menciptakan Solusi yang baru dan
menambah kelilmuan yang ada.

C. INSTRUMEN PENILAIAN
Penilaian hasil belajar peserta didik diatur melalui Kemendikbud Nomor 66 Tahun 2013 yaitu
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian
yang disertai rubrik, sedangkan penilaian melalui jurnal berupa catatan dari pendidik. Penilaian
kompetensi pengetahuan dilakukan pendidik melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

Penilaian ranah kognitif merupakan proses pengumpulan informasi tentang kemampuan berpikir
peserta didik, yang terintegrasi dengan penguasaan pengetahuannya. Salah satu objek atau
sasaran evaluasi hasil belajar adalah aspek atau ranah kognitif. Ranah kognitif adalah ranah yang
mencangkup kegiatan mental (otak). Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2016, Penilaian
ranah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta
didik. Menurut Bloom, dkk, aspek kognitif ini terdiri dari enam jenjang atau tingkat yaitu: 4
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.

Teknik Penilaian Ranah kognitif Ada dua teknik penilaian ranah kognitif, yaitu teknik tes dan
non tes. Tes untuk evaluasi hasil belajar kognitif, dari segi caranya dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu tes lisan dan tes tertulis.

a. Penilaian Secara Tes


 Pilihan ganda : Item tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang sering
digunakan oleh pendidik.
 Isian singkat : Tes jawaban singkat atau isian singkat adalah bentuk tes yang
berupa kalimat pertanyaan yang harus dijawab dengan jawaban singkat atau
kalimat perintah yang harus dikerjakan atau kalimat pernyataan yang belum
selesai sehingga testee harus mengisikan kata untuk melengkapi kalimat tersebut.
 Menjodohkan : Soal menjodohkan atau biasa disebut dengan matching test item
adalah bentuk soal yang terdiri dari dua kelompok pernyataan.
 Tes benar-salah : Item tes benar-salah berupa pernyataan-pernyataan. Pernyataan
tersebut ada yang benar dan salah.
 Uraian : Tes esai lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan yang lebih
tinggi dalam kawasan kognitif, seperti menggunakan, menganalisis, menilai dan
berpikir kreatif.
b. Penilaian Secara Non Tes
 Portofolio : Penilaian berbasis portofolio ini dilaksanakan dengan cara
“mengumpulkan secara terencana berbagai hasil karya.
 Penilaian Proyek : (penugasan) Penilaian proyek adalah penilaian pada
kemampuan melakukan “scientific inquiry” yang dapat memberikan informasi
tentang kemampuan peserta didik.
 Penilaian Produk : Penilaian terhadap hasil artikel atau benda yang dihasilkan
peserta didik dalam periode tertentu.

Konsep penilaian atau asessmen adalah satu paket dengan beberapa istilah yang berdekatan
maknanya, seperti tes, ujian, evaluasi dan sebagainya. Ranah kognitif adalah ranah yang
mencakup kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang
proses berfikir, mulai dari terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang
atau aspek yang dimaksud adalah:

1) Mengingat (C1); 4) Menganalisis (C4);

2) Memahami (C2); 5) Mengevaluasi (C5);

3) Menerapkan (C3); 6) dan Mencipta (C6).

D. IMPLEMENTASI PENILAIAN KOGNITIF PADA K13

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).Bloom mengelompokkan
ranah kognitif ke dalam enam kategori dari yang sederhana sampai kepada yang paling kompleks
dan diasumsikan bersifat hirarkis, yang berarti tujuan pada level yang tinggi dapat dicapai
apabila tujuan pada level yang rendah telah dikuasai (Sudijono, 1996:49-

50). Tingkat kompetensi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:


Tingkatan pengetahuan ialah kemampuan mengingat kembali misalnya, pengetahuan mengenai
istilah-istilah, pengetahuan mengenai klasifikasi dan sejenisnya. Jadi, tingkatan pengetahuan
mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Singkatnya
dapat dikatakan bahwa pengetahuan yang disimpan dalam ingatan itu, dapat digali kembali pada
saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan (recall) atau mengingatkan kembali (recognition). Kata-
kata operasional yang biasa digunakan ialah: mengenal, mendiskripsikan, menamakan,
memasangkan, membuat daftar, memilih dan yang sejenis.

Tingkatan analisis yaitu mengenal kembali unsur-unsur, hubungan-hubungan dan susunan


informasi atau masalah, misalnya: menganalisis hubungan-hubungan meliputi kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan atau membedakan komponen atau elemen suatu fakta, konsep,
pendapat, asumsi, hipotesis atau kesimpulan dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk
melihat ada tidaknya konstraksi. Kata- kata operasional yang biasa digunakan ialah: menemukan
perbedaan, memisahkan, membuat diagram, membuat estimasi, menjabarkan ke dalam bagian-
bagian, menyusun urutan dan yang sejenis.
Tingkatan evaluasi yaitu menggunakan kriteria untuk mengukur nilai suatu gagasan, karya dan
sebagainya, misalnya menimbang-nimbang dan memutuskan mencakup kemampuan untuk
membuatpenelitian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk,

atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Kata-kata operasional yang biasa digunakan
ialah: menimbang, mengkritik, membandingkan,memberi alasan, menyim-pulkan, memberi
dukungan, dan yang sejenis.

E. IMPLEMENTASI PENILAIAN KOGNITIF PADA MERDEKA BELAJAR

Level kognitif pada kurikulum merdeka merupakan tingkat kemampuan peserta didik dalam
penerimaan penjelasan. Baik secara individu maupun kelompok. Level kognitif ini dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Level kognitif 1

Level pertama adalah kemampuan peserta didik untuk memahami pengetahuan atau pelajaran
(knowing). Pada level ini peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami materi pelajaran;
membuat generalisasi sederhana; memecahkan masalah dalam pelajaran minimal dengan satu
cara; memahami grafik, tabel, atau materi visual lain; dan dapat mengkomunikasikan fakta-fakta
dasar dengan terminologi sederhana.

2. Level kognitif 2

Level kedua adalah kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman
yang telah diperoleh (applying). Pada level ini peserta didik mampu memahami materi dan
mengaplikasikan gagasan serta konsep dalam suatu konteks; menginterpretasi serta menganalisis
informasi dan data; memecahkan masalah rutin dalam pelajaran; menginterpretasi grafik, tabel,
dan materi visual lainnya; dan mampu mengkomunikasikan secara jelas serta terorganisir dengan
terminologi.

3. Level kognitif 3

Level ketiga adalah kemampuan peserta didik untuk melakukan penalaran. Pada level ini peserta
didik memiliki kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan gagasan yang
kompleks dalam pelajaran; mengekspresikan gagasan nyata dan akurat dengan terminologi yang
benar; memecahkan masalah dengan berbagai cara serta menggunakan banyak variabel, dan
mampu mendemonstrasikan pemikiran peserta didik sendiri.

F. PENERAPAN PENIALAIAN KOGNITIF DALAM LINGKUP KORESPONDENSI


1. Pengertian
Korespondensi pada dasar pengertiannya adalah suatu bentuk komunikasi yang dituangkan
dalam bentuk kata yang berupa surat, dalam pemanfaatannya surat digunakan untuk alat
menyampaikan pesan yang ada ntah itu dalam instansi atau organisasinya ataupun keluar
organisasi atau instansinya, korespondensi dalam dunia perkantoran korespondensi masih terbagi
menjadi banyak ada korespondensi bisnis ada korespondensi dinas dll, sehingga perlu dibikinkan
penjabaran dan pembatasan aspek-aspek yang jelas serta metode pengukuran penilaiannya karna
semuanya masih dalam lingkup korespondensi, sehingga bila mana hal tersebut dapat
direalisasikan maka akan mencapai aspek penilaian korespondensi yang diinginkan dan dapat
menciptakan lulusan yang dapat diandalkan di bidang korespondensi.
Dalam dunia perkantoran biasanya surat akan dibuat oleh sekertaris atau bagian lain yang
memang mengurusi persuratan, karna Apabila seorang pimpinan hams menyusun sendiri
korespondensinya sampai dengan ha1 yang sekecil-kecilnya tentu akan menyita waktu pimpinan
tersebut yang sebaiknya dapat dipergunakan untuk tugas lain yang lebih penting. Diharapkan
pimpinan cukup mengdiktekan pokok isi surat saja sedangkan penyusunan selanjutnya sampai
kepada pengetikanya dapat diserahkan kepadastaf atau pegawai lainya, termasuk pula kepada
siapa tembusan ,alamat dan lampiran perlu disampaikan.

2. Cara Mengukurnya

Aspek Penilaian Nama Penilaian Cara Mengukur

Objektif Pilihan Ganda 1. Benar tidak pilihan yang dipilih

2. Menentukan pilihan dari yang


paling benar sampai yang salah

Isian Singkat 1. Akurat jawaban dengan materi


yang diberikan

2. Pemilihan kata dan cara


menjelaskan dalam tulisan

Subjektif Esai 1. Pemilihan kata dan cara


menjelaskan dalam tulisan

2. Korelasi antara tulisan dan


materi yang diambil

3. Efisiensi kata dalam penulisan


tapi tetap dalam aspek
penjelasana esai

Proyek Laporan 1. Penjabaran hasil proyek dari


awal hingga akhir

2. Relefansi dari setiap sub bab


yang ada

3. Kelengkapan dari setiap aspek


yang ada di sub bab

Presentasi 1. Desain ppt

2. Cara Penyampaian

3. Pemilihan materi yang


diterapkan dalam

Pemecahan Isian Panjang 1. Cara Menganalisis masalah


Masalah
2. Metode Pemecahan Masalah

3. Penerapan ide kedalam tulisan

4. Pemilihan kata untuk


penerannya kedalam isian

3. Instrumen Penilaian

Pilihan ganda Bagian surat yang berisi alamat penerima, tanggal, nomor surat,
dan subjek disebut:
a. Salam Pembuka
b. Tubuh Surat
c. Lampiran
d. Kepala Surat

Jawaban: d. Kepala Surat

Bagian surat yang berisi informasi lengkap tentang perusahaan,


seperti alamat, nomor telepon, dan logo, disebut:
a. Kepala Surat
b. Tubuh Surat
c. Lampiran
d. Footer

Jawaban: a. Kepala Surat


Esai singkat Soal: Apa yang harus dipahami sebelum menulis surat bisnis?
Jawaban: Sebelum menulis surat bisnis, kita harus memahami
tujuan dari surat tersebut.

Soal:Kenapa kita perlu menggunakan bahasa yang tepat dalam


penulisan surat bisnis?
Jawaban: Dengan menggunakan bahasa yang tepat dan jelas, pesan
yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca
dan surat
Esai Soal: Sebutkan jenis-jenis surat yang biasa digunakan dalam
korespondensi bisnis dan jelaskan fungsinya masing-masing!

Jawaban:
1. Surat permintaan digunakan untuk meminta informasi atau
barang dari perusahaan atau individu lain.
2. Surat penawaran: digunakan untuk memberikan penawaran harga
atas produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Surat pemesanan: digunakan untuk memesan produk atau jasa
yang ditawarkan.
4. Surat konfirmasi: digunakan untuk mengkonfirmasi informasi
atau kesepakatan yang sudah terjalin.
5. Surat pengiriman: digunakan untuk memberitahukan bahwa
barang pesanan sudah dikirim.
6. Surat permohonan maaf: digunakan untuk memohon maaf atas
kesalahan yang telah dilakukan.

Soal:
buat surat berdasarkan soal ketentuan berikut ini:
Anda adalah seorang staf administrasi di perusahaan dan Anda
diminta untuk membuat surat korespondensi bisnis kepada mitra
bisnis Anda. Berikut ini adalah informasi yang perlu Anda ikuti:

Perusahaan Anda: ABC Corporation


Alamat Perusahaan Anda: Jl. Raya Jaya No. 123, Kota Baru
Mitra Bisnis: XYZ Suppliers
Alamat Mitra Bisnis: Jl. Utama Sejahtera No. 456, Kota Indah
Tujuan Surat: Permintaan Penawaran Harga

Berdasarkan informasi di atas, buatlah surat korespondensi bisnis


yang mencakup hal-hal berikut:

1. Salam pembuka yang sesuai.


2. Pengenalan perusahaan Anda (ABC Corporation) dan tujuan dari
surat ini (permintaan penawaran harga).
3. Penjelasan singkat tentang produk atau layanan yang Anda
butuhkan dan spesifikasinya.
4. Permintaan kepada mitra bisnis Anda (XYZ Suppliers) untuk
mengirimkan penawaran harga.
5.Tanggal batas pengiriman penawaran harga yang diharapkan.
6. Penutup yang sopan dan ramah.
7. Salam penutup yang sesuai.

Pastikan surat korespondensi bisnis yang Anda buat memiliki


format yang sesuai, jelas, dan berisi informasi yang relevan.
Daftar Pustaka

Taufik Abdullah Attamimi, Rizki Fauzia Ahmad, & Rizky Al Fajar. (2023). Teknik Pengolahan
Dan Penilaian Hasil Belajar Aspek Kognitif Dalam Evaluasi Pembelajaran: Studi Analisis
Pembelajaran Daring. Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 7(1), 147–
160.
‌Adnannudin Adnannudin, Suherli Kusmana, & Dede Endang Mascita. (2020).
PENGEMBANGAN PENILAIAN KOGNITIF BERORIENTASI HOTS DAN
PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI
SMK. JURNAL TUTURAN, 9(1), 1–8. Retrieved from
https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jurnaltuturan/article/view/3635/1794b
‌View of Pengembangan Instrumen Penilaian Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Mata
Pelajaran Korespondensi Kelas X OTP Di Smk Negeri 1 Jombang. (2024). Retrieved
March 20, 2024, from Unesa.ac.id website:
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/view/8258/3912
Hellin Putri, Desty Susiani, Nabilla Setya Wandani, & Fia Alifah Putri. (2022). Instrumen
Penilaian Hasil Pembelajaran Kognitif pada Tes Uraian dan Tes Objektif. Jurnal Papeda:
Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar, 4(2), 139–148.
https://doi.org/10.36232/jurnalpendidikandasar.v4i2.2649
Tamrin Tamrin, & Faridatul Munawaroh. (2019). Teknik dan Instrumen Assessmen Ranah
Kognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1),
121–139. https://doi.org/10.46963/alliqo.v4i1.20
Drs. Asrul, M.Si, Rusydi Ananda, M.Pd,& Dra. Rosnita MA. (2014). Valuasi Pembelajaran :
Cita Pustaka Media, (2).
AdminWeb. (2022, March 8). 3 Level Kognitif yang Wajib Dipahami Pengajar. Retrieved March
20, 2024, from AdminSekolah.net | Software Aplikasi Sistem Administrasi Sekolah Online
website: https://adminsekolah.net/3-level-kognitif-yang-wajib-dipahami-pengajar/

Anda mungkin juga menyukai