Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah Suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar
maupun dari dalam atau lebih dikenal dengan nama sehat jasmani rohani.
Adapun Beberapa Pendapat atau Para Pakar yang mendefinisikan tentang
Olahraga
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau
rombongan. Sedangkan dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary
(1980) adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan,
dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan
(athletic games di USA)
Adapun Menuerut UNESCO mengartikan bahwa olahraga sebagai
“setiap aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan
unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri kita sendiri”.
Menurut Pakar Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang
berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan,
dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan
prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang
seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Gerak lokomotor ?
2. Apa itu Gerak non lokomotor ?
3. Apa itu Manipulatif ?
4. Apa itu Lari sprint ?
5. Apa itu Lempar cakram ?
6. Apa itu Tolak peluru ?
7. Apa itu Lari estafet ?

1
8. Apa itu Lompat jauh ?
9. Apa itu Renang ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gerak lokomotor
2. Untuk mengetahui gerak non lokomotor
3. Untuk mengetahui manipulatif
4. Untuk mengetahui lari sprint
5. Untuk mengetahui lempar cakram
6. Apa itu tolak peluru
7. Untuk mengetahui lari estafet
8. Untuk mengetahui lompat jauh
9. Untuk mengetahui Renang

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gerak lokomotor
Gerak lokomotor adalah gerakan yang menyebabkan perpindahan tubuh
dari satu tempat ke tempat lain. Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai
keterampilan berpindahnya individu dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jadi, dalam gerak lokomotor, seseorang harus memindahkan tubuh dari
posisi A ke B dan ketika berpindah, tubuh akan terangkat untuk pindah ke
posisi kedua.
Gerakan tersebut biasanya diajarkan pada anak anak usia dini, yakni
saat latihan keterampilan gerak. Sebagian besar anak-anak akan belajar
berjalan pada usia sekitar 1 tahun, dan berlari saat berusia sekitar 2 tahun.
Keterampilan gerak lokomotor bisa berkembang dari hasil tingkat
kematangan perkembangan tertentu. Namun, latihan secara rutin dan
pengalaman juga memiliki peran penting untuk mencapai kecakapan
lokomotor seseorang.
Gerak lokomotor memiliki beberapa manfaat, yaitu:
 Kesadaran tubuh sendiri.
 Kesadaran konsep arah.
 Melatih kelincahan dan ketangkasan.
 Sebagai gerakan dasar yang biasa dilakukan manusia.
 Melatih keterampilan dan keberanian dalam melakukan suatu gerakan.
 Melatih kekuatan dan keseimbangan tubuh.
 Mengembangkan kemampuan mengenali ruang.
 Menjaga kesehatan dan kebugaran badan.

B. Gerak Non Lokomotor

3
Gerak non lokomotor juga bisa diartikan sebagai keterampilan stabil
yang dilakukan tanpa atau hanya dengan sedikit bergerak dari satu area
tumpuan.
Biasanya, anak-anak tidak terlalu menyukai gerak non lokomotor dan
lebih suka dengan gerakan lokomotor karena dalam gerak lokomotor
menuntut seseorang untuk berpindah tempat saat melakukan gerakan tertentu.
Itulah yang menjadi perbedaan mendasar antara gerak lokomotor dan
non lokomotor. Untuk lebih memahami gerak non lokomotor bisa mencari
tahu manfaat dan jenis-jenis gerakannya.
Manfaat Gerak Non Lokomotor
1. Mengembangkan kesadaran tentang suatu keberadaan anggota tubuh di
dalam ruang.
2. Melatih kecepatan dan ketepatan melangkah. 
Jenis Gerak Non Lokomotor
1. Memuntir tubuh
Gerakan memuntir atau memilin tubuh bisa dilakukan dengan cara
memutar setengah bagian tubuh, namun posisi kedua kaki tetap. Nantinya,
sistem gerak pada manusia, yakni anggota tubuh mulai pinggang hingga
kepala akan mengarah ke bagian samping.
2. Menekuk tubuh
Jenis gerakan non lokomotor berikutnya adalah gerakan menekuk tubuh.
Gerakan ini bisa dilakukan dengan cara menunduk, jongkok serta
menekuk tubuh.
3. Gerakan memutar tubuh
Untuk jenis gerakan non lokomotor yakni gerakan memutar tubuh, bisa
dilakukan hanya dengan mengubah posisi kaki sehingga posisi tubuh akan
menghadap ke arah yang berbeda.
4. Gerakan mengubah posisi anggota tubuh
Untuk gerakan mengubah posisi anggota tubuh tidak membuat tubuh
berpindah menyeluruh ke tempat lain. Contoh melipat tangan,

4
menggelengkan kepala, merangkak, merentangkan tangan serta
mengangkat satu kaki.

C. Gerakan Manipulatif
Keterampilan manipulatif merupakan bagian dari keterampilan dasar
yang harus dipelajari anak bersama-sama dengan keterampilan 
lokomotor dan nonlokomotor. Berhubungan dengan benda diluar dan harus
dimanipulasi sedemikian rupa sehingga terbentuk satu keterampilan.
Keterampilan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
 Menjauhkan obyek: melempar, memukul, menendang.
 Menambah penguasaan: menangkap, mengumpulkan, mengambil.
 Bergerak bersama: membawa, memantul-mantulkan (dribbling).
Contoh Gerak Manipulatif
1. Menangkap
2. Melempar
3. Menyerang
4. Menendang
5. Memvoli
6. Memelanting
7. Bergulir
8. Menyepak
9. Menggelinding
10. Melambung

D. Lari Sprint
Lari cepat (bahasa Inggris: sprint) adalah cara lari dalam menempuh
jarak tertentu yang relatif pendek, dalam waktu singkat, dan dengan kecepatan
yang maksimal, dari garis start sampai ke finish. Umumnya lari cepat ini
dilaksanakan dalam olahraga, baik untuk mengejar target waktu maupun
mengejar kawan dan lawan dalam bertanding. Secara alami manusia mampu

5
berlari cepat maksimal selama 30 sampai 35 detik. Salah satu nomor lari cepat
adalah lari 100 meter sebagai nomor lari jarak pendek. Pada lari jarak pendek,
atlet diharuskan menempuh seluruh jarak atau sepanjang jarak yang ditempuh
dengan kecepatan semaksimal mungkin atau dengan kecepatan penuh.
Perlombaan lari cepat adalah perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum
menjadi sebuah cabang olahraga, lari sudah dikenal oleh peradaban-peradaban
manusia kuno.
Kebutuhan utama untuk lari cepat jarak pendek ini adalah kecepatan.
Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat
dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat
dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.

E. Lempar Cakram
Lempar cakram (bahasa Inggris: discus throw) adalah salah satu
cabang olahraga atletik kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan
lain yang bundar pipih yang dilemparkan. Gaya dalam melakukan lempar
cakram adalah gaya samping dan gaya belakang.
Lempar yaitu olahraga dengan dengan cara melempar seperti
lempar lembing, peluru, martil, dan cakram. Cakram merupakan benda yang
berbentuk piring yang memiliki bingkai yang terbuat dari sabuk besi. 
Olahrga ini mempergunakan tubuh yang sangat kompleks dengan
menerapkan beberapa prinsip gaya sentrifugal yang di kembangkan sejak fase
persiapan, yaitu ayunan mendarat, loncat putar ke arah posisis dan lemparan.
Gerak teknik lempar cakram harus dilakukan secara berurutan dengan
membutuhkan kemampuan teknik yang baik berdasarkan beberapa fase dalam
mempelajari gerak teknik lempar cakram yaitu fase ayunan, fase memutar
yang membutuhkan percepatan pada saat melakukan putaran, fase percepatan,
fase power position, fase pelepasan cakram dan tahapan akhir follow trought.

6
yang dilemparkan yang akan dilempar adalah kayu berbentuk piring
berbingkai sabuk besi.

1. Lapangan
Lapangan lempar cakram berbentuk lingkaran dengan diameter 2,50 m,
sesuai dengan peraturan IAAF 2005, sector untuk lempar cakram adalah
34,92°.
2. Cakram
Untuk keperluan pembelajaran cakram yang digunakan dapat dimodifikasi
oleh guru atau pelatih dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di
lingkungan dan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi. Misalnya,
cakram dapat dibuat dari kayu yang secara khusus adalah baik sekali, atau
menggunakan alat bantu berupa ban luar sepeda mini atau vespa. Untuk
keperluan perlombaan dapat diakui cakram yang 1 kg atau yang khusus 3⁄4
kg. Cara pembuatan cakram dari bahan kayu adalah sangat cocok untuk
pembelajaran penjasorkes di sekolah. Buatlah dari kayu lunak setebal 1⁄2
atau 1⁄4 inci (inci = 2 1⁄2 cm).[4]

F. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar
pada cabang atletik yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu
peluru yang terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan
satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Tujuan tolak peluru adalah
untuk mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak
bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu yang
diletakkan di pangkal bahu
Cara Memegang Peluru
1. Jari-jari agak renggang. Jari kelingking ditekuk berada di samping peluru,
sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah

7
tergeser di tempatnya. Untuk menggunakan cara ini penolak peluru harus
memiliki jari-jari yang kuat dan panjang.  
2. Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping
belakang peluru. Biasanya pegangan ini untuk orang yang berjari kuat dan
panjang dan biasa dipakai oleh para juara.  
3. Bagi mereka yang mempunyai tangan kecil dan jari-jarinya pendek, jari-
jari agak ranggang, ibu jari berada disamping dan jari kelingking berada di
belakang peluru.

G. Lari Estafet
            Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung
sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk
pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5
orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur
dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima
tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat
tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoferkan tongkat
hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka
Tim tersebutlah yang menang.
            Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100
meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik
saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau
daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

H. Lompat jauh
1. Pengertian Lompat jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang
olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam
kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu
gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan
selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan

8
cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai
jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang
menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-
jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak
lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat.
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari
letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
2. Teknik Lompat jauh
Ada 4 teknik yang harus dilakukan dalam melakukan olahraga
lompat jauh, yaitu :
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh
yang dilakukan dengan cara lari secepat mungkin agar memperoleh
kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain itu, awalan
dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah
menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan
dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet tersebut untuk
berakselerasi dengan kecepatannya sendiri. Teknik awalan harus
dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada
sebuah lintasan lari.
2. Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh
untuk menentukan hasil lompatan yang sempurna. Dalam teknik ini,
atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpuan
menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal
menjadi kecepatan vertikal.
Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu
condong. Tumpuan juga harus kuat, cepat dan aktif. Keseimbangan

9
badan juga harus dipertimbangkan agar tidak goyang. Gerakan ayunan
lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta menjaga
keseimbangan tubuh.
Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam melakukan
tolakan dalam lompat jauh, antara lain :
 Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang
kuat.
 Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu
biasanya terletak di bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri di
bagian ujung kaki.
 Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke
belakang.
 Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan.
 Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
 Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul
dengan posisi lutut ditekuk.
3. Teknik Melayang
Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah
meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan gerakan melayang,
keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan bisa
membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Ada 2 cara dalam melakukan teknik melayang yaitu :
 Dengan sikap jongkok
Dalam sikap ini, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut
setinggi-tingginya, lalu disusul dengan kaki tumpu. Kemudian
sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.
 Dengan sikap menggantung
Dalam sikap ini, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu
menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu

10
dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu,
kedua lengan direntangkan ke atas.
4. Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik
mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang.
Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki
dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus
dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh
adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan
dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke
belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.

I. Renang
Renang adalah gerakan berpindah tempat secara teratur di air dengan
cepat menggunakan tangan dan kaki. Gaya renang yang diperlombakan
adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung dan gaya dada. Perenang
yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak
lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan
pemenang semifinal maju ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan
terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan berenang ditetapkan oleh badan
dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang
Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang
di Indonesia.
1. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan
pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50
m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai
dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari

11
dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian
lainnya adalah 1,0 m.[2]
2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di
luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. [2] Masing-masing lintasan
dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang
lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas
tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali
lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan
dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan
2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang ditempatkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat
diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang
tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
[3]
 Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan
menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan
sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam.
Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-
American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
4. Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan
pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika
perenang meloncat dari balok start.

12
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran
balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin.
Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karena berolah raga merupakan hal mutlak yang harus di lakukan setiap
orang setiap harinya maka penulis berinisiatif menciptakan permainan yang
selain dapat menyenagkan juga dapat sekalian mengeluarkan keringat
sehingga dapat dikatakan berolah raga juga.

B. Saran
Dengan melakukan permainan ini secara bersungguh-sungguh akan
membantu anda berolahraga. Sebaiknya pembaca bisa menerapkanya dan juga
dapat mencari banyak lagi bentuk permainan yang baik untuk kesehatan
sehingga kesehatan tubuh kita akan lebih terjaga sehingga dapat terhindar dari
berbagai macam penyakit, namun selain berolah raga kita juga harus tetap
menjaga pola makn kita sehari-hari.

14

Anda mungkin juga menyukai