Anda di halaman 1dari 18

INTELEGENSI JAMAK

(MULTIPLE INTELLIGENCES)

OLEH
SRI PATMAH SUKARTINI
PENDEFINISIAN INTELIGENSI
(LANJUTAN)

Teori belajar asosiatif: Inteligensi terdiri dari


hubungan-hubungan perangsang dan
respon.
Piaget: Fungsi inteligen adalah adaptasi
dengan lingkungan. Sesuai dengan tahap
perkembang dan adaptasi, struktur kognitif
yang lalu disusun dan diperluas sehingga
inteligensi meningkat.
Tuddenham: inteligensi: cara bertindak
PENDEFINISIAN
SebelumINTELIGENSI
tahun 1900-an
Inteligensi : kehormatan moral, kecakapan
menalar, belajar secara cepat dan tepat,
imaginasi kreatif, tekun bekerja, kecakapan
membuat gerakan-gerakan indah atau
perbedaan-perbedaan yang estetis.
Sejak awal 1900-an
Edward Thorndike: Kualitas berpikiryang
membedakan berpikir tinggi dan idiot.
PENDEFINISIAN INTELIGENSI
(LANJUTAN)
Tuddenham (1964) danRoger Webb (1974)
Inteligensi lebih menekankan pada tampilan
dan tidak bergantung budaya.
Webb: inteligensi mencakup kekuatan
(power), struktur, dan gaya (style). Power
adalah ukuran kecepatan neurologis yang
digunakan untuk belajar dan tidak berkaitan
dengan usia. Struktur merupakan kapasitas
mental khusus seperti berpikir kreatif. Style
adalah aspek kognisi yang dipelajari secara
kultural mis. rasionalisme ilmiah dan mistik
PENDEFINISIAN INTELIGENSI
(LANJUTAN)
Konsep inteligensi dan perilaku
inteligen yang hidup dalam masyarakat
beragam, seperti halnya definisi para ahli
dan bergantung pada jenis profesi
masing-masing. Oleh karena itu definisi
inteligensi akhirnya didasarkan pada apa
yang dihasilkan melalui pengukuran
psikometrika.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU
Ketidakpuasan terhadap pendekatan
psikometrika menimbulkan upaya baru untuk
mendefinisikan inteligensi dengan konsepsi-
konsepsi yang lebih luas. Pendekatan ini
mengemukakan bahwa perbedaan-
perbedaan dalam kecepatan memproses,
dalam pemilihan strategi-strategi kognitif dan
dalam isi memori jangka panjang
menggambarkan perbedaan-perbedaan
inteligensi individu.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Karena itu inteligensi dimaknai sebagai
kualitas pemrosesan informasi-informasi yang
dapat dipergunakan sebagai prediktor
keberhasilan di sekolah maupun dalam hidup.
Contoh: PM kecepatan reaksi dan reaksi
kompleks ditunjukkan dengan baik oleh anak
yang lebih tua dan anak-anak yang cerdas.
Tehnik pemrosesan yang lain yaitu perbedaan
inteligensi yang difokuskan pada kecakapan
verbal.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Pendekatan yang paling banyak dikenal
dan berpengaruh sangat besar dalam
pelaksanaan dan proses pembelajaran
adalah pengukuran terhadap proses-
proses mekanik seperti tingkat kecepatan
mengakses kata-kata dan pengukuran
proses-proses pemahaman kata-kata.
Pendekatan kedua: mencari
komonalitas lebih dari mencari komponen
inteligensi.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Menurut pendekatan ini inteligensi memiliki
eksistensi sentral, performan dan fungsi kontrol
atau strategi. Kekuatan-kekuatan mental ini disebut
intelectual judgement (Spearman) atau
kecakapan dalam pengambilan keputusan atau
merencanakan masa depan (Sternberg,et al,
1981). Prinsip yang kedua: performan yaitu
kecermatan memproses informasi. Inteligensi
memerlukan penataan perangsang secara cepat
yang perlu dikombinasikan. Ketiga, kecakapan
untuk memahami aturan-aturan yang lebih tinggi
tentang abstraksi dan kompleksitas. Makin rendah
inteligensi makin dangkal dan makin kongkrit dalam
berpikir.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Keempat, peningkatan fleksibilitas yang lebih
tinggi dalam pemilihan strategi dan penggunaan
informasi.
Ketidakmatangan intelektual ditandai oleh
keingintahuan tentang kapan dan bagaimana
menyusun strategi atau mentransfer informasi.
Keempat prinsip ini merupakan ciri umum pada
semua definisi inteligensi dan mungkin dapat
digunakan sebagai inti inteligensi.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Inteligensi Jamak (multiple intelligences)
Prinsip dasar pendekatan ini adalah perbedaan-
perbedaan.
Howard Gardner (1983): dalam berbagai pikiran
dan perbuatan, setiap individu memerankan
berbagai jenis inteligensi yang berbeda. Ia
menegaskan keberadaan kecakapan-kecakapan
horizontal yang luas seperti persepsi dan memori,
dan menegaskan bahwa yang dieksplore bukan
inteligensi melainkan inteligensi-inteligensi.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan
yang paling luas perannya dan paling demokratis,
tetapi perbedaan individualnya sangat besar ,
misalnya Albert Einstein belum bisa bicara sampai
usia 3 tahun, Jean Paul Sartre menulis buku pada
usia 7 tahun.
Kecakapan musikal : apresiasi melodi, ritme,
timbre dan kualitas nada.
Kecakapan matematik mulai berperan dalam
konfrontasi pikiran dengan objek-objek.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Kecerdasan matematis dimulai dari objek-objek
kongkrit, kegiatan operasional terhadap objek-objek
dan menemukan hubungan-hubungan antara
kegiatan operasional objek-objek. Dari
keterampilan sensori-motor berkembang kepada
abstraksi.
Kecerdasan spatial: adalah kecakapan dalam
mempertimbangkan perbedaan-perbedaan antara
bentuk-bentuk yang hampir identik atau
persamaan-persamaan antara bentuk-bentuk.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Kecerdasan bodily kinestetik: memungkinkan
seseorang menggunakan tubuhnya dalam cara-
cara yang sangat terampil dan sangat berbeda
untuk bekerja terampil dengan objek-objek yang
menuntut keterampilan gerak yang indah dan
menawan.
Kecerdasan personal: serangkaian kemampuan
yang memungkinkan seseorang mengetahui
dirinya dan perasaannya-perasaannya, untuk
membedakan antara perasaan orang lain,
memberinya label, menamainya secara simbolik,
serta menggunakannya untuk mengatur perilaku.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Kecerdasan personal melahirkan kecerdasan
interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Kecerdasan naturalis:
Kecerdasan spirituil
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Kecerdasan interpersonal memungkinkan
seseorang mengetahui tentang dirinya dan
perasaannya-perasaannya, sehingga ia dapat
membedakan antara perasaan orang lain dan
perasaan-perasaan dirinya, memberinya label,
memberinya nama secara simbolik, serta
menggunakannya untuk mengatur perilaku dan
menyesuaikan dirinya dengan dirinya sendiri.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
BARU (lanjutan)
Kecerdasan intrapersonal memungkinkan
seseorang mengetahui tentang dirinya dan
orang lain, perasaannya dan perasaan orang
lain, sehingga dapat membedakan antara
perasaan orang lain dan perasaan dirinya,
memberinya label, menamainya secara
simbolik, serta menggunakannya untuk
mengatur perilaku terhadap orang lain dalam
menyesuaikan dirinya dengan orang lain.
SELESAI

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai