Anda di halaman 1dari 7

Kata Kerja Operasional (KKO) Revisi Taksonomi

Bloom
Posted on 8 Januari 2021 by Menik Yuni Hartini
Berdasarkan taksonomi, tujuan pendidikan yang dikembangkan oleh Benjamin S.
Bloom meliputi kognitif, afektif, dan psikomotik. Istilah taksonomi merupakan kriteria yang
digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya. Dalam setiap
aspek taksonomi, terkandung Kata Kerja Operasional (KKO) yang menggambarkan bentuk
perilaku yang ingin dicapai melalui suatu pembelajaran. Kata kerja operasional diperlukan oleh
guru saat menyusun Silabus dan RPP.

A. Ranah Kognitif
Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom merupakan
segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang
terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C (Cognitive) (Dalam buku yang
berjudul Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1: Cognitive Domain yang diterbitkan
oleh McKey New York. Benjamin S. Bloom pada tahun 1956) yaitu:

Sumber gambar: dosenpendidikan.co.id


1. Pengetahuan (Knowledge) – C1
Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat kembali materi yang telah
dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi, kecenderungan dan
urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta metodologi. Tingkatan atau jenjang ini
merupakan tingkatan terendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Di
jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan dengan hafalan saja.

2. Pemahaman (Comprehension) – C2
Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi tertentu
yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu: (1) Translasi (kemampuan mengubah
simbol dari satu bentuk ke bentuk lain), (2) Interpretasi (kemampuan menjelaskan materi),
(3) Ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti). Di jenjang ini, peserta didik menjawab
pertanyaan dengan kata-katanya sendiri dan dengan memberikan contoh baik prinsip maupun
konsep.

3. Penerapan (Application) – C3
Pada jenjang ini, aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi pada situasi
nyata, di mana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya dengan cara menggunakannya
secara nyata. Di jenjang ini, peserta didik dituntut untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip
yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah diberikan sebelumnya.

4. Analisis (Analysis) – C4
Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi
menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan ini dapat berupa: (1) Analisis
elemen/unsur (analisis bagian-bagian materi), (2) Analisis hubungan (identifikasi hubungan), (3)
Analisis pengorganisasian prinsip/prinsip-prinsip organisasi (identifikasi organisasi). Di jenjang
ini, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian,
menemukan asumsi, dan membedakan pendapat dan fakta serta menemukan hubungan
sebab akibat.

6. Evaluasi (Evaluation) – C6
Pada jenjang ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal untuk tujuan
tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkenaan dengan nilai suatu ide, kreasi,
cara, atau metode. Pada jenjang ini seseorang dipandu untuk mendapatkan pengetahuan baru,
pemahaman yang lebih baik, penerapan baru serta cara baru yang unik dalam analisis dan
sintesis. Menurut Bloom paling tidak ada 2 jenis evaluasi yaitu: (1) Evaluasi berdasarkan
bukti internal, (2) Evaluasi berdasarkan bukti eksternal. Di jenjang ini, peserta didik
mengevaluasi informasi termasuk di dalamnya melakukan pembuatan keputusan dan kebijakan.

5. Sintesis (Synthesis) -C5


Pada jenjang ini, sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan mengkombinasikan
elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik. Kemampuan ini dapat berupa
memproduksi komunikasi yang unik, rencana atau kegiatan yang utuh, dan seperangkat
hubungan abstrak. Di jenjang ini, peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis atau teorinya
sendiri dengan memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.

B. Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai,
penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari
perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks.

1. Penerimaan (Receiving) – A1
Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif. Penerimaan
mengacu pada kemampuan memperhatikan, memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat,
serta kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain. Contoh:
mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang.

2. Responsive (Responding) – A2
Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif, menjadi
peserta dan tertarik. Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi
untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam
diskusi kelas.

3. Nilai yang Dianut (Value) – A3


Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu
dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan
tersebut dapat diklasifikasikan menjadi “sikap dan opresiasi”.

Serta Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan
kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku.
Contoh: Mengusulkan kegiatan Corporate Social Responsibility sesuai dengan nilai yang berlaku
dan komitmen perusahaan.

4. Organisasi (Organization) – A4
Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten dapat
menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal, mencakup
tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.

Dan Kemampuan membentuk system nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan
perbedaan nilai. Contoh: Menyepakati dan mentaati etika profesi, mengakui perlunya
keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.

5. Karakterisasi (Characterization) – A5
Mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Nilai-nilai sangat berkembang nilai teratur
sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam
kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial, dan emosi jiwa.

Dan kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki
hubungan intrapersonal, interpersonal, dan sosial. Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri ketika
bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok.
C. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan
kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan
tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh
kategori dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.

1. Peniruan (Imitation) – P1
Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang
diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam
bentuk global dan tidak sempurna.

2. Manipulasi (Manipulation) – P2
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan
pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan
sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.

3. Ketetapan (Precision) – P3
Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respon-
respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
4. Artikulasi (Articulation) – P4
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan
mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.

5. Pengalamiahan (Naturalitation) – P5
Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun
psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan
tertinggi dalam domain psikomotorik.

SUMBER:

dosenpendidikan.co.id

duta.co

12 thoughts on “Kata

Anda mungkin juga menyukai